Memberikan Hormat

"Maaf, Aku tidak ingin mengganggu Pangeran Ke 2 terlebih Pangeran Ke 2 masih ada tamu dari kerajaan lain di mana Pangeran Ke 2 diberikan tugas oleh Kaisar." Jawab Putri Marcella mancari alasan yang tepat.

"Tapi ..." Ucapan Pangeran Ke 2 terpotong oleh Putra Mahkota.

"Adik Ke 2, biarkan Putri Marcella pulang di antar oleh pelayan dan pengawal istana." Ucap Putra Mahkota sambil memeluk bahu Pangeran Ke 2.

"Tapi ..." Ucapan Pangeran Ke 2 terpotong oleh Putra Mahkota.

"Sebentar lagi kalian berdua akan menikah jadi tidak baik jika sering bertemu terlebih Adik Ke 2 diberikan kepercayaan Ayah untuk memimpin perjamuan di paviliun sekaligus menemani tamu undangan dari kerajaan sebelah." Ucap Putra Mahkota.

"Apa yang Kakak katakan memang benar. Putri Marcella, maaf Aku tidak bisa mengantarmu jadi perhatikan keselamatanmu saat kembali. Dalam beberapa hari Aku akan datang untuk melamarmu." Ucap Pangeran Ke 2.

"Pelayan Putri, ayo kita pulang." Ucap Putri Marcella sambil membalikkan badannya.

"Baik." Jawab Pelayan Putri sambil berdiri kemudian membalikkan badannya.p

Putri Marcella berjalan meninggalkan ruangan tersebut diikuti pelayan setianya tanpa menjawab ucapan Pangeran ke 2. Di mana Pangeran Ke 2 dan Putra Mahkota memperhatikan kepergian Putri Marcella begitu pula dengan orang yang ada di ruangan itu.

'Menunggumu datang dan melamar Putri Marcella? Aku khawatir Adik Ke 2 tidak akan memiliki kesempatan ini.' Ucap Putra Mahkota dalam hati.

Kemudian Putra Mahkota pamit meninggalkan ruangan tersebut menuju ke tempat istana Kaisar sekaligus Ayahnya.

Di mana Kaisar sedang duduk sambil membaca buku laporan dan tidak lama pintu ruangannya terbuka. Kaisar menatap ke arah pintu dan melihat Putra Mahkota berjalan ke arah dirinya.

"Salam hormat Ayah, Aku ingin menikah dengan salah satu anak perdana mentri. Di mana Aku ingin menjadikan Putri Marcella menjadi istriku dan Aku berharap Ayah bersedia mengabulkannya." Pinta Putra Mahkota sambil memberikan hormat.

"Putra Mahkota, tahukah kamu apa yang kamu bicarakan? Gadis tertua dari keluarga perdana mentri sudah bertunangan dengan adikmu Pangeran Ke 2. Bagaimana kamu bisa meminta untuk menikahinya lagi?" Tanya Kaisar.

Ayah." Ucap Putra Mahkota sambil berlutut dan memberikan hormat.

"Tiga tahun yang lalu Ananda memimpin pasukan untuk melawan para pasukan musuh. Namun karena Ananda lalai menyebabkan kekurangan makanan dan minuman di bagian belakang. Hal itu membuat banyak tentara mati kelaparan dan mati kedinginan, beruntung sebagian dari kami tidak mati di tangan pihak luar tapi dalam kondisi keras seperti ini Ananda masih berjuang untuk hidup bersama pasukan." Ucap Putra Mahkota.

"Bukankah dulu sebelum berperang Ayah pernah menjanjikan padaku untuk dapat menikah dengan salah satu putri perdana mentri? Ananda tidak tahu apakah Aku bisa memintanya sekarang?" Tanya Putra Mahkota sambil masih berlutut dan memberikan hormat.

"Aku sudah menetapkan untuk mengabulkan pernikahan Pangeran Ke 2 dengan Putri Marcella." Ucap Kaisar dengan nada tegas.

"Tapi Ayah, Ayah baru saja bilang menunjuk Putri Marcella sebagai istri kerajaan. Lagipula, Pangeran Ke 2 belum dilantik secara resmi." Ucap Putra Mahkota.

"Aku adalah Kaisar dan bisa melakukan apapun yang Aku inginkan. Jadi Ayah harap kamu menyerah dan memilih salah satu putri perdana lainnya selain Putri Marcella." Ucap Kaisar.

"Aku sangat mencintai Putri Marcella dan dalam hidupku, Aku tidak akan menikahi siapapun kecuali Putri Marcella. Aku bersedia melakukan apapun asalkan Putri Marcella menjadi istriku." Ucap Putra Mahkota sambil menundukkan kepalanya dengan memberikan hormat.

"Aku berharap Ayah akan mengabulkan permintaanku." Sambung Putra Mahkota.

