Bab 6 Lala, Si OB Lugu

Usai Lala diperiksa dokter pribadinya dan tahu Lala tidak apa-apa, namun tidak mungkin membiarkan Lala pulang sendiri. Sementara Ethan sendiri harus segera menemui Grandma Seirra. Maka Ethan berusaha meyakinkan Lala untuk menginap di apartemen miliknya.

"Malam ini saja kau tidur di sini?."

"Tidak, Lala tidak mau."

"Dengar La, aku akan pergi dan tidur di rumah yang lain."

Lala menatap wajah Ethan, sepertinya pria itu tidak berbohong.

"Kau bisa percaya padaku, La. Besok pagi kau boleh pulang, aku yakin keadaan kau juga pasti lebih baik. Tapi tidak usah bekerja dulu, kau istirahat saja."

"Tuan Ethan tidak marah Lala tidur di kasur ini?."

Ethan menggeleng sambil tersenyum. Setidaknya Lala sudah bisa sedikit lebih santai saat bicara dengannya.

"Kau tidak akan apa-apa selama kita berdekatan atau berduaan."

"Janji?."

"Janji, La.".

"Iya, Lala mau menginap di sini. Terima kasih, Tuan Ethan."

"Hmmm...sekarang kau istirahat ya. Aku harus pergi." Pamit Ethan. Lala hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

Kalau Ethan pun keluar dari kamar setelah mengambil jaket kulit kesayangannya.

Setelah melewati beberapa menit perjalanan, kini Ethan tiba di rumah.

Wajah tampan Ethan berubah dingin kala tahu kedatangan Grandma nya tidak sendiri. Melainkan bersama seorang wanita yang telah dikenal Ethan.

"Hai, Ethan" sapa Elena menghampiri Ethan namun Ethan menghindar.

Elena mengepalkan tangan namun tetap menunjukkan wajah yang ramah pada Ethan.

"Karena ini Grandma memintaku pulang?."

"Kau itu tidak ada sopan-sopannya, orang menyapa kau malah acuh."

Ethan duduk di samping Grandma Sierra tanpa mau memperdulikan Elena. Karena setahunya Elena sedang menjalin hubungan dengan Samuel.

"Grandma juga meminta Sam untuk gabung sama kita di sini."

"Itu lebih bagus, Grandma." Jadi Ethan tidak harus berlama-lama tinggal di sini.

Elena mengambil posisi duduk di sebelah Ethan. Dia akan menunjukkan. usaha kerasnya pada Grandma.

"Kau memang seorang pebisnis handal, Ethan. Sanggup menguasai semua bisnis yang ada di sini." Puji Elena. Itu bukan hanya sekedar jilatan saja, namun memang kenyataannya seperti itu.

Ethan yang malas menanggapi hanya bergumam hmmm saja. Itu juga karena Grandma Sierra.

Yang ditunggu mereka pun telah tiba, Samuel Robert.

"Hallo Grandma...Grandma terlihat sangat cantik dan lebih segar." Sam selalu bahagia menyambut Grandma Sierra yang merupakan kakak dari Grandma Vania. Ibu dari Mommy nya.

"Kau ini, Sam. Selalu bisa membuat Grandma senang."

"Benar, Grandma. Aku bukan hanya membuat Grandma senang saja. Bukannya begitu, Uncle Ethan?." Sam melirik Ethan yang sedang memasang wajah kesal.

"Hmmm" sahut Ethan.

"Ha...ha...ha...kenapa Uncle? Ada apa?." Goda Sam.

"Tidak ada yang lucu, Sam." Ethan menonjok pelan lengan Sam.

Grandma tahu jika Ethan menolak kehadiran Elena. Namun hanya ini satu-satunya cara untuk mendesak Ethan supaya segera menikah. Tidak menjomblo lagi seperti tidak laku saja. Padahal ada banyak wanita yang rela mengantre untuk Ethan.

Grandma meminta Ethan untuk bicara berdua saja di ruang kerja Ethan, meninggalkan Sam dengan Elena.

"Kau harus menikah dengan Elena atau aku coret dari ahli waris?." Grandma memberikan pilihan yang pastinya sangat mudah diputuskan Ethan.

"Ok, aku akan menikah tapi dengan pilihanku sendiri."

"Kau sudah punya calon istri?." Binar wajah Grandma terlihat sangat jelas.

"Hmmm" jawab Ethan sembarang, paling tidak mengembalikan Elena dulu ke Jerman. Mencari wanita mah gampang asalkan Ethan nya mau.

"Begitu dong, dari dulu ke begini. Enggak bakalan Grandma pusing-pusing mencari calon istri."

