GARA-GARA NAILART

Malam harinya Luna sedang asyik merias kuku di kamarnya yang di iringi dengan musi yang santai.

Tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamarnya.

“Eh, kebetulan sekali ada yang datang. Lebih baik aku minta bantuan mereka.”

“Masuk.“ teriak Luna mempersilakan.

Seseorang membuka pintu, Luna dengan posisi membelakangi pintu tidak melihat siapa yang datang.

“Bi Ina, kebetulan sekali. Hari ini aku tidak sempat merawat kuku ku ke salon, jadi aku mengecatnya sendiri. Karena aku kelelahan, jadi agak sedikit berantakan. Bi Ina bantu aku memperbaikinya, ya.”

“Baik, Nona.”

Luna terkejut “Bi Ina ada apa dengan suaramu, kenapa..” sambil membalikkan badan.

“Aaaaa...”

Luna sangat terkejut karena datang bukan bi Ina melainkan Mark yang sudah berdiri di depan pintu.

“Kamu? kamu kenapa ke kamarku?” teriak Luna sambil melempari Mark dengan boneka dan bantal yang ada di kasurnya.

“Hei, hei! kamu yang menyuruhku masuk. Kenapa sekarang malah memarahiku?” Mark menghindar dari semua barang yang terbang ke arahnya.

“Aku hanya menyuruh bi Ina masuk, bukan kamu!" terus melempari.

Si brengsek ini beraninya masuk kamarnha Untung saja malam ini dia memakai piyama yang sopan. Kalau tidak? ah, bisa malu.

“Tapi yang mengetuk pintu aku, bukan bi Ina.” kata Mark sambil berjalan mendekati Luna

“Kamu?! kamukenapa mendekat?” tanya Luna dengan gugup dan terus melempari,

Mark memegang tangan Luna dan menahannya.

“Aish, lihatlah, nail art mu jadi semakin berantakan.” ucap Mark sambil menahan tangan Luna.

Luna terdiam dan mengedipkan matanya dua kali.

“Itu salahmu.” Luna menggertakkan gigi.

“Baiklah, ini memang salahku telah

mengejutkanmu. Kalau begitu izinkan aku membantumu memperbaikinya.” suara Mark lembut mengalahkan sutra. Luna sampai terkejut mendengarnya.

Apa? Si brengsek ini, kenapa jadi lembut begini. Biasanya dia hanya bisa membuatnya marah dan kesal sepanjang hari.

Luna sungguh tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Berapa kalipun lembut, tidak akan pernah membuatnya percaya. Itu akan selalu asing baginya.

“Ayolah Mark apa lagi rencana mu, apa kamu mau mengerjai ku?” ucap Luna sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Mark. Tapi, Mark tetap menahan tangan Luna dengan lembut.

“Luna izinkan aku membantumu ya?” pinta Mark semakin lembut.

“Hei! aku tidak bermimpi kan?” ucap Luna masih tidak percaya.

Mark melepas tangan Luna dan menjentik kening Luna, "Bodoh! tentu saja ini bukan mimpi.“

Mark memberesi bantal dan boneka yang sudah berserakan.

“Aaaa.. nail art ku benar-benar berantakan.” rengek Luna.

“Apa kau sungguh ingin membantuku.” tanya Luna sambil menatap Mark yang mengemasi kekacauan yang dia buat.

“Tentu saja.” jawab mark tanpa ragu.

“Sungguh? tapi aku tidak ingin ini akan jadi lebih buruk.”

“Kamu tenang saja, kerapian adalah passion ku. Kaum tinggal tunjukkan model seperti apa yang kau inginkan. Aku akan membuatkannya untukmu.” jawab Mark meyakinkan Luna.

“Baiklah, aku akan mempercayaimu, tapi jika hasilnya akan jadi lebih jelek. Aku akan menghukum mu.” dia berucap tegas seolah menantang Mark.

“ Itu konsekuensi ku. Jadi, jika aku bisa menyelesaikannya dengan baik apakah kamu akan memberiku ku hadiah?” Mark menggoda Luna dan duduk di samping Luna.

“Hadiah? Ha- hadiah apa yang kamu inginkan?” tanya Luna tiba-tiba terbata-bata.

“Beri aku sebuah ciuman.” jawab Mark dengan tersenyum tipis.

“Dasar mesum! pergi sana! Aku tidak butuh bantuan mu.” teriak Luna sambil mendorong Mark.

