9.
“Kalian mau kemana ? “ tanya seorang wanita paruh baya yang sedang duduk bersama calon besannya.
Raden menghela nafas kasar, tangan kanannya menggandeng Lentera berjalan ke luar mansion. “Mau ke taman mam ! “ jawab Raden lembut.
“Glad, kamu ikut gih sana ! “ ucap Mama Chika kepada Glady yang duduk di sebelahnya.
“Boleh mam ? “ tanya Glady menatap Mama Chika.
“Mama Chika sudah suruh kamu, berarti boleh ! “ sahut Mommy Jelita kepada sang putri.
Glady yang senang segera beranjak menghampiri Raden dan Lentera.
“Kenapa nenek lampil ikut ? “ protes Lentera membuat Mama Chika membentaknya.
“KAMU JANGAN KURANG AJAR TERA ! DIA ITU CALON KAKAK IPAR KAMU ! “
“MAHHHH !! “ suara bentakan Papa Raka membuat Mama Chika tersentak kaget.
“Lentera masih kecil nggak bisa kamu bentak seperti itu ! Kamu seperti bukan ibu kandungnya, membentak anakmu yang masih kecil seperti dia melakukan hal yang sangat fatal ! “ tegur Papa Raka di depan calon besannya.
Mendengar teguran dari sang suami membuat Mama Chika terdiam gelisah.
“Raden, kalian pergilah. Tera sini dulu ! “ titah Papa Raka yang melihat sang putri ketakutan.
“Sana, sama papa dulu ! “ ujar Raden meminta sang adik untuk mendekati papa Raka.
Lentera mengangkat wajahnya menatap sang abang, lalu mengangguk. Melihat kedatangan Lentera, papa Raka merogoh dompetnya.
“Ini jajannya sayang, “ Papa Raka memberikan dua lembar uang berwarna biru kepada putri bungsunya itu.
“Celatus libu ? Kila-kila Tela bica beli apa papa ? “ tanya Lentera polos.
“Apa aja yang Lentera suka , bisa Lentera beli pakai uang ini ! “
“Nda papa lah, kalai kulang nanti bica di bayali abang hehe… “ ujarnya mengipas dua lembar uang berwarna biru.
“Kamu selalu memberinya uang pahh, coba lihat badannya sudah seperti badak yang ada capnya “ sindir Mama Chika.
“Badak gini belgicii olangna ! Janan bodi ceming Lentela “ sahut Lentera kesal.
“Kamu !! –
“ Mah, sudahlah ! Tera pergilah dengan abang, jajan sepuasnya hari ini, okey ? “
“Ciappppp ! Papa telsayang ! “ seru Lentera berlari mendekati sang abang yang berwajah datar.
Keduanya pergi meninggalkan rumah dengan Glady yang bersungut karena Raden terus menepis tangannya.
Sedangkan di sisi lain, seorang wanita membawa putrinya pergi ke kediaman Raymond.
“Mommy, kita mau ke lumah na mommy bohay ? “ tanya seorang bocah gembul itu kepada sang mommy yang fokus menyetir.
“Iya sayang, nanti di sana ada Ravin dan Jelita. Naura senang ? “ tanya wanita itu kepada putrinya.
“YEYYYY, ADA CELITA CAMA LAMPIN !! “ seru Naura
Beberapa saat kemudian, mobil yang dikendarainya memasuki kawasan perumahan elit Raymond.
“Pak, Cherry sama yang lain ada nggak ? “ tanya wanita itu.
“Wahhhhh, mba Jeva sudah lama nggak kemariii.. Ada non, ada ! Itu mereka ! “ tunjuk satpam yang menjaga gerbang rumah.
Ya, Jeva sahabat Cherry dan Alexa. Kini ia memiliki seorang putri bernama Naura bersama Samsuldin. Masih ingat Samsuldin ? Samsuldin sekarang sudah memperjuangkan cintanya untuk Jeva. Hampir saja dirinya kehilangan Jeva karena pada waktu itu Jeva merupakan tunangan pria lain.
Takdir mempersatukan keduanya saat tunangan Jeva kedapatan mengh4mili wanita lain yang profesinya sama dengan Jeva waktu keduanya akan melangsungkan upacara pernikahan.
“Jevaaaaaa !!! “
“Cherryyyy !! “
“Ihh udah lama nggak ketemu, sekali ketemu jalan-jalan… “ ucap Cherry kepada sahabatnya itu.
“Iya Cher, eh. Si Alexa mana ? Nggak ikutan ? “ tanya Jeva yang hanya melihat Jelita tanpa Alexa.
“Tuhhhhhh !! Suaminya masih ngereoggg ! “ ujar Cherry kesal.
Jeva melihat dari celah, terlihat Alexa yang sedang membujuk Cleon yang tiba-tiba ngereog.
Tin ! Tin ! Jeva membunyikan klakson membuat Alexa melambaikan tangannya.
“Aku pergi dulu… “ ucap Alexa meninggalkan Cleon yang sedang kesal.
“Suami lagi ngambek ditinggalin… “ ujar Cleon menatap istrinya yang sudah berlari menjauh.
“Sorry ! Sorry ! Biasa ngambek ! “ ucap Alexa meminta maaf.
“Papa celalu begitu kalau mama mau ikut pelgi cama kita… “ adu Jelita yang kini duduk bersisian dengan Naura dikursi belakang.
