Heh, kenapa cepat sekali bertemu dengan mereka. Luna sedikit menggerakkan sudut matanya. Benar kata orang, semakin ingin menghindari seseorang, semakin rentan untuk bertemu.
“Mama lihatlah, sekarang dia sudah tidak tahu sopan santun lagi. Dia tidak memberi salam padamu.”
Nada itu jelas tidak enak di dengar, apalagi tampangnya menyebalkan itu.
“Biarkan saja, orang seperti dia tahu apa dengan sopan santun. Orang tuanya saja sudah tidak menginginkannya lagi. Memang tidak berguna.” ucap Xio Lin Mamanya Camelia.
Luna hanya tersenyum, “Bibi Xio, Camelia, kita sudah lama tidak bertemu, tapi kalian masih saja belum berubah.” Luna sangat tenang, senyumnya juga merekah.
“Apa maksudmu?” Camelia kesal.
Luna maju dua langkah di depan Camelia, dan berbisik, “Nika kalian tidak ingin ku buat malu, jangan membuat keributan. Jangan menurunkan martabat kalian hanya karena rasa iri kalian kepadaku.” setelah kalimatnya, Luna pergi meninggalkan mereka.
“Eh, Luna tunggu aku.” Nindy yang sedari tadi memperhatikan langsung tersadar dan mengejar Luna. Dia sempat mencibir pada Camelia.
Camelia menjadi sangat marah dia mengepalkan tangannya, “Kita lihat saja nanti, apa kamu masih punya muka berbicara seperti itu padaku?”
“Sudahlah, kamu jangan terpancing dengan kata-katanya. Masih banyak kesempatan untuk membalasnya.” ucap Xio Lin kepada Camelia.
.
.
Beberapa saat kemudian.
“Para tamu undangan mohon perhatiannya, Gold Party tahun ini akan segera kita mulai untuk itu mari kita dengar sambutan dari Nyonya Liang Xi.”
Semua perhatian langsung tertuju ke sumber suara.
Prok prok prok!
Suaratepuk tangan yang meriah dari para tamu untuk Nyonya Liang Xi.
“Wah, Nyonya Liang Xi cantik sekali.”
“Iya, di usianya sekarang, dia sama sekali tak terlihat menua.” bisik-bisik dari para tamu undangan.
“Terima kasih atas kehadiran kelompok Most Gold dan para tamu undangan, saya sebagai tuan rumah kali ini sangat merasa terhormat dengan antusias semuanya untuk menghadiri Gold Party terbesar tahun ini.” Nyonya Liang Xi dengan ramah dan penuh senyum.
“Baiklah, sebelum pestanya Mulai saya ingin mengenalkan anggota baru Most Gold.” ujar Nyonya Liang Xi lagi.
“Siapakah anggota baru tahun ini?"
“Dari keluarga manakah dia berasal?”
“Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya” bisik-bisik dari tamu undangan.
Nyonya Liang Xi senang melihat orang-orang penasaran, dia mengatur ritme dan berkata,
“Baiklah, mari kita sambut anggota baru kita Nona Luna Aliester.”
Luna berjalan denga anggun ke depan dan disambut dengan tepuk tangan yang meriah.
“Sangat cantik.” bisik tamu undangan yang kagum akan kecantikan Luna.
“Mari saya akan memperkenalkan Nona Luna Aliester kepada semua para hadirin. Nona Luna Aliester adalah putri satu-satunya dari Tuan Aliester yang menguasai sebagiin besar dari control ekonomi di China yaitu Lixing Group.
Dimana sekarang tuan Aliester sudah mempercayakan sahamnya kepada Calon menantu dan putrinya. Sekarang Nona Luna Aliester merupakan salah satu pemilik saham terbesar di Lixing Group. Pemilik saham terbesar pertama adalah Mark Rendra yang merupakan calon tunangan Nona Luna Aliester, sebentar lagi akan menyelenggarakan acara pertunanganan mereka.
Saya harap dari kelompok Most Gold maupun undangan dapat menyambut Nona Luna dengan baik.” jelas nyonya Liang Xi dengan lugas dan ramah.
Luna memberi hormat dengan sopan di depan semua undangan.