“Hahaha.. aku hanya bercanda.” Mark tertawa puas.

Luna semakin kesal, memalingkan wajahnya dari Mark dan melipat tangannya seperti orang yang merajuk.

Si brengsek ini mengerjainya lagi. Baiklah dia mengerjainya juga.

“Hei! kauu jangan tertawa terus, cepat bantu aku membuat nail artnya.” bentak Luna karena Mark masih saja mentertawakannya.

“Baik, baik.”

Luna berencana mencari desain yang rumit, sehingga dia biasa menghukum pria ini.

Luna tersenyum penuh taktik. Dia merasa hebat dengan siasatnya.

“Aku mau yang seperti ini.” sambil menunjukkan gambar tersebut ke Mark.

Mark mengerutkan dahi. Gadis ini jelas ingin mempersulitnya.

Mark menatap Luna yang tersenyum padanya. Dia sudah menebak, ini sangat mencurigakan.

“Baiklah Tuan putri, aku akan melakukannya untukmu. Sekarang duduklah dengan benar.” ucap Mark sambil memutar posisi duduk Luna.

Deg!

Jantung Luna berdebar.

Luna terkejut dengan perlakuan Mark dan terdiam sejenak.

Si brengsek ini salah makan apa hari ini. kenapa dia berubah menjadi lembut.

Luna merasa panas di wajahnya, pipinya memerah. Dia berusaha untuk menutupinya dan berusaha untuk tetap tenang.

Mark melihat Luna yang sedikit tenang hanya tersenyum.

 

“Berikan tanganmu.” perintah Mark.

“Hah tanganku?” tanya Luna dengan melongo.

Mark menjentik kening Luna kembali, “ Tentu saja tanganmu, aku akan melukis kuku mu, bukan keningmu.”

“Aww..ak haha..iya iya.” jawab luna sambil mengulurkan tanggannya pada Mark dengan canggung.

“Baiklah, langkah pertama mari kita bersihkan dulu.” ucap Mark dengan lembut.

Mark membersihkan nail art Luna yang gagal tadi, dia membersihkannya dengan Lembut.

Luna menatap wajah Mark yang memperlakukannya dengan lembut. Tanpa sadar terbawa suasana, dan entah apa yang dia di pikirkannya dia tersenyum. Tapi sesaat kemudian dia tersadar.

Hah, aku tersenyum? Haha..apa kauu gila Luna? jangan terpengaruh dengan kelembutan. Dia itu si brengsek yang suka mengancammu!

Luna menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak ingin berfikiran aneh atau terpesona dengan pria ini.

“Luna kamu kenapa? apa kepalamu pusing?” tanya Mark dengan sedikit khawatir. Dia menatap lekat wajah Luna.

“Tidak, aku hanya... " berhenti sejenak. Memutar otak untuk mencari alasan,

"Oh ini rambutku sedikit mengganggu, jadi aku mengelengkan kepala untuk menyingkirkannya.” jelas Luna

“Ternyata kamu lucu juga.”

“Hah, kenapa aku lucu” Luna mengerutkan keningnya, sorit matanya penuh tanya.

Mark tersenyum, “ Tentu saja. Kamu bisa menggunakan tanganmu yang satunya untuk merapikan rambutmu.”

Luna terdiam, dia semakin malu.

Sial! kenapa dia tiba-tiba menjadi bodoh, umpat hatinya.

Mark telah selesai membersihkan tangan Luna , kemudian dia mengambil ikat rambut dan mengikat rambut Luna.

 

“Eh, ini biar aku saja yang lakukan.” tolak Luna.

“Tidak apa-apa. Kamu menurut saja.” Mark tetap lanjut. Mengikat rambut Luna sambil tersenyum.

Luna hanya bisa membatu.

Deg!

Debar jantungnya semakin kencang.

Setelah mengikat rambut Luna, Mark melanjutkan untuk merias kuku Luna sesuai dengan gambar yang di yang di perlihatkan Luna. Karena prosesnya cukup Lama, Luna tertidur.

“Bisa-bisanya dia tertidur dengan posisi duduk seperti ini” ucap Mark. kemudian dia menggendong, lalu membaringkan Luna di ranjang dengan perlahan.

Senyum tipis terbingkai di bibir Mark. Menatap dan mengusap kepala Luna.

