Penolakan Raden.

“Ha?! “

“Eh, bocah ! Temen abang ini masih buj4ngan, sebentar lagi mau tun4ngan ! “ seru Rendi membuat Raden m3n0njok pund4k Rendi dengan sedikit k3r4s. 

“Sakitttt b3g0 !! “ pekik Rendi kesal. 

“Ya lu ngapain ngomong tunangan, tunangan segala ! “ ucap Raden tak suka. 

“Daddy Cewonnn… “

“Nama abang itu Raden dek, bukan Cewon. Yakali Siwon, beda jauh ! “ sindir Rendi membuat Raden mendatarkan wajahnya. 

Raden kembali masuk ke dalam kamarnya berpapasan dengan cherry yang keluar mengenakan pakaian casualnya. 

“Ayo, tidur siang. Sore nanti kita jalan ke mall ! “ seru Cherry mengajak kedua anaknya untuk pergi tidur. 

“Yey ! Tapi, mommy. Abang Lendi ngajak kami kalokean. Kita kalokean aja boleh ya mommy…  pleaseeeee “ rengek Jelita. 

“Iya mommy, bial kita nyanyi dan goyang gomblettt… “ sahut Ravin. 

Mendengar itu, Cherry mengalihkan pandangannya menatap Rendi dengan wajah datar berbeda saat berada di lingkungan kerja Cherry akan tersenyum manis. 

“Eh- eh, kalau mau ayo. Temen gue yang bayar ! “ seru Rendi gugup. 

“ENAK AJAAA !!! LO YANG AJAK LO YANG BAYAR !!! YAKALI GUE !! “ sahut Raden dari dalam kamar membuat j4ntung Cherry berdebar. 

Cherry langsung masuk begitu saja meninggalkan kedua anaknya dan Rendi yang menatapnya bingung. 

“Mommy lo berdua kenapa sih ? Kesambet ? “ ujar Rendi heran. 

“Ndaa tau, mungkin mommy k3b3l3t bel44kkk… “ sahut Ravin. 

“Ya udah sana tidur ! Jam tiga kita on the wayyy okeyy !!! “

“Yoookeyyyy blothelllll !! “ pekik kedua bocah itu semangat. 

Sore harinya sesuai janji Rendi kepada dua bocah gendut itu, kini mereka berlima berada di sebuah tempat karaoke. 

“Benar kan mba, anak kecil nggak dibolehin untuk karaoke disini ? “ ucap Cherry. 

“Bohongkan mbak ? Anak kecil bolehkan ? “ sahut Rendi. 

Mbak-mbak yang menunggu kasir hanya dapat melihat dua orang dewasa saling bersitegang. Apalagi mata Cherry melotot besar membuatnya menelan ludah k4s4r. 

“Cammane ini, bilang bise ape tak ? “ bisik wanita yang menggunakan jilb4b merah. 

“Mane lah kamek pun bingung cammane ? “ balasnya berbisik. 

“MBAAAA ?!! “ teriak serempak Cherry dan Rendi membuat semua orang disana terkejut. 

“Ape hal ini ribut-ribut ? “ tanya seorang pria mengenakan kemeja biru. 

“I-ini manager Jeo, beliau bedua ni nanye kite perihal budak-budak kecik ni boleh masuk ape tak ? “

“Lah, kan budak-budak kecik bise lah masok jike mereka didampingi orang tue mereka. “ penjelasan manajer membuat Rendi bernafas lega dan menatap Cherry dengan tatapan mengejek. 

“Dengarkan ! “ sindirnya. 

Cherry mendengus kesal. Kedua bocah itu tentu saja senang bukan main, keduanya menggandeng tangan Rendi dan berjalan mengikuti seorang pria yang akan mengantar mereka ke ruang karaoke diikuti Raden dan Cherry di belakang. 

“Shhhh, pri4 si4l4nnnn !! “ desis Cherry kesal. 

“Sudahlah, mau marah gimana pun tetap aja kalah ! “ ujar Raden yang kini masih menampakan wajah datarnya. 

Cherry diam tak menyahut. Jantungnya kembali berdebar saat pria itu berjalan di sisinya. 

Keduanya sama-sama terdiam, hingga mereka sudah berada di dalam ruang karaoke. 

Cherry menahan dirinya untuk tidak menangis saat ini. Jujur pria di hadapannya sangat mirip dengan mendiang suaminya membuat Cherry gagal move on. Sedangkan Raden, tengah menggerutu kesal lantaran pesan yang terus menerus bermunculan. 