"Baru ketemu, Grandma."

"Ok, Grandma tidak akan memaksa kau lagi. Elena biar menjadi urusan Grandma. Kapan kau bawa calon cucu menantuku?."

"Secepatnya, Grandma. Tapi, sekarang aku harus pergi dulu. Mungkin calon istriku sedang menunggu. Aku sudah janji mau ke rumah nya."

"Ok, Ethan sayang." Tanpa banyak tanya dan mendebat lagi Grandma mengizinkan Ethan pergi lagi.

"Ok, Grandma. Aku pergi." Pamit Ethan segera keluar sebelum Grandma berubah pikiran.

Tanpa melihat Sam dan Elena yang sedang mengobrol, Ethan tergesa-gesa melangkah keluar lalu menaiki mobil dan segera pergi dari sana.

Malam ini Ethan bisa tidur di sofa apartemen, demi kenyamanan Lala yang berada di kamarnya.

Pikirannya tetap santai walau belum ada wanita yang dikatakannya tadi pada Grandma. Siapa pun bisa menjadi calon istrinya atau kalau sudah kepepet tinggal menyewanya saja.

Tiba di apartemen, Ethan segara melepas jaket, kemeja dan celana panjang yang dikenakannya. Kini hanya menyisakan boxer berwarna hitam menutupi area sensitifnya.

Merebahkan tubuh lelahnya di atas sofa berbantalkan kedua tanganya. Baru kali ini Ethan berada di dalam apartemen mewah miliknya namun serasa bertamu.

....

Sekitar pukul 05.00 pagi, Lala sudah bangun dan merasakan tubuhnya jauh lebih baik. Lala segera merapikan kamar Ethan, tidak mungkin meninggalkannya dalam keadaan berantakan.

Setelahnya Lala keluar kamar dan menuju dapur. Lala menyempatkan diri untuk membuatkan Tuan nya sarapan sebagai ucapan terima kasih karena sudah sangat baik padanya.

Ada beberapa menu makanan yang telah berhasil Lala buat serta teh hangat yang disimpannya dalam termos kecil.

Lala bersiap hendak pulang setelah hampir satu jam berada di dapur. Lala akan langsung bekerja sebab tubuhnya sangat bisa diajaknya bekerja.

Lala belum menyadari Tuan nya yang masih tidur di atas sofa.

Pada saat melewati ruang tamu, kedua mata Lala terbelalak sempurna ketika tahu ada pria hampir tanpa busana tidur di sofa.

Tanpa aba-aba lagi, Lala mengambil sapu lalu memukulkan gagangnya pada pria yang membelakanginya sambil berteriak.

Bugh...bugh...bugh...

"Maling!!! Kamu maling!!! Dasar maling!!!."

"Aw....aw....aw.... Lala ini aku, Ethan. Aku Ethan." Ucap Ethan sambil berulang kali mengaduh kesakitan. Lalu pria itu duduk, mengambil bantal kecil yang ada disampingnya untuk menutup daerah pribadinya yang ikutan bangun juga.

Lala sangat kaget ternyata itu Tuan nya. Pada tubuh Tuan Ethan yang berkulit putih dan bersih sudah ada tanda cap gagang sapu.

Lala mundur beberapa langkah, menjauh dari Tuan nya sambil melempar sapu ke sembarang arah.

"Tuan Ethan tidak jadi pergi?." Lala menatap curiga.

"Jadi La, tapi aku pulang lagi. Aku takut kau kenapa-napa."

"Ya udah, Lala langsung ke tempat kerja saja. Di meja makan udah makanan. Tuan Ethan bisa sarapan di sini. Terima kasih sudah sangat baik sama Lala" pamit Lala.

"Kau tidak usah kerja dulu, La. Langsung pulang saja."

Lala menggeleng sambil berlalu dari hadapan Tuan nya.

"Lala pulang saja!!" teriak Tuan Ethan yang tidak terdengar Lala karena sudah berhasil menutup pintu.

Dalam perjalanannya menuju tempat kerja, Lala kembali terbayang apa yang terjadi kemarin. Masih ada rasa berdesir yang cukup hebat menghampiri dirinya karena apa yang dilihatnya. Tapi Lala sangat percaya kalau Tuan Ethan orangnya sangat baik dan tidak mungkin melakukan itu padanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kocak nih sama interaksi Ethan dan si Lala😁😁😁

2024-05-06

0

N Wage

N Wage

kok panggil uncle...katanya sepupu.

2024-04-27

0

Tya Danill

Tya Danill

😁😁😁😁

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!