“Lixing Group? Ini perusahaan yang sangat besar.”
“Keluarga Aliester memang luar biasa, tapi kenapa Tuan Aliester lebih mempercayakan sahamnya kepada calon menantunya dari pada putrinya?" Bisik tamu undangan lainnya.
“Heh, baru pertama muncul saja sudah begitu banyak orang bergosip karenanya. Kita lihat saja apakah dia sanggup menahan semua ini.” Camelia dengan penuh dendam menatap Luna dari kejauhan.
“Baiklah, acara resmi kita mulai. Para hadirin semoga bisa menikmati hidangan dan saling bertukar informasi dengan tenang.” ucap Nyonya Liang Xi.
Setalah itu banyak dari anggota kelompok Most Gold dan undangan menghampri Luna dan Nyonya Liang Xi untuk berbincang.
Keramahan Luna banyak dari mereka senabg dengan Luna dan dengan cepat bisa akrab.
“Kamu beruntung sekali Luna, masih sangat muda sudah memiliki saham yang besar.” puji mereka.
“Iya, dan calon tunangan mu pasti orang yang sangat luar biasa, hingga Tuan Aliester sendiri mempercayai saham dan putri semata wayang kepadanya.” ucap yang lainnya.
“Tante terlalu memuji.” ucap Luna dengan senyum ramah.
Sementara dari kejauhan Camelia dan Xio Lin dibuat semakin kesal melihat Luna di sambut dengan hangat.
"Sial! aku kira mereka akan membully Luna. Tapi, sekarang kelihatannya dia malah mendapat banyak pujian dan bahkan mereka berbondong-bondong mendekatinya.” ucap Camelia dengan penuh iri hati.
“Kamu tenang saja sayang, itu tidak akan bertahan lama. Dia hanya beruntung karena Nyonya Liang Xi di pihaknya. Malam ini kita biarkan saja dulu dia menikmatinya.” Xio Lin penuh dengan rencana busuk menata Luna, dia berusaha menenangkan Camelia.
“Mama punya rencana?” tanya Camelia, dia mengambil gelas anggur dan menyesapnya perlahan.
“Tentu saja.” satu sudut bibir Xio Lin terangkat, sorot matanya penuh muslihat.
“Mama memang yang terbaik.” Camelia tersenyum, dia mengusap tangan Mamanya.
.
.
Pesta telah usai, para tamu sudah pulang. Tinggal Luna yang masih bersama dengan Nyonya Liang Xi.
“Selamat Luna, rencana mu berjalan dengan lancar. Kamu dapat bergaul keluarga pebisnis-pebisnis handal, bahkan kamu bisa membuat Alexa tertarik padamu."
Ini benar-benar di luar dugaan, Alexa merupakan putri dari Jendral Wilson, dan sekarang dia sukses menjalani bisnis resortnya.
"Tapi aku rasa ini akan sedikit menyulitkan mu, karena dia di kenal dengan orang yang sombong dan suka menindas, jadi kamu harus berhati-hati. Aku rasa pasti ada suatu hal yang membuat dia tertarik denganmu.” Nyonya Liang Xi memperingati Luna.
“Iya, aku akan berhati-hati, Bibi. Terima kasih sudah mengingatkanku.” Luna tersenyum dan menatap Nyonya Xi penuh hangat.
“Kamu jangan sungkan, Bibi sudah menganggap kamu sebagai putri sendiri.”
Luna terharu, dia mengangguk, "Baiklah Bibi, kalau begitu aku pamit dulu."
“Oke, hati-hati di jalan, ya sayang." Nyonya Liang Xi sembari memeluk Luna.
***
Di mobil dalam perjalanan pulang, Luna memikirkan hal-hal di pesta tadi, sehingga dia hanyut dalam pemikirannya.
Mengenai Alexa ini benar-benar di luar dugaannya. Apa yang dia inginkan darinya? Kenapa dia ingin bertemu dengannya secara pribadi?
Alexa begitu terang-terangan menarik perhatiannya.
“Apa yang mengganggu pikiran nona hingga terlihat begitu murung?” ucap pengawal berusaha memecahkan keheningan.