Rendi dan kedua bocah gendut tak memperdulikan keberadaan Raden dan Cherry. Ketiganya asyik bernyanyi dan bergoyang ria. 

“Cambala ! Cambala ! Bala Cambalado !! Telasa pedas, telasa panas heyyyyy !! “ teriak Jelita memegang mic dengan erat, bergoyang layaknya biduan membuat Rendi berseru heboh. 

“Sambala ! Sambala ! Bala Sambalado !!! Heyy !! “

“Mulut belgetal ! lidah belgoyang !! ASEEEKKKKK !! “ teriak Jelita semakin heboh goyangnya membuat Rendi menyaw3r Jelita dengan uang dolarnya. 

“Iiii tadi Lavin nyanyi ndaaa di sawell dolalllll… “ protes Ravin mematikan musiknya membuat Jelita kesal. 

“OIII NAPA MALAH KAU MATIINNNN !!! LAGUNAAA BELOM CEPALOHHHHH !! “ pekik Jelita kesal. 

“Yaaaa, nanti abang sawerrrr lagiiiiii…  masih teballll dompet abang niiii !! “ pekik Rendi memisahkan kedua bocah yang beradu mulut menggunakan mic. 

“Naaahhhhh, mulai berantemmmmm !! “ ujar Cherry garang membuat kedua bocah itu diam dan kembali bernyanyi sambalado. 

Tak terasa dua jam sudah berlalu, Ravin dan Jelita dengan wajah cemberut keluar dari ruang karaoke bersama ketiga orang dewasa. 

“Ndaaa seluuu kali… “ ucap Jelita kesal. 

“Udah haussss nda dikasih minum, beda kalau di lumahna opa. Telsedia belbagai jenis makanan… “ ucapnya lagi. 

Mendengar itu, Rendi membulatkan matanya. Jadi keduanya cemberut karena haus dan lapar ? Bukan karena ingin bernyanyi lagi ?. 

“Kapan-kapan, kita karaoke lagi ! Okeyyy !! “ ucap Rendi menjanjikan untuk kembali karaoke. 

Namun, tanggapan kedua bocah itu berbeda dengan pemikirannya yang merasa ajakan menjanjikannya bakal di-iyakan oleh dua bocah gendut itu. 

“Kenapa ? “ tanya Rendi bingung. 

“Kata Bunda Leci, olang yang beljanji belum tentu menepati janji na…  bica jadi kalimat itu hanya menjanjikan tapi tidak bica dibuktikan… “ sahut Ravin dan Jelita kompak. 

“Ha ?!! “ Rendi syok mendengar ucapan keduanya, Cherry terkekeh berbeda dengan Raden yang sepertinya dilema dengan ucapan kedua anak itu. 

“Kita sudah sampai ! “ ucap Cherry membuka pintu penginapannya. Kedua bocah itu langsung masuk, sedangkan Rendi ia sudah kelelahan dan langsung membuka pintu kamar meninggalkan Raden dan Cherry di depan pintu kamar masing-masing. 

“A–akuu masuk du-dulu.. “ ujar Cherry gugup, namun saat ingin masuk dua kepala hitam menyembul dari balik pintu membuat Cherry sedikit terkejut. 

“DADDDY CEWWOOOONNN !!! CELAMAT COLEEEEE !! “ seru keduanya membuat jantung Raden berdebar kencang, perasaan bahagia menembus hatinya yang dingin, tanpa sadar dirinya tersenyum. 

“Selamat soreee… “

Balasan Raden seketika membuat Cherry merasakan perasaan sedih yang menguar di dadanya. Senyum itu, senyum yang sama saat suaminya Jeon izin pergi bertugas, tepatnya di sore hari. 

“Jeonnnn… “ ucapan lirih Cherry yang mengalun membuat Raden merasa tak asing, namun ia memilih masuk ke dalam kamar yang sama dengan Rendi. 

“Ada apa denganku ? “ gumam Cherry sedih menatap pintu kamar yang sudah tertutup. 

“Mommyyy !!! Lavin mau mandi di batap cama buku celitaaaaa !! “ pekik Ravin dari dalam kamar mandi yang pintunya tidak tertutup.

“Iya sebentar, nak !” ucap Cherry segera menutup pintu kamarnya.

