Kain Lampin & Buku Celita liburan

Malam harinya, Cherry tiba di mansion kedua orang tuanya dengan membawa beberapa oleh-oleh di tangannya yang juga menyeret koper hitamnya. 

“Non Cherry… “ panggil Bi Ojah, wanita paruh baya yang menggantikan posisi mendiang Bi Sami lima tahun yang lalu sebagai kepala asisten rumah tangga. 

“Bibi… tumben malam ini mansion sepi yang lain kemana ? “ tanya Cherry heran. Padahal ini masih jam delapan malam, biasanya keluarganya itu akan berkumpul di ruang keluarga. 

“Anu non, tuan dan nyonya besar serta yang lainnya sedang membujuk aden Ravin. “

“Ravin kenapa bi ? “ tanya Cherry bingung. 

“Itu, bibi nggak tahu non. Den Ravin tiba-tiba mogok makan.. “

“Mogok makan ? “ Bi Ojah mengangguk. Cherry bergegas ke kamar putranya dibantu Bi Ojah membawa sebagian oleh-oleh dan koper anak majikannya. 

“Ravin !! “ 

Semua orang menoleh ke arah wanita cantik yang masih mengenakan seragam kerjanya. Ravin yang mendengar suara mommy-nya berlari menghampiri dan menangis memeluk kaki Cherry. 

“Mommy hiks… “

Cherry merundukkan badannya memeluk putranya. “Ada apa ? Kenapa putra mommy menangis ? “ tanya Cherry lembut. 

“Hiks …  Lavin kangen daddy hiks ! La-lavin ma-mau ketemu daddy hiks… “ isakan tangisan Ravin membuat hati Cherry mencelus nyeri di dadanya. 

Cherry mengangkat wajahnya ke atas, agar air matanya tidak mengalir.  “Ravin kangen daddy ? “ tanya Cherry sekali lagi. 

Ravin mengangguk kuat, bahkan mengeratkan pelukannya pada sang mommy. 

“Ravin dengar mommy… “ ucap Cherry mendorong pelan bahu putranya agar dirinya dapat menatap wajah sang putra. 

“Mommy hiks… “ suara bocah itu sudah terdengar serak, hidungnya memerah begitu juga matanya yang sudah bengkak akibat lama menangis. 

“Ayah Ravin banyak, ada Papa Cinga, Papi Berry, ada Ayah Suki, Papa Lores  ada Daddy Sagara juga. Banyakkan ayahnya Ravin ? “

Ravin mengangguk, “ Ta-tapi, Daddy Cewon nda ada mommy.. hiks “.

Cherry kembali memeluk putra satu-satunya itu, air mata yang tadinya ia tahan kini merembes membasahi wajah cantiknya itu. Kedua orang tua Cherry serta saudaranya Cleon menatap sedih cucu dan keponakannya. 

Jelita memeluk kaki papanya dengan erat. Tangan gemuknya mengusap air matanya yang berjatuhan. 

“Issss, ail matana Celitaaaa…  nda ucah tulun napa cihhhh…  luntulll maskel kesayangannaa Celitaaa… “ rengeknya lirih mengusap air matanya yang mengalir. 

“Sekarang, Ravin makan ya. Oma udah siapin makanan kesukaan Ravin ! “ seru Oma Crystal mengajak cucu laki-lakinya makan malam. 

“Ravin, dengar mommy. Besok pagi, Ravin ikut mommy terbang lagi ya, kita ke pulau K. Gimana, Ravin mau ikut mommy ? “ tanya Cherry memutuskan untuk mengajak putranya lagi. 

“Belapa hali ? “ tanya Ravin mengangkat wajahnya menatap wajah cantik mommynya. 

“Sehari, lusanya kita balik lagi ke sini.. “ jawab Cherry. 

Mendengar sepupunya akan berlibur ke pulau Kalimantan , Jelita berteriak ingin ikut. “MOMMY BOHAIIIIIII, CELITA MAU IKUTTTTT !! “ teriaknya heboh. 

“Papa ! Ijinkan Celita ikut yaaaa !!! Bial Celitaaa nda setlesss di mancionnn telosss ! “ rengek Jelita yang membuat oma dan opanya tertawa. 

“Hiliiiihhh, gililan jalan-jalan cepat telinganaaa, coba gililan di culuh lapiin kamalnaa Lavin…  banyak alacan na… “ sindir Ravin kesal pada sepupunya itu. 

Jelita tak peduli dengan sindiran sepupunya, fokusnya sekarang untuk membujuk sang papa. 

*

*

*

*

*

*

Keesokan harinya, benar saja Jelita dan Ravin telah siap dengan tasnya masing-masing. Keduanya sudah siap dua jam yang lalu, membangunkan mommy bohay lebih tepatnya seluruh penghuni mansion. 

“Kalian berdua bangun jam tiga subuh buat apa ? “ tanya Opa Crayston yang kini duduk di sofa menemani kedua cucunya yang sedang menunggu Cherry bersiap. 

“Bial nda telat ! Iyakan, kain lampin ? “ ucap Jelita meminta pengakuan Ravin. 

“Iya benal apa yang buku celita bilang, opa. Bial kita nda telat. Jalanan pasti macet kalau mau ke bandala… “ sahut Ravin memakan paha ayam tanpa nasi. 

“Helehhhh bilang aja, kalian berdua takut ditinggal ! “ sindir Papa Cleon membawa dua piring makanan untuk dua bocil di hadapannya. 

“Nih, sarapan dulu… “ ujarnya lagi. 

“Papa Cinga yang telbaaaaikkkkkk !! “ ujar Jelita memuji sang papa. 

Kedua bocah gendut itu sarapan dengan lahap, apalagi Ravin yang sudah banyak makan paha ayam kembali makan daging sapi yang beberapa potongan itu. 

Beberapa saat kemudian, Papa Cleon dan Opa Crayston mengantar mereka ke bandara, Oma Crystal terpaksa menunggu di mansion karena keluarga kecil Leci akan datang berkunjung. 

“Ingat pesan opa apa ? “

“Jangan lali-lali di pecawat !! “ jawab keduanya serempak. 

“Bagus ! Ingat ! Jangan buat ulah dan membuat mommy Cherry kena marah pilot okey ! “

“Ciap opa Clay !! “

“Denger pesan opa ! Jangan masuk telinga kanan keluar telinga kiri ! “ ujar Papa Cleon kepada kedua bocah gendut itu. 

“Iyaaaa papa Cingaaaa, putlimu ini dengel kok ! “ sahut Jelita kesal. 

“Ravin dengar papa ngomong apa ? “ tanya Papa Cleon kepada keponakannya itu. 

“Lavin dengel kok, papa “ sahut Ravin tersenyum. 

“Pinterrrrr, anak-anak papa ! “ puji Papa Cleon. 

“Sudahlah, kalian masuk sana ! “ ujar Opa Crayston kepada anak, menantu dan kedua cucunya. 

Alexa menyalami papi dan suaminya, begitu juga Cherry dan kedua bocah gendut yang masing-masing menggendong tas ransel mereka. 

“Babaiiiii !!! Tetap lindu Celitaaa yang cantik dan gemoyyyy !! “ ujar Jelita kepada kedua pria beda usia itu. 

Keempatnya masuk ke dalam bandara meninggalkan kedua anak dan bapak yang masih setia menatap mereka dari kejauhan. 

Hingga tatapan Cleon terhenti pada seorang pria tampan yang datang menyeret tas dan koper nya masuk ke dalam bandara. 

“Jeon… … “

“Kenapa nak ? “ tanya Opa Crayston kepada putranya. 

Cleon menggeleng, “ Mungkin salah lihat. Mana mungkin Jeon bangkit lagi, saudara kembar ? kembarannya kan cuma Jeva.. “

“Kenapa dengan Jeva ? “ tanya Opa Crayston lagi sambil menepuk pundak putranya. 

