Mendengar pekikan bocah perempuan membuat Cherry dan Raden mengalihkan pandangannya, terlihat bocah itu menutup kedua matanya dengan tangan gemuknya.
“Hei, Tera apa yang kamu lakukan di sini, dek ? “ tanya Raden yang menyangka itu adalah Lentera.
“Tela-Tela, ini Elli bukan Tela !! “
“Ha ?! “
Cherry menepuk punggung Raden dengan keras, “ Heh, dia itu kembarannya Lentera ! Namanya Elli… “
“Kembaran Tera ? “ Cherry mengangguk.
“Kalau Tera panggil aku abang, lalu dia memanggil Ravin apa ? Om atau paman ? “ tanya Raden bingung dengan susunan keluarga bahkan sampai menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Ya ganti lah, masa Tera panggil aku kakak sedangkan Elli panggil aku onti . “ ucap Cherry cemberut.
“Ya besok aja lah ! “ sahut Raden dan mengajak Cherry dan Elli untuk kembali masuk, namun Elli menolak ia pergi menghampiri kembarannya yang sedang asyik jajan.
Sedangkan di dalam ruangan tertutup, Papa Raka memeluk istri aslinya. Meminta maaf karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dirinya berani bersumpah bahwa dia tidak pernah menyentuh dan tidur seranjang dengan wanita yang mirip dengan istrinya.
“Chikaa aku minta maaf, aku tidak tahu. Aku tak tahu apa yang terjadi. Namun, aku curiga saat Lentera besar, wanita itu tidak memperlakukan putri kita dengan baik. Bahkan sering berkata kasar dengannya.. maafkan kecerobohanku Chika… “
Chika menatap pria yang masih jadi suaminya, tiga tahun hidup di desa bibi untuk menghindari ulah kembarannya. Untung saat, Elli lahir, kembaran dan putrinya sudah pergi meninggalkan dia yang masih berjuang untuk melahirkan Elli. Jadi ia meminta dokter untuk merahasiakan keberadaan putrinya dan memilih untuk pergi jauh ke desa bibi Gracia yang saat itu hanya tinggal berdua dengan suaminya.
“Bangunlah mas, aku percaya denganmu.. tapi aku mohon, teliti kembali… “
Papa Raka mengangguk kuat, keduanya saling berpelukan. Opa Crayston dan lainnya tersenyum, akhirnya masalah mereka sudah terselesaikan hanya membantu Raden/Jeon untuk kembali mengingat memori mereka.
*
*
*
*
*
“Mommy, ini benelan daddy na Lavin kan ? “ tanya Ravin menatap wajah Jeon yang juga menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ya, Jeon tak lagi memakai nama Raden jika berada di keluarganya akan tetapi jika berada di lingkungan kerja Jeon akan memakai nama Raden karena semua orang tahunya Jeon adalah Raden.
“Iya, dia daddy Lavin. Lavin senang ? “ tanya Cherry.
“Hiks… . cenanglah, ciapa bilang Lavin cedih hiks… “
“Ravin anak daddy… . “ Jeon mengecup kening putranya dengan sayang, tanpa mereka sadari dua orang bocah perempuan menyeka air matanya yang mengalir.
“Sekalang kain Lampin cudah punya daddy hiks… legaaaa hati na Celitaaa.. Lampin ndaa cedih lagi… “
“Benel, Nola cenang. Akhilna kembalan mama Cepa cudah kembali… … “
Alexa yang mendengar perkataan kedua bocil itu menggeleng menahan tawa. Bahkan satu pax tisu sudah setengah hanya untuk mengelap air mata dan ingus mereka berdua.
“Yaala, bocah banyak nonton drama ya ini… “ Alexa membatin.
Laura bersama putrinya duduk bersama Leci yang juga memeluk putrinya. Anak keduanya hanya berbeda dua bulan saja sudah seperti bayi kembar.
“Kak, sepertinya bayiku haus. Aku mau ke kamar dulu… “ bisik Laura saat bayinya merengek.
Leci mengangguk. Putrinya sudah tertidur sambil memegang erat jempolnya.
“Sudahhh, ayo kita makan siang ! Daddy dan mommy kamu sebentar lagi akan berangkat bekerja.. “ ajak Oma Crystal kepada semua orang untuk makan siang.
“Lavin mau di cuapi daddy… “ ucapnya manja membuat Jeon tertawa. “ Baiklah, daddy akan menyuapimu, pangeran daddy.. “
“YEEEYYYY !! DADDY YANG TELBAIK !! “ ucap Ravin memberikan dua jempol kepada sang daddy.
“Akhirnya, kamu bisa tersenyum nak “ ujar Cherry dalam hati menatap putranya yang tertawa bersama suaminya. Suara tawa keduanya membuat Cherry tersenyum bahagia.
“Yeyyy, nggak jadi jandaaaa hiyakkk” sorak Cherry dalam hati.
Makan siang hari ini, ditemani suara canda dan tawa bahkan Naura maupun Jelita tak sungkan bermanja ria dengan Jeon.
“Kami pergi dulu ! “ seru Cherry dan Jeon yang bersiap pergi ke bandara. Hari ini mereka melakukan tiga transit dan akan kembali ke kota J malam hari.
