Tiga Kepala

Tiga Minggu Kemudian

Tidak terasa hari berlalu dan tidak terasa pula usia pernikahan Marcell dengan Gracella berjalan harmonis bersama ketiga anak kembarnya.

Marcella bermain di mansion milik Marcell di mana Gracella mengundang Marcella untuk menonton drama Korea tentang kerajaan. Hal itu tentu saja tanpa membuang waktu, Marcella pergi ke mansion milik Kakak kembarnya mumpung hari ini adalah hari libur.

"Belum ada satu jam sudah datang." Ucap Gracella ketika melihat Marcella berjalan ke arah ruang keluarga.

"Hehehehe ... Kakak ipar tahu sendiri kalau Aku penggemar berat film Korea baik tentang kerajaan maupun drama romantis." Jawab Marcella tertawa sambil berjalan ke arah Gracella yang sedang berdiri dan menatap dirinya.

Gracella hanya tersenyum kemudian mereka cipika cipiki terlebih dahulu. Kemudian mereka berjalan ke arah ruang studio mirip bioskop hanya saja tidak begitu besar seperti bioskop pada umumnya.

"Grace, Max dan Maxi kemana?" Tanya Marcella sambil duduk di sofa.

"Mereka berada di kamar ada tugas sekolah dengan di temani Kak Marcell. Karena itu mumpung hari ini kita dan Kak Marcell libur maka kita nonton drakor sampai selesai." Jawab Gracella yang juga ikut duduk di samping Marcella.

"Bagus juga ide Kakak ipar. Jadi ketiga ponakanku bisa ditemani Kak Marcell." Ucap Marcella sambil tersenyum.

"Betul sekali." Jawab Gracella sambil membalas senyuman Marcella.

"Oh ya, apa judulnya?" Tanya Marcella.

"Judulnya : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Jawab Gracella.

"Kok namanya sama seperti namaku?" Tanya Marcella sambil mengambil popcorn yang ada di atas meja.

Di atas meja sudah tersedia berbagai cemilan dan minuman agar ketika nonton mereka berdua bisa mengemil dan minum tanpa perlu berjalan ke arah dapur.

"Entahlah, mungkin kebetulan saja. Hanya beda di nama Putri jadinya Putri Marcella." Jawab Gracella.

Ketika Marcella ingin berbicara tiba - tiba datang sambil berbicara dan berjalan ke arah mereka. Membuat Marcella tidak jadi berbicara, mereka menatap ke arah sumber suara yang sangat familiar di telinga mereka.

"Belum mulaikan?" Tanya Melani.

"Sebentar lagi mau mulai." Jawab ke duanya dengan serempak sambil berdiri.

Mereka bertiga cipika cipiki bergantian lalu mereka duduk di sofa di mana Marcella berada di tengah - tengah mereka.

"Apa judulnya?" Tanya Melani.

"Judulnya : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Jawab Gracella.

"Seperti nama adik ipar, tinggal ditambahkan Putri jadi sama namanya." Ucap Melani.

"Betul apa yang dikatakan Kakak ipar." Jawab Gracella dan Marcella dengan serempak.

"Kak Mike dan anak - anak tidak ikut?" Tanya Marcella sambil memalingkan tubuhnya ke belakang begitu pula dengan Marcella.

"Kak Mike dan anak - anak ke ruangan lantai atas katanya ingin menemani anak - anak sekalian mau bikin sistem buat perusahaan Kak Mike dan Marcell." Jawab Melani.

"Para ponakanku memang sangat genius dan Aku sebagai Tantenya sangat bangga." Puji Marcella.

"Terima kasih atas pujiannya." Ucap Melani dan Gracella dengan serempak.

"Sekarang kita nonton drama Korea." Ucap Gracella sambil menekan tombol play.

"Oke." Jawab Melani dan Marcella dengan serempak.

Melani, Gracella dan Marcella kemudian menonton Korea dengan judul : "Putri Marcella dan Putra Mahkota." Mereka menonton dengan serius hingga di episode terakhir di mana Putri Marcella mengenakan pakaian pengantin.

Di mana Putri Marcella sudah menikah dengan Pangeran Ke dua, pria yang sangat dicintainya dengan sangat tulus. Tidak berapa lama datang Pangeran Ke 2 yang juga mengenakan pakaian pengantin. Sepasang pengantin tersebut mengenakan busana serba merah.

Jantung Putri Marcella berdetak kencang ketika Pangeran Ke 2 berjalan ke arah dirinya hingga Pangeran Ke 2 menghentikan langkahnya dan berdiri tepat di depan Putri Marcella.

"Ada yang ingin Aku perlihatkan padamu." Ucap Pangeran Ke 2 sambil menarik tangan istrinya.

Tanpa banyak protes Putri Marcella berjalan mengikuti langkah suaminya hingga di depan pintu, suaminya menghentikan langkahnya.

Membuat Putri Marcella menabrak punggung suaminya dan tanpa punya perasaan mendorong tubuh Putri Marcella hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"Suamiku, kenapa suamiku tega melakukan apa ini padaku? Apa salahku?" Tanya Putri Marcella sambil berusaha duduk dan menatap suaminya dengan mata berkaca - kaca.

Tiba-tiba datang kasim sambil membawa surat dari Kaisar membuat Putri Marcella memberikan hormat begitu pula dengan suaminya.

"Perdana Mentri Perang dan putranya terbukti bersalah karena telah bekerja sama dengan Putra Mahkota untuk melakukan pengkhianatan dan pemberontakan." Ucap Kasim tersebut.

"Karena itu seluruh keluarga Perdana Mentri Perang mati dan Putra Mahkota mendapatkan hukuman dengan cara dipenggal." Sambung Kasim tersebut.

"Apa?" Tanya Putri Marcella dengan wajah terkejut sambil menatap ke arah suaminya yang sama sekali tidak menatap ke arah dirinya.

Kemudian menatap ke arah lain di mana ke dua orang tuanya dan Kakaknya ke dua kaki dan ke dua tangannya di ikat dengan rantai.

Hal itu membuat Putri Marcella mengeluarkan air matanya dan berlutut di depan Pangeran Ke 2 sekaligus suaminya yang baru saja menikahi dirinya.

"Suamiku tolong bebaskan keluargaku, mereka tidak mungkin memberontak." Mohon Putri Marcella sambil memegang kedua kakinya namun langsung ditendangnya hingga jatuh tersungkur.

"Ayahku dan Kakakku adalah orang-orang yang sangat setia dengan kerajaan jadi mana mungkin Ayahku dan Kakakku melakukan pengkhianatan dan memberontak pada Kaisar?" Tanya Putri Marcella sambil menatap ke arah Pangeran Ke 2.

"Meskipun kamu hanya seorang Pangeran Ke 2 tapi posisimu sangat lemah dan Aku bersama keluargaku membantumu naik takhta bahkan Aku bersedia menjadi mata-matamu untuk menjatuhkan Putra Mahkota." Sambung Putri Marcella.

"Kenapa kamu tega melakukan ini padaku?" Tanya Putri Marcella sambil berusaha bangun kemudian mendorong tubuh Pangeran Ke 2.

Pangeran Ke 2 mundur beberapa langkah kemudian kembali menendang Putri Marcella hingga tersungkur.

"Kamu ingin tahu kenapa Aku tega melakukan ini? Asal kamu tahu Aku melakukan ini karena Aku hanya menyukai kekuatan militer keluargamu." Jawab Pangeran ke 2.

Ketika Putri Marcella ingin bertanya tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar di telinganya membuat Putri Marcella menatap ke arah sumber suara.

"Kakak ke 3." Panggil seorang gadis yang merupakan adik angkatnya.

"Adik tolong keluargaku." Mohon Putri Marcella ketika melihat adik angkatnya tidak di hukum.

"Maaf Kakak, Aku tidak bisa membantumu karena Aku sangat mencintai suamimu." Jawab adik angkatnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Apa?" Tanya Putri Marcella dengan wajah terkejut.

"Seperti yang Kakak lihat." Jawab adik angkatnya sambil memeluk pinggang Pangeran Ke 2.

