Boomerang

"Maksudku, Aku ingin melakukan riset penelitian dengan mengecek darah milik Putra Mahkota yang di simpan di dalam tabung ini." Jawab Putri Marcella menjelaskan.

"Riset penelitian? Pakai tabung ini saja?" Tanya Putra Mahkota dengan wajah bingung karena baru mendengar kata - kata yang menurutnya masih asing.

"Ya." Jawab Putri Marcella dengan singkat.

"Baiklah." Jawab Putra Mahkota dengan patuh.

Kemudian Putra Mahkota mengambil pisau yang selalu dibawanya dan diselipkan di pinggangnya. Lalu menggores telapak tangannya hingga darah segar keluar dari telapak tangannya.

Putra Mahkota menggenggam tangannya sedangkan Putri Marcella yang memegang tabung mengarahkan tabungnya ke arah darah yang menetes di tangan Putra Mahkota hingga tabung tersebut penuh.

"Putra Mahkota." Panggil Putri Marcella sambil menatap ke arah Putra Mahkota.

Putra Mahkota yang di panggil Putri Marcella menatap ke arah Putri Marcella.

"Apakah tanganmu sakit?" Tanya Putri Marcella sambil masih menatap Putra Mahkota.

"Tidak ada rasa sakit." Jawab Putra Mahkota sambil masih menatap Putri Marcella.

"Tapi tabungnya sudah penuh." Ucap Putri Marcella sambil menunjuk tabungnya dengan tangan satunya.

"Oh maaf, Aku tidak memperhatikannya." Jawab Putra Mahkota dengan wajah gugup sambil menarik tangannya.

Putri Marcella hanya tersenyum kemudian menutup tabung tersebut. Kemudian Putri Marcella meletakkan tabung tersebut di kotak obat lalu mengambil kain kasa.

"Putra Mahkota." Panggil Putri Marcella sambil berjalan ke arah Putra Mahkota membuat Putra Mahkota berjalan mundur.

"Apakah Putra Mahkota tidak mencintai diri sendiri?" Tanya Putri Marcella sambil memegang tangan Putra Mahkota.

Putra Mahkota hanya terdiam dan salah tingkah sedangkan Putri Marcella mulai memakaikan perban ke tangan Putra Mahkota yang masih mengeluarkan darah segar.

'Wanita ini sangat berbeda dengan wanita lainnya.' Ucap Putra Mahkota dalam hati sambil memperhatikan Putri Marcella yang sedang membalut tangannya dengan menggunakan perban.

"Sudah selesai." Ucap Putri Marcella.

"Uhuk ... Besok adalah ulang tahun Kaisar dan Aku tahu kalau Adik Ke 2 melakukan kerja sama dengan Adik Angkatmu untuk mencelakaimu. Apakah kamu memerlukan bantuanku untuk melakukan sesuatu?" Tanya Putra Mahkota sambil menatap ke arah Putri Marcella.

Putri Marcella hanya tersenyum sambil menatap ke arah Putra Mahkota.

"Jangan salah paham, Aku memperlakukanmu sebagai pasangan kerja sama." Ucap Putra Mahkota.

"Apakah tadi malan ketika Aku pergi untuk menggantikan lukisan dan Pangeran membantuku?" Tanya Putri Marcella tanpa menjawab ucapan Putra Mahkota.

"Bagaimana kalau Aku mengatakan tidak?" Tanya Putra Mahkota balik bertanya.

"Apakah itu benar atau tidak yang pasti besok Putra Mahkota bisa melihat apa yang terjadi di hari ulang tahun Kaisar." Jawab Putri Marcella.

'Beberapa kebencianku terhadap ke dua orang itu membuatku hanya bisa melakukan sendiri.' Ucap Putri Marcella dalam hati.

Setelah beberapa saat Putra Mahkota pamit karena sudah malam, setelah Putra Mahkota pergi barulah Putri Marcella menutup jendela dengan rapat.