Dia seperti kucing kecil yang menggemaskan saat tidur.

Luna tidur dengan tenang sehingga tidak mengganggu proses membuat nail artnya.

Setelah beberapa saat Mark selesai merias kuku tangan dan kaki Luna.

“Sempurna!” dia memastikan semuanya sudah kering. Kemudian menyelimuti tubuh Luna agar tidak masuk angin.

Mark menatap wajah Luna yang sudah tertidur dengan lelap.

“Besok akan ku tagih hadiahku kucing kecil.” ucap Mark dengan senyum bahagia.

Luna mengerutkan dahi, lalu menangis, "Pa, Ma, aku takut. Papa, Mama maafkan Luna, ya?” dia mengigau.

Mark tertegun, raut wajahnya yang bahagia dalam sekejab berubah menyeramkan seperti menyimpan kemarahan yang begitu besar mendengar igauan Luna.

Luna terus mengigau mengucapkan kalimat yang sama, kemudian Mark mengusap lembut kepala Luna untuk menenangkannya.

“Jangan takut, aku disini.”

Luna terus menangis, tapi sudah tidak mengucapkan kalimat itu lagi.

Apakah di selalu seperti ini setiap malam? mimpi apa yang membuat dia tidurpun tidak tenang?

Pertanyaa demi pertanyaan menghujaminya. Dia khawatir melihat keadaan Luna yang seperti itu.

Tiba-tiba seseorang datang membuka pintu, dengan cepat Mark menoleh.

“Eh Tuan muda, maafkan saya. Saya datang untuk menge-cek Nona Luna apakah dia mengigau lagi.” Jelas bi Ina.

“Apa dia selalu tidur tidak tenang seperti ini?” tanya Mark.

“Nona Luna dari dulu memang selalu mengigau ketika dia sedih, tapi tidak separah ini. Akhir-akhir ini setelah mengucapkan beberapa kalimat dia selalu menangis dengan cukup lama. Mungkin Nona sangat merindukan Tuan dan Nyonya Aliester.” jelas bi Ina dengan menundukkan kepalanya. Berusaha menyembunyikan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Iya, Mark juga ingat. Malam itu, dia juga sedikit mengigau.

Mark mengingat beberpa waktu lalu Luna ketika dia menggendong Luna dari ruang lukis ke kamar Luna.

“Maafkan aku bi Ina, mungkin kedatanganku terlalu mendadak di keluarga ini. Tapi ini memang tidak dapat di hindari.”

“Saya mengerti Tuan.” jawab bi ina.

“Apa yang bi Ina lakukan untuk menenangkannya?”

“Saya menggenggamkan tangan Nona Luna agar dia merasa aman, dan setelah dia tenang saya meberikan boneka kesayangannya untuk di peluknya.” jelas bi Ina sambil menunjuk boneka kelinci yang ada di ranjang.

“Baikalah, malam ini biar saya yang melakukannya. Bi Ina bisa kembali.” titah Mark.

“Tapi, Tuan juga harus istirahat.”

“Tidak apa-apa, bi Ina kembali saja.”

“Baiklah, Tuan.” sambil membungkuk dan undur diri.

 

Mark menggemgam tangan Luna. Menatap kening luna yang masih berkerut.

“Jangan khawatir Luna, aku di sini untukmu.” ucap Mark, dan benar saja Luna mulai tenang.

 

Luna mungkin kau sangat membenciku, tapi aku juga tidak punya pilihan lain.

Beberapa saat kemudian Luna sudah sangat tenang. Mark melepaskan tangan Luna dengan perlahan, dia meletakkan boneka kelinci tersebut di sampan Luna, merapikan kembali selimut Luna.

 

Mark menatap Luna, dan.. Chu! Dia mencium kening Luna.

“Semoga kau tidur dengan tenang Luna.” ucapnya lembut. Setelah itu dia meninggalkan kamar Luna.

*** 

Keesokan paginya di ruang presdir Mark sedang sibuk membaca dan menandatangani beberapa dokumen. Luna yang di samping Mark terus memandangi Mark.

Apa aku bermimpi tadi malam, aku rasa ada seseorang yang menciumku semalam. Apakah si brengsek ini melecehkanku?

Berbagai pertanyaan menyerang hati dan pikiran Luna.

Menyadari Luna yang sudah menatapnya dari tadi. Dia menoleh hingga mata merka beradu tatap.