*
*
*
*
*
“Joo ! Jooo !! Itu Cherry kan sama Kapten ganteng itu !! “ pekik Sekar heboh.
“Manaa ?? “
“itulohhhhhhh !!! Liatttt, mereka berdua saling senyum !! “ ujar Sekar heboh menunjuk kedatangan Cherry bersama Raden.
“Yaampunnnnn.. kabar terbaru ini !! “ seru Kejora heboh.
Bahkan membuat semua orang di ruangan khusus menatap kedatang Cherry bersama Raden, sosok yang dijuluki pria dingin dan tak tersentuh.
“Bagaimana bisa ? “ ucap salah satu dari mereka.
“Wah, ada berita terbaru yang kita tidak tahu ini… “ balas yang lainnya.
“Hai, “ sapa Cherry kepada rekan-rekannya.
“Hai Cherr… Cerah bangett hari ini ? “ Cherry membalasnya dengan tersenyum.
Tak lama mereka semua bersiap untuk menuju pesawat masing-masing, sebelum itu mereka terlebih dahulu berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar selamat dalam bekerja.
“Kamu mau kemana ? “ tanya Raden saat melihat istrinya yang berbelok.
“Mau ke toilet dulu… “ sahut Cherry. Raden mengangguk, “ Aku tunggu ya.. “
“Eh, jangan ! Kamu duluan aja… “ ujar Cherry.
“Nggak apa-apa, lagian nggak lama kan di kamar mandi.. “ Cherry mengangguk pasrah.
Karena tak ingin berdebat hanya memperlama keadaan, Cherry akhirnya menuruti dan pergi ke kamar mandi.
Saat istrinya sudah masuk ke dalam toilet, Raden memilih duduk di kursi tunggu namun, tiba-tiba saja seseorang menggunakan kursi roda menabrak kaki Raden.
“A–aduh… so–sorry pak ! “ ucap pria itu meminta maaf.
Raden terkejut, “ Ehh.. nggak papa kok pak. “
Pria itu menengadahkan wajahnya, kaget saat melihat pria di hadapannya. “ Jeon ?! “
“Jeon !! Ini beneran kamu ? “ tanya pria itu.
“Maaf, bapak siapa ? “ tanya Raden bingung.
“Aku ! Aku Radit !! Raditt rekan mu di kokpit ! “ serunya.
“Maaf, tapi aku tak ingat.. ! “ balas Raden bingung.
Pria yang bernama Radit itu mengerutkan keningnya, “Kamu nggak ingat aku ? “ Raden menggeleng.
“Aku, ahhh ! Kita tiga tahun yang lalu saat perjalanan ke bandara, kita berdua di cegat oleh seseorang ! Kamu dibawa paksa sama mereka, dan aku menyelamatkanmu ! Tapi, tenagaku tidak sebanding dengan orang yang membawamu, aku di lempar oleh dua orang ke jalan, sehingga membuatku seperti ini sekarang.. “ ucapnya sedih menatap kedua kakinya yang sudah tidak ada lagi.
Kedua kakinya diamputasi sampai batas lutut. “ Aku cacat, Jeon ! Sekarang aku tak bisa lagi menemanimu, menjadi rekanmu aku sudah tidak bisa hiks.. aku cacat Jeon !! “
Degh ! Raden merasakan sakit dikepalanya saat ia mencerna kejadian yang dialami oleh pria itu.
“Glady… Glady lah sosok wanita itu, dalang kejadian yang menimpa kita tiga tahun yang lalu !! “ ucapnya penuh dendam.
“A-apa ?! “
“Ja–jadi, semua ini karena wanita itu ? “ tanya Cherry kaget saat mendengar ucapan pria yang bernama Radit.
“Benar !Bahkan dia memaksa untuk membawa Jeon pergi meninggalkanmu ! “ jelas Radit menangis.
“Papi !! Papi kemana saja, Deo cariin papi… “ ucap seorang pria dewasa yang panik mencari sang papi.
“Dia putramu ? “ tanya Raden yang sudah merasa nyaman.
Deo melihat Raden dengan tatapan marah. “ KAU YANG BERNAMA JEON !!! APA KAU SENANG MEMBUAT PAPIKU SEPERTI INI HAAA !! GARA-GARA KAMU PAPI KU TIDAK MEMILIKI KAKI LAGI !!! GARA-GARA MU MAMI KU TEGA MENINGGALKAN KAMI !!! GARA-GARA KAMU KAMI HIDUP MELARAT !!” teriak Deo marah.
“Bu–bukan mereka nak, “ sanggah Radit.
“Kalau bukan mereka, lalu siapa pih !! “ bentak Deo.
“Dia– Dia wanita yang kau cintai ! “
Degh ! Degh ! Degh !
...***...
Note ! Radit ini usianya lebih tua jauh dari Jeon/Radit sedangkan anak Radit usianya sepantaran Jeon dan Cherry.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
imay humairoh
lupa, radit ini siapa yaa? kok bisa kenal sma jeon
2024-07-18
0
Kiki
up lagi baru 2 x up hari ni 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹janji triple up
2024-04-21
0
sendy kiki
up selalu Kaka 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹 bunga bunga
2024-04-21
0