Tubuhnya yang lelah membuat Putri Marcella berjalan ke arah ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama Putri Marcella tidur dengan pulas.

xxxxxxxx

Malam menjelang pagi di mana Putri Marcella sudah berada di istana dengan menggunakan cadar. Di mana sudah berkumpul Kaisar, Putra Mahkota, Pangeran Ke 2, Pangeran Ke 3 dan para pejabat istana.

Seorang penari melakukan tarian di mana para pria dan wanita kecuali Putra Mahkota memperhatikan tarian tersebut. Putra Mahkota hanya melirik ke arah Putri Marcella yang menggunakan pakaian serba putih begitu pula dengan penutup wajah atau cadar.

Setelah hampir lima belas menit menari, penari itupun selesai menari kemudian memberikan hormat lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Kakak Pertama, Kaisar telah mengabulkan untuk mengadakan acara pernikahan Kakak Pertama dengan Pangeran Ke 2. Apakah tidak ada hadiah ulang tahun sebagai ungkapan terima kasih pada Kaisar?" Tanya Adik Angkat Putri Marcella.

"Di sini kami menunggu hadiah dari Kakak untuk diberikan ke Kaisar." Sambung Adik angkatnya.

"Terima kasih sudah mengingatkan, Kakak. Kakak hampir lupa kalau ini saatnya yang tepat untuk memberikan hadiah untuk Kaisar." Jawab Putri Marcella.

Selesai mengatakan hal itu Putri Marcella mengambil gulungan kertas yang lumayan panjang kemudian berjalan ke arah Kaisar.

'Aku ingin melihat apa yang akan Dia lakukan?' Tanya Putra Mahkota dalam hati sambil melihat Putri Marcella berlutut di hadapan Kaisar.

"Selamat Ulang Tahun Kaisar, Semoga Panjang Umur. Putri Marcella, Putri Perdana Mentri memberikan hadiah ulang tahun khusus untuk Kaisar. Mempersembahkan lukisan burung merak asli dan hamba sangat yakin kalau Kaisar pasti suka." Ucap Putri Marcella yang masih berlutut.

"Putri Marcella, tolong segera bangun." Ucap Kaisar.

Putri Marcella kemudian berdiri kemudian Kaisar mulai berbicara.

"Sudah lama Aku menginginkan lukisan burung merak sampai Aku mengirim orang - orang untuk mencari dalam waktu yang sangat lama. Tidak menyangka kalau itu sebenarnya ada di tangan Putri Marcella." Ucap Kaisar dengan wajah terkejut.

"Kakak pertama, Adik sama sekali tidak menyangka jika Kakak bisa menyenangkan hati Kaisar. Adik juga membawa lukisan burung merak asli. Apa jangan - jangan Kakak menipu Kaisar dengan mengatakan memberikan lukisan burung merak yang asli?" Tanya Adik Angkatnya sambil berdiri.

"Jika itu lukisan palsu sama saja Kakak telah melakukan kejahatan karena telah menipu Kaisar." Sambung Adik Angkatnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Kaisar.

Adik Angkat Putri Marcella kemudian membawa gulungan kertas yang berisi gambar burung merak. Dengan langkah percaya diri Adik Angkatnya berjalan ke arah Kaisar kemudian memberikan hormat.

"Maaf Kaisar,hamba jujur terkejut ketika Kakak pertama mengatakan membawa lukisan burung merak asli karena lukisan burung merak yang asli ada pada Hamba." Ucap Adik Angkat Putri Marcella.

"Maaf kalau perkataan ini menyinggung perasaan Kaisar." Sambung Adik Angkat Putri Marcella.

"Lukisan yang dipersembahkan untukku adalah sebuah mahakarya." Ucap Kaisar.