Naura meminta duduk bersama sahabatnya Jelita, maka dari itu Cherry pindah duduk di depan di samping Jeva.
*
*
*
*
*
*
Sesampainya di taman, Raden dibuat risih oleh rengekan Glady yang menurutnya sangat lebay. Para pengunjung menatap merek dengan wajah heran, apalagi Glady yang mengatakan ini dan itu kotor, tidak higenis.
“Kenapa kita ke sini, sih !! “ gerutu Glady kesal saat Raden membawa mereka pergi ke taman kota.
“Gelutu telus, gelutu telus ! Jalan aja napa cih ! Beban doang badanna ! “
“Eh ! Anak kecil tau apa kamu ! “ sentak Glady kesal.
“WAAAAWWWWW JAJANANNA BANYAKKKK !! “ seru Lentera senang.
“Sana pilih mau jajan apa ! “ seru Raden membuat Lentera bersorak bahagia.
“Iiiiiii kotorrr itu jajanannya ! “ rengek Glady saat Raden membiarkan Lentera membeli jajanan siomay.
Raden menatap datar, tak memperdulikan rengekan Glady yang menurutnya berisik.
“Raden kenapa ninggalin aku !! “ teriak Glady kesal, menghentak kedua kakinya mengejar langkah Raden.
“Pulang lah ! Keberadaanmu sangat menyulitkan hidupku ! “
“Nggak ! Pokoknya aku mau sama kamu disini ? “ tegas Glady.
“Abang, cudah ni “ ujar Lentera membawa sekantong besar isian somay.
“Buanyakkk banggettt. Pantes aja gentong badannya.. “ ucap Glady.
“Ini kamu beli harga berapa dek ? “ tanya Raden tak percaya.
“Lima poloh lebuu abang. Buat makan beldua cama abang hehe “ jawab Lentera polos.
Raden mengusap kepala sang adik dan membawanya ke tengah taman kota meninggalkan Glady yang menggerutu kesal.
“Wahhh, tamannya lumayan ramai ya.. terakhir ke sini waktu kita SMA nggak sih ! “ seru Jeva heboh.
“Iya, dulu waktu SMA kita sering bolos ke sini ! “ timpal Alexa.
“Bener-bener bangetttt.. Flashback lagi lah kita ! “ sahut Cherry.
“Kalian bertiga sana main, mommy dan lainnya menunggu di sana ! “ tunjuk Cherry kepada anak-anak.
Sedangkan emak-emak akan menggelar tikar di bawah pohon.
“Ayoooi !! “ ajak Naura heboh menarik tangan Jelita. Kedua bocah itu berlari menjauh dari emak-emak. Ravin yang di tinggal sendiri berjalan dengan wajah cemberut.
“Nacib laki-laki sendili ya gini. Ndaa punya palnel naaa… . “ ucap Ravin kesal.
Setelah kepergian anak-anak mereka, Alexa membuka suaranya yang membuat Jeva terkejut.
“Eh, kemarin gue liat cowok mirip bangettt sama Jeon… “
Deg !
“Be-benarkah ? “ tanya Jeva terkejut. Alexa mengangguk.
“lu lihat dimana ? “ tanya Jeva penasaran. “ Di bandara, dia bekerja sebagai pilot ! “.
Deg! Deg!
“ Ma–mana mungkin ! Kalau benar, kenapa gue nggak pernah ketemu di bandara ? “ ujar Jeva tak percaya.
“Gue baru ngelihatnya seminggu yang lalu.. “ sahut Alexa membenarkan ucapannya.
“Cherr, “ panggil Jeva.
“Gue beberapa kali ketemu dan juga udah beberapa kali di pesawat bareng… “
Jawaban Cherry membuat Jeva syok. “ Jadi bener kembaran gue masih hidup ? “ tanya Jeva pada Cherry.
“Gue nggak tahu, Jev. Namanya bukan Jeon tapi Raden. Gue awal ketemu kaget, apalagi Jelita sama Ravin manggilnya daddy Cewonn. Gue pikir cuma mirip, tapi … “
“Tapi apa Cherr ??? “ tanya keduanya semangat.
“Ta-tapi …
“Pulanglah ! Keberadaanmu membuat hidupku sulit !! “ ucap seorang pria yang sedang pusing di ganggu oleh wanita yang selalu menempel.
Perkataan pria itu mengundang rasa penasaran Cherry dan lainnya.
“Eh, itu bukannya angkatan kita ? “ ucap Jeva kepada Cherry.
“Eh, iya itukan Glady ? “
“Iya, Glady ! “ ucap Jeva.
“Rupanya dia sudah move on dari kembaran gue.. Syukur deh, “ ucap Jeva lagi.
Cherry terdiam, ia merasa kenal sosok pria yang membelakangi mereka. Saat pria itu membalikan badannya betapa terkejutnya Alexa dan Jeva melihat wajah pria itu.
“Kak Jeonnnn… “
...***...
Jangan lupa dukungannya♥︎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
sendy kiki
apakah Raden itu jeon?mama Chika apakah bukan Bu kandung lentera 🤔🤔🤔. ayo ungkap identitas y?yakin jeon masih hidup cuma hilang ingatan buat ulet keket glady hempaskan.
2024-04-19
2
Kiki
up selalu 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2024-04-18
0