17. Fatamorgana

Dyah menepikan mobilnya, lalu menangis tersedu-sedu. Dyah benar-benar sudah tidak sanggup lagi bertahan dengan Bramasta yang tidak pernah bisa meninggalkan mantan kekasihnya. Tidak menghargai perasaan, perhatian, cinta, kasih sayang dan juga ketulusan yang selama dua puluh sembilan tahun ini dicurahkannya.

Dyah mencoba menghentikan tangisnya saat ada panggilan masuk dari putrinya. Wanita itu berusaha mengatur suaranya agar putrinya tidak tahu bahwa dirinya sedang menangis.

"Halo, ma! Aku sebentar lagi pulang. Akan aku usahakan pulang sebelum jam makan malam, agar kita bisa makan malam bersama. Mama ingin dibelikan apa?" tanya Keira dari sambungan telepon dengan suara yang terdengar lembut.

"Sayang, tiba-tiba mama ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Mama tidak bisa makan malam bersama," ucap Dyah berusaha bersuara senormal mungkin.

"Mama kenapa? Apa papa membuat mama menangis lagi?" tanya Keira dengan nada khawatir, karena suara Dyah yang terdengar serak dan sengau.

Keira tahu, papanya menyukai wanita lain di luar sana. Tepatnya di kota lain. Keira pernah beberapa kali mendengar papanya bicara dengan seorang melalui sambungan telepon dengan sembunyi-sembunyi dari mamanya dan dirinya. Keira juga pernah tanpa sengaja membaca notifikasi pesan di handphone papanya. Pesan dari seorang wanita yang menanyakan kapan Bramasta menemui wanita itu. Bahkan Keira juga pernah mendengar kedua orang tuanya ribut karena masalah wanita lain dalam hidup papanya. Namun Keira merasa tidak sopan, jika ikut campur dalam masalah pribadi kedua orang tuanya.

"Mama nggak apa-apa," sahut Dyah seraya menghapus air matanya yang terus menetes tanpa mau berhenti.

"Ma, jika mama sudah tidak mampu bertahan, jangan dipaksakan. Aku akan selalu ada buat mama," ucap Keira dengan suara lembutnya yang mengalun tenang, hingga membuat Dyah malah tidak sanggup lagi menahan tangisannya. Tangis wanita paruh baya itu kembali pecah.

"Sayang, hanya kamu.. hanya kamu yang mama miliki. Apapun yang terjadi, kamu tidak akan membenci mama, 'kan? Kamu tidak akan pernah meninggalkan mama, 'kan?" tanya Dyah dalam isak tangisnya.

"Bagaimana mungkin aku bisa membenci mama? Walaupun aku tidak bisa mengingat apapun sejak kecelakaan itu, tapi selama sembilan tahun ini, aku bisa merasakan betapa mama sangat menyayangi aku. Mama selalu berusaha memberikan yang terbaik dan selalu ada untuk ku. Dengan alasan apa aku bisa membenci mama?" tanya Khaira dengan suara lembutnya.

Namun semua perkataan yang keluar dari mulut Keira dengan nada lembut dan penuh perhatian itu malah semakin membuat Dyah menangis tersedu-sedu.

"Ma, sudah! Jangan menangis lagi. Aku akan segera pulang dan nemenin mama," ucap Keira yang merasa kasihan pada mamanya.

"Mama nggak di rumah. Mama akan menginap di hotel untuk sementara waktu. Mama sekarang masih di jalan," ucap Dyah seraya menghapus air matanya yang enggan berhenti mengalir itu.

"Ya, sudah. Mama kasih tahu alamat hotelnya dan nomor kamar mama. Nanti aku langsung ke hotel nemuin mama. Mama ngomong aja pengen dibelikan apa, nanti aku bawakan," ucap Keira dengan suara lembutnya yang selalu bisa menenangkan Dyah saat Dyah sedih seperti saat ini.

