Ravin menghilang

Dua hari berlalu, kini Cherry dan putranya bersiap untuk pulang ke kota J sebelum itu, Cherry harus melakukan penerbangannya ke kota S selanjutnya ke kota M dan terakhir ke kota J. 

Ravin dengan semangat berpindah-pindah pesawat mengikuti mommy-nya. Bahkan tas kuningnya sudah penuh dengan pemberian-pemberian awak kru. 

“Ndaaa ada hadiah mahal, tokat pun jadi…  bial sih gendut ndaa tantlum lihat kedatangan Lavin si danteng ini… “ ucapnya narsis duduk memantau beberapa cemilan di dalam tas kuningnya selain coklat. 

“Hai, Ravin. Sedang apa kamu ? “ tanya seorang pria duduk di sebelah Ravin. 

Bukannya menjawab, Ravin mendorong dan membuka sedikit tasnya untuk memperlihatkan isi dalam tas kuningnya. 

Pria itu mengangguk. “Banyak cemilannya. Nggak mau bagi om ? “ 

“Ndaa lah, cemilan ini mau Lavin kasih ke genduttt… “ tolak Ravin. 

“Kenapa dikasihkan ke gendut ? “ tanya Zul kepada Ravin. 

“Cituu kepo kali loh. Ndaaa tau dia, Lavin nih punya kakak tantlum kalau ndaa di cogok palah tantlumna ! “.

Zul menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh Ravin anak rekannya itu. 

Beberapa jam kemudian, mereka sudah berada di bandara kota J. Seperti biasa, Ravin akan menunggu Cherry di kursi sampai mommy selesai. Setelah selesai, barulah Cherry membawa putra dan kopernya keluar dari pesawat bersama rekan-rekan kerjanya. 

“Eh, Ravin ! Nggak bosan kau ikut mommy mu sana sini ! “ ujar salah satu rekan Cherry. 

Ravin menggeleng lesu, dirinya sudah mengantuk karena sekarang sudah jam sebelas malam. Cherry yang melihat putranya mengantuk, memintanya untuk mencuci wajah di wastafel. 

“Cuci dulu muka nya.. kita tunggu opa dan oma di depan.. “

Ravin mengikuti perintah mommy-nya dengan pelan ia berjalan menuju wastafel yang ada di dekat pintu toilet.  Ravin menginjak sebuah kayu balok dan naik di atasnya agar memudahkannya untuk mencuci tangan serta wajahnya. 

Cherry dan rekannya berpisah karena mereka sudah dijemput, Cherry dengan sabar menunggu putranya untuk mencuci wajah dan tangannya. 

“Tunggu disini dulu, mommy mau beli roti dan air minum itu ! “ Ravin mengangguk patuh kemudian memejamkan kedua matanya. 

Beberapa saat Cherry kembali membawa dua roti dan sebotol air minum. 

“Ditinggal bentar tidur ini bocah ! “.

Beberapa orang menawarkan untuk mengantar Cherry dan putranya, namun dengan tegas Cherry menolak dan mengatakan bahwa dirinya sedang menunggu jemputan. 

“Cherry !! “

Wanita itu mengalihkan pandangannya saat mendengar seseorang memanggil namanya. 

*

*

*

*

*

*

Keesokan harinya, semua keluarga sudah berkumpul di meja makan tanpa kehadiran Cherry dan Alexa. 

Keduanya sudah berangkat subuh tadi ke bandara. Cherry mendapatkan jadwal penerbangan dari subuh hingga malam hari di tiga kota lagi. Sedangkan, Alexa ia adalah operator pesawat dan memiliki jadwal dari subuh hingga subuh lagi. 

“Mommy, udah belangkat lagi ? “ tanya Ravin sedih. 

Oma Crystal mengangguk, “ Iya, mommy pergi kerja untuk beli mainan Ravin.. “

“Mainan na Celita juga kan oma ! “ sahut bocah berambut kepang dua. 

Ravin melototkan matanya. “ mainanna Lavin doang, Celita kalo mau mainan minta cama mama Celita janan cama mommy na Lavin ! “.

“Nda boleh dibialkan. Lugiiii bandallll ! “ pekik Ravin dalam hati. 