*

*

*

*

*

“Celamatttt pagiiiiii !!” sapa Ravin saat melihat Raden meregangkan tubuhnya di balkon.

Raden menoleh menatap bocah laki-laki yang tersenyum lebar melihat dirinya.

“Pagi juga, Ravin…”

“Celamattt pagi, pliaaa tampan milippp daddy cewoooonnnn ! “ seru Jelita yang muncul dari dalam. 

“Pagi Jelita cantik !! “ seru Rendi yang sudah mengenakan seragam kebanggaannya. 

“Wahhhhh, bang Lendiii cudah lapii.. mau kemana bang ? “ tanya Jelita kepo. 

“Mau terbang lahhhh. Kalian kapan baliknya ? “ tanya Rendi lagi. 

“Nda tau. Tapi mommy lagi siap-siap kok ! “ jawab Ravin menatap Raden yang mengancing jas kebanggaannya. 

Rendi mengangguk. Tak lama , terdengar suara  Cherry memanggil kedua bocah itu untuk sarapan, setelah itu mereka berangkat ke bandara untuk kembali ke kota J. 

“Bang Lendi, boleh tulis nomolna daddy cewonn dan bang Lendi ? “ bisik Ravin saat mereka sedang duduk di kursi tunggu. 

“untuk apa minta nomornya abang Raden ? “ tanya Rendi yang sudah membiasakan diri saat mendengar kedua bocah itu memanggil Raden dengan sebutan daddy Cewon. 

“shhhh ! jangan kelas-kelas. Tulis aja ! “ bisik Ravin menyodorkan sebuah buku kecil dan pulpen kepada Rendi. 

Rendi memasang wajah cemberut, namun tangannya tetap menulis nomor keduanya di buku tersebut. 

“Nih, udah ya… “

“Telima kasih abang dantengna celita… “

Ravin memeluk buku itu dengan tersenyum, kemudian tak lama datanglah Cherry dan Jelita dari toilet, lalu mereka bertiga pergi meninggalkan Rendi yang masih menunggui pesawatnya tiba berbeda dengan Raden yang sudah lebih dulu pergi ke pesawat yang akan ia bawa. 

“INGATTTT GLAD !!!  ITU SEMUA BUKAN KEINGINANKU ! KAU LAH YANG MEMAKSAKU, MEMINTA ORANG TUAKU UNTUK MELAMARMU ! DAN SEKARANG KAU MENGINGINKAN AKU UNTUK CEPAT MENIKAHIMU ? “ 

Wanita bernama Glady itu mengangguk percaya diri. 

“JANGAN MIMPI !! AKU TIDAK AKAN MENIKAHIMU ! AKU JUGA TIDAK AKAN BERTUNANGAN DENGANMU !!! “ ucapan pria itu menghantam hati Glady. 

“KITA AKAN TETAP BERTUNANGAN, RADEN !!! KAU MILIKKU HANYA MILIKKU !! “ sentak Glady tak terima keputusan sepihak dari Raden. 

“Terserah, tapi jawabanku tetap sama ! “ ucapnya meninggalkan Glady begitu saja. 

...***...

Jangan lupa dukungannya,

Terpopuler

Comments

Dian Soedarminto

Dian Soedarminto

klo itu jeon
kenapa nm nya jadi Raden?
siapa ortunya? ortu jeon gak suka Cerry kah?