“Ahhh, pa-papi ! Ngagetin Leon ! “

“Lah, kamu sendiri yang bengong. Ada apa dengan Jeva ? “ tanya Opa Crayston lagi. Cleon menggeleng dan mengajak papinya pergi dari sana untuk kembali ke kantor. 

Cleon, akhirnya memutuskan untuk berhenti menjadi nahkoda, ia menggantikan sang papi untuk mengurus perusahaan dibantu Samsul sahabat kecilnya yang menjadi tangan kanan Cleon. 

“Papi, kalau semisalnya suami Cherry masih hidup. Apa yang akan papi lakukan ? “ pertanyaan Cleon tiba-tiba membuat opa Crayston menatap putranya dengan bingung. 

“Kalau masih hidup ya syukur, berarti putri papi tidak janda dan cucu papi punya daddy-nya ! “

“Apa maksud pertanyaanmu itu ? “ tanya Opa Crayston menyadari maksud ucapan putra sulungnya. 

“Ravin sama Jelita tunggu disini dulu, mommy mau kebagian check-ini dulu ! “ ucap Cherry mewanti-wanti kedua bocah aktif itu. 

“Siap mommy bohay !! “ sahut Jelita. Cherry mengangguk. Setelah memastikan kedua bocah itu, Chery segera mendatangi tempat  percetakan tiket. 

“Buku Celitaaa, kau tau nda ? “

Jelita menggeleng kesal. “ Ya mana aku tahu kalau citu ndaa celitaaa !! “.

“ Ya ini mau celitaaaaaa !! “ seru Ravin kesal. 

“Kemalin tuh, aku liat daddy Cewon di cini… “ ujar Ravin memulai cerita. 

“Serius ? Daddy Cewon dicini kamu ketemuna ? “ tanya Jelita memastikan, ia memasang telinganya baik-baik saat Ravin menceritakan pertemuannya dengan sang daddy di bandara kemarin.

“Masih danteng ndaaa ? “ tanya Jelita tiba-tiba. “ Masihlah, soalnaa wajahna daddy ndaa ada luka na, belsihh mulus kayak baby.. “ sahut Ravin tersenyum bangga. 

Namun, dirinya terkejut dan hampir terjungkal  saat Jelita teriak memanggil seseorang di bandara membuat atensi para pengunjung melihat kedua bocah gendut itu.

“DADDDDDDDYYYYY CEWWWWWOOOOONNNNN !!! “

“HAA?! MANA ?!! “

...***...