"Yang Mulia Kaisar, jangan dengarkan omong kosong Adik Angkatku. Karena hadiah ulang tahun untuk Yang Mulia Kaisar adalah lukisan yang asli. Saya tidak mungkin berani menyiapkan barang yang tidak berkualitas." Ucap Putri Marcella dengan nada tegas.

"Yang Mulia Kaisar, lukisan burung merak sudah menghilang bertahun - tahun yang lalu. Setelah bertahun - tahun mencari putriku dan Hamba sebagai Ibu kandungnya telah berhasil menemukan di tangan orang asing." Jawab Ibu kandungnya yang sejak tadi terdiam memperhatikan putrinya berdebat dengan Putri Marcella.

'Dasar orang yang tidak tahu berterima kasih.' Ucap Putri Marcella dalam hati sambil menahan amarahnya.

Adik Angkatnya adalah anak dari salah satu seorang pelayan yang di rawat oleh orang tua Putri Marcella namun kebaikan mereka dibalasnya dengan sangat kejam.

Adik Angkat Putri Marcella tersenyum mendengar ucapan Ibunya kemudian memperlihatkan lukisan tersebut.

"Setelah di periksa oleh para ahli, tidak diragukan lagi kalau lukisan ini adalah lukisan asli." Ucap Adik Angkat Putri Marcella.

"Oh Adik Angkatku, mungkin saja Ibumu dan Adik Angkatku di tipu oleh orang asing. Tapi sudahlah berikan lukisan itu pada Yang Mulia Kaisar setelah itu Saya akan mempersembahkan kaligrafi dsn lukisan terbaik." Ucap Putri Marcella dengan nada santai.

"Maaf Yang Mulia Kaisar kalau Kakak Pertamaku sudah menyinggung Kaisar." Ucap Adik Angkat Putri Marcella.

"Lancang!! Putri Marcella, apakah kamu tahu lukisan yang dipersembahkan untukku harus yang asli karena lukisan itu adalah sebuah mahakarya?" Tanya Kaisar dengan nada kesal.

"Putri Marcella, apakah kamu tahu dosamu?" Tanya Kaisar.

"Yang Mulia Kaisar, hamba tidak bersalah. Sebaliknya hamba merasakan kalau lukisan di tangan Adik Angkat adalah lukisan palsu." Jawab Putri Marcella dengan nada tegas tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Putri Marcella, tolong berhenti bicara dengan keras di depan Yang Mulia Kaisar." Ucap pelayan yang merupakan Ibu Kandung dari Adik Angkat Putri Marcella.

"Yang Mulia Kaisar tolong maafkan Putri Marcella. Hamba dan orang tua Putri Marcella sudah sangat lelah mendidik Putri Marcella agar menjadi putri yang berbudi luhur." Ucap pelayan tersebut sambil memberikan hormat.

"Putri Marcella. Hamba minta jangan memberikan lukisan palsu dan menipu Yang Mulia Kaisar." Sambung pelayan tersebut.

"Putri Marcella tidak hanya memiliki karakter yang buruk dari seorang wanita." Ucap Pangeran Ke 2 yang sejak tadi terdiam.

"Terlebih wajahnya di tutup dikarenakan wajahnya ada bintik air dan jerawat merah pasti wajahnya sangat mengerikan dan jelek. Karena itu Putri Marcella tidak berani melepas cadarnya." Sambung Pangeran Ke 2 dengan nada menghina.

"Putri Marcella, kamu sangat berani tapi demi Ayahmu maka Aku akan menghukummu sepuluh kali dengan cambukan." Ucap Kaisar.

'Aku tidak ingin Putri Marcella di cambuk. Aku akan melindunginya ketika Putri Marcella di cambuk.' Ucap Putra Mahkota dalam hati.

"Aku akan menerima hukuman cambuk sebanyak sepuluh kali tapi Saya meminta seorang ahli untuk memeriksa dua lukisan ini untuk mengetahui apakah ke dua lukisan ini asli atau palsu." Ucap Putri Marcella.

