SKANDAL

“Sakit!" rintih Luna.

 

“Luna, kamu jangan terlalu sering menguji kesabaran ku, atau aku tidak akan sungkan lagi memperlakukan orangtuamu dengan buruk.” bisik Mark, tatapan matanya tajam bagai srigala.

“Kamu sudah beberapa kali menemui pria itu, mulai dari sekarang menjauh lah. Kamu tidak boleh menemui pria lain tanpa izinku!” tegasnya, lalu melepaskan tangan Luna dengan kasar.

Luna sudah kesakitan dan merasa sangat kesal. Dia menatap Mark nanar seraya mengusap pergelangan tangannya yang sakit.

Sepertinya berengsek ini sudah mengirim mata-mata untuknya. Luna paling tidak suka cara ini.

“Kenapa kamu tidak menanyaiku terlebih dahulu siapa pria itu? tapi malah langsung berbuat kasar padaku dan mengancam?”

 

“Aku sudah katakan, kamu tidak boleh berhubungan dengan pria manapun. Perlukah aku mananyaimu siapa pria itu?” suara Mark semakin dalam.

“Hah, akan sia-sia aku melawanmu.” Luna dengan menggertakkan giginya, lalu dia pergi berjalan menuju toilet.

Di toilet Luna masih menahan sakit di tangannya. Menatap lama dirinya di cermin, lalu diakhiri dengan memejamkan matanya pelan dan membukanya kembali. Dia mengatur napasnya yang tadi seolah telah menghilang.

 

“Si brengsek ini, benar-benar kejam. Dia bisa saja membuat tanganku cacat, dan tatapan tadi... benar-benar sangat menakutkan.” Luna mengiram tangannya dengan air, lalu membalutnya dengan tisu.

Setelah serasa cukup untuk menenangkan diri, Luna memutuskan untuk kembali.

 

Melihat Luna dari kejauhan, Mark langsung menghampiri. Dia menarik tangan Luna yang sudah di balut seadanya. Luna menepisnya dan menjauhkan tangannya darinya.

 

“Ini baik-baik saja, kamu tak perlu mengurus ku.” Nada suara itu terdengar sangat kesal.

Jangan sok peduli, bukankah ini ulah mu?

Tapi Mark malah memaksa. Dia menarik kembali, sehingga membuat Luna terkejut.

“Ini sedikit lembam, harus segera di kompres.” Mark dengan lembut sambil meniup bekas merah di sana.

Ada apa dengan pria ini? tadi terlihat menakutkan, sekarang malah mengkhawatirkannya? Luna benar-benar tidak memahami pria di depannya ini.

“Tidak perlu. Aku hanya ingin pulang, kamu tidak perlu mengantarku. Terima kasih atas makan malamnya.” dia kembali menarik tangannya dengan paksa. Lalu mengambil tasnya, dia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.

Rasanya tidak ingin berada di tempat yang sama dengan pria ini. Tapi, tiba-tiba Mark malah menggendongnya.

 

“Eh eh apa-apan ini?” tubuhnya sudah melayang dan mendekap di tubuh pria itu. Luna meronta dengan memukul lengan, dada, bagaian apa saja yang dia jangkau.

“Tanganmu sakit karena aku, maka aku harus mengurusnya.”

“Yang sakit tanganku, bukan kakiku. Apa hubungannya dengan menggendongku?” teriak Luna masih meronta, memuku-mukul dada Mark dan bahu Mark kembali. Tapi tidak sedikitpun hal itu membuat Mark terganggu.

 

Mark menantapnya tajam, tatapan Mark kali ini Luna langsung kicut menelan ludah dan menyerah. Tak lagi meronta, yang ada hanya gunam-gumam kecilnya.

 

“Tapi aku berat. Kamu tidak akan kuat menggendongku samapai ke bawah.” ucap Luna pelan, lebih baik cari aman dari pada di terkam manusia aneh ini.

“Kamu jangan meragukan kekuatanku. Akan ku tunjukkan berapa kuatnya aku.”

Eh, kata-kata ini kenapa kedengaran sedikit ambigu. Ya Tuhan.. sepertinya dia terlalu banyak berfikir. Kenapa kamu mendadak jadi gadis bodoh Luna? Luna menggelengkan kepalanya. Pikiran apa ini?

