Sepulangnya Papa Raka ke kantor untuk meeting dengan kliennya, Opa Crayston duduk termenung di sofa keluarga menatap bingkai pernikahan anak-anaknya.
“Sayang, kamu sedang mikirin apa ? “ tanya Oma Crystal mengagetkan suaminya.
“Sayangggg… “ ucap Opa Crayston memeluk pinggang sang istrinya.
“Ada apa hmmm… Sepertinya berat sekali beban yang menimpamu… “ ejek Oma Crystal.
“Ini tentang menantu kita, “
“Menantu kita yang mana ? “ tanya Oma Crystal serius.
“Jeon… “
“Jeon ? Bukannya kita tahu bahwa menantu kita sudah tiada tiga tahun yang lalu, “ ucap Oma Crystal bingung.
Opa Crayston menggelengkan kepalanya, “menantu kita masih hidup… “
Degh !! Degh !!
Menjelang malam, Cherry baru tiba di kediaman orang tuanya. Cherry tersenyum menatap sosok pria yang mengantarnya.
“Terima kasih, “ ucapnya sebelum akhirnya mobil tersebut keluar dari halaman mansion keluarga Raymond.
“Dia sama sepertimu mas.. Andai mas masih hidup, betapa bahagianya diriku… “
Cherry langsung masuk ke dalam mansion setelah mobil yang dikendarai Raden menghilang dari pandangannya.
“Malam non, “
“Malam biii, yang lain pada kemana ? tumben sepi, “ ucap Cherry bingung.
“Nyonya dan tuan besar pergi ke rumah sakit, aden dan lainnya ada di ruang bermain bersama non Lentera… “
“Ngapain bi ke rumah sakit ? “ tanya Cherry.
“Bibi nggak tau, non “
“Lalu, siapa Lentera ? “ tanya Cherry bingung.
“Lentera anaknya bapak Raka, non. Tadi siang mereka kesini mengantar putrinya bermain bersama aden Ravin dan nona Jelita.. “
Cherry mengangguk dan pamit ke kamar untuk membersihkan diri.
“Ku bukan doktel cinta, ku bukan dukun cinta. . jangan tanya-tanya padaku tentang cintaaaaaa… . . Telaaaaa !! “ teriak Jelita mengoper lagunya.
“Hokeyyyyyyyy… Diputucin pacalmuuu, Ditinggalinn pacalmuu… Jangan culhat dengankuuu NO KOMEN AKUUUUUU !! Lampiiiinnnnnnn !! “ oper Lentera.
“NOOOO KOMENNNN !!! ITU SI DELITAAA ELOO MACA BODOHHH . . NDA MAU TAUUUU !!! “ teriak Ravin memekik telinga siapa saja yang mendengarnya.
“CEMUANAAAAA !! “ teriak Jelita kepala d4ngdut.
“NO KOMEN ITU CIH DELITA ELOO MACA BODOHHHH NDAAA MAU LEPOTTTT !!! “ teriak ketiganya kompak mengganti kalimat terakhir.
“Udahlah capek ! “ ucap Lentera merebahkan dirinya di karpet bulu memeluk microphone.
“Cama lah, mau makan cemilan dulu lah.. “ Jelita berlari keluar ruangan.
“Cemilan mana yang dia makcud ? “ tanya Lentera kepada Ravin.
“Nda tau, “
Jelita datang membawa botol susunya, diikuti beberapa maid yang membawa cemilan dan dua gelas susu.
“Telima kacih bibi cantik, “ ucap Jelita berterima kasih.
“Sama-sama nona Lita… “
Setelah itu, kedua maid meninggalkan ruangan bermain. Cherry datang dengan handuk di kepalanya.
“Sudah jam 9, ayo tidur ! “ seru Cherry membuat ketiga bocah yang sedang menikmati cemilan merengek.
“Cepat sekaliiii, lasana balu dua menit nyanyi dukun cinta… “ rengek Jelita.
“Hehhhh, besok lagi… “ seru Cherry.
“Ayo, sikat gigi dan pergi tidur ! “ titah Cherry membuat kedua bocah itu cemberut.
“Ayo, Tela ke kamalku ! “ ajak Jelita menggandeng tangan Lentera.
Cherry menatap Lentera heran, “ ini bocah nggak di jemput bapaknya gitu ? “ gumam Cherry menatap tiga bocah yang kini sudah menjauh dari pandangannya.
Mendengar suara pintu terbuka membuat Cherry mengalihkan pandangannya. Kedua orang tua nya baru saja datang, dibelakangnya ada Alexa dan juga Cleon.
“Papi sama mami ngapain ke rumah sakit ? “ tanya Cherry heran.
Opa Crayston dan istrinya saling pandang, keduanya tak mungkin mengatakan hal tersebut kepada anak-anaknya.
“Mau konsultasi aja.. “
“Konsultasi apa ? Perasaan papi kalau konsultasi nggak pernah malem-malem begini… “ ucap Cherry curiga.
“Sudahlah, ayo tidur… “ ucap Oma Crystal mengalihkan pembicaraan.
Kedua paruh baya itu bergegas kembali ke kamarnya meninggalkan Cherry yang masih menatap curiga keduanya.
“Kalian tahu ? “ tanya Cherry kepada pasangan suami istri itu.
Keduanya menggeleng, “ aku jemput Lexa, ketemu pun depan pintu.. “ sahut Cleon.