“Nona Luna, apa pesonaku begitu memikatmu? sehingga kamu terus menatapku seperti kucing yang melihat makanannnya.”

Eh!

Luna mengedipkan matanya, beralih pandang dan langsung pura-pura sibuk memegang kertas.

“Aku tidak menatap anda Tuan, aku hanya sidikit melamun.” jelas Luna dengan gugup.

"Kangan membohongiku, kau sudah mamandangiku cukup lama, matamu seperti mau melompat keluar. Haha..”

Brengsek..pria ini selalu mengejekku. Aku ingin maraahhh!

“Aku tidak boleh marah, aku tidak boleh terpancing.” ucap Luna pelan untuk menenangkan diri.

Luna berjalan mendekati Mark dan duduk di kursi depan meja. Dia memangku tangannya di dagu dan memandangi Mark lebih dekat. Melihat tingkah Luna, Mark mengerutkan dahi.

 

“Apa kamu ingin menggodaku Luna?”

“Um, aku tidak bertujuan menggoda anda, Tuan. Aku hanya cukup kagum karena anda begitu mahir dalam hal merias kuku. Jadi... aku sedang berfikir untuk mengganti orang saja untuk merias kuku ku. Bagaimana menurut anda, Tuan muda. Mark Rendra?” kedip-kedip mata manja dan senyum lembut.

“Boleh juga, tapi bagaimana kamu akan membayarku?” Mark memajukan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya pada Luna.

Luna terkejut, dia mengedipkan matanya pelan.

”Haha..anda terlalu dekat, Tuan.” sambil mendorong wajah Mark.

Mau menggoda, digoda balik langsung ketakutan

Mark tersenyum miring dan mendengus senyum.

“Aku ingat semalam kamu bilang, kamu akan memberiku hadiah jika aku bisa menyelesaikan nail art mu dengan bagus.” ucap Mark mengingatkan Luna sambil berdiri mendekati Luna

“Aa.. masa aku bilang begitu sih?” elak Luna pura-pura Lupa.

Jangan pura-pura lupa Nona Luna,” bisik Mark di telinganya.

Si brengsek ini, benar-benar mesum. Dia jadi berfikir dia benar-benar menciumnya semalam.

Luna menatap dengan kesal dan semakin mencurigai Mark, “Mark aku ingin menanyaimu, kamu harus jawab dengan jujur.” ucap Luna serius sambil berbalik badan menatap Mark.

Mark mengerutkan dahi, llalidia tersenyum.

kucing kecil ini mengapa mendadak serius?

“Bicaralah.”

“Apa kamu menciumku semalam?” teriak Luna memberanikan diri menanyai Mark.

Mendengar itu, Mark tertawa keras.

“Kamu bicara apa? Aku rasa kamu harus ke dokter loh, kamu demam?” ejek Mark sambil menempelkan punggung tangannya de kening Luna.

“Kamu jangan bercanda! aku serius dengan pertanyaanku.” tegas Luna sambil menyingkirkan tangan Mark dari keningnya.

Mark tertawa sampai memegang perutnya, "Aduh, perutku sakit karena tertawa. Luna, Luna, aku tidak melakukan apapun padamu semalam. Aku tidak tertarik padamu.” Mark masih tertawa dan memegangi perutnya yang sudah sakit karena terlalu banyak tertawa.

Apa benar hanya perasaannya saja? Pria ini menyebalkan sekali mentertawakannya dengan puas. Sudahlah, mungkin benar hanya halusinasi.

“Haha.. mungkin aku hanya berhalusinasi saja. Kita lupakan saja, anggap saja aku tidak pernah menanyai anda pertanyaan seperti ini tuan.” ucap Luna sambil tertawa yang dipaksakan.

Mark akhirnya lega.

“Sebagai hadiahmu, aku akn mentraktirmu makn siang hari ini. Bagaimana, Tuan muda?"

“Um, siang ini aku sudah ada janji, loh. Bagaimana kau mentraktirku makan malam saja?” tawar Mark.

“Tidak, siang ini saja. Kamu ada janji dengan siapa? aku ikut denganmu, biar aku mentraktir kalian.” nada bicara Luna terdengar kesal.

“Aku ada janji dengan seorang direktur gendut, berkumis dan botak yang genit. Aku ragu jika kamu ikut, dia akan menggodamu.” ucap Mark menakuti Luna, Luna pun terpancing. Membayangkan direktur gendut, buncit, dan berkumis dia menjadi sangat geli.