Mark melihat Luna seperti itu membuat nya sedikit tersenyum.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di bawah. Rangga yang melihat Mark menggendong Luna langsung terkejut. Dengan cepat dia mendekat.

" Apa yang terjadi?”

“Jangan banyak tanya. Cepat bukakan pintu!” perintah Mark mendelik kesal.

"Luna kenapa?” Rangga masih khawatir.

“Rangga, gadis ini sangat berat. Kenapa kamu masih berdiri?”

“Iya, iya. Aku buka, aku buka.” dengan segera membukakan pintu mobil.

Berat? pria memang sulit di percaya, tadi bukankah bilang sangat kuat.

Bibir atas Luna terangkat karena kesal diiringi dengan bola matanya memutar malas.

Diperjalanan Rangga melirik ke belakang lewat spion tengah. Hatinya terus bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi.

Kenapa sekarang terlihat seperti bermusuhan? Tadi masuk dengan gandengan tangan, keluarnya Mark menggendong Luna dan sekarang mereka seperti ini.

Padahal mereka bukan anak remaja umur 17 tahun lagi. Tapi kelakuan mereka benar-benar kekanak-kanakkan.

Ranggamenggeleng-gelengkan kepalanya, lalu fokus menyetir.

“Apa anda baik-baik saja, Nona Luna?” tanya Rangga memecah keheningan.

“Um,” hanya begitu respon Luna.

Ya Tuhan... kenapa mereka selalu memperlakukanku dengan dingin dan dengan situasi yang canggung.

“Taangan anda?” Rangga tetap memberanikan diri bertanya.

“Kenapa kamu banyak bicara Rangga. Fokus saja menyetir!” bentak Mark secara tiba-tiba hingga membuat Rangga dan Luna sedikit terperanjak.

“Baiklah, baiklah, aku akan menutup mulutku.” jawab Rangga sambil mengusap dadanya. Saparuh darah serasa melayang karena bentakan tadi.

Luna memaki dalam hatinya, dia memegangi lama dadanya sambil melirik Mark penuh kekesalan.

Dasar gila!

***

Di kamar, Mark mengompres tangan Luna dengan batu es. Dia melakukannya dengan sangat lembut.

“Apa ini sakit?” tanyanya.

“Iya, sangat sakiiittttt.” teriak Luna penuh penekanan dengan kata sakitnya.

Pletak!

Mark menjentik kening Luna “Kamu jangan pura-pura.”

“Awww, kalau sudah tahu kenapa bertanya?” Luna cemberut dan menatap Mark dengan tajam.

“Tadi aku memegang tanganmu tidak begitu kuat, tapi kenapa semerah ini?”

“Apa? Kamu bilang Tidak begitu kuat? Tadi kamu sudah mau membunuhku tahu tidak?"

“Kamu jangan teriak-teriak. Aku dekat denganmu, tapi kamu seperti berbicara dengan orang yang jaraknya 10 km. Kamu seorang gadis, kenapa tidak bisa lebih lemah lembut.”

Lemah lembut? Luna mencibir.

“Aku tidak perlu berlemah lembut di depanmu. "

 

Mark hanya tersenyum melihat tingkah Luna. Lanjut mengompres dan sesekali senyum tipis.

Tiba-tiba ponsel Mark bergetar.

Panggilan dari Rangga, Mark meletakkan handuk kompres dan menjawab panggilan.

“Ada apa?”

“Mark, sekarang kamu harus bergegas ke club XX, kami menangkap mata-mata Jhon di sini.” jelas Rangga dengan gembira.

“Oke, aku akan segera ke sana.”

Mark mengambil mantelnya dilemari dan memakainya. Semantara Luna tetap mengusap tangannya , tapi berusaha curi pandang pada Mark yang terlihat bergegas.

“Kamu mau pergi kemana?”

“Aku ada urusan, kamu tidurlah di sini!”

“Disini? Tidak, tidak. Aku akan ke kamarku sekarang.” nada penolakan Luna terdengar spontan.

“Malam ini aku tidak pulang, terserah kamu mau tidur dimana.” Mark keluar dan menutup pintu.

Setalah Mark keluar dari kamar tersebut, Luna langsung tersenyum. Dia serasa di beri angin segar yang menenangkan. Lalu dia berfikir untuk mengambil kesempatan.

