J4nd4 ?

“Ma–mas Jeon ! “

Cherry menatap tak percaya melihat sosok pria di hadapannya. Tangannya mengambang ingin menyentuh wajah pria berseragam itu. 

Namun, pria itu mundur perlahan saat tangan Cherry akan menyentuh wajahnya. 

“Maaf ! Anda salah orang ! “ ujarnya bingung. 

Cherry tersadar, “Ma–maaf ! “ Setelah mengatakan itu, Cherry menarik kopernya dengan tergesa-gesa meninggalkan pria itu. 

Pria itu menatap Cherry dengan tatapan penuh kebingungan. “ Jeon ? Perasaan nama gue Raden “ ucapnya bingung. 

“Ah, mungkin benar salah orang ! “ ujarnya lagi dan kembali menatap ponselnya yang masih terpampang nama ibunda tercintanya. 

“Cheboo !! Lo dari mana aja !! “ seru Kejora mendekati Cherry yang baru saja masuk ke dalam ruangan khusus pramugari. 

“Tadi lagi telponan sama anak gue.. “ jawabnya dengan suara sedikit serak. 

“Lo sakit ? “ tanya Kejora khawatir. 

Cherry menggeleng, ia meraih tangan Kejora yang menempel di keningnya. “ Gue nggak papa kok ! “.

“ Benar ya, nggak papa loh ! “ ucap Kejora tak percaya. 

“Iya benerrrrr ! “ ujar Cherry menenangkan rekannya itu. 

“Cheboo ! Kejooo ! Makan dulu yuk ! “ panggil salah satu rekan Cherry yang satu pesawat dengannya. 

Keduanya mengangguk dan bergabung bersama dengan yang lain.  Sedangkan di sisi lain, seorang pria sedang memikirkan kejadian beberapa saat yang lalu. 

“Hei brooo ! Diem-diem bae lu ! Ada apa ? “.

Pria itu menatap rekannya. Ia menggeleng pelan. 

“ Ada apa ? Nggak biasanya lu diem gini ! Ada yang lagi lu pikirin ? “ tanyanya lagi untuk memastikan. 

“Ren, gue mau nanya ! “

“Ya tanya aja, tapi wait ! Tumben lu pake acara nanya-nanya sama gue, Den? “ ujar Rendi heboh. 

“Apa sih lu, heboh banget ! “ ucap Raden datar. 

“Ya, sorry ! Soalnya ini pertama kalinya gue denger lo mau bertanya sama gue, biasanya kan gue yang banyak nanya ! “ sahut Rendi kalem. 

“Ada apa ? Lo mau nanya apa ? “ tanya Rendi penasaran. 

Raden terdiam sejenak. Lalu, ia menatap seseorang yang sedang bercanda dengan rekan seperjuangannya.  Rendi yang mengikuti arah pandang sahabatnya pun segera menepuk pelan pundak Raden. 

“Lu naksir sama cewek itu ya ? “ tebak Rendi. 

“Yang mana ? “ tanya Raden menatap Rendi bingung. 

“Ituuuu…  yang kulit putih rambut blonde ! “ seru Rendi menunjuk Kejora yang duduk di sebelah Cherry. 

Raden menggeleng, “ bukan yang itu tapi yang sebelahnya ! “.

Rendi membulatkan mulutnya berbentuk o. “ Lu naksir Cherry ? “ ceplosnya membuat Raden menutup mulut Rendi dengan paksa. Semua orang menatap mereka termasuk geng Cherry. 

“Nggak usah bocor mulut lo ! “ serunya datar. 

Rendi menepuk-nepuk tangan Raden dan bergumam lirih. Raden langsung melepaskan bekapannya. “hahhhh… . tangan lu bau jigong ! “ celetuk Rendi kesal. 

“Enak aja ! “.

“ Eh, tapi meng ngomeng ni yee. Sih Cherry itu janda ! “ bisik Rendi. 

“Janda ? “ ucap Raden kaget. 

