Glady Amora Raquell

“Rickha !! “

“Anda salah orang, saya Chika bukan Rickha ! “ sahutnya ketus. 

“Nggak, kamu Rickha kembarannya Chika ! “ ucap Oma Crystal. 

Mama Chika menjadi salah tingkah. Tak ingin berlama-lama, Mama Chika membawa suami dan anak-anaknya untuk pulang ke mansion mereka bersama Glady yang menatap bingung keluarga Raymond, apalagi matanya tak sengaja melihat sosok Cherry ditengah-tengah mereka. 

“Siapa dia sebenarnya ? “

*

*

*

Seminggu telah berlalu, seminggu itu juga Raden sering mengalami pusing dan sakit yang hebat secara bersamaan. 

Mama Chika menggelar acara pertunangan putranya dengan putri sahabatnya, Glady. Pagi hari yang cerah, sudah banyak orang yang datang ke rumah untuk mendekor ruangan yang sudah dipersiapkan Mama Chika. 

Papa Raka turun dari lantai atas, menapakkan kakinya di tiap-tiap anak tangga sambil memantau orang-orang yang lalu lalang. 

“Wanita itu sepertinya sangat memaksa keadaan. Dia bayar semua ini menggunakan apa ? “ gumamnya bingung. 

“Anak masih sakit, digelarnya acara. Memang orang tua yang tak memikirkan perasaan putranya dan lebih mementingkan hawa nafsu putri orang lain. “ oceh Papa Raka, kini ia menyandarkan tubuhnya di pembatas tangga. 

“Ada ya, tunangan di rumah mempelai laki-laki ? Emang rumah mempelai wanita kemana ? “ ujar salah satu WO yang mendekor ruangan itu pada rekannya. 

“Iya, aneh. Baru kali ini, dapat job wo di rumah laki-laki. Lucu sekali, “ bisiknya balik sambil tertawa. 

Mendengar percakapan beberapa pekerja WO, Papa Raka hanya tertawa dalam hati. Ia kembali ke atas untuk melihat kondisi putranya itu. 

Raden yang hari ini libur membuatnya ada waktu untuk beristirahat, untuk memulihkan tubuhnya yang masih terasa sakit. 

Ceklek ! 

“Astaga, anak itu ! Bisa-bisanya tidur kaki di kepala abangnya, kepalanya sendiri lunglai di tepi ranjang.. “

Papa Raka memindahkan posisi putrinya yang tidur tidak masuk akal. “Nduttt, bangun! “.

“ hmmm, “

Bukan Lentera yang bangun, tetapi Raden. “Hmm, papa ngapain ? “.

Serak suara Raden membuat Papa Raka memutuskan untuk duduk disebelah putrinya. 

“ Kepalamu masih sakit ? “ tanya Papa Raka. 

Raden mengangguk, “ Papa, apa mama melakukan apa yang dia ucapkan kemarin ? “.

“ Iya, mamamu sudah mempekerjakan WO untuk tunangan kalian nanti malam… “

“Astagaaaaaa !! “ Raden mengusap wajahnya kasar. 

Menjelang sore, Raden dan Lentera pergi ke suatu tempat yang banyak anak-anak bermain. Ia sudah janji dengan seseorang yang sebentar lagi akan tiba. 

“Eh, maaf lama ! Di Jalan ada kecelakaan, jadi lumayan antrian ngelewatin jalan itu .. “ ucap seseorang datang tergopoh-gopoh. 

“Iya nggak apa-apa “

“Anakmu mana ? “ tanya Raden lagi. 

“Itu, udah nyosor main sama adikmu Lentera.. “ Raden mengangguk. 

Tatapannya lurus kedepan melihat adiknya bermain bersama Ravin dan Jelita serta anak-anak yang lain. 

“Kamu kenapa ? “ tanya Cherry bingung. 

Ya, sosok yang ditunggu Raden adalah Cherry. Setelah insiden video call itu, Cherry dan Raden menjadi semakin dekat, walau hanya lebih intens di dalam pesan whatsapp. 

“Aku akan tunangan nanti malam, “

Deg! Deg! Deg ! Jantung Cherry berdebar kuat. Hatinya terasa nyeri saat mendengar pernyataan sosok pria di hadapannya itu. 