 

“Ini memang kesempatan yang bagus, aku di kamarnya atas izinnya. Berarti dia sama sekali tidak mencurigaiku.”

Luna memperhatikan kamar Mark dengan teliti dan mengambil kamera tersembunyi yang sudah disiapkannya.

"Dimana aku harus menaruhnya.” gumamnya.

 

“Dia bilang dia tidak pulang malam ini, jadi aku bisa bertindak lebih leluasa." mata Luna meliar mencari tempat yang pas untuk menaruh siasatnya.

Luna melihat miniatur elang.

"Miniature elang? Jika aku memasangnya di ini seharusnya dia tidak akan mengetahuinya kan?”

Tanpa pikir panjang lagi, Luna membawa miniatur itu ke kamarnya untuk mengakali bagaimana dia memasang camera tersembunyi di sana.

 

“Lou Hyena sudah memberi ku camera terbaik dengan ukuran yang sangat mini, harusnya akan lebih mudah untuk mengakalinya.” dia memperhatikan miniatur dan berfikir.

***

Dua jam kemudian Luna baru berhasil memasangnya.

“Sempurna. Aku memasang di mata elang ini pasti tidak akan ketahuan, karena mata elang ini juga memiliki pancaran berwarna merah. Kamu memang pintar Luna.” Luna menganggukkan kepala membanggakan dirinya sendiri.

“Aku harus bergegas untuk menaruhnya, dan selanjutnya aku jga harus memasang di ruang bacanya.”

Malam itu Luna sudah menyelesaikan misinya memasang camera tersembunyi. Untuk di kamar Mark dia sudah meletakkan miniatur tersebut ke tempat semula.

Sementara di ruang baca Mark, dia memasang camera tersebut pada lampu hias yang terpajang di sana.

 

“Lelah sekali.” Luna berjalan sambil merenggangkan tubuhnya.

“Aku sudah menghubungkan ke ponselku. sekarang aku bisa memantau si berengsek ini. Haha.” gelak tawanya merasa sangat puas.

***

Di club XX, Mark sedang mengintrogasi mata-mata yang ditangkap oleh Rangga.

 

Pllak! plak!

Bugh! Bugh!

Suara tamparan dan pukulan.

Mata-mata tersebut sudah berlumuran darah dan sudah tak berdaya.

 

“Apa yang harus kita lakukan Mark, ini sudah hampir dua jam. Tapi kepar4t ini tidak berbicara apa-apa. Dia benar-benar menutup mulutnya.” Rangga sangat tidak sabar.

“Sepertinya dia lebih memilih mati dari pada buku mulut.” Mark tersenyum.

“Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Rangga kembali.

“Kalian sekap bajing4n ini di tempat kita, dan kamu ikuti aku.” tegas Mark berjalan keluar yang di ikuti oleh Rangga.

“Baik, Tuan muda.” jawab pengawal.

“Apa rencanamu Mark?”

“Aku ingin memancing Jhon. Sebentar lagi Jhon pasti akan mendapat kabar kalau kita menangkap mata-matanya. Dia pasti akan mengirim mata-mata yang lebih kuat. Semakin kuat semakin lebih berguna, lebih banyak mengetahui tentang Jhon.

Saat itu kita harus mendapatkannya, kita akan membuat perangkap untuk kedua mata-mata tersebut agar bisa mendapatkan apa yang ingin kita inginkan.” Jelas Mark dengan yakin.

“Itu sangat brilliant Mark, baiklah aku akan mengaturnya.” Rangga terlihat bersemangat dengan taktik Mark.

“Mulai sekarang suruh bawahanmu menjaga mata-mata itu, jangan menyakiti dia lagi. Saat temannya muncul dia harus terlihat sehat, di sinilah kita mulai bertindak. Tapi jaangan sampai lengah.” tegas Mark.

“Aku paham. Mark, lain kali kamu harus mentraktirku, malam ini aku sudah bekerja keras untukmu. Hehe.." Rangga mendekat dan menepuk bahu Mark.

“Baiklah, sekarang lakukan tugasmu.” dia menyingkirkan tangan Rangga dan berlalu pergi.