"Kamu ...(menghembuskan nafasnya dengan perlahan) Kenapa kamu tidak segera bangun?" Tanya Kaisar.

"Ayah, terima kasih Ayah sudah mengabulkan permintaanku. Aku berjanji untuk membahagiakan Putri Marcella." Ucap Putra Mahkota sambil tersenyum bahagia.

Kaisar hanya menganggukkan kepalanya kemudian meminta Putra Mahkota pergi meninggalkan dirinya. Putra Mahkota pun pamit kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Di tempat yang berbeda di mana Putri Marcella mengambil darah tersebut untuk diletakkan ke dalam teleskop kemudian mulai mengecek darah milik Putra Mahkota dengan menggunakan teleskop.

'Racun yang ada di dalam darah milik Putra Mahkota tidak ada cara lain selain melakukan kemoterapi.' Ucap Putri Marcella dalam hati.

Putri Marcella kembali melihat dengan menggunakan teleskop bersamaan kedatangan Pelayan Putri.

"Putri Marcella, apa yang Anda lakukan?" Tanya Pelayan Putri dengan wajah bingung.

"Lagi mengecek darah, ada apa?" Tanya Putri Marcella balik bertanya.

"Pangeran Ke 2 akan segera datang, ke dua orang tua Putri Marcella meminta Putri Marcella pergi ke aula utama untuk menyambut kedatangan Pangeran Ke 2." Jawab Pelayan Putri.

"Jangan terburu - buru karena Pangeran Ke 2 belum sampai ke aula utama. Lagipula Aku tidak akan menikah dengan Pangeran Ke 2." Ucap Putri Marcella.

"Tapi ..." Ucapan Pelayan Putri terpotong oleh Putri Marcella.

"Baiklah kita pergi sekarang." Ucap Putri Marcella sambil berdiri.

Putri Marcella berjalan meninggalkan kamarnya sedangkan Pelayan Putri tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Putri Marcella.

"Apa artinya tidak akan menikah dengan Pangeran Ke 2?" Tanya Pelayan Putri dengan wajah masih bingung.

"Ayo jalan." Ucap Putri Marcella tanpa menjawab pertanyaan Pelayan Putri.

"Baik." Jawab Pelayan Putri dengan singkat.

Merekapun pergi menuju ke ruang aula utama di mana orang tua Putri Marcella dan Putri Lia sedang menunggu dirinya.

"Kenapa putri kita belum datang? Sebentar lagi Pangeran Ke 2 datang di mana putri kita harus menyambut kedatangan calon suaminya. Kenapa akhir - akhir ini Putri Marcella tidak patuh dengan kita?" Tanya pria tersebut dengan wajah frustrasi.

"Ayah, maafkan Aku datang terlambat karena ada sesuatu yang tidak bisa Aku tinggal." Ucap Putri Marcella sambil berjalan ke arah orang tuanya.

"Kakak pertama sebentar lagi akan menjadi selir Pangeran Ke 2 tidak seharusnya datang terlambat dan seharusnya lebih mementingkan kedatangan Pangeran Ke 2 daripada mengurus sesuatu yang tidak bisa di tinggal." Ucap Putri Lia.

"Putri Lia, sepertinya Adik angkatku juga ingin menjadi seorang putri? Katakan saja padaku jika kamu menginginkannya mungkin Kakak bisa mempertimbangkannya untuk menyerahkan padamu." Ucap Putri Marcella.

Putri Lia sangat terkejut dengan ucapan Putri Marcella begitu pula dengan kedua orang tuanya. Ketika Putri Lia ingin berbicara tiba - tiba terdengar suara membuat Putri Lia tidak jadi bicara.

"Pangeran Ke 2 sudah tiba." Ucap salah satu pengawal perdana mentri.

Tidak berapa lama datang Pangeran Ke 2 di mana semua orang memberikan hormat kecuali Putri Marcella yang masih berdiri dan membelakangi Pangeran Ke 2.

"Pangeran Ke 2, Pangeran dari Dinasti Selatan. Aku datang ke sini untuk melamar Putri Marcella, putri tertua dari perdana mentri. Di mana kami akan menikah dan menjadikan Putri Marcella menjadi permaisuriku." Ucap Pangeran Ke 2 yang melihat Putri Marcella masih membelakangi dirinya.

"Pangeran Ke 2, mengapa begitu banyak hadiah lamaran?" Tanya Ayahnya Putri Marcella sambil memberikan hormat.

"Itu dikarenakan Aku dan Putri Marcella cocok jadi tentu saja Aku akan menganggapnya serius." Jawab Pangeran Ke 2.

"Putri Marcella, kenapa kamu masih duduk di sana? Kenapa kamu tidak memberikan hormat dan menyapa Pangeran Ke 2?" Tanya Ayahnya ketika melihat Putri Marcella duduk dan masih membelakangi mereka termasuk Pangeran Ke 2.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

dasar ular

2024-04-11

0

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih 😁

2024-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!