"Kenapa kalian tega padaku? Apa salahku?" Tanya Putri Marcella dengan perasaan kecewa yang teramat sangat.

"Sebenarnya kami saling mencintai dan ingin menikah secepatnya tapi kami harus bersabar agar rencana kami yang kami susun jauh-jauh berhasil." Jawab Adik Angkatnya.

"Sekarang waktu yang tepat untuk kami menikah sekaligus melihat kematianmu bersama keluargamu." Sambung Adik Angkatnya tanpa punya perasaan bersalah sedikitpun.

"Setiap kali Aku menyentuhmu membuatku sangat jijik karena melihat wajahmu yang sangat jelek." Ucap Pangeran Ke 2 tanpa punya perasaan.

"Hahahaha ..." Tawa Putri Marcella sambil memegangi pipi kanannya.

Di pipi kanan Putri Marcella ada bercak merah dan tanpa sepengetahun keluarga Putri Marcella dan mereka berdua kalau Adik angkatnya sengaja menambahkan racun di makanan Putri Marcella.

Hal itu dilakukan agar Pangeran Ke 2 membenci dan jijik jika menatap wajah Putri Marcella. Hal itu dikarenakan adik angkatnya menyukai Pangeran Ke 2.

"Seandainya Aku tahu, Aku akan meminta orang tuaku untuk tidak mengangkatmu sebagai anak angkat hanya karena kami tidak tega melihatmu di siksa oleh ibu tirimu." Ucap Putri Marcella sambil menahan amarahnya terhadap Adik Angkatnya.

Adik angkatnya adalah putri dari pelayan Ayahnya yang setia di mana pelayan Ayahnya menikah lagi dengan seorang pelayan yang mengurus keperluan Putri Marcella.

"Gara-gara pelayan Kakak membuat Ayahku menikah lagi dengan wanita jahat itu. Bahkan wanita jahat itu menyiksaku hingga Aku sakit parah. Kemudian Orang tuamu mengusir wanita jahat itu membuat Ayahku sedih dan bunuh diri." Ucap Adik angkatnya.

"Seandainya tidak ada pelayan Kakak, pasti kami hidup bahagia dan Ayahku tidak mungkin bunuh diri. Karena itulah Aku sangat membencimu dan ingin membunuhmu tapi Aku selalu sabar dan menunggu waktu yang tepat." Sambung Adik angkatnya.

"Itu salah Ayahmu sendiri kenapa menikah dengan terburu-buru. Hanya karena wanita itu sangat cantik dan pandai menggoda hingga Ayahmu bunuh diri." Ucap Putri Marcella.

Plak

Adik angkatnya menampar pipi Putri Marcella membuat Putri Marcella membalas tamparan ke pipi Adik Angkatnya.

"Penggal!" Perintah Adik Angkatnya sambil memegangi pipinya yang habis di tampar oleh Putri Marcella.

Pangeran Ke 2 langsung mengangkat tanganya kemudian tiga algojo memenggal kepala orang tua Putri Marcella dan juga kepala Kakaknya.

"Ayah! Ibu ! Kakak!"Teriak Putri Marcella histeris.

Putri Marcella kemudian berlari ke arah keluarganya kemudian memeluk kepala Ibunya dengan tangan gemetar. Putri Marcella kemudian mengambil kepala Ayahnya dan juga kepala Kakaknya dengan tangan gemetar bersamaan air mata Putri Marcella keluar dan menangis dengan pilu.

"Ayah, Ibu,Kakak maafkan Putri Marcella karena tidak mendengarkan perkataan Ayah dan Ibu." Ucap Putri Marcella sambil masih menangis dan memeluk kepala orang tuanya dan Kakaknya.

Orang tua Putri Marcella dan Kakaknya tidak setuju jika Putri Marcella menikah dengan Pangeran Ke 2 tapi Putri Marcella bersikeras ingin menikah dengan Pangeran Ke 2. Hal itu membuat keluarganya terpaksa menyetujui hubungan mereka dan merekapun menikah.