“Eh, kenapa dia seperti ini. Tidak kah kamu tahu ini menyakiti hatiku Mark.” Rangga menatap punggung Mark yang menajauh sambil memegang dadanya.

Mobil Mark melaju dengan cepat, di dalam mobil dia melakukan panggilan telepon.

 

“Bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Mark terdengar sangat serius.

“Sekarang sudah lebih baik Tuan, minggu depan sudah bisa kita lakukan operasi terakhir.”

“Syukurlah, pantau terus perkembangannya dan laporkan padaku. Di hari operasinya aku datang ke sana.”

“Baik. Aku mengerti, Tuan.”

***

Keesokan paginya Luna bangun dengan semangat, setelah bangun dia bergegas mengecek ponselnya untuk melihat keberadaan Mark di dalam kamar.

“Hmm.. ternyata dia benar-benar tidak pulang semalam.” dengan sedikit kecewa. Lalu dia bergegas pergi mandi.

Sesampainya di kantor, suasana di kantor tidak seperti biasanya. Para karyawan sangat ribut, seperti ada hal besar yang terjadi. Tapi ketika melihat Luna datang mereka langsung diam dan terlihat canggung.

 

“Selamat pagi, Nona Luna.” sapa mereka sambil membungkuk memberi hormat.

Luna sedikit bingung melihat tingkah mereka yang awalnya ribut, tapi dia tidak terlalu memperdulikan. Dia langsung masuk ke lift khusus eksekutif.

Ponsel Luna bergetar. Itu panggilan dari Lily.

 

“Hallo, ada apa kau meneleponsepagi ini Lily?”

“Luna bagaimana menurutmu berita pagi ini? Apa yang akan kamu lakukan pada Mark calon tunanganmu?” di seberang sana suara Lily terdengar sangat bersemangat.

“Berita apa? aku tidak mendengar berita apapun pagi ini.” tanya Luna bingung.

“ Ya Tuhan! kamu masih saja tidak berubah, masih saja tidak update. Sementara seluruh kota sudah membicarakan kalian.” j

Lily menepuk keningnya. Capek deh!

“Aku? aku tidak melakukan kesalahan apa-apa.” Luna lebih terkejut.

“Ah, kamu tidak seru. Padahal aku ingin mewawancaraimu, tapi kamu tidak tahu apa-apa. Sekarang lebih baik kamu lihat artikel 5 menit lalu!"

“Tunggu, tunggu. Aku akan mngeceknya sekarang. Jangan menutup telepon!”

Luna bergegas searching, karena selama ini dia tidak pernah mengaktifkan notifikasi dari media apapun, karena itu sangat menjengkelkan baginya. Tapi hal itu membuat dia selalu ketinggalan.

Dan benar saja di berita utama terpampang.

“PRESDIR LIXING: Mark Rendra dan Artis ternama Zhan Sherlok subuh ini diketahui keluar bersama dari hotel D’Lux.”

 

“PESELINGKUHAN PRESDIR LIXING, Bagaimanakah tanggapan Luna Aliester?”

“DIKETAHUI SELINGKUH, Akankah pertunagan Mark Rendra & Luna Aliester dibatalkan?”

Dan masih banyak artikel serupa lainnya.

Membaca artikel-artikel tersebut kemarahan Luna memuncak, tangannya gemetaran karena menahan amarah.

 

“Mark Rendra berani-beraninya kamu!” teriak Luna.

Sementara Lily, “ Luna kamu tidak apa-apa? Haloo..bicaralah...haloo... kamu belum mematikan telepon lho.”

Luna tidak peduli lagi, “Terima kasih sudah memberitahuku Lily, sekarang ku tutup.” Dia langsung mengakhirinya, sorot mata Luna tajam, dia mengenggam ponselnya dengan erat. Sementara bibirnya terlihat sedikit bergetar menahan umpatan.

“Ya Tuhan! sejak kapan menjadi kejam begini, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.” ucap Lily dengan matanya membulat dan menelan ludah.

Ting!

Lift terbuka, dan dia langsung menuju ruangan presdir.

Pantas saja tidak pulang semalaman. Hah,ternyata dia bersenang-senang, gerutu hatinya.

“Si brengsek itu pasti belum datang, lebih baik aku menunggunya.”

Luna berjalan cepat, sehingga dia tidak melihat Stepanus yang sudah melambaikan tangan kepadanya.