Luna tersentak, tapi tidak terlalu terlihat. Dia tenang mengangkat kepalanya, “Bukan apa-apa. Oh iya, Paman apakah aku masih bisa mempercayaimu?” tanya Luna ogah-ogahan.
Pengawal tersentak dan seperti tersudut dengan pertanyaan ini. Dia tertawa dengan canggung, "Kenapa Nona bertanya begitu? Aku tetap orang mu Nona.”
Luna mendengus agak sinis, "Paman sama saja dengan bi Ina dan yang lainnya. Kalian berkata bahwa kalian tetaplah orang ku, tapi faktanya kalian selalu melaporkan semua yang ku lakukan pada si berengsek itu. Kalian sangat hormat dan patuhpadanya.” Luna sangat terus terang. Dia bukan tipe orang yang terlalu pandai berbasa-basi.
“Nona jangan khawatir, kami akan tetap melindungi mu Nona.” jelas pengawal tersebut serius.
“Sudahlah, aku tidak akan berharap apa-apa lagi dari kalian. Aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku hanya berharap kali ini Paman tidak akan mengatakan apapun yang aku lakukan malam ini kepada si berengsek itu. Hanya itu."
“Baiklah Nolona”.
“Aku harap, aku bisa mempercayai Paman kali ini.” ucap Luna dengan dingin.
***
Keesokan paginya di ruang Makan. Luna tidak melihat batang hidung Mark, dia melirik ke arah pelayan dan bertanya, “Kemana perginya Tuan muda yang sombong itu?”
“Tuan muda semalam berangkat ke Amerika, Nona. Tuan pergi dengan mendadak, sepertinya ada hal penting harus dia selesaikan di sana.”
"Ooo," Luna menganggangguk-anggauk, “Baguslah, jadi aku bisa menetralisilkan mataku dengan tidak melihat dia. Berapa lama dia di sana?”
“Itu kami tidak tahu, Nona.”
“Sudahlah yang penting hari ini aku tidak bertemu dengannya.” ucap Luna dengan penuh semangat.
Selesai sarapan Luna langsung pergi ke perusahaan, dia pergi dengan membawa mobilnya sendiri. Semenjak meminta Mark untuk tidak mengirim mata-mata lagi untuknya, Mark memang melakukan hal tersebut.
Sekarang Luna sudah bisa mendapatkan sedikit kebebasan, dia sudah diperbolehkan membawa mobil sendiri dan mata-matapun tak ada lagi yang mengikutinya. Sehingga dia lebih tenang dalam melakukan kegiatannya.
Di ruang presdir Luna sibuk mencari berkas, “Aku harus menemukan proyek yang berkaitan dengan tuan Ong kemarin. Jika aku mempelajarinya, aku pasti bisa memenangkan proyek ini. Ini kesempatanku, selagi si berengsek itu tidak ada aku bisa bertindak lebih leluasa.” Ucap Luna sambil terus mencari.
Beberapa menit kemudian, meja berantakan berkas-berkas berserakan dimana-mana. Tapi, yang dicari masih tidak ditemukan. Ternyata Mark Rendra sangat teliti dan waspada.
Tiba-tiba Luna terpikirkan sesuatu, “Oh iya, aku bisa minta bantuan pada ketua tim saja." dia masih ingat, kemarin ketua tim tampak percaya padanya.
Luna dengan semangat membereskan kembali kekacauan yang sudah dia buat, setelah itu dia langsung ke lantai bawah untuk mencari ketua tim.
Di dalam Lift ponsel Luna bergetar. Itu panggilan dari nomor tak di kenal.
Akhir-akhir ini dia sudah beberapa kali mendapat panggilan serupa. Luna benar-benar tidak tertarik dengan hal seperti ini. Jadi, dia langsung menolaknha.
Tapi, tidak lama ponselnya bergetar lagi, Luna tetap menolaknya. Hal ini berlangsung dengan 5 panggilan dan Luna tetap menolak panggilan tersebut.
Luna sudah keluar dari lift, ponselnya lagi-lagi bergetar.
“Orang ini sangat gigih sekali menggangguku, lebih baik aku memberinya pelajaran.” kali ini dia menjawab panggilan tersebut.
