Rayyan jadi penasaran saat Andi mengatakan bahwa yang membuat Zayn seperti sekarang ini adalah masalah hati.
Andi menghela napas panjang mencoba merangkai kata untuk menjelaskan pada Rayyan tentang hasil penyelidikannya.
"Menurut penyelidikkan saya, Zayn ternyata memiliki kekasih, namanya Khaira, putri dari Buntala dan Nawang. Buntala adalah mantan anggota militer yang berprestasi, sayangnya mengundurkan diri. Teman-teman sekolah Zayn tidak ada yang tahu tentang hubungan Zayn dan Khaira. Hanya empat orang teman sekelasnya yang tahu. Mereka adalah teman dekat Zayn dan sering belajar bersama dengan Zayn dan kekasih Zayn itu. Mereka selalu berkumpul ber-enam, jadi kayak belajar biasa dan nggak ada yang curiga kalau Zayn dan Khaira pacaran. Mungkin Tuan Conte yang Anda tugaskan untuk mengawasi Zayn di bujuk Zayn agar tidak memberitahu Tuan, bahwa Zayn sudah memiliki kekasih. Karena menurut penyelidikkan saya, Zayn juga sangat dekat dengan Tuan Conte,"
"Buntala dan semua orang terdekat Zayn di kota itu kompak menyembunyikan kenyataan bahwa gadis yang dicintai Zayn telah meninggal. Hal itu mereka lakukan agar Zayn tidak terpuruk karena kehilangan Khaira dan berharap Zayn bisa melanjutkan hidup. Saya salut dengan mereka. Hal itu menunjukkan betapa mereka sangat peduli pada Zayn. Menurut orang kampung tempat tinggal Khaira, Zayn dan Khaira sangat dekat dan mesra. Bahkan beberapa bulan sebelum tamat sekolah, Zayn menginap di rumah gadis itu," jelas Andi sesuai penyelidikannya.
Namun ada fakta yang tidak terendus oleh Andi, yaitu tentