Ryuga Giandra

"Ya ampun mbak Shea. Beneran dikasih kentut ?" kekeh Longga sesaat setelah Shea keluar dari ruangan Angga Syarif.

"Bodo amat ! Ini sudah empat kali kena coret ! Siapa yang nggak jengkol !" omel Shea.

"Lagi-lagi ngomong sendiri .. "

Shea melihat sosok yang sangat dihapalnya dan membingungkan buat dipanggil.

"Eh Oom Ryu ... Ngapain Oom kemari... Aduuuhhh !" Shea memegang keningnya yang kena toyor Ryuga Giandra, putra Remy Giandra dan Ratimaya.

"Nggak usah pakai Oom kenapa ! Gue lebih muda dari elu setahun !" omel Ryuga.

"Lha bokap lu gue panggil Opa Oom demi kebaikan bersama... Lha masa lu Oom Adik? Kagak patut cumiii !" balas Shea. "Salah siapa bokap lu Oom bokap gue yang nikah sama adiknya Oom Rayyan ... Jadinya kan menyulitkan kosakata panggilan..."

Ryuga menyipitkan matanya. "Reseh lu Shea !"

"Biarin... Weeekkk ! Lha elu ngapain kesini Oom?" tanya Shea. "Tumben anak Untar ke UI ..."

"Ngajak lu makan siang. Si Dodo kemana?"

"Tar, gue hubungi dulu." Shea mengirimkan pesan ke Yudho. "Kita mau makan apa dan dimana?"

"Rumah makan ayam goreng dekat gerbang UI."

"Wokeh !"

Introducing Ryuga Giandra

***

"Jadi tuh dosen elu kasih kentut?" Ryuga menatap keponakan / sepupunya itu dengan tatapan tidak percaya. "Elu tuh cewek, Bambaaannggg !"

"Yang bilang gue banci siapa ?" balas Shea judes.

"Shea, dia itu dosen pembimbing elu ! Bisa-bisa elu bakalan lama lulusnya ... " ucap Ryuga yang mengambil kedokteran seperti ayahnya di Universitas Tarumanegara. Sebenarnya Ryuga keterima di UI tapi dia memilih di Untar karena dekat dengan tempat kerja Remy.

"Lu bayangin saja Oom ... Empat kali aku buat tuh bab dua, empat tidak selamat dari tinta merah. Macam noktah merah dalam pernikahan... Eh itu judul sinteron jadul ya ? Atau judul novel?" gumam Shea tampak berpikir.

"Shea !" hardik Ryuga gemas dengan gadis yang mirip boneka itu.

"What?" balas Shea cuek.

"Shea, posisi elu itu mahasiswi dosen lu... Pakai etika dong ..."

"Bodo amat !" balas Shea.

Ryuga menggelengkan kepalanya. "Ampun deh."

Tak lama Yudho pun datang bergabung dan sama dengan Ryuga, pria berkacamata itu menepuk jidatnya mendengar sahabatnya meninggalkan jejak amoniak dari Pete yang dimakannya.

"Astaghfirullah... Shea ..." ucap Yudho sambil makan ayam gorengnya. "Elu itu cantik-cantik demen Pete !"

"Tapi jengkol aku ga doyan ... " jawab Shea sambil makan Petenya.

Ryuga menggelengkan kepalanya. "Kagak ngarti dah gua sama bocah indigo satu ini ..."

***

Ruang Forensik Polda Metro Jaya

Rafika memegang pelipisnya saat mendapatkan hasil dari test DNA barang bukti yang didapatnya. Rafika sampai harus mengulang dua kali demi mendapatkan hasil yang sebenarnya dan ternyata hasilnya tetap sama.

Wanita manis itu lalu menghubungi suaminya yang masih melakukan interogasi pada Tori.

"Bang... Hasilnya sudah ada..."

***

Ruang Interogasi Polda Metro Jaya Jakarta

Irjen Dean Thomas keluar dari ruang interogasi dan menemui Kombes Jarot yang melihat proses interogasi. Keduanya saling berdiskusi dan tak lama Kombes Jarot pun pergi dan mengajak anak buahnya. Irjen Dean Thomas pun kembali masuk ke dalam ruang interogasi.

Tori yang masih di ruang interogasi itu hanya menatap datar tanpa ekspresi ke keduanya.

"Tori, apakah kamu benar tidak pernah bertemu dengan korban Jani dan Yunus ?" tanya Iptu Dean Thomas.