Cherry mengalihkan pandangannya, rasa tak terima menyeruak di relung hatinya. 

“Cherr, kenapa diam ? “ tanya Raden menyentuh tangan Cherry. 

“Apa kamu menerima pertunangan itu ? “ Entah pertanyaan macam apa ini. 

Raden menggeleng, tentu saja Cherry tak melihat gelengan Raden membuat Cherry salah paham. 

“Baiklah, kalau itu maumu ! “

Cherry bangun dari duduknya dan berjalan meninggalkan Raden, berharap Raden menghadangnya, namun ternyata harapannya tak seperti keinginannya. 

Cherry bergegas memanggil kedua anaknya, dan membawanya pulang. 

“Mom Bohay, kenapa kita pulang ? Celitaa belum puas mainn na.. “ rengek Jelita di dalam mobil. 

“Iya mommy, Lavin juga belum puas adu mulut sama si gemblotttt pala botakkk ! Ihhh Cengkelllnaaaaaaa “

“Sudah, besok lagi ! Hari sudah mulai gelap, “ sahut Cherry dengan suara seraknya. 

Sedangkan di taman, Lentera merengek ingin pulang akan tetapi Raden tak ingin pulang. Beberapa kali panggilan dari Mama Chika di diamkannya membuat Raden sendiri pusing. 

“Ayoooooo, abangggg pulangggg… “ rengek Lentera. 

Mata bulatnya tak sengaja melihat ponsel abangnya yang menyala dan bergetar. Dilihatnya gambar sang mama, walau Lentera belum bisa membaca lancar tapi dirinya tahu jika itu adalah mamanya. 

“Iiii, ditelpon telosssss !!! Ndaaa ada keljana ! “ omel Lentera. 

“Ayo, bang kita jalan-jalan aja. janan pulang ke lumah, bial nenek lampil emocii ! “ seru Lentera tahu bahwa mamanya menelpon pasti ada Glady sih nenek lampir.

“Kamu ini, panggil orang tua dengan benar ! “ tegur Raden kepada adiknya. 

“Ya siapa suluh, cualana melusak pendengalan Tela, cikapnaa membuat Lentela telasa capek. Apalagi mama, celalu malah-malah dengan Lentela bikin cakitt na tu di cini ! “ seru Lentera menepuk pelan dadanya lebih tepatnya j4ntungnya. 

“Ayo, kita mutar sambil cari makanan ! “

“Ayooooo ! “ seru Lentera senang. 

*

*

*

Malam hari telah tiba, banyak orang berdatangan, mengucap selamat kepada Mama Chika yang akan segera memiliki menantu seorang pramugari. 

“Waaah, jeng Chika ! Saya kaget loh, jeng Chika punya anak laki-laki. Karna yang saya tahu jeng Chika baru hamil anak pertama tiga tahun yang lalu. “ ucap teman sosialitanya yang paling pamer dan julid. 

Mama Chika tersenyum menanggapi teman sosialitanya yang julid itu. 

Tak lama acara pun mulai berlangsung, Glady sudah sangat tidak sabar untuk mengikat Raden sebagai tunangannya, bahkan dirinya lah yang paling bahagia malam ini. 

“Akan ku buat kau malu ! Karena dari awal dia milikku, bukan milikmu ! “.

“Apa aku harus merelakan dirimu, mas? 

Mc mulai bersuara meminta Raden untuk menyematkan cincin tersebut kepada pasangannya, namun Raden tak mengindahkan membuat Glady ketar-ketir. 

Tatapan Raden tertuju pada wanita cantik yang datang bersama keluarganya. 

“ Tuan Raden ! Sematkan cincinnya di jari pasanganmu ! “ tegur Mc yang heran dengan tingkah Raden. 

Bukannya menyematkan, Raden tiba-tiba berjalan menuju arah keluarga Raymond membuat Glady panik dan memanggilnya, namun Raden tak perduli, tatapannya tertuju pada Cherry yang mengenakan seragam cantik khas keluarganya. 

“Raden !!! apa-apaan kamu ! “ teriak Mama Chika mendekati Raden. 

