Bab 3 Lala, Si OB Lugu

Ethan tertawa terbahak-bahak setelah tahu Lala salah paham padanya. Padahal Ethan sedang bicara pada Samuel dengan bantuan bluetooth yang tersambung pada handphonenya.

Sebuah ide jahil pun muncul dan Ethan melanjutkan bicara pada Lala setelah memutus sambungan teleponnya bersama Samuel.

"Cepat keu lepas!!!."

"Tapi kenapa Tuan Ethan?." Kedua tangan Lala masih berada di dalam dadanya.

"Karena ada binatang kecil masuk ke dalam sana." Ethan menunjuk dada Lala.

Lala segera menggeleng lalu berkata, "Tidak ada. Tidak ada yang masuk. Kalau ada binatang yang masuk pasti saya merasakannya. Tapi ini tidak ada."

"Pasti ada, cepat kau ke sini!" Lala menurunkan tanganya lalu mendekati Ethan.

Lala pasrah dan menurut karena kalah dalam mempertahankan argumennya.

Mendapati sikap pasrah Lala hati Ethan berdebar, gadis lugu itu begitu mempercayainya. Tatapan Lala tulus padanya.

Dengan tangan gemetar Ethan menyentuh kerah kemeja Lala seolah mengambil sesuatu lalu membuangnya.

"Ternyata bukan binatang" ucap Ethan sambil menjauh. Lala hanya mengangguk sambil melihat ke arah Ethan membuang sesuatu itu namun Lala tidak melihat apa-apa.

"Huh" Ethan membuang nafas. Hatinya bisa berdesir saat berdekatan dengan Lala.

Ethan sudah duduk di kursi kebersamaannya.

"Ngomong-ngomong, kau sudah bersihkan ruangan pribadiku?."

Lala menggeleng, "Belum."

"Di sana ada pintu warna putih, kau buka saja dan bersihkan semuanya." Mata Lala mengikuti arah telunjuk tangan Ethan.

"Iya, Tuan Ethan."

Setelah mengangguk, Lala menuju pintu yang dimaksud lalu membukanya. Benar saja ada ruangan cukup besar yang dilengkapi tempat tidur, lamari besar dan kamar mandi juga.

Lala segera membersihkan setiap sudut ruangan lalu beralih pada tempat tidur. Di sana terdapat beberapa bungkus kecil masih rapi dengan berbagai macam rasa. Lala pun meletakkannya di atas meja. Ada juga telah terbuka dan itu masuk keranjang sampah.

Selesai membersihkan ruangan pribadi itu, Lala keluar dan seketika mendapati Tuan Ethan yang sedang memijat-mijat kening.

"Tuan Ethan sakit?."

"Hanya pusing."

"Mau saya ambilkan obat?."

"Tidak usah."

"Permen buah-buahan mau?."

Ethan mendongak lalu menatap wajah polos Lala.

"Kau punya?."

"Ada banyak di kamar Tuan Ethan."

Ethan mengerutkan keningnya sampai beberapa lipat. Rasanya dia tidak pernah ada stock permen.

"Sebentar" Lala meninggalkan Tuan Ethan, masuk ke dalam ruangan pribadi itu lagi lalu mengambil beberapa bungkus rasa buah yang ada di atas meja.

"Ini permennya Tuan Ethan" Lala menaruhnya di atas meja kerja Ethan.

Ethan terbelalak sampai bangkit berdiri dan berlindung di balik kursi kebesarannya. Lala benar-benar Lala yang sangat lugu untuk segala hal. Sejak kapan pula kondom berubah menjadi permen. Sudah gitu Ethan harus memakannya pula.

Namun kemudian Ethan tertawa lepas lalu mengambil semua bungkus lalu disodorkan pada Lala.

"Ambil permennya La, buat kau saja. Aku sudah tidak pusing lagi."

Dengan senang Lala menerimanya dan mengucapkan terima kasih.

"Kau makan dulu satu, La." Ethan cukup panik karena Lala memasukkan semuanya ke dalam saku celana. Ethan khawatir juga kalau itu sampai benar-benar di makan Lala tanpa sepengetahunnya.

"Iya" Lala mengeluarkan satu dan langsung menyobeknya di depan Ethan.

Tanpa aba-aba Lala hendak memasukkan yang dikira permen karet itu ke dalam mulutnya.

Deg

Sejurus kemudian Ethan menepis kuat lengan Lala hingga permen palsu itu jatuh dan Ethan langsung menginjaknya kuat.

"Kenapa Tuan Ethan injak?." Dengan wajah sendu Lala menatap permen palsu.

Ethan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan dengan memasang wajah serius dan sangat tegas.

"Ingat baik-baik, La. Itu bukan permen."

"Lalu apa?." Tanya Lala dengan wajah polosnya.