 

“Haha.. dia tidak melihatku.” Tuan Stepanus menarik tangannya kemabli dan tersenyum penuh kekesalan.

“Dia pasti sangat marah karena berita pagi ini, Tuan.” ucap asisten Stepanus.

“Tentu saja. Luna merupakan gadis yang sangat melindungi reputasinya mengenai hubungan asmaranya. Selama ini dia selalu bergaul dengan pria kalangan atas.

Begitu banyak yang menginginkannya, bahkan pangeran Inggris aku dengar juga tertarik dengannya. Tapi saat itu mereka masih sangat muda, Luna tak menganggapnya serius." Tuan Stepanus masih memandangi punggung Luna.

"Lalu sekarang tiba-tiba seorang anak buangan membuat dia hilang muka di depan publick. Pasti dia akan sangat marah. Haha... mari kita nantikan. Pasti akan menyenangkan.” ucap Stepanus terlihat gembira.

"Iya, Tuan.”

 

Di dalam ruangan presdir, Luna duduk di kursi Mark. Dia banyak mendapat panggilan dari teman-temannya dan nomor tidak dikenal, membuat dia sangat jengkel.

“Kenapa mereka selalu menelepon ketika aku ada masalah? kenapa mereka merasa senang sekali mengejek orang?” teriak Luna, kemudian dia mematikan ponselnya.

Luna mengambil nafas panjang untuk menenangkan diri. Menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, lalu memejamkan matanya sejenak.

Mark Rendra, kamu sudah mendapatkan segalanya, tapi menjaga sedikit nama baikku saja kamu tak bersedia. Aku malu pada diriku sendiri pernah mengagumimu.

 

Luna melamun cukup lama, tapi Mark belum juga datang.

 

“Kenapa si brengsek ini lama sekali, kenapa semuanya menjadi sangat menjengkelkan?” gerutu Luna dan merebahkan kepalanya. Kali ini dia merebahkan kepalanya di meja.Dia berhitung dengan lesu kapan pintu itu akan di buka.

1, 2, 3, 4, 5,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,112, 113,

Krek!

Ada yang membuka pintu.

Mendengar itu dia bergegas mengangkat kepalanya.

“Yaa, kenapa kamu lama sekali.” bentak Luna.

Suara Luna mengejutkan orang itu. Tapi Ternyata yang datang bukan Mark, melainkan Rangga.

“Kenapa kamu sendirian, mana Tuanmu?” bentak Luna.

Mark memang kenapa kamu memberiku masalah lagi? Aku mana bisa menghadapi Luna. Sekarang dia kelihatan sangat marah.

Sungguh malang nasib Rangga yang selalu menjadi korban.

“Mark, eh maksudku Tuan muda ada urusan lain. Dia menyuruhku untuk mengambil beberapa berkas.”

“Oo.. berkas apa yang dia perlukan. Aku akan ikut kamu.”

“Tapi, Nona Luna.”

“Tidak ada tapi-tapian. Cepat katakan, aku akan mencarikannya!”

Bagaimana ini.. apa yang harus dia lakukan?

Luna mengangkat alisnya, dia semakin curiga dengan tingkah Rangga.

Ponsel Rangga bergetar, itu panggilan dari Mark.

Kamu tapat waktu Mark, aku tidak sanggup menghadapi Luna.

“Apa kau sudah menemukan berkas itu Rangga.” tanya Mark.

“Begini Mark.."

Luna merebut ponsel Rangga.

" Berkas apa yang anda butuhkan, Tuan Mark Rendra?”

“Kamu, kamu kenapa tidak bisa di hubungi?” Mark memarahinya.

“Hah, kamu masih berani membentakku Mark? apa kamu tahu karena ulahmu banyak orang yang meneleponku?” Luna membalas Mark.

“Jadi kamu membuang ponselmu.” Mark mencemooh.

“Iya, dan aku juga sudah menghancurkan ruanganmu.” teriak Luna.

Mark tertawa mendengar kemarahan Luna, “Sekarang apa maumu? Kenapa kau merubut ponsel Rangga?”

“Aku ingin bertemu denganmu.”

“Baiklah, kamu ikutlah dengan Rangga. Jangan lupa berkas yang ku minta.” setelah kalimatnya, Mark langsung memutuskan telepon.