“Cherry… … “

“Calon kamu itu Glady bukan Cherry !! Jangan mempermalukan keluarga kita !! “ bentak Mama Chika sedangkan Glady ditenangkan oleh orang tuanya. 

Papa Raka tentu saja tidak tinggal diam, bahkan Lentera ia bawa digendongannya. “Papa tulunin caja diliku, maluuuu.. halga diliku di gendong papa… “ bisik Lentera malu. 

Papa Raka menghela nafasnya dan menurun putrinya ke bawah. “Sempat-sempatnya, anak ini.. “ ucap Papa Raka. 

“Raden ! Balik ke panggung ! Jangan malu-maluin mama ! Jangan durhaka kamu ! “ seru Mama Chika kesal. 

“Maaf, ma.. Raden memilih sendiri pilihan Raden, bukan pilihan mama “

“Raden !!! pilihan mama paling tepat ! “ ucap Mama Chika berusaha keras agar Raden dan Glady bertunangan. 

“Pilihan mama untuk mama sendiri, bukan untuk kebaikan Raden ! “ ujar Raden. 

“Lalu kamu mau memilih janda ini ?! “ tunjuk Mama Chika ke arah keluarga Raymond lebih tepatnya Cherry. 

“Putriku bukan janda  !! “ teriak oma Crystal tak terima. 

Cherry dan lainnya menatap Oma Crystal bingung berbeda dengan Opa Crystal, ia mengusap punggung istrinya. 

“Maksud mami ? “ tanya Cherry bingung. 

“Alahhhh, janda ya janda aja !! “ sindir Mama Chika. 

Oma Crystal tersenyum sinis membuat Mama Chika terdiam. “Kau kira aku tak tahu kau siapa sebenarnya. “ Oma Crystal memutari tubuh Mama Chika yang diam dan cemas. 

“Kau bilang, Raden ini putramu ? “ Mama Chika mengangguk samar. “Lalu, wanita di sana siapa ? “ tunjuk Oma Chika kepada Glady. 

Semua orang menoleh ke arah Glady dengan tatapan bingung. “A–apa maksudmu ! “ sentak Mama Chika panik. 

“Kenapa panik ? “ tanya Oma Crystal senang. 

“Glady Amora Raquell, putri kandung Nyonya Rickha sekaligus cucu kandung Grace Raquell ! “ ucap lantang seorang perempuan cantik menggandeng tangan putrinya. 

Degh ! Mama Chika menoleh ke arah suara yang sangat familiar. 

“Nggak–nggak !! Nggak mungkin !! “ ucap Mama Chika ketakutan. 

...***...

Double up/triple up ?

Terpopuler

Comments

Dian Soedarminto

Dian Soedarminto

lanjooot kak

2024-07-16

0

LISA

LISA

Terimakasih y Kak utk triple up nya..ceritanya bagus bgt Kak 👍👍

2024-05-05

0

Della

Della

Besok aku usahain up 3 bab♥︎, terima kasih buat teman-teman yang udah support aku♥︎