"Nanti kalau sudah waktunya kau akan tahu." Ethan terpaksa menelan ludahnya. Tiba-tiba saja yang sedang tidur di bawah sana menggeliat perlahan.

"Apa Tuan Ethan mau memberitahu?."

"Hmmm, tapi nanti. Sekarang aku harus bekerja dan kau beloh pergi. Tapi jangan lupa, kau buang semua yang ada di saku celana.".Tuan Ethan mendorong pelan tubuh mungil Lala.

"Perlengkapan kebersihannya masih di sana." Tunjuk Lala dengan kepalanya menengok ke belakang.

Ethan pun mengambilnya lalu membuka pintu dan mengeluarkan Lala dari ruangan kerjanya.

"Huh, kacau...kacau..." Ethan kembali duduk dan mulai membuka laptopnya.

.....

Di negara Jerman.

"Grandma yakin kalau Ethan secepatnya mau menikah denganku?."

"Dia harus mau kalau tidak ingin aku coret dari ahli waris."

"Tapi nanti Grandma yang bicara pada Ethan."

"Iya, besok kita akan terbang ke Indonesia dan tinggal beberapa lama di sana sampai Ethan mau menerima dan menikahimu."

"Iya, Grandma. Aku akan bersiap. Mom Dad pasti senang."

"Kau juga harus berusaha menarik perhatian dan simpati Ethan."

"Hmmm...aku akan sangat berusaha, Grandma."

Keberangkatan Grandma dan Elena siang itu menuju Indonesia tanpa diketahui Ethan sebelumnya. Grandma merasa geram pada cucu pertamanya itu. Karena sampai sekarang belum mau menikah karena masih patah hati.

Grandma berharap kedatangannya kali ini bersama Elena akan merubah pandangan Ethan tentang wanita. Tidak semua wanita memberikan luka, ada juga yang sanggup memberi bahagia bahkan sampai akhir hayat.

Bukan untuk pertama kali Grandma membawa wanita berkelas yang disuguhkan pada Ethan. Akan tetapi, Ethan masih bisa menolaknya dengan berbagai macam alasan. Namun tidak kali ini, Grandma tidak akan membiarkan itu terjadi lagi. Tidak ada lagi penolakan dari Ethan. Pokoknya Ethan harus menikah.

.....

Baru saja Lala selesai membantu Ibu Dewi. Membersihkan ruangan yang lain yang akan digunakan meeting. Pada saat mau mereka meninggalkan tempat meeting tersebut, Ibu mendadak lemas dengan tubuh yang gemetaran.

"Ibu Dewi sangat pucat." Lala mengelap keringat yang memenuhi wajah Ibu Dewi.

"Ibu merasa lemas, La. Tadi pagi emang enggak sempat makan. Kayanya maag Ibu kambuh lagi."

"Di ruangan ada obat, apa Lala ambil dulu ya?."

"Boleh, La. Maaf ya Ibu merepotkan."

"Tidak apa-apa, Bu. Lala ambil dulu ya. Kayanya ruangan ini juga belum mau digunakan meeting. Ibu tunggu di sini dulu ya."

"Iya, La." Ibu Dewi mengangguk sambil berusaha menahan perutnya yang sangat sakit.

Lala juga berlari menuju ruangan OB kala melihat Ibu Dewi yang kesakitan. Di sana ada obat yang dibutuhkan Ibu Dewi. Tidak lupa juga Lala membawa air hangat.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Lala segera kembali menemui Ibu Dewi dengan obat dan air minum hangat.

Lala mengaduk isi saku celananya guna mencari obat yang tadi dibawanya. Karena tidak menemukannya, Lala pun berinisiatif mengeluarkan semua isi saku celananya. Senyum Lala mengembang kala menemukan obat yang dicarinya.

"Minum dulu obatnya, Bu." Lala menyodorkan obat dan air minum hangat.

"Terima kasih, La." Lala mengangguk.

Ibu Dewi segera minum obat dan bersamaan dengan itu peserta meeting sudah mulai berdatangan. Salah satu dari mereka cukup kaget dengan apa yang ada di atas meja meeting. Lalu bertanya pada Lala dan Ibu Dewi.

"Ini milik siapa?."

"Saya." Aku Lala.

"Kau, La?."

"Iya, Ibu Emma."

"Ternyata kamu sangat murahan ya La, tidak selugu yang aku lihat."

Bersambung

Terima kasih untuk dukungannya 🙏🙏😘😘

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Waduuuh lala sangat polos dan lugu dikerjain sm boss edan...

2025-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lala, Si OB Lugu
2 Bab 2 Lala, Si OB Lugu
3 Bab 3 Lala, Si OB Lugu
4 Bab 4 Lala, Si OB Lugu
5 Bab 5 Lala, Si OB Lugu
6 Bab 6 Lala, Si OB Lugu
7 Bab 7 Lala, Si OB Lugu
8 Bab 8 Lala, Si OB Lugu
9 Bab 9 Lala, Si OB Lugu
10 Bab 10 Lala, Si OB Lugu
11 Bab 11 Lala, Si OB Lugu
12 Bab 12 Lala, Si OB Lugu
13 Bab 13 Lala, Si OB Lugu
14 Bab 14 Lala, Si OB Lugu
15 Bab 15 Lala, Si OB Lugu
16 Bab 16 Lala, Si OB Lugu
17 Bab 17 Lala, Si OB Lugu
18 Bab 18 Lala, Si OB Lugu
19 Bab 19 Lala, Si OB Lugu
20 Bab 20 Lala, Si OB Lugu
21 Bab 21 Lala, Si OB Lugu
22 Bab 22 Lala, Si OB Lugu
23 Bab 23 Lala, Si OB Lugu
24 Bab 24 Lala, Si OB Lugu
25 Bab 25 Lala, Si OB Lugu
26 Bab 26 Lala, Si OB Lugu
27 Bab 27 Lala, Si OB Lugu
28 Bab 28 Lala, Si OB Lugu
29 Bab 29 Lala, Si OB Lugu
30 Bab 30 Lala, Si OB Lugu
31 Bab 31 Lala, Si OB Lugu
32 Bab 32 Lala, Si OB Lugu
33 Bab 33, Lala, Si OB Lugu
34 Bab 34 Lala, Si OB Lugu
35 Bab 35 Lala, Si OB Lugu
36 Bab 36 Lala, Si OB Lugu
37 Bab 37 Lala, Si OB Lugu
38 Bab 38 Lala, Si OB Lugu
39 Bab 39 Lala, Si OB Lugu
40 Bab 40 Lala, Si OB Lugu
41 Bab 41 Lala, Si OB Lugu
42 Bab 42 Lala, Si OB Lugu
43 Bab 43 Lala, Si OB Lugu
44 Bab 44 Lala, Si OB Lugu
45 Bab 45 Lala, Si OB Lugu
46 Bab 46 Lala, Si OB Lugu
47 Bab 47 Lala, Si OB Lugu
48 Bab 48 Lala, Si OB Lugu
49 Promo Novel Baru "Seputih Cinta Melati"
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 Lala, Si OB Lugu
2
Bab 2 Lala, Si OB Lugu
3
Bab 3 Lala, Si OB Lugu
4
Bab 4 Lala, Si OB Lugu
5
Bab 5 Lala, Si OB Lugu
6
Bab 6 Lala, Si OB Lugu
7
Bab 7 Lala, Si OB Lugu
8
Bab 8 Lala, Si OB Lugu
9
Bab 9 Lala, Si OB Lugu
10
Bab 10 Lala, Si OB Lugu
11
Bab 11 Lala, Si OB Lugu
12
Bab 12 Lala, Si OB Lugu
13
Bab 13 Lala, Si OB Lugu
14
Bab 14 Lala, Si OB Lugu
15
Bab 15 Lala, Si OB Lugu
16
Bab 16 Lala, Si OB Lugu
17
Bab 17 Lala, Si OB Lugu
18
Bab 18 Lala, Si OB Lugu
19
Bab 19 Lala, Si OB Lugu
20
Bab 20 Lala, Si OB Lugu
21
Bab 21 Lala, Si OB Lugu
22
Bab 22 Lala, Si OB Lugu
23
Bab 23 Lala, Si OB Lugu
24
Bab 24 Lala, Si OB Lugu
25
Bab 25 Lala, Si OB Lugu
26
Bab 26 Lala, Si OB Lugu
27
Bab 27 Lala, Si OB Lugu
28
Bab 28 Lala, Si OB Lugu
29
Bab 29 Lala, Si OB Lugu
30
Bab 30 Lala, Si OB Lugu
31
Bab 31 Lala, Si OB Lugu
32
Bab 32 Lala, Si OB Lugu
33
Bab 33, Lala, Si OB Lugu
34
Bab 34 Lala, Si OB Lugu
35
Bab 35 Lala, Si OB Lugu
36
Bab 36 Lala, Si OB Lugu
37
Bab 37 Lala, Si OB Lugu
38
Bab 38 Lala, Si OB Lugu
39
Bab 39 Lala, Si OB Lugu
40
Bab 40 Lala, Si OB Lugu
41
Bab 41 Lala, Si OB Lugu
42
Bab 42 Lala, Si OB Lugu
43
Bab 43 Lala, Si OB Lugu
44
Bab 44 Lala, Si OB Lugu
45
Bab 45 Lala, Si OB Lugu
46
Bab 46 Lala, Si OB Lugu
47
Bab 47 Lala, Si OB Lugu
48
Bab 48 Lala, Si OB Lugu
49
Promo Novel Baru "Seputih Cinta Melati"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!