"Penggal wanita itu!" Perintah Pangeran Ke 2 tanpa punya rasa empati.

Salah satu algojo berjalan ke arah Putri Marcella dan sampai di depan Putri Marcella, algojo tersebut mengayunkan pedang yang sangat panjang dan lebar ke arah leher Putri Marcella.

"Maaf, Yang Mulia. Putra Mahkota datang bersama para prajuritnya untuk membebaskan Putri Marcella dan keluarga Putri Marcella dari hukuman mati." Ucap salah satu prajuritnya yang tiba - tiba datang di saat kritis.

"Apa?" Tanya Pangeran Ke 2 sambil menaikan tangannya ke atas.

Algojo yang bersiap mengeksekusi Putri Marcella dengan cara memenggal kepalanya terpaksa menurunkan tangannya yang memegang pedang tersebut.

Putri Marcella yang mendengarkan ucapan prajurit suaminya sangat terkejut karena dirinya sudah mengkhianati Putra Mahkota namun Putra Mahkota malah ingin menyelamatkan dirinya dan juga keluarganya.

"Orang-orang yang berada di luar istana sudah dikendalikan oleh Putra Mahkota." Ucap prajuritnya memberitahukan apa yang sudah terjadi.

Pangeran Ke 2 dan Adik Angkatnya Putri Marcella saling menatap dan tidak berapa lama datang Putra Mahkota bersama para prajuritnya.

"Putra Mahkota, kenapa putra mahkota ingin menyelamatkanku dan keluargaku?" Tanya Putri Marcella sambil berdiri dan menatap Putra Mahkota dengan wajah sendu.

"Demi menyelamatkan wanita ini dan keluarganya, Kakak pertama berani datang ke sini dan ingin melawanku." Ucap Pangeran Ke 2 sambil mengalungkan pedangnya ke leher Putri Marcella.

"Sangat bagus, sekarang majulah dan buang senjatamu!" Perintah Pangeran Ke 2.

Putra Mahkota yang tidak ingin Putri Marcella terluka langsung membuang pedangnya. Ketika Putra Mahkota ingin berjalan dihalangi oleh orang kepercayaannya agar tidak maju ke arah Pangeran Ke 2. Namun Putra Mahkota tidak peduli dan tetap berjalan ke arah Pangeran Ke 2.

"Kakak sekarang berdiri di sini jadi bebaskan Putri Marcella dan biarkan Putri Marcella pergi." Ucap Putra Mahkota.

"Aku akan melakukannya tapi Aku ingin Kakak berlutut dihadapanku seperti anak berlutut terhadap orang tua." Ucap Pangeran Ke 2 dengan nada arogant.

"Berlutut lah dihadapanku sekarang!" Perintah Pangeran Ke 2 sambil mengarahkan pedangnya ke leher Putra Mahkota.

"Putra Mahkota, Aku mohon jangan berlutut. Pergilah dan jangan pedulikan Aku." Mohon Putri Marcella sambil berjalan ke arah Putra Mahkota namun kedua tangannya di tahan oleh dua prajurit milik Pangeran Ke 2.

Tanpa menjawab Putra Mahkota berlutut namun dengan gerakan cepat Putra Mahkota berhasil merebut pedang yang di pegang Pangeran Ke 2.

Putra Mahkota berhasil melukai Pangeran Ke 2 kemudian Putra Mahkota mendorong tubuh Pangeran Ke 2 lalu membunuh dua prajurit yang menahan tangan Putri Marcella.

"Maafkan Aku karena datang terlambat." Ucap Putra Mahkota yang tidak sengaja melihat tiga kepala yang ada di dekat mereka berdua.

"Kenapa Putra Mahkota datang ke sini?" Tanya Putri Marcella tanpa menjawab ucapan Putra Mahkota sambil menggenggam tangan Putra Mahkota.

Terpopuler

Comments

Tara

Tara

jahat skali..main bunuh aja🫣😤🫢🤔😓

2024-04-06

0

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

Terima kasih banyak

2024-04-05

0

Lisa Halik

Lisa Halik

semangat ya thor

2024-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!