kemenangan Arya

Spontan gadis itu membuka mata. Dan menjerit histeris mendapati kepala seorang pria di atas pangkuannya.

"Dasar cowok mesuuum! Mati aja loe!"

Buuuk

Buuuk

Buuuk

Puluhan kali hantaman mendarat di tubuh Arya. Meski sudah meronta sambil mengatakan bahwa ia tak sengaja. Tetap saja Alona memukulinya tanpa ampun. Anehnya, semua orang yang berada di sana tak ada yang berinisiatif membantu. Mereka justru sibuk menonton, bahkan sebagian dari mereka merekam dalam ponselnya. Padahal mereka menyaksikan langsung kejadian pertama saat Arya tersandung hingga mendarat di pangkuan Alona. dengan kata lain, mereka mengetahui akar permasalah yang terjadi antara Arya dan Alona.

Mereka tahu persis, Arya tak berslah. Tapi apa boleh buat. Dengan sekali pukul saja, Alona mampu membuat lebam di wajah Arya. Wajar jika tak ada yang berani membantu menyelamatkannya dari gulatan gadis yang tampak garang nampak itu.

Hanya Boby yang tak henti-hentinya berusaha menyelamatkan Arya. Bahkan sesekali ia juga mendapat jatah bogem dari Alona. Karena di mata Alona, Boby juga bersalah. bukannya memukul orang yang salah, justru menyelamatkannya. Usai perkelahian sengit itu, beberapa pria dengan pakaian serba hitam terlihat gabut, mencari siapa saja yang sudah merekam kejadian itu dengan ponsel. Dan menyuruh untuk langsung menghapusnya. beruntung kini tak satu pun dari pengunjung yang masih menyimpan rekaman dalam ponsel mereka.

"Ada apa sih? Cuma rekaman begini doang dipaksa hapus! Memangnya siapa mereka?" Beberapa tampak berbisik. Rasanya aneh, mereka dipaksa menghapus rekaman, padahal jika dilihat dari penampilan, Arya dan Alona tak terlihat salah satu penumpang dari kelas atas.

*****

Beberapa belas menit kemudian ....

Setelah drama pukul-memukul itu. Mereka bertiga kini berakhir di ruang keamanan yang di kelilingi oleh beberapa tentara.

Semua tampak duduk, sedang dihadapan mereka sudah menunggu seorang perwira yang sedang bertugas membawa pesiar saat itu. Pria itu pun mencoba mengintrogasi. Menanyakan satu-persatu perihal kejadian yang sebenarnya. Mulai dari menanyakan pada Alona. Hingga bertanya pada Arya.

"Ia, Pak. Jadi, kaki saya itu gak sengaja kesandung tali tas milik nih cewek," tunjuk Arya pada Alona. "Dan saya bener-bener terjatuh, bukan disengaja!" tmbahnya lagi sambil tak luput meringis memegangi pipi saat kanan dan kirinya, berusaha menjelaskan secara detail peristiwa yang terjadi di hadapan perwira yang menangani masalah mereka.

"Elaaah! Palingan itu akal-akalan lu doang kan! Emang dasar lu-nya aja yang mesum," elak Alona dengan sinis sambil terus melipat tangannya di atas dada.

"Eh, jangan asal ngomong ya. Aku gak ada fetish sama cewek kampungan kolot kayak kamu. Apalagi mau niat mesum. Yang ada juga muntah duluan!"

"Etdahh! Sombong amat lu yee. Gue tabok juga tuh mulut!"

"Dasar cewek si*ting!"

"Ape lu bilang? Coba ulangi?!"

"CEWEK SI*TING!"

"Oh, cari mati lu yee!"

"Cewek g*la!"

Kembali Alona mengamuk dan berusaha mencakar Arya di tengah para tentara itu. Tapi semua berusaha menghentikannya.

"Tuh, Pak! Lihat sendiri kan. Nih cewek memang gak waras!" tukas Arya.

"Sudah, sudah! Cukup!" ucap si bapak yang mendadak menjadi pengadil. "Jadi, sepertinya ini semua hanya kesalahpahaman, ya? Oke! Jadi saya anggap masalah ini sudah kelar," tuturnya.

"Ta-tapi, Pak!" Alona sedikit tergagap. Tak menyangka bahwa semua yang terjadi kelar begitu saja.

"Maaf, Mbak. Tapi banyak saksi mata yang mengatakan bahwa Mas Bima ini benar tak berbuat senonoh," sambung pria pengadil itu.

Alona terdiam. Sementara di sampingnya, tampak Arya yang tersenyum puas penuh kemenangan. Membuat Alona geram dan ingin menghajarnya ulang. Tapi tak ada yang bisa ia perbuat lagi selain memasang wajah bringas. Ia juga melotot hingga hampir saja sepasang mata gadis itu melompat keluar. Sangat seram. Namun, Arya justru membalas dengan leledekan.

"Agghh!" Geram. Alona mengepal jarinya sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan lebih awal.

Kini, para tentara itu mulai pucat. Berbagai spekulasi mulai menggerayungi pikiran mereka.

"Apa ini artinya, kita akan kehilangan pekerjaan kita?" bisik salah seorang diantara mereka.

"Entahlah! Sekarang kita hanya bisa pasrah menerima nasib!" jawab salah satu dari mereka tak kalah lesu.

Mereka takut Arya akan memecat. Terlebih dengan Si Bapak Perwira yang tadi sempat mengintrogasinya.

"Tenang saja, aku tak akan memecat kalian, hari ini kerja kalian cukup bagus. Teruslah berpura-pura tak mengenalku!" ucap Arya yang terdengar tenang dan dingin.

Kini wajah pucat mereka sudah kembali normal. Terlihat jelas raut mereka yang tampak lega mendengarnya.

"Lalu, bagaimana dengan luka yang Tuan dapatkan? Apa Tuan merasa sakit?" tanya mereka ragu. "Biarkan kami mengobatinya!"

"Kau pikir aku akan menangis hanya karena luka seperti ini? Apa kalian lupa, aku juga seorang Anggota Militer, meskipun sudah lama pensiun, harusnya kalian tak melupakannya."

"Maafkan kami, Tuan Arya. Mohon jangan tersinggung. Kami tak bermaksud begitu. Ini hanya bentuk kepedulian kami yang cemas terhadap anda," tukas Sang Bapak Perwira.

"Sudahlah, tak perlu mencemaskanku! Aku baik-baik saja. Kalian kembalilah bertugas!"

"Baik, Tuan Muda." sahut mereka hampir serempak.