Terima kasih atas dukungannya, ♥︎

Terpopuler

Comments

Pasrah

Pasrah

kasian banget mereka ya

2024-10-15

0

Dian Soedarminto

Dian Soedarminto

😅😅😅

2024-07-16

0

sendy kiki

sendy kiki

up selalu
kakak 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2024-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Daddy nya Lavin...
2 Rencana Ravin
3 Ravin menghilang
4 J4nd4 ?
5 Kain Lampin & Buku Celita liburan
6 pertemuan kembali Raden dan Ravin
7 Penolakan Raden.
8 Jangan nikah cama nenek lampil
9 Jeva bertemu kembarannya
10 Maaf, aku tak sengaja !
11 Apa dia menantuku ?
12 Raden kenapa ?
13 Glady Amora Raquell
14 Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15 Radit
16 Hari pertama sekolah
17 Akun privat
18 Okcigen bagi lata
19 Syalangeeeeeee...
20 Nostalgia jajanan TK
21 Berita Hot
22 Kehancuran Alecia
23 Akhir Alecia
24 Tidul telus
25 Hati papa Cleon potek
26 Tugas upacara
27 Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28 Celewet
29 twilight coffee
30 Adrianne & Clarianne
31 Nenek bungkuk
32 Pertemuan Joko dan Clarianne
33 Tolong jaga mereka ...
34 Percuma tampan...
35 Mama ....
36 Ternyata bar-bar
37 Kemarahan Ravin
38 Cerita Adrianne
39 Badan Adli sakit....
40 Dor !!!
41 Tamat ?
42 Kardus c3l4n4 d4l4m
43 Brianna
44 Harta karun Brianna
45 Beking Coda
46 Halga diliku
47 Brianna
48 Sikap aneh Brianna
49 Pengamatan Brianna
50 Ngomong sama batu
51 3 tahun kemudian...
52 Aksi si kembar nakal
53 Papa Raka panik
54 Mujaelllll
55 Lemak diperut
56 Cetles ku lasa
57 Mulut lemas sikembar
58 Ide Cemerlang Azora
59 Waterpark Kota J
60 Siapa dia ?
61 Oma Crystal.
62 Jombloloni !
63 Jomblo loni 2
64 Macaron
65 Jola si gembul comel
66 Lemak pelut minta acupan
67 Kembali kerumah mewah
68 Terungkap !
69 Azora versi Brianna kecil
70 Dua ribu
71 Saling sindir
72 Bebi monstel
73 Teropong
74 Siapa Biola ?
75 Terbongkar
76 Jangan dikasih kendol....
77 Dua puluh juta
78 Salah orang
79 Pertanyaan menuduh
80 Ada apa dengan Jelita ?
81 Pinjem dulu mamamu
82 Sekolah yang aneh
83 Ikan mujaer dan ular merah
84 Ravin sakit
85 Jahili mertua
86 Kepulangan Ravin
87 Pengumuman ︎
88 Penyedot toilet keliling !
89 Mandol kelja ployek
90 Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Daddy nya Lavin...
2
Rencana Ravin
3
Ravin menghilang
4
J4nd4 ?
5
Kain Lampin & Buku Celita liburan
6
pertemuan kembali Raden dan Ravin
7
Penolakan Raden.
8
Jangan nikah cama nenek lampil
9
Jeva bertemu kembarannya
10
Maaf, aku tak sengaja !
11
Apa dia menantuku ?
12
Raden kenapa ?
13
Glady Amora Raquell
14
Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15
Radit
16
Hari pertama sekolah
17
Akun privat
18
Okcigen bagi lata
19
Syalangeeeeeee...
20
Nostalgia jajanan TK
21
Berita Hot
22
Kehancuran Alecia
23
Akhir Alecia
24
Tidul telus
25
Hati papa Cleon potek
26
Tugas upacara
27
Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28
Celewet
29
twilight coffee
30
Adrianne & Clarianne
31
Nenek bungkuk
32
Pertemuan Joko dan Clarianne
33
Tolong jaga mereka ...
34
Percuma tampan...
35
Mama ....
36
Ternyata bar-bar
37
Kemarahan Ravin
38
Cerita Adrianne
39
Badan Adli sakit....
40
Dor !!!
41
Tamat ?
42
Kardus c3l4n4 d4l4m
43
Brianna
44
Harta karun Brianna
45
Beking Coda
46
Halga diliku
47
Brianna
48
Sikap aneh Brianna
49
Pengamatan Brianna
50
Ngomong sama batu
51
3 tahun kemudian...
52
Aksi si kembar nakal
53
Papa Raka panik
54
Mujaelllll
55
Lemak diperut
56
Cetles ku lasa
57
Mulut lemas sikembar
58
Ide Cemerlang Azora
59
Waterpark Kota J
60
Siapa dia ?
61
Oma Crystal.
62
Jombloloni !
63
Jomblo loni 2
64
Macaron
65
Jola si gembul comel
66
Lemak pelut minta acupan
67
Kembali kerumah mewah
68
Terungkap !
69
Azora versi Brianna kecil
70
Dua ribu
71
Saling sindir
72
Bebi monstel
73
Teropong
74
Siapa Biola ?
75
Terbongkar
76
Jangan dikasih kendol....
77
Dua puluh juta
78
Salah orang
79
Pertanyaan menuduh
80
Ada apa dengan Jelita ?
81
Pinjem dulu mamamu
82
Sekolah yang aneh
83
Ikan mujaer dan ular merah
84
Ravin sakit
85
Jahili mertua
86
Kepulangan Ravin
87
Pengumuman ︎
88
Penyedot toilet keliling !
89
Mandol kelja ployek
90
Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!