"Mohon Yang Mulia Kaisar untuk datang dan membedakannya." Sambung Putri Marcella.

"Kakak Pertama, berhentilah bersikap kasar di depan Yang Mulia Kaisar. Jika itu adalah lukisan asli atau palsu, Saya juga dapat melihat kualitas kaligrafi dan lukisan Kakak Pertama. Jadi apa yang harus Kakak Pertama lakukan?" Tanya Adik Angkat Putri Marcella.

"Jika lukisan ini palsu maka Hamba bersedia di cambuk sebanyak sepuluh kali tapi jika lukisan Hamba ternyata asli maka Adik Angkat Hamba yang akan di cambuk sebanyak 10 kali." Ucap Putri Marcella sambil berlutut.

"Baiklah, biarkan seseorang yang ahli datang ke sini untuk bisa membedakan lukisan ini asli atau palsu." Ucap Kaisar.

Kemudian dua pelayan milik Kaisar mengambil lukisan milik Putri Marcella dan lukisan Adik Angkat Putri Marcella. Lalu dua pelayan tersebut memperlihatkan dua lukisan tersebut yang gambarnya sama persis namun salah satunya palsu.

Kaisar dan seorang ahli yang bisa mengetahui lukisan asli atau palsu mulai melihat ke dua lukisan tersebut secara bergantian.

"Siapa yang mempersembahkan lukisan ini?" Tanya Kaisar.

"Maaf, Yang Mulia Kaisar. Lukisan ini dipersembahkan olehku." Jawab Adik Angkat Putri Marcella sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Lukisan ini asli karena itu Aku ingin memberikan hadiah untukmu. Hadiah apa yang kamu minta?" Tanya Kaisar.

"Hamba tidak berani meminta hadiah imbalan apapun. Hamba hanya berharap Yang Mulia Kaisar, mohon jangan menyalahkan Kakak Pertamaku. Kakak Pertama mungkin dipengaruhi oleh orang - orang yang tidak baik jadi tidak sengaja melakukannya." Jawab Adik Angkat Putri Marcella sambil melirik ke arah Putri Marcella yang masih berlutut.

"Kamu memang Adik yang sangat baik." Puji Kaisar.

"Terima kasih Yang Mulia Kaisar." Jawab Adik Angkat Putri Marcella.

"Maaf, Yang Mulia Kaisar. Lukisan ini palsu sedangkan lukisan ini yang asli." Jawab seorang pria yang ahli membedakan lukisan asli dan palsu.

"Apa?" Tanya Kaisar dengan wajah terkejut.

"Tidak mungkin, lukisanku yang asli sedangkan lukisan Kakak pertama yang palsu." Ucap Adik Angkat Putri Marcella.

"Maaf Yang Mulia Kaisar, permukaan dan lukisan palsu ini sangat halus sedangkan permukaan dan lukisan asli ini agak kasar. Dari sini kita bisa mengetahui mana lukisan yang asli dan palsu." Jawab pria tersebut.

Brak

"Beraninya kamu membohongiku!" Bentak Kaisar sambil menggebrak meja.

"Putri Marcella, maafkan Aku karena Aku salah menilaimu. Sekarang kamu berdirilah." Pinta Kaisar.

"Baik, Yang Mulia Kaisar." Jawab Putri Marcella sambil berdiri.

"Tarik gadis ini dan cambuk dua puluh kali karena sudah membohongi Kaisar!" Perintah Kaisar.

Adik Angkat Putri Marcella langsung duduk di lantai dengan tubuh seperti tidak bertulang. Niat hati ingin mempermalukan Putri Marcella malah menjadi boomerang buat dirinya begitu pula dengan Ibu kandungnya.

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

sukurin mampus .... senangnya akuuuuuuu

2024-04-20

0

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih 😁

2024-04-09

0

Sumawita

Sumawita

mampus kalian

2024-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!