*

Keira masuk ke dalam sebuah hotel dan berbicara pada resepsionis bahwa dirinya akan mengunjungi mamanya di kamar yang nomornya sudah diberitahu Dyah. Keira tidak menyadari jika ada seseorang yang berdiri tertegun di pintu masuk karena melihat dirinya. Ya, Zayn tertegun saat retina matanya menangkap bayangan Keira.

"Aku sudah tidak waras. Dia itu bekerja di hotel yang ada dipinggir pantai yang ada di kota tempat tinggal ku. Tapi sekarang aku malah melihat dia di hotel ini, di kota lain. Ini hanya fatamorgana. Ya, hanya fatamorgana," gumam Zayn lirih mengusap wajahnya kasar. Menganggap apa yang dilihatnya itu hanyalah fatamorgana semata. Apalagi sekarang Zayn sudah tidak melihat Keira lagi.

Fatamorgana dalam bahasa gaul berarti hal yang bersifat khayal dan tidak mungkin dicapai.

Zayn berjalan menuju resepsionis dan memesan sebuah kamar. Setelah itu Zayn bukannya langsung ke kamar yang di pesannya, tapi malah pergi ke bar yang ada di hotel itu.

Bar adalah suatu counter untuk menjual dan menghidangkan minuman berkadar alcohol, atau yang tidak berkadar alcohol (soft drink).

Keira ke kamar mamanya menggunakan lift dengan beberapa macam makanan, minuman, dan juga obat yang dipesan mamanya di tangannya.

"Kenapa mama harus pergi ke hotel yang ada di kota lain? Padahal mama bisa menginap di hotel tempat ku bekerja. Apa mama takut papa mencari mama?" gumam Keira dalam hati.

Memerlukan waktu tempuh perjalanan selama dua jam, jika dari hotel tempat Keira bekerja ke hotel tempat mamanya menginap saat ini.

Dyah langsung membuka pintu kamarnya setelah mengintip dari lubang pintu dan melihat putrinya di depan pintu.

"Sayang," ucap Dyah langsung memeluk putrinya.

"Apa mama merasa lebih baik?" tanya Keira menatap wajah mamanya. Mata wanita paruh baya yang sangat mencintai dirinya itu nampak sembab. Entah berapa lama wanita itu menangis.

"Hum," sahut Dyah dengan wajah sendu.

"Mama makan dulu, ya! Setelah itu minum obat," ucap Keira seraya menuntun mamanya ke arah sofa.

Dyah dan Keira makan bersama. Dyah nampak tidak bernafsu untuk makan, tapi Keira menyuapinya, hingga Dyah pun makan, walaupun cuma sedikit.

Dyah menceritakan pada Keira kenapa dirinya bertengkar dengan Bramasta. Dyah juga mengatakan pada Keira bahwa dirinya ingin berpisah dengan Bramasta.

"Maaf. Mama sudah tidak bisa lagi bertahan dan memaafkan papa kamu. Semakin ke sini mereka semakin sering berhubungan. Mama tidak tahu, berapa banyak uang yang sudah di keluarkan papamu untuk perempuan itu. Mama tidak rela, uang mama dipakai untuk membiayai hidup selingkuhan papamu," ucap Dyah dengan sorot mata kesedihan dan kekecewaan yang dalam.

"Apapun keputusan mama, aku akan mendukung mama," ucap Keira seraya menggenggam lembut jemari tangan Dyah.

"Terima kasih," ucap Dyah menatap Keira dengan tatapan yang sulit untuk di deskripsikan.

"Sekarang sebaiknya mama minum obat dan istirahat dulu," ucap Keira seraya menyodorkan obat dan air mineral pada Dyah.

Setelah Dyah meminum obatnya, Keira pun mengantar Dyah untuk berbaring. Tak lama kemudian, Dyah pun terlelap.

"Apa kelebihan wanita itu, hingga papa tega melakukan hal ini sama mama?" gumam Keira menghela napas panjang seraya mengusap lembut punggung tangan mamanya.