Luna tidak berbicara sama sekali.
“Halo, halo. Kenapa tidak ada suara? Ini jelas-jelas sudah tersambung.” suara pria diujung sana.
Mata Luna sedikit menyipit, suara agak parau dan berat. Luna dapat memastikan bahwa ini bukan pria muda.
“Sepertinya tuan Ong memang tidak beruntung, aku harus menutup telvon ini sekarang.” keluh pria di telepon.
Luna menangkap dua kata, matanya langsung membulat, “Tuan Ong?” Luna spontan bersuara.
"Nona Luna, ini anda? saya adalah asisten dari tuan Ong. Tuan Ong sudah lama berusaha untuk bisa menghubungi anda. Tapi anda selalu menolaknya.” jelas asisten Tuan Ong cepat dan lega.
“Maaf, saya tidak tahu. Ada apa Tuan Ong menghubungi saya?” Tanya Luna langsung.
“Ini mengenai lahan yang di ingin oleh Lixing. Sepertinya Tuan muda Mark belum membicarakannya kepada, Nona.”
“Mengenai lahan itu saya baru mengetahuinya kemarin. Saya dengar tuan Ong mengajukan sebuah syarat untuk mendapatkan lahan ini. Syarat seperti apakah?"
"Benar saja."
"Maksud anda?"
Asisten sudah menebak ini. Mark Rendra tidak memberitahu Luna. Dia tersenyum, lalu berkata, “Mengenai itu alangkah lebih baik kita bicarakan secara langsung. Jika Nona ada waktu, Tuan Ong mengundang anda di restoran D’start sekarang.”
“Baiklah, saya akan datang."
Asisten Tuan Ong tersenyum "Baiklah, kamu akan menyambut anda."
***
Vila Secret di Amerika.
“Apa saja yang kalian lakukan? kenapa bisa di kelabui oleh satu orang mata-mata?” bentak Mark kepada kepada semua pengawal, pelayan, perawat dan docter Mico.
Semua orang menunduk. Tegang, suasana sangat mencekam. Tidak ada yang berani bergerak sedikitpun, bahkan bernapaspun alangkah baiknya bisa di tahan,.
“Maafkan kami, Tuan.”
“Ini yang terakhir kalinya saya mendengar kelalaian kalian. Jika masih ada lain kali, saya tidak akan berbaik hati lagi. Apa kalian mengerti?!"
“Melengerti, Tuan." jawab mereka bersamaan.
“Sekarang bubar! lanjutkan tugas kalian, dan dokter Mico ikut saya.” Mark melirik pria berjas putih itu.
Dokter Mico mengangguk, lalu semuanya bubar dan melanjutkan tugas mereka masing-masing.
Mark dan dokter Mico berjalan menuju ruang perawatan. Ketika di buka, ada lagi sebuah ruang rahasia di dalamnya dengan berteknologi canggih.
“Sekarang bagaimana keadaannya?” Tanya Mark
“Sangat stabil, Tuan tidak perlu khawatir. Ini berkat ide Tuan, jika saja waktu itu Tuan tidak membuat jebakan, dengan sekali suntik saja akan sangat membahayakan nyawa Tuan Aliester.
Virus yang mereka gunakan sangat unik dan langka. Sangat sulit dideteksi, tapi bisa membunuh secara perlahan tanpa ada tanda-tanda sedikitpun. Sesuai dengan namanya, the silent. Untuk penawarnya hanya akan dimiliki oleh orang yang membuat virus ini. Saya penasaran kenapa tuan mengetahui gerak gerik mata-mata dengan cepat?” Tanya doter Mico.
“Mengenai ini saya hanya mempunyai firasat yang sama seperti saat ayah saya mengalami kecelakaan. Oleh karena itu saya buru-buru ke sini dan meminta paman Gu untuk segera melaksanakan jebakan.”
“Apa? Jadi patung silicon itu memang sudah Tuan rencanakan dari dulu?” Tanya dokter Mico sangat penasaran.
“Benar. Dua bulan lalu saya meminta Paman Gu untuk menyiapakan patung Silicon berteknologi tinggi yang mirip dengan Tuan Alister, karena saya sudah memprediksi bahwa hal seperti ini akan terjadi.