“Cih, pelit kali ! Ya, udahlah. Celitaa minta papa Cingaa beliin Celita mainan ! Wleeee ! “

“Hessss ! Sudah-sudahh…  Ayo sarapan ! “ tegur Opa Crayston cepat saat menyadari perubahan wajah cucu laki-lakinya. 

Ravin termenung saat menyadari ucapan sepupunya itu. Ia belum pernah merasakan pelukan seorang ayah. Apalagi dimanjakan oleh sosok ayah. 

Setelah selesai sarapan, semua keluarga melakukan aktivitasnya masing-masing karena hari libur opa Crayston berencana ingin mengajak kedua cucunya untuk pergi jalan-jalan. 

“Opa ! Opa ! Jadi ndaa kita jalan-jalan ? “ tanya Jelita semangat. 

“Jadi, nanti jam sembilan kita pergi ! “ ucap Opa Crayston membuat Jelita bersorak. 

“YEEEYYYYYYY ! HOLEEE JALAN-JALAN !! “ teriak Jelita semangat. 

Tubuh gendutnya ikut bergoyang, lemak-lemak yang bertebaran membuat tubuh gadis itu seperti roti gembong. 

Sedangkan di sisi lain, seorang bocah merebahkan dirinya di kasur empuk milik mommy-nya setelah selesai sarapan dengan alasan masih mengantuk. 

Bocah sekecil itu sudah bisa berbohong demi menyembunyikan perasaan sedihnya. 

“Celita puna papa dan mama lengkap, sedangkan Lavin hanya punya mommy seolang. Mommy kelja buat beli mainanna Lavin, sedangkan daddy na Lavin cudah nda ada… “ ucapnya sendu. 

Ravin menatap bingkai pernikahan kedua orang tuanya. “Daddy na, Lavin danteng kok. Tapi kenapa pelgi duluan, apa olang danteng duluan pelgi ya ? “ ucapnya ngawur. 

“Kalau gitu, Lavin mau jadi jelek aja lah. Kasihan mommy kalau Lavin tindalin juga… “ serunya lagi. 

“Sayang…  apa kamu ada lihat Ravin ? “ tanya pria paruh baya kepada istrinya yang kini sibuk menyiapkan pakaian kasual suaminya. 

“Ravin ? “ Opa Crayston mengangguk. 

“Ravin, tadi bilangnya ngantuk. Apa masih dikamarnya ? “ tanya Oma Crystal. 

“OPAAAAAAAAA !!! LAVIN NA NDA ADA LIAT DIKAMALNAAAAA !!! “ teriak seorang bocah berlari masuk ke kamar oma dan opanya. 

Opa Crayston mengalihkan pandangannya kepada sang cucu perempuannya. “Masa nggak ada di kamarnya ? “

Jelita mengangguk, nafasnya masih memburu naik turun membuat oma Crystal memberi minum cucunya itu. 

“Minum dulu, minum dulu ! “ Jelita meraih gelas di tangan sang oma. 

Meminum hingga setengah, lalu memberikannya kepada oma Crystal. 

“Ahhhhh legaaaaaa naaaa tenggolokan Celita… . “

“Oma mau nanya, “ Jelita mengangguk. “ Emang adik Ravin nggak ada dikamarnya ? Jelita sudah periksa belum ? “ tanya Oma Crystal. 

“Cudah oma ! Celita udah oblak ablik kamalna, tapi Lavin nda ada liatna… “ adu Jelita dengan nafas yang memburu. 

Oma Crystal menatap suaminya, mengerti tatapan sang istri, opa Crayston segera ke kamar cucu laki-lakinya setelah mengenakan pakaian yang sudah disediakan istrinya itu.  

“Jelita disini dulu ya, oma mau mandi sebentar ! “

“Oke oma ! “ sahut Jelita merebahkan dirinya di kasur empuk oma dan opanya. 

“Ravin ! “ panggil opa Crayston saat memasuki kamar cucunya itu. 

Opa Crayston terkejut melihat pemandangan kamar sang cucu yang berantakan, bedcover terjatuh di lantai, pintu lemari dan pintu kamar mandi terbuka. 

Bergegas dirinya melihat isi lemari. “Aman kok. Masih ada bajunya ! “ ucap Opa Crayston sambil mengelus dadanya. Lalu menutup kembali pintu lemari. 

“Kemana Ravin pergi ? “.

Sedangkan di sisi lain, seorang wanita cantik baru saja tiba di bandara kota P. Ia bersama rekannya sedang memberikan salam selamat tinggal kepada penumpang yang menggunakan layanan pesawat yang sedang mereka naiki. 

“Masih ada waktu satu jam setengah. Kita mau kemana ? “ tanya Kejora kepada Cherry yang tersenyum menyapa penumpangnya. 

“Mending bersih-bersih kabin dulu lah, habis itu baru kita istirahat di ruangan. “ sahut Cherry. 

Kejora mengangguk. “Guysss, jadwal kita diundur ! Jadi jam 10.45 baru berangkat dari kota P ke kota M ! “ seru rekan yang lain saat melihat jadwal penerbangan diganti. 

“Wahh, ini jam 7.30 masih berapa jam lagi ! “ sahut Kejora. 

“Mending istirahat yuk, “ ajak yang lainnya. 

“Foto dulu dong ! “ timpal yang lainnya. 

Semua kru menyetujui, dan kini mereka berfoto di dalam pesawat dibantu oleh petugas bandara. 

Setelah itu, mereka pergi ke ruang tunggu sambil menunggu jadwal penerbangan selanjutnya. 

Cherry yang mendapat telepon dari sang putra segera mengangkatnya dengan mengulas senyum ia menyapa putranya yang terlihat baru bangun tidur. 

Di sana ada papinya yang sedang mengadu menceritakan bagaimana paniknya mereka saat Ravin tidak ditemukan di kamar pribadinya. 

“Haha, papi seperti tidak tahu saja ! “

“Anakmu itu bikin papi ser4ngan j4ntung ! Tidur kok bisa di kamar kamu ! Ditambah lagi keponakan kamu, Jelita ! Dia obrak abrik kamar Ravin ! “ adu opa Crayston kepada putrinya membuat Cherry tertawa lepas. 

Hingga tak memperhatikan jalan dan menabrak seseorang. 

BRUK !!! 

“awwww !! “ ringis Cherry menabrak seorang pria yang juga tengah bertelepon membelakanginya

“Eh ! Maaf-maaf !! “ seru Cherry dan mengangkat wajahnya untuk melihat seseorang yang ditabraknya. Saat pria itu membalikan badannya, betapa terkejutnya Cherry saat melihat pria yang di hadapannya. 

“Ma—

...***...

Jangan lupa dukungannya♥︎

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Pasti itu daddy nya Ravin

2024-05-05

0

Kiki

Kiki

up selalu Kaka cantik 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹semangat ni ngasih hadiah y

2024-04-14

1

sendy kiki

sendy kiki

up selalu Kaka 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2024-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Daddy nya Lavin...
2 Rencana Ravin
3 Ravin menghilang
4 J4nd4 ?
5 Kain Lampin & Buku Celita liburan
6 pertemuan kembali Raden dan Ravin
7 Penolakan Raden.
8 Jangan nikah cama nenek lampil
9 Jeva bertemu kembarannya
10 Maaf, aku tak sengaja !
11 Apa dia menantuku ?
12 Raden kenapa ?
13 Glady Amora Raquell
14 Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15 Radit
16 Hari pertama sekolah
17 Akun privat
18 Okcigen bagi lata
19 Syalangeeeeeee...
20 Nostalgia jajanan TK
21 Berita Hot
22 Kehancuran Alecia
23 Akhir Alecia
24 Tidul telus
25 Hati papa Cleon potek
26 Tugas upacara
27 Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28 Celewet
29 twilight coffee
30 Adrianne & Clarianne
31 Nenek bungkuk
32 Pertemuan Joko dan Clarianne
33 Tolong jaga mereka ...
34 Percuma tampan...
35 Mama ....
36 Ternyata bar-bar
37 Kemarahan Ravin
38 Cerita Adrianne
39 Badan Adli sakit....
40 Dor !!!
41 Tamat ?
42 Kardus c3l4n4 d4l4m
43 Brianna
44 Harta karun Brianna
45 Beking Coda
46 Halga diliku
47 Brianna
48 Sikap aneh Brianna
49 Pengamatan Brianna
50 Ngomong sama batu
51 3 tahun kemudian...
52 Aksi si kembar nakal
53 Papa Raka panik
54 Mujaelllll
55 Lemak diperut
56 Cetles ku lasa
57 Mulut lemas sikembar
58 Ide Cemerlang Azora
59 Waterpark Kota J
60 Siapa dia ?
61 Oma Crystal.
62 Jombloloni !
63 Jomblo loni 2
64 Macaron
65 Jola si gembul comel
66 Lemak pelut minta acupan
67 Kembali kerumah mewah
68 Terungkap !
69 Azora versi Brianna kecil
70 Dua ribu
71 Saling sindir
72 Bebi monstel
73 Teropong
74 Siapa Biola ?
75 Terbongkar
76 Jangan dikasih kendol....
77 Dua puluh juta
78 Salah orang
79 Pertanyaan menuduh
80 Ada apa dengan Jelita ?
81 Pinjem dulu mamamu
82 Sekolah yang aneh
83 Ikan mujaer dan ular merah
84 Ravin sakit
85 Jahili mertua
86 Kepulangan Ravin
87 Pengumuman ︎
88 Penyedot toilet keliling !
89 Mandol kelja ployek
90 Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Daddy nya Lavin...
2
Rencana Ravin
3
Ravin menghilang
4
J4nd4 ?
5
Kain Lampin & Buku Celita liburan
6
pertemuan kembali Raden dan Ravin
7
Penolakan Raden.
8
Jangan nikah cama nenek lampil
9
Jeva bertemu kembarannya
10
Maaf, aku tak sengaja !
11
Apa dia menantuku ?
12
Raden kenapa ?
13
Glady Amora Raquell
14
Bantu aku untuk mengingat tentang kita (Raden)
15
Radit
16
Hari pertama sekolah
17
Akun privat
18
Okcigen bagi lata
19
Syalangeeeeeee...
20
Nostalgia jajanan TK
21
Berita Hot
22
Kehancuran Alecia
23
Akhir Alecia
24
Tidul telus
25
Hati papa Cleon potek
26
Tugas upacara
27
Lihat ! Pilot itu Daddyku !
28
Celewet
29
twilight coffee
30
Adrianne & Clarianne
31
Nenek bungkuk
32
Pertemuan Joko dan Clarianne
33
Tolong jaga mereka ...
34
Percuma tampan...
35
Mama ....
36
Ternyata bar-bar
37
Kemarahan Ravin
38
Cerita Adrianne
39
Badan Adli sakit....
40
Dor !!!
41
Tamat ?
42
Kardus c3l4n4 d4l4m
43
Brianna
44
Harta karun Brianna
45
Beking Coda
46
Halga diliku
47
Brianna
48
Sikap aneh Brianna
49
Pengamatan Brianna
50
Ngomong sama batu
51
3 tahun kemudian...
52
Aksi si kembar nakal
53
Papa Raka panik
54
Mujaelllll
55
Lemak diperut
56
Cetles ku lasa
57
Mulut lemas sikembar
58
Ide Cemerlang Azora
59
Waterpark Kota J
60
Siapa dia ?
61
Oma Crystal.
62
Jombloloni !
63
Jomblo loni 2
64
Macaron
65
Jola si gembul comel
66
Lemak pelut minta acupan
67
Kembali kerumah mewah
68
Terungkap !
69
Azora versi Brianna kecil
70
Dua ribu
71
Saling sindir
72
Bebi monstel
73
Teropong
74
Siapa Biola ?
75
Terbongkar
76
Jangan dikasih kendol....
77
Dua puluh juta
78
Salah orang
79
Pertanyaan menuduh
80
Ada apa dengan Jelita ?
81
Pinjem dulu mamamu
82
Sekolah yang aneh
83
Ikan mujaer dan ular merah
84
Ravin sakit
85
Jahili mertua
86
Kepulangan Ravin
87
Pengumuman ︎
88
Penyedot toilet keliling !
89
Mandol kelja ployek
90
Lihat ! Pilot dan Plamugali itu olang tua kami !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!