“Aaaa, lagi-lagi dia mematikannya.” Luna sangat kesal, lalu dia menoleh pada Rangga, “Rangga aku ikut denganmu, dan kamu ambillah berkas yang dia perlukan.” ucap Luna dengan lesu sambil memegang keningnya.

“Sudah, Nona.” Rangga mengangkat dokumen di tangannya, “Nona kamu kenapa?” tanyanya.

“Tidak apa-apa. Aku hanya kehabisan tenaga menghadapi Tuanmu yang gila itu. Ayo kita pergi.”

***

Restoran M5,

Mereka diantar oleh pelayan restoran ke private room.

 

“Apa yang dilakukan Tuan mu di sini Rangga?”

“Saya juga tidak tahu, Nona. Saya belum ada bertemu dengan Tuan pagi ini. Tadi dia langsung menyuruh saya ke kantor untuk mengambil berkas.”

Luna berhenti dan membalikkan badan untuk menoleh pada Rangga, "Kamu tahu Tuan mu itu seorang berengsek?” Luna menatap Rangga dengan tatapan yang mengintimidasi.

“Kenapa Nona berkata seperti itu?”

“Sudahlah, kamu orangnya. Bagaimanapun kaum akan membelanya.” dia lanjut jalan dengan sedikit lunglai.

“Nona ,kelihatan tidak sehat.”

“Aku memang sudah tidak sehat semenjak kemunculan Tuan mu di keluarga Aliester.”

Rangga terdiam dan merasa bersalah. Tak ingin bicara banyak lagi, cukup diam agar tidak memancing masalah baru.

 

Mereka sudah sampai di private room yang di sewa Mark.

Pelayan membukakan pintu dengan sopan.

Luna melangkahkan kakinya masuk dengan menunduk, dia mendengar gelak tawa Mark dengan seorang wanita.

Dia langsung mengangkat kepalanya. Yang benar saja, ternyata wanita itu adalah Zhan Sherlok.

Wanita yang di beritakan dengan Mark tadi pagi. Mereka terlihat sangat akrab, sehingga tidak menyadari kedatangan Luna dan Rangga.

Luna memegang erat tasnya dan menggigit bibir bawahnya menahan amarah .

 

Rangga yang melihat Luna seperti itu dia langsung memanggil Mark.

“Kami sudah datang, Tuan.”

Mark dan Zhan Sherlok berhenti tertawa, lalu menoleh pada sumber suara.

“Eh kalian, cepatlah bergabung.” Mark mempersilakan.

Tiba-tiba Zhan Sherlok mencium pipi Mark. Dia seperti ingin menunjukkan pada Luna bahwa berita yang menghebohkan itu adalah benar-benar fakta.

Suasana jadi semakin mencekam, Rangga terus memandangi Luna, " Ya Tuhan..." ucap Rangga, dia semakin frustasi dengan melihat situasi ini.

Luna yang melihat itu merasa sangat jijik. Bagaimana seorang wanita tidak bisa menjaga harga dirinya.

“Hah, sangat murahan!” Luna bergegas pergi keluar.

“Nona!" panggil Rangga. Luna tetap bergegas pergi, tidak merespon sama sekali.

Mark juga terkejut dengan tindakan Zhan Sherlok, lalu dia mendoronng tubuh Zahan Sherlock darinya.

 

Mark kekuar mengejar Luna. Dia tidak memeperdulikan suara Zhan Sherlock yang berusaha menahannya untuk tidak mengejar Luna.

“Luna.”

Luna tidak memperdulikan Mark dan semakin mempercepat Langkahnya.

Luna menabrak seseorang.

“Maaf kan aku.” Luna tetap lanjut berlari tanpa melihat wajah orang itu.

“Siapa gadis ini?” gumam pria itu.

Dari kejauhan Mark masih memanggil Luna.

Menyadari hal itu, pria tersebut mengejar Luna dan menarik tangan Luna.

.

.

Siapakah pria yang di tabrak Luna?

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

Siapakah itu?

2022-08-15

0

Fajariah Tis'ata Asyaro

Fajariah Tis'ata Asyaro

ha

2020-07-20

0

Acox

Acox

iklan geng

2019-12-08

3

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!