2024-04-21

4

lihat semua
Episodes
1 Daddy nya Lavin...
2 Rencana Ravin
3 Ravin menghilang
4 J4nd4 ?
5 Kain Lampin & Buku Celita liburan
6 pertemuan kembali Raden dan Ravin
7 Penolakan Raden.
8 Jangan nikah cama nenek lampil
9 Jeva bertemu kembarannya
10 Maaf, aku tak sengaja !
11 Apa dia menantuku ?
12 Raden kenapa ?
13 Glady Amora Raquell
14 Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15 Radit
16 Hari pertama sekolah
17 Akun privat
18 Okcigen bagi lata
19 Syalangeeeeeee...
20 Nostalgia jajanan TK
21 Berita Hot
22 Kehancuran Alecia
23 Akhir Alecia
24 Tidul telus
25 Hati papa Cleon potek
26 Tugas upacara
27 Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28 Celewet
29 twilight coffee
30 Adrianne & Clarianne
31 Nenek bungkuk
32 Pertemuan Joko dan Clarianne
33 Tolong jaga mereka ...
34 Percuma tampan...
35 Mama ....
36 Ternyata bar-bar
37 Kemarahan Ravin
38 Cerita Adrianne
39 Badan Adli sakit....
40 Dor !!!
41 Tamat ?
42 Kardus c3l4n4 d4l4m
43 Brianna
44 Harta karun Brianna
45 Beking Coda
46 Halga diliku
47 Brianna
48 Sikap aneh Brianna
49 Pengamatan Brianna
50 Ngomong sama batu
51 3 tahun kemudian...
52 Aksi si kembar nakal
53 Papa Raka panik
54 Mujaelllll
55 Lemak diperut
56 Cetles ku lasa
57 Mulut lemas sikembar
58 Ide Cemerlang Azora
59 Waterpark Kota J
60 Siapa dia ?
61 Oma Crystal.
62 Jombloloni !
63 Jomblo loni 2
64 Macaron
65 Jola si gembul comel
66 Lemak pelut minta acupan
67 Kembali kerumah mewah
68 Terungkap !
69 Azora versi Brianna kecil
70 Dua ribu
71 Saling sindir
72 Bebi monstel
73 Teropong
74 Siapa Biola ?
75 Terbongkar
76 Jangan dikasih kendol....
77 Dua puluh juta
78 Salah orang
79 Pertanyaan menuduh
80 Ada apa dengan Jelita ?
81 Pinjem dulu mamamu
82 Sekolah yang aneh
83 Ikan mujaer dan ular merah
84 Ravin sakit
85 Jahili mertua
86 Kepulangan Ravin
87 Pengumuman ︎
88 Penyedot toilet keliling !
89 Mandol kelja ployek
90 Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Daddy nya Lavin...
2
Rencana Ravin
3
Ravin menghilang
4
J4nd4 ?
5
Kain Lampin & Buku Celita liburan
6
pertemuan kembali Raden dan Ravin
7
Penolakan Raden.
8
Jangan nikah cama nenek lampil
9
Jeva bertemu kembarannya
10
Maaf, aku tak sengaja !
11
Apa dia menantuku ?
12
Raden kenapa ?
13
Glady Amora Raquell
14
Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15
Radit
16
Hari pertama sekolah
17
Akun privat
18
Okcigen bagi lata
19
Syalangeeeeeee...
20
Nostalgia jajanan TK
21
Berita Hot
22
Kehancuran Alecia
23
Akhir Alecia
24
Tidul telus
25
Hati papa Cleon potek
26
Tugas upacara
27
Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28
Celewet
29
twilight coffee
30
Adrianne & Clarianne
31
Nenek bungkuk
32
Pertemuan Joko dan Clarianne
33
Tolong jaga mereka ...
34
Percuma tampan...
35
Mama ....
36
Ternyata bar-bar
37
Kemarahan Ravin
38
Cerita Adrianne
39
Badan Adli sakit....
40
Dor !!!
41
Tamat ?
42
Kardus c3l4n4 d4l4m
43
Brianna
44
Harta karun Brianna
45
Beking Coda
46
Halga diliku
47
Brianna
48
Sikap aneh Brianna
49
Pengamatan Brianna
50
Ngomong sama batu
51
3 tahun kemudian...
52
Aksi si kembar nakal
53
Papa Raka panik
54
Mujaelllll
55
Lemak diperut
56
Cetles ku lasa
57
Mulut lemas sikembar
58
Ide Cemerlang Azora
59
Waterpark Kota J
60
Siapa dia ?
61
Oma Crystal.
62
Jombloloni !
63
Jomblo loni 2
64
Macaron
65
Jola si gembul comel
66
Lemak pelut minta acupan
67
Kembali kerumah mewah
68
Terungkap !
69
Azora versi Brianna kecil
70
Dua ribu
71
Saling sindir
72
Bebi monstel
73
Teropong
74
Siapa Biola ?
75
Terbongkar
76
Jangan dikasih kendol....
77
Dua puluh juta
78
Salah orang
79
Pertanyaan menuduh
80
Ada apa dengan Jelita ?
81
Pinjem dulu mamamu
82
Sekolah yang aneh
83
Ikan mujaer dan ular merah
84
Ravin sakit
85
Jahili mertua
86
Kepulangan Ravin
87
Pengumuman ︎
88
Penyedot toilet keliling !
89
Mandol kelja ployek
90
Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!