"Aku tadi terlalu buru-buru ke sini karena mendengar mama menangis. Aku sampai tidak sempat membawa pakaian ganti. Aku akan membeli pakaian ganti dulu," gumam Keira, lalu memutuskan membereskan bekas makanan mereka tadi sebelum keluar untuk membeli pakaian.

Di sisi lain, Zayn masih berada di dalam lift menuju lantai tempat kamarnya berada. Zayn merasa kepalanya pusing. Jujur, pengaruh parfum yang dipakai Agnia tadi membuat libidonya naik. Untungnya masih bisa dikendalikannya. Dan Zayn malah minum minuman beralkohol setelah melihat Keira yang disangkanya hanyalah fatamorgana. Karena sejak bertemu dengan Keira waktu itu, Zayn memang selalu terbayang wajah Keira.

Libido adalah hawa naffsu atau keinginan untuk melakukan s3ks secara emosional.

Saat keluar dari lift, Zayn membuang napas kasar, karena lagi-lagi Zayn melihat Keira. Walaupun jarak mereka cukup jauh, tapi Zayn yakin, yang dilihatnya adalah bayangan Keira. Ya, Zayn menganggap itu adalah bayangan Keira. Mungkin karena efek dirinya yang selalu melihat bayangan Keira dan juga di mimpinya Keira selalu hadir akhir-akhir ini, hingga membuat Zayn menganggap yang dilihatnya saat ini adalah fatamorgana.

"Shift! Kenapa dia seperti hantu? Dia menghantui aku setiap waktu. Haruskah aku menangkap mu, agar kamu tidak berkeliaran menghantui ku?" umpat Zayn melangkah keluar dari lift.

Zayn terus melangkah hingga tiba di depan pintu kamarnya dan membuka pintu kamarnya .Setelah meletakkan cardlock kamar yang berbentuk kartu itu di kotak tempat cardlock untuk menyalakan lampu, Zayn tidak segera masuk ke dalam kamarnya. Pemuda itu berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka setengah menunggu Keira yang dianggapnya fatamorgana itu melewati kamarnya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Hany

Hany

pasti one night stand akan terjadi

2024-04-18

4

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

tangkap aja zayn itu beneran Keira bukan bayangan

2024-04-20

3

KOHAPU

KOHAPU

ekhem... ekhem...