Terpopuler

Comments

Luh Astitiwati

Luh Astitiwati

sip

2021-11-04

0

B~R

B~R

Alona bar bar ey,,,

2021-02-11

0

Raka Pg

Raka Pg

aaaw babang Arya militer ternyatah

2021-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Episode 1 (Rencana Meliburkan Para Karyawan)
2 keterlambatan
3 pertemuan yang mengesalkan
4 dompet siapa?
5 sial ketiga
6 kemenangan Arya
7 Hapus video itu!
8 benda jatuh di kepala Arya
9 penyelamatan Alona
10 penggondol cemilan
11 di pantai
12 keributan di kasir
13 kucing masuk kandang macan
14 panik
15 pinjam uang
16 menghindar
17 diusir
18 berawal dari arloji
19 Lu di mana?
20 mencoba kabur dari Alona
21 Misi dimulai
22 Mencurigakan
23 Nasib Nahas Alona
24 Sang Pangeran Penyelamat
25 Alona Tenggelam
26 Seharian Bersamamu
27 Curahan Hati Arya
28 Oh Tidak!!
29 Dasar Bocil!
30 Kekecewaan Alona
31 Loe Gak Akan Menyangka!
32 Kehadiran Orang Ketiga
33 Pengenalan karakter
34 Aku Pulang Saja
35 Si Pemilik Jaket
36 Angkat pliiis!
37 Firasat Jesica
38 Penyergapan Markas Gagak Merah
39 Biar Gue Aja!
40 Villa
41 Villa 2
42 Villa 3
43 Villa 4
44 Villa 5
45 Danau
46 Danau 2
47 Villa 6
48 Villa 7
49 Pulang
50 Bully
51 Dokumen Pulau Sittar
52 Nasib Nahas Alona 2
53 Gudang Tua
54 Pernyataan Bobby
55 Khawatir
56 Gedung Rumah Sakit
57 Gedung Rumah Sakit 2
58 kemesraan
59 Pembalasan
60 Menunggu
61 Perayaan festival rakyat tahunan.
62 Diacuhkan
63 Penggosip
64 Capten Presdir Brillian
65 Perjalanan singkat ke kota dubay
66 Terlambat sudah
67 Terungkap secara tak sengaja
68 Memasuki kehidupan realistis Arya.
69 Diabaikan
70 Berbelanja baju
71 Kepergian yang mendadak
72 Negosiasi
73 Kehadiran yang tak diharapkan
74 Harapan Ayah Jesica
75 Ditolak Mentah
76 Alona Rindu Rumah
77 Penawaran Harga Mati
78 Kedatangan Arya
79 Mengaku Salah
80 Diperas anak kecil
81 Senjata Makan Tuan
82 Percakapan dengan Qea
83 Salah Kaprah
84 Ternyata Dia Seorang Direktur
85 Kejutan
86 Jangan Merajuk, Dik!
87 Menunggu itu menjenuhkan
88 Makan Malam di Hotel Berbintang
89 Permainan Baru Mr. Brillian
90 Terkuak Video Pembullyan
91 Video Pembullyan dan Pulau Sittar
92 Penjemputan Jesica
93 Khawatir
94 Kamu Polos atau apa?
95 Mencari Keberadaan Jesica
96 Digoda Anak Kecil
97 Permintaan Maaf
98 Dikatai Ganjen
99 Berusaha Menahan Qea
100 Pagi yang Hangat
101 Perangkap
102 Perangkap (part 2)
103 Mission Imposible (part 1)
104 Mission Imposible (part 2)
105 Terjebak di Maindland Palace
106 Mendapat Perlakuan tak Mengenakkan
107 Keputusan Arya terdahadap Jesica
108 Tertawa dalam balutan Selimut
109 Kisah Terbaru
110 Romansa Romantis Arya dan Alona (End)
111 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog dan Episode 1 (Rencana Meliburkan Para Karyawan)
2
keterlambatan
3
pertemuan yang mengesalkan
4
dompet siapa?
5
sial ketiga
6
kemenangan Arya
7
Hapus video itu!
8
benda jatuh di kepala Arya
9
penyelamatan Alona
10
penggondol cemilan
11
di pantai
12
keributan di kasir
13
kucing masuk kandang macan
14
panik
15
pinjam uang
16
menghindar
17
diusir
18
berawal dari arloji
19
Lu di mana?
20
mencoba kabur dari Alona
21
Misi dimulai
22
Mencurigakan
23
Nasib Nahas Alona
24
Sang Pangeran Penyelamat
25
Alona Tenggelam
26
Seharian Bersamamu
27
Curahan Hati Arya
28
Oh Tidak!!
29
Dasar Bocil!
30
Kekecewaan Alona
31
Loe Gak Akan Menyangka!
32
Kehadiran Orang Ketiga
33
Pengenalan karakter
34
Aku Pulang Saja
35
Si Pemilik Jaket
36
Angkat pliiis!
37
Firasat Jesica
38
Penyergapan Markas Gagak Merah
39
Biar Gue Aja!
40
Villa
41
Villa 2
42
Villa 3
43
Villa 4
44
Villa 5
45
Danau
46
Danau 2
47
Villa 6
48
Villa 7
49
Pulang
50
Bully
51
Dokumen Pulau Sittar
52
Nasib Nahas Alona 2
53
Gudang Tua
54
Pernyataan Bobby
55
Khawatir
56
Gedung Rumah Sakit
57
Gedung Rumah Sakit 2
58
kemesraan
59
Pembalasan
60
Menunggu
61
Perayaan festival rakyat tahunan.
62
Diacuhkan
63
Penggosip
64
Capten Presdir Brillian
65
Perjalanan singkat ke kota dubay
66
Terlambat sudah
67
Terungkap secara tak sengaja
68
Memasuki kehidupan realistis Arya.
69
Diabaikan
70
Berbelanja baju
71
Kepergian yang mendadak
72
Negosiasi
73
Kehadiran yang tak diharapkan
74
Harapan Ayah Jesica
75
Ditolak Mentah
76
Alona Rindu Rumah
77
Penawaran Harga Mati
78
Kedatangan Arya
79
Mengaku Salah
80
Diperas anak kecil
81
Senjata Makan Tuan
82
Percakapan dengan Qea
83
Salah Kaprah
84
Ternyata Dia Seorang Direktur
85
Kejutan
86
Jangan Merajuk, Dik!
87
Menunggu itu menjenuhkan
88
Makan Malam di Hotel Berbintang
89
Permainan Baru Mr. Brillian
90
Terkuak Video Pembullyan
91
Video Pembullyan dan Pulau Sittar
92
Penjemputan Jesica
93
Khawatir
94
Kamu Polos atau apa?
95
Mencari Keberadaan Jesica
96
Digoda Anak Kecil
97
Permintaan Maaf
98
Dikatai Ganjen
99
Berusaha Menahan Qea
100
Pagi yang Hangat
101
Perangkap
102
Perangkap (part 2)
103
Mission Imposible (part 1)
104
Mission Imposible (part 2)
105
Terjebak di Maindland Palace
106
Mendapat Perlakuan tak Mengenakkan
107
Keputusan Arya terdahadap Jesica
108
Tertawa dalam balutan Selimut
109
Kisah Terbaru
110
Romansa Romantis Arya dan Alona (End)
111
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!