Cherry menggosok jidatnya. “Ya sudahlah, aku mau ke kamar “ ucapnya meninggalkan pasutri bingung.
“Sudahlah, ayo kita ke kamar !” ajak Cleon pada istrinya.
*
*
*
*
*
Keesokan harinya, suasana pagi hari yang damai sejahtera kini mendadak berisik, Jelita datang bersama Lentera dengan wajah bantal menahan kantuk, namun karena lagi happy-happynya tidak terlalu mengantuk.
“Celamat pagiiiiii !!” sapa Jelita si paling heboh menggandeng tangan Lentera yang malu-malu kucing.
“Pagiiiii !” jawab mereka semua serentak membalas sapaan Jelita.
“Lentera sini, sarapan ! Jangan malu-malu ! “ ujar oma Crystal kepada teman cucunya itu.
“I–iya…”
“Anak siapa mi ? “ tanya Cleon bingung.
“Anaknya papa Lakaaa !! “ sahut Jelita pada sang papa.
“Raka siapa ? “ tanya Cleon lagi.
“Tuh ditanya sama papa ku, jawablah… “ ucap Jelita menyenggol Lentera.
“Laka papa ku, cama abang Laden… “ jawabnya malu.
“Eh ?! Kamu adiknya Raden ? “ tanya Cherry kaget.
Lentera mengangguk. “ Kalau dia adiknya Raden, terus dia manggil aku apa dong ? Masa kakak ? Yang bener ajaa.. –
“Lugi dong ! “ sahut Jelita.
“Ck ! Nyambung aja ! “ ucap Cherry.
“Hehe kan satu seplekuenci cama mommy bohay… “ seru Jelita membuat mereka semua tertawa.
“Ravin kenapa diam, nak ? “ tanya Cherry heran dengan sikap sang anak.
“Nda papa… “ jawabnya lesu.
“Kalau Lentela adikna daddy Cewon, jadi Lavin manggilna bibi dong ? “ ucapnya dalam hati.
Sedangkan di mansion Sanjaya, seorang pria tampan mencari keberadaan sang adik.
“Papa, liat Lentera ? “ tanya Raden khawatir.
“Lentera ? Di kamarnya nggak ada ? “ tanya Papa Raka.
“Kalian kenapa sih ? “ tanya Mama Chika yang baru saja keluar dari kamarnya.
“Lentera nggak ada di kamarnya, “ ucap Raden.
“Ya mungkin, di belakang ! Kenapa sih harus dicari segala, merepotkan saja ! “ ujar Mama Chika yang membuat Papa Raka keheranan.
“Dia anak mama loh ! Kenapa mama ngomong seperti itu ?! “ ucap Raden tak suka dengan ucapan mamanya.
“Atau, Lentera bukan anak mama ? “
“Ngaco kamu ! “ elak Mama Chika.
“Kok Ngaco ? Kalau ngaco kenapa mama menghindar ? Mama nggak perhatian sama Tera ? “ desak Raden kesal.
“Apaan sih ! “ ucapnya meninggalkan suami dan putranya.
“Ya allahhhh ! Papa lupa !!! “ pekik Papa Raka berlari kekamarnya membuat Raden heran.
“Papa kenapa !! “ teriak Raden.
“A-adikmu ! Adikmu papa tinggalkan di rumah rekan bisnis papa !! “ pekik Papa Raka membuat Raden mengejar papanya.
“Papa lupa jemput adikmu !! “ ucapnya lagi.
“A-APAA ?! “
*
*
*
“Maa–Maafkan papa, papa lupa semalam ! “ ucap Papa Raka memeluk putrinya.
“Ooo kila Tela, papa ngijinin Lentela nginap dilumah na Celita cama Lampin.. Makana Tela nda nangis nyali papa .. “ sahut Tera dalam dekapan sang papa.
“Maafin papa ya, “ Lentera mengangguk dan tersenyum.
Semua orang di mansion menatap satu sosok pria yang berdiri di sebelah Papa Raka dan Lentera, bahkan maid yang sudah lama bekerja disana teriak histeris saat melihat sosok Raden.
“Ohhhhh Tuhannnn !!! Tuan Jeonnnn !! “
“Tuan Jeon masihhhh hidup ? “
“Jeon ? “ ujar Raden bingung, kepalanya sedikit sakit saat pecahan ingatan menghantam memori ot4knya.
“Shhhh… “
“Raden/Jeon” seluruh keluarga mendekati Raden, Papa Raka melepaskan pelukannya pada sang anak dan menyangga tubuh Raden.
“Kamu nggak papa nak ? “ tanya Papa Raka.
“Raden nggak papa, pah ! “
“Ayo, masuk ke dalam dulu. Biar nak Raden bisa istirahat.. “
“Oooo jadi di sini kalian rupanya !! “ Suara keras membuat mereka semua mengalihkan pandangan mereka.
Oma Crystal yang melihat sosok tak asing baginya, pun terkejut luar biasa.
“Rickha !! “
...***...
Jangan lupa dukungannya, bila kalian suka dengan novel ini jangan lupa komen, sukai dan share♥︎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dian Soedarminto
seruuu🥰
2024-07-16
0
LISA
Ternyata Jeon msh hidup
2024-05-05
0
Kiki
semua akan terbongkar ni pasti 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2024-04-20
1