Tori menggelengkan kepalanya.

"Tapi kenapa ada DNA kamu di apartemen Jani dan rumah Yunus ?" ucap Irjen Dean Thomas.

"Kok bisa?" balas Tori santai. "Saya tidak pernah kesana ..."

"It's impossible kalau anda tidak pernah kesana karena DNA never lie ..." jawab Brigjen Rayyan yang akhirnya tahu kenapa rekannya tadi tampak kesal.

"Bisa saja kebawa dari tempat umum ..."

Irjen Dean Thomas menggelengkan kepalanya. "DNA itu dari darah kamu, Tori. Luka di tangan kamu adalah bukti bahwa darah kamu ada di dua TKP."

Tori bersedekap. "Aku ingin pengacara."

***

Irjen Dean Thomas memasukkan Tori ke dalam sel sampai pengacaranya datang dan dia berdiskusi dengan Brigjen Rayyan.

"Aku rasa dia pelakunya .. " ucap Irjen Dean Thomas.

"Aku pikir juga begitu ..." jawab Rayyan.

"Pak Dean, pak Rayyan !"

Keduanya menoleh dan melihat dokter forensik Polri datang.

"Dokter Wayan. Bagaimana dok?" tanya Irjen Dean Thomas ke pria yang berasal dari Bali itu.

"Hasil autopsi..." Dokter Wayan memberikan map ke Irjen Dean Thomas. "Intinya, kalian salah korban."

Kedua perwira tinggi itu tampak bingung. "Maksudnya?"

"Timeline pembunuhan ini. Bukan korban Jani sebagai korban pertama melainkan Oscar" jawab Dokter Wayan. "Aku bisa memastikan, kenapa korban Oscar adalah korban pertama karena cara memotong tubuh korban itu seperti baru ajaran, masih tahap awal mula. Macam kita kalau tidak biasa motong ayam..."

"Lanjutkan..." ucap Irjen Dean Thomas sambil membaca laporan dokter Wayan.

"Kondisi di Bantar gebang itu mempercepat decomposition ( pembusukan ) mayat apalagi dengan kondisi dimutilasi, membuat waktu kematian sulit diprediksi. Aku sampai harus memeriksa kondisi tulang lebih intensif karena aku tidak mau salah ..." jawab dokter Wayan.

"Jadi korban Oscar meninggal tiga bulan lalu sementara kata putrinya dia bekerja di Surabaya tiga bulan lalu ..." Irjen Dean Thomas menoleh ke arah Brigjen Rayyan. "Hubungi Polda Jatim... Cari tahu tempat kerja Oscar. Apakah dia benar-benar bekerja di sana atau tidak."

"Oke bang ..." Brigjen Rayyan pun segera menghubungi rekannya yang di Surabaya.

"Apakah dokter yakin pelakunya seorang perempuan?" tanya Irjen Dean Thomas.

"Sangat yakin. Apakah anda sudah mendapatkan tersangka pak Dean?" balas Dokter Wayan.

"Sudah."

"Siapa ?"

"Putri Oscar."

Dokter Wayan melongo. "Ya Tuhan ... "

***

Tempat Kerja Tori di perusahaan konstruksi

Kombes Jarot melihat di loker tempat Tori menyimpan peralatannya, terdapat alat pemotong beton dengan ada percikan darah. Kombes Jarot menyemprotkan sedikit luminol dan voila, positif darah.

"Ya Allah ... Dia memang membunuh mereka ..." ucap Kombes Jarot. "Apakah Tori ada tendensi menjadi pembunuh berantai?"

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Minal Aidin wal Faizin

Mohon maaf jika ada tulisan yang menyinggung readers.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂💕

Terpopuler

Comments

susi lowati

susi lowati

cerita Tori ini mirip dgn serial law and order SVU apa ide nya dr serial ini❤️

2024-05-03

2

Bapau hijau Bapau hijau

Bapau hijau Bapau hijau

sama2 mbak...maaf lahir batin ...

2024-04-11

1

wonder mom

wonder mom

selamat hari raya idul fitri. mohon maaf lahir dan batin smuanya y. penggemar shea n pren. tori jd pembunuh bisa jd krn dendam masa lalu. oscar bisa jd bukan bpk yg baik. yg,mgk, pernah melecehkan tori. dia bergerak krn adiknya hmp jd korban. kemarahan yg terpendam lepas dgn cara membunuh td

2024-04-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!