Mengenai ruang rahasia ini, memang sudah saya buat semenjak awal pembangunan vila. Tidak di sangka orang pertama yang menjadi penghuni ruangan ini adalah tuan Aliester.
Ingatlah dokter Mico, musuh kita bukanlah orang biasa. Dia tidak ubahnya seperti iblis. Dia akan melakukan segala macam cara untuk bisa mencapai tujuannya.”
“Saya mengerti, Tuan.”
“Sekarang ruang perawatan tuan Aliester saat ini sangat aman. Tapi kita tidak boleh lalai, ruangan ini tidak boleh mencolok dan hanya kalian bertiga yang tahu. Ruang jebakan itu juga harus tetap dijaga dengan ketat seperti biasanya. Dalam beberapa hari ke depan pasti mata-mata itu ingin menyuntikkan virus itu lagi.
Strategi mereka cukup bagus mengirim dua orang mata-mata, satu untuk mengelabui kita secara terbuka agar bisa menyembunyikan mata-mata yang satunya.
Penjagaan harus tetap ketat. Tapi, biarkan dia merasa berhasil mengelabui kita. Biarkan saja dia berhasil menyuntikkan virus itu sampai tiga kali, dan kita juga harus membuat keadaan patung silicon tersebut semakin lemah setiap dia berhasil menyuntikkan virus itu. Setelah itu, baru kita menangkap mata-mata itu dengan begitu dia akan berfikir sudah berhasil menjalankan tugasnya."
“Saya mengerti, Tuan.”
“Baiklah, saya pergi dulu. Pengawal Ron akan datang untuk selalu mengawasi mata-mata itu dengan baik, lalu Jeck untuk selalu memantau keadaan." ucap Mark dan pergi meninggalkan dokter Mico.
Dokter Mico melihat punggung Mark yang menjauh, “Dia memang sangat handal dalam strategi, tidak heran Tuan Gu sangat menyanyanginya dan mempertahankannya pada waktu sangat sulit sekalipun."
***
Setelah urusan di villa, Mark dan Rangga langsung menuju ke kediaman Tuan Gu.
Dalam perjalanan,
“Mark rencana mu di sini berjalan dengan sangat lancar, tapi sekarang aku merasa khawatir dengan keadaan di China.” Rangga melirik Mark sejenak.
“Hal apa yang mengkhawatirkanmu?”
"Luna. Apakah kamu tidak berfikir mereka juga akan menyerang Luna?” tanya Rangga serius.
“Untuk saat ini Jhon tidak berfikiran menyentuh Luna.” jawab Mark santai
“Kenapa kamu begitu yakin?"
“Apa kamu masih meragukan instingku?” Mark sangat tenang namun kata-katanya mengintimidasi.
“Haha, bukan begitu maksudku.” Rangga tertawa. Benar, bukannya hanya insting, Mark pasti sudah mempersiapkan hal apapun di China sana.
Jhon memang tidak akan menyentuh Luna untuk sekarang ini. Tapi, akan begitu banyak orang yang ingin mendekati Luna dengan niat yang bermaca-macam. Mengenai kehawatiran Rangga, Mark sangat paham.
Mempunyai lebih banyak musuh, itu memang sudah resiko untuk orang-orang yang di sekitarnya. Luna, dua telah menyeret gadis itu.
Tapi, dia tidak bisa menjamin untuk selalu melindunginya sampai dia benar-benar mendapatkan jawaban dari teka-teki yang telah di berikan oleh Tuan dan Nyonya Aliester kepadanya
Dan... jawaban teka teki inipl hanya akan memberiku dua pilihan, melindungi Luna dengan segala kemampuannya atau dia sendiri yang akan membunuh gadis itu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Wahyu Ningrum
. . e mn
2020-02-09
1
Zani Setyawan
okeh fine mark...ntr klo ku jatuh cinta...g mngkn tdi lu bilang gtuu...
2020-02-06
2
Khasifanuraira
a\A77⅞7⅞⅞77⅞⅞7⅞77⅞777777777777777⅞77777777777777777⅞7777777777777777777777777777777777777777777⅞7777777
2020-01-14
3