2024-07-16

1

LISA

LISA

Nah udh jelas tuh klo Raden itu Jeon

2024-05-05

0

Kiki

Kiki

up

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Daddy nya Lavin...
2 Rencana Ravin
3 Ravin menghilang
4 J4nd4 ?
5 Kain Lampin & Buku Celita liburan
6 pertemuan kembali Raden dan Ravin
7 Penolakan Raden.
8 Jangan nikah cama nenek lampil
9 Jeva bertemu kembarannya
10 Maaf, aku tak sengaja !
11 Apa dia menantuku ?
12 Raden kenapa ?
13 Glady Amora Raquell
14 Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15 Radit
16 Hari pertama sekolah
17 Akun privat
18 Okcigen bagi lata
19 Syalangeeeeeee...
20 Nostalgia jajanan TK
21 Berita Hot
22 Kehancuran Alecia
23 Akhir Alecia
24 Tidul telus
25 Hati papa Cleon potek
26 Tugas upacara
27 Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28 Celewet
29 twilight coffee
30 Adrianne & Clarianne
31 Nenek bungkuk
32 Pertemuan Joko dan Clarianne
33 Tolong jaga mereka ...
34 Percuma tampan...
35 Mama ....
36 Ternyata bar-bar
37 Kemarahan Ravin
38 Cerita Adrianne
39 Badan Adli sakit....
40 Dor !!!
41 Tamat ?
42 Kardus c3l4n4 d4l4m
43 Brianna
44 Harta karun Brianna
45 Beking Coda
46 Halga diliku
47 Brianna
48 Sikap aneh Brianna
49 Pengamatan Brianna
50 Ngomong sama batu
51 3 tahun kemudian...
52 Aksi si kembar nakal
53 Papa Raka panik
54 Mujaelllll
55 Lemak diperut
56 Cetles ku lasa
57 Mulut lemas sikembar
58 Ide Cemerlang Azora
59 Waterpark Kota J
60 Siapa dia ?
61 Oma Crystal.
62 Jombloloni !
63 Jomblo loni 2
64 Macaron
65 Jola si gembul comel
66 Lemak pelut minta acupan
67 Kembali kerumah mewah
68 Terungkap !
69 Azora versi Brianna kecil
70 Dua ribu
71 Saling sindir
72 Bebi monstel
73 Teropong
74 Siapa Biola ?
75 Terbongkar
76 Jangan dikasih kendol....
77 Dua puluh juta
78 Salah orang
79 Pertanyaan menuduh
80 Ada apa dengan Jelita ?
81 Pinjem dulu mamamu
82 Sekolah yang aneh
83 Ikan mujaer dan ular merah
84 Ravin sakit
85 Jahili mertua
86 Kepulangan Ravin
87 Pengumuman ︎
88 Penyedot toilet keliling !
89 Mandol kelja ployek
90 Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Daddy nya Lavin...
2
Rencana Ravin
3
Ravin menghilang
4
J4nd4 ?
5
Kain Lampin & Buku Celita liburan
6
pertemuan kembali Raden dan Ravin
7
Penolakan Raden.
8
Jangan nikah cama nenek lampil
9
Jeva bertemu kembarannya
10
Maaf, aku tak sengaja !
11
Apa dia menantuku ?
12
Raden kenapa ?
13
Glady Amora Raquell
14
Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15
Radit
16
Hari pertama sekolah
17
Akun privat
18
Okcigen bagi lata
19
Syalangeeeeeee...
20
Nostalgia jajanan TK
21
Berita Hot
22
Kehancuran Alecia
23
Akhir Alecia
24
Tidul telus
25
Hati papa Cleon potek
26
Tugas upacara
27
Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28
Celewet
29
twilight coffee
30
Adrianne & Clarianne
31
Nenek bungkuk
32
Pertemuan Joko dan Clarianne
33
Tolong jaga mereka ...
34
Percuma tampan...
35
Mama ....
36
Ternyata bar-bar
37
Kemarahan Ravin
38
Cerita Adrianne
39
Badan Adli sakit....
40
Dor !!!
41
Tamat ?
42
Kardus c3l4n4 d4l4m
43
Brianna
44
Harta karun Brianna
45
Beking Coda
46
Halga diliku
47
Brianna
48
Sikap aneh Brianna
49
Pengamatan Brianna
50
Ngomong sama batu
51
3 tahun kemudian...
52
Aksi si kembar nakal
53
Papa Raka panik
54
Mujaelllll
55
Lemak diperut
56
Cetles ku lasa
57
Mulut lemas sikembar
58
Ide Cemerlang Azora
59
Waterpark Kota J
60
Siapa dia ?
61
Oma Crystal.
62
Jombloloni !
63
Jomblo loni 2
64
Macaron
65
Jola si gembul comel
66
Lemak pelut minta acupan
67
Kembali kerumah mewah
68
Terungkap !
69
Azora versi Brianna kecil
70
Dua ribu
71
Saling sindir
72
Bebi monstel
73
Teropong
74
Siapa Biola ?
75
Terbongkar
76
Jangan dikasih kendol....
77
Dua puluh juta
78
Salah orang
79
Pertanyaan menuduh
80
Ada apa dengan Jelita ?
81
Pinjem dulu mamamu
82
Sekolah yang aneh
83
Ikan mujaer dan ular merah
84
Ravin sakit
85
Jahili mertua
86
Kepulangan Ravin
87
Pengumuman ︎
88
Penyedot toilet keliling !
89
Mandol kelja ployek
90
Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!