Rendi kaget, langsung saja membekap mulut Raden yang terdengar sedikit keras, membuat keduanya kembali diperhatikan. 

Rendi berulang kali meminta maaf. “shhh.. jangan keras-keras ege ! Ah, lu mah… “

“Ya, maaf… “ ujarnya saat Rendi melepaskan bekapan di mulutnya. 

“Suaminya mana ? “ bisik Raden penasaran. 

“Her husband died in a plane crash three years ago.” sahut Rendi berbisik. 

“Emang pekerjaan suaminya apa ? “ tanya Raden kepo. 

Rendi menatap malas sahabatnya itu. “ Pilot, sama kea kita ! “.

“ Tiga tahun yang lalu ? Kok sama dengan gue ya. Orang tua gue juga bilangnya gue tiga tahun yang lalu ngalamin kecelakaan. Dan gue koma hampir dua tahun. “ ucap Raden lirih. 

Rendi yang mendengar itu berasumsi aneh di pendengaran Raden. “ Jangan-jangan lo, suaminya lagi… “

“Dih, ngadi-ngadi lu bambang ! “ sahut Raden tak terima. 

“Ya mana tahu kan ! Tapi ya den, Cherry itu udah punya putra yang sekarang umurnya dua atau tiga tahun gitu.. “ jelas Rendi. 

“Mana cakep lagi ya Allahhhhh…  Gue mau deh jadi ayahnya putra Cherry ! Lumayan emaknya bohay, anaknya gembul !! Komplit !“ ujar Rendi lagi, namun ia tak memperhatikan ekspresi Raden yang kini terlihat seperti tidak suka dengan perkataan Rendi.

“Den… “ panggil Rendi saat Raden tak merespon ucapannya. “ Lo nggak papakan, atau lu cemburu ? “ tanya Rendi yang membuat Raden semakin kesal.

“Eh  ingat lu bentar lagi tunangan ! Jangan mikir yang aneh-aneh ! “ ujar Rendi mengingatkan Raden. 

Melihat kepergian Raden membuat Rendi kebingungan. “ Bocah napa sih ! “.

“ Dari tadi lu ngeliatin kapten baru kita, Cher.. “ ucap Kejora mengejutkan Cherry. 

“Haa ? Si–siapa yang ngeliatin… “ elak Cherry tertangkap basah. 

“Ituuu barusan… Hayoo ngakuuuu… “ desak Kejora menjahili sahabatnya itu. 

“Au, ah ! “ 

*

*

*

*

*

*

Di sisi lain, seorang pria paruh baya sedang memijit keningnya dengan wajah yang penuh dengan keringat. 

“Huuuu…  panasnya ! “

Tangannya ia gunakan untuk mengipas wajahnya sesekali ia memantau dua cucunya yang sedang bermain bersama anak-anak yang lain.  Mereka bertiga kini tengah berada di sebuah playground yang ada di mall terbesar di kota Jakarta.

“Ac nya nggak guna ini…  Masa panas begini huhhhh… “ keluh Opa Crayston. 

“OPA ! OPA !! SINI !! MAIN LAGI ! “ teriak Jelita memanggil sang opa untuk kembali bermain. 

“Opa masih capek ! Napa kau panggil ke sini ? “ tanya Ravin heran. 

“Bial opa nda bocan ! Masa cuma liatin kita doang ! “ sahut Jelita. 

“Lavin cebenalna bocan, mau pulang aja lah ! Nda selu di cini… “ ujar Ravin melangkahkan kakinya menjauh dari tempat bermain. 

“Ehhhh… “ Jelita menganga saat mendengar ucapan saudaranya. Ia berlari mengejar Ravin yang sudah berjalan menjauh mendekati opanya. 

“Kain Lampin tungguuuuin Celitaaa  !! “ teriak Jelita. 

“Celitaaaa mau kemanaaaa ?? “ teriak seorang bocah perempuan memanggil Jelita. 

Namun, Jelita tak menjawab panggilannya membuat bocah itu berdecak kesal. 

“Cucah kali dipanggil, sekalina nda dipanggil kayak celangkut ! “ ucapnya sebal dan berlari ke arah ibunya. 

“Loh, Ravin sama Jelita kenapa nggak main lagi sama temannya ?” tanya Opa Crayston bingung.

“Lavin bocan opa ! Pulang yuk !” ajak Ravin lesu.

“Iya opa, pulang aja yuk ! Papa Cinga pasti udah pulang, “. Lagi-lagi Jelita keceplosan menyebut panggilan “ papa “ membuat Opa Crayston melirik Ravin yang tentunya sedih mendengar panggilan itu. 

Sepulang dari mall, Ravin tentu saja diam menatap luar jendela. Opa Crayston tentu bingung bagaimana caranya  menghibur cucu laki-lakinya. Sedangkan Jelita, ia turut bingung dengan perubahan Ravin yang sejak dari tempat bermain hanya diam. 

“Kau saliawan, kain Lampin ? “ celetuk Jelita kesal namun celetukan Jelita tak membuat Ravin merespon ucapannya. 

Mobil memasuki halaman mansion. Setelah berhenti, Ravin cepat-cepat turun dari mobil dan berlari memasuki mansion membuat Jelita heran. 

“Kebelet belak kali … “ ujarnya. 

“Ayo ! “ ajak Opa Crayston menggandeng cucu perempuannya. Jelita mengangguk, keduanya menyusul Ravin yang sudah lebih dulu masuk. 

Di sisi lain, Cherry kembali lagi bertemu dengan Raden saat keluar dari pesawat. Keduanya saling pandang, namun Cherry cepat membuang wajahnya. Jantungnya berdebar sangat kencang, seperti merindukan sosok pria yang telah lama tiada membuatnya menjadi sedih. 

Raden menatap punggung Cherry dan Kejora dari kejauhan hingga keduanya menghilang dari pandangannya. Tanpa sadar Raden memegang dadanya yang terasa berdebar. 

“Senyum itu, senyuman yang familiar untukku tapi apa ? “

...***...

Selamat membaca ! Jangan lupa dukungannya ♥︎

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Fix Raden itu Jeon suaminya Cherry yg kecelakaan 3 thn yg lalu..krn koma slm 2 thn jdi dia g ingat sm Cherry

2024-05-05

2

Lia Fitria

Lia Fitria

Wah apa ini beneran daddy nya Ravin 🤔🤔🤔

2024-05-01

0

sendy kiki

sendy kiki

ceritanya panjang dunk Kaka 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹.kasih bunga lah biar panjang ceritanya biar seru 😁

2024-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Daddy nya Lavin...
2 Rencana Ravin
3 Ravin menghilang
4 J4nd4 ?
5 Kain Lampin & Buku Celita liburan
6 pertemuan kembali Raden dan Ravin
7 Penolakan Raden.
8 Jangan nikah cama nenek lampil
9 Jeva bertemu kembarannya
10 Maaf, aku tak sengaja !
11 Apa dia menantuku ?
12 Raden kenapa ?
13 Glady Amora Raquell
14 Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15 Radit
16 Hari pertama sekolah
17 Akun privat
18 Okcigen bagi lata
19 Syalangeeeeeee...
20 Nostalgia jajanan TK
21 Berita Hot
22 Kehancuran Alecia
23 Akhir Alecia
24 Tidul telus
25 Hati papa Cleon potek
26 Tugas upacara
27 Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28 Celewet
29 twilight coffee
30 Adrianne & Clarianne
31 Nenek bungkuk
32 Pertemuan Joko dan Clarianne
33 Tolong jaga mereka ...
34 Percuma tampan...
35 Mama ....
36 Ternyata bar-bar
37 Kemarahan Ravin
38 Cerita Adrianne
39 Badan Adli sakit....
40 Dor !!!
41 Tamat ?
42 Kardus c3l4n4 d4l4m
43 Brianna
44 Harta karun Brianna
45 Beking Coda
46 Halga diliku
47 Brianna
48 Sikap aneh Brianna
49 Pengamatan Brianna
50 Ngomong sama batu
51 3 tahun kemudian...
52 Aksi si kembar nakal
53 Papa Raka panik
54 Mujaelllll
55 Lemak diperut
56 Cetles ku lasa
57 Mulut lemas sikembar
58 Ide Cemerlang Azora
59 Waterpark Kota J
60 Siapa dia ?
61 Oma Crystal.
62 Jombloloni !
63 Jomblo loni 2
64 Macaron
65 Jola si gembul comel
66 Lemak pelut minta acupan
67 Kembali kerumah mewah
68 Terungkap !
69 Azora versi Brianna kecil
70 Dua ribu
71 Saling sindir
72 Bebi monstel
73 Teropong
74 Siapa Biola ?
75 Terbongkar
76 Jangan dikasih kendol....
77 Dua puluh juta
78 Salah orang
79 Pertanyaan menuduh
80 Ada apa dengan Jelita ?
81 Pinjem dulu mamamu
82 Sekolah yang aneh
83 Ikan mujaer dan ular merah
84 Ravin sakit
85 Jahili mertua
86 Kepulangan Ravin
87 Pengumuman ︎
88 Penyedot toilet keliling !
89 Mandol kelja ployek
90 Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Daddy nya Lavin...
2
Rencana Ravin
3
Ravin menghilang
4
J4nd4 ?
5
Kain Lampin & Buku Celita liburan
6
pertemuan kembali Raden dan Ravin
7
Penolakan Raden.
8
Jangan nikah cama nenek lampil
9
Jeva bertemu kembarannya
10
Maaf, aku tak sengaja !
11
Apa dia menantuku ?
12
Raden kenapa ?
13
Glady Amora Raquell
14
Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15
Radit
16
Hari pertama sekolah
17
Akun privat
18
Okcigen bagi lata
19
Syalangeeeeeee...
20
Nostalgia jajanan TK
21
Berita Hot
22
Kehancuran Alecia
23
Akhir Alecia
24
Tidul telus
25
Hati papa Cleon potek
26
Tugas upacara
27
Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28
Celewet
29
twilight coffee
30
Adrianne & Clarianne
31
Nenek bungkuk
32
Pertemuan Joko dan Clarianne
33
Tolong jaga mereka ...
34
Percuma tampan...
35
Mama ....
36
Ternyata bar-bar
37
Kemarahan Ravin
38
Cerita Adrianne
39
Badan Adli sakit....
40
Dor !!!
41
Tamat ?
42
Kardus c3l4n4 d4l4m
43
Brianna
44
Harta karun Brianna
45
Beking Coda
46
Halga diliku
47
Brianna
48
Sikap aneh Brianna
49
Pengamatan Brianna
50
Ngomong sama batu
51
3 tahun kemudian...
52
Aksi si kembar nakal
53
Papa Raka panik
54
Mujaelllll
55
Lemak diperut
56
Cetles ku lasa
57
Mulut lemas sikembar
58
Ide Cemerlang Azora
59
Waterpark Kota J
60
Siapa dia ?
61
Oma Crystal.
62
Jombloloni !
63
Jomblo loni 2
64
Macaron
65
Jola si gembul comel
66
Lemak pelut minta acupan
67
Kembali kerumah mewah
68
Terungkap !
69
Azora versi Brianna kecil
70
Dua ribu
71
Saling sindir
72
Bebi monstel
73
Teropong
74
Siapa Biola ?
75
Terbongkar
76
Jangan dikasih kendol....
77
Dua puluh juta
78
Salah orang
79
Pertanyaan menuduh
80
Ada apa dengan Jelita ?
81
Pinjem dulu mamamu
82
Sekolah yang aneh
83
Ikan mujaer dan ular merah
84
Ravin sakit
85
Jahili mertua
86
Kepulangan Ravin
87
Pengumuman ︎
88
Penyedot toilet keliling !
89
Mandol kelja ployek
90
Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!