“Baiklah, aku tidak ikut. Aku mentraktirmu malam ini saja.” ucap Luna sambil berjalan kembali ke tempat duduknya. Dia tampak menepuk pipinya beberapa kali, lalu menggelengkan kepalanya. Bayangan direktur gendut itu membuatnya merinding.

Tidak sulit juga membohongi kucing kecil ini.

Ponsel Luna bergetar. Di layar menampilkan

‘Panggilan dari nomor tak di kenal’

Siapa ini, dari kemaren menggangguku?

Luna menjawabnya, "Halo dengan siapa saya berbicara?”

Mendengar itu Mark melirik ke arah Luna.

Apa itu nomor tidak di kenal? Beraninya dia menjawab panggilan begitu.

Mark melirik dan tatapannya tampak tidak senang.

“Kakak ipar... akhirnya kamu menjawab teleponku juga.” jawab si penelepo terdengar bahagia.

Luna terkejut

Kakak ipar? Oh, dia ingat. Satu-satunya yang memanggilnya kakak ipar, Roland Rendra.

“Aku bukan kakak iparmu. Darimana kamu mendapatkan nomorku Roland?! kenapa kau semakin tidak sopan.” teriak Luna.

Mark semakin memandangi Luna dengan tatapan tajamnya. Tidak suka dengan pemandangan dan suara percakapan ini.

Si brengsek ini kenapa menatapku begitu?

Luna menyadari itu. Tapi dia berusaha mengabaikan Mark.

“Aku? tentu saja dengan mudah mendapatkannya.” jawab Roland dengan sombong.

“Haha, baiklah aku lupa kalau kau seorang gangster. Aku harap kau tidak membahayakanku.” ejek Luna.

“Aku bukan gangster! kakak ipar jangan mengejekku.” teriak Roland.

“Bagaimana aku tidak berfikiran begitu, sekarang kamu seperti sudah ingin mengincarku. Membuatku merasa tidak nyaman.”

“Ayolah kakak ipar, mari kita berdamai saja. Bagaimana siang ini aku mentraktirmu?” ajak Roland dengan bahagia.

“Um, baiklah, kebetulan siang ini aku tidak ada teman untuk makan.”

“Serius? senangnya hatiku bisa makan siang dengan kakakipar. Baiklah, nanti aku akan menjemput kakak ipar.” jawab Roland dengan sangat antusias.

“Ok. Bye-bye. Sampai jumpa siang nanti.” sambil menutup telvon.

“Apa kau sedekat itu dengan Roland?” Tanya Mark dengan tidak senang.

“Tidak juga, kami baru bertemu beberapa kali. Salah kau saja tidak mengenalkanku dengan sepupumu yang imut itu.” jawab Luna, dia sengaja melakukan itu mengerjai Mark.

Hehe, mari kita lihat bagaimana tanggapannya. Luna penasaran kenapa Mark menatapnya dengan tatapan tidak senang ketika dia berbicara dengan Roland.

“Hah, aku tidak punya sepupu seperti itu.” Jawab Mark terdengar sinis.

Eh, apa dia marah?

Luna menciba mencari jawaban di raut wajah Mark.

“Apa kamu ingin bertemu dengannya?” tanya Mark.

"Iya, dia mengajakku makan siang bersama.”

“Aku tidak mengizinkanmu.” ucap Mark serius.

“Aku tidak perlu izinmu.” Luna menjawab santai dan kemudian mengakih pada dokumen di mejanya.

“Sepertinya kau sudah lupa dengan yang ku ucapkan beberapa waktu lalu.” ucap Mark dengan nada tidak senang.

“Mark,tapi kita hanya menyelenggarakan pertunanganan palsu, jadi kau tidak perlu mengekangku. Lagian Roland juga sepupumu.”

“Baiklah, lakukan sesuka hatimu.” jawab Mark sambil berjalan keluar meninggalkan Luna.

Luna mencibir. Teruslah marah. Semakin Mark marah, semakin dia penasaran.

Terpopuler

Comments

its anna

its anna

visual

2020-05-06

0

murni aulia

murni aulia

thor kasi liat visualnya luna dan mark dong

2020-02-10

2

Bundane Vianco Risky

Bundane Vianco Risky

next

2019-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!