2024-04-28

2

lihat semua
Episodes
1 1. Lebih Baik Lupa
2 2. Berkunjung
3 3. Rasa Yang Tertinggal
4 4. Tanggung Jawab
5 5. Luka Karena Cinta
6 6. Tak Sesuai Ekspektasi
7 7. CEO Baru
8 8. Nembak
9 9. Asisten
10 10. Rahasia
11 11. Saran
12 12. Chemistry
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Menempel
15 15. Terhipnotis
16 16. Batas
17 17. Fatamorgana
18 18. Seperti Mimpi
19 19. Pergi Begitu Saja
20 20. Sakit
21 21. Tak Punya Privasi
22 22. Galau
23 23. Tantangan
24 24. Berbohong
25 25. Tertekan
26 26. Gosip
27 27. Pingsan
28 28. Bersedia
29 29. Berdebat
30 30. Tidak Berdaya
31 31. Merasa Bersalah
32 32. Secepatnya
33 33. Tersindir
34 34. Terkejut
35 35. Restu
36 36. Dejavu
37 37. Terasa Sakit
38 38. Curiga
39 39. Nafkah
40 40. Mencari
41 41. Kebersamaan
42 42. Jurus
43 43. Marah
44 44. Salah Menilai
45 45. Keras Kepala
46 46. Yang Kedua
47 47. Terbuai
48 48. Masih Ragu
49 49. Hanya Kamu
50 50. Istimewa
51 51. Tidak Terima
52 52. Menghilangkan Stres
53 53. Tidak Seharusnya
54 54. Berbeda
55 55. Ingin Tahu
56 56. Jauh Lebih
57 57. Tanda-tanda
58 58. Keira Mencari Zayn
59 59. Memperkenalkan
60 60. Mirip
61 61. Posesif
62 62. Bertemu Lagi
63 63. Pelukan Rindu
64 64. Bercerita
65 65. Merendahkan
66 66. Hubungan
67 67. Iri dan Menyesal
68 68. Memilih Jujur
69 69. Bukan Aku, Tapi Dia
70 70. Menyadari
71 71. Bisa Diandalkan
72 72. Menata Hati
73 73. Aku Adalah Aku
74 74. Apakah Benar Cinta?
75 75. Belum Kawin
76 76. Perkelahian
77 77. Angkuh
78 78. Badass
79 79. Mengajari
80 80. Ketahuan
81 81. Baru Tahu
82 82. Tidak Percaya
83 83. Misteri
84 84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85 85. Memprediksi
86 86. Penuh Harap
87 87. Mengaku Bersalah
88 88. Sama Seperti Dulu
89 89. Memberi Pelajaran
90 90. Memohon
91 91. Rasa Syukur
92 92. Woro-woro
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Lebih Baik Lupa
2
2. Berkunjung
3
3. Rasa Yang Tertinggal
4
4. Tanggung Jawab
5
5. Luka Karena Cinta
6
6. Tak Sesuai Ekspektasi
7
7. CEO Baru
8
8. Nembak
9
9. Asisten
10
10. Rahasia
11
11. Saran
12
12. Chemistry
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Menempel
15
15. Terhipnotis
16
16. Batas
17
17. Fatamorgana
18
18. Seperti Mimpi
19
19. Pergi Begitu Saja
20
20. Sakit
21
21. Tak Punya Privasi
22
22. Galau
23
23. Tantangan
24
24. Berbohong
25
25. Tertekan
26
26. Gosip
27
27. Pingsan
28
28. Bersedia
29
29. Berdebat
30
30. Tidak Berdaya
31
31. Merasa Bersalah
32
32. Secepatnya
33
33. Tersindir
34
34. Terkejut
35
35. Restu
36
36. Dejavu
37
37. Terasa Sakit
38
38. Curiga
39
39. Nafkah
40
40. Mencari
41
41. Kebersamaan
42
42. Jurus
43
43. Marah
44
44. Salah Menilai
45
45. Keras Kepala
46
46. Yang Kedua
47
47. Terbuai
48
48. Masih Ragu
49
49. Hanya Kamu
50
50. Istimewa
51
51. Tidak Terima
52
52. Menghilangkan Stres
53
53. Tidak Seharusnya
54
54. Berbeda
55
55. Ingin Tahu
56
56. Jauh Lebih
57
57. Tanda-tanda
58
58. Keira Mencari Zayn
59
59. Memperkenalkan
60
60. Mirip
61
61. Posesif
62
62. Bertemu Lagi
63
63. Pelukan Rindu
64
64. Bercerita
65
65. Merendahkan
66
66. Hubungan
67
67. Iri dan Menyesal
68
68. Memilih Jujur
69
69. Bukan Aku, Tapi Dia
70
70. Menyadari
71
71. Bisa Diandalkan
72
72. Menata Hati
73
73. Aku Adalah Aku
74
74. Apakah Benar Cinta?
75
75. Belum Kawin
76
76. Perkelahian
77
77. Angkuh
78
78. Badass
79
79. Mengajari
80
80. Ketahuan
81
81. Baru Tahu
82
82. Tidak Percaya
83
83. Misteri
84
84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85
85. Memprediksi
86
86. Penuh Harap
87
87. Mengaku Bersalah
88
88. Sama Seperti Dulu
89
89. Memberi Pelajaran
90
90. Memohon
91
91. Rasa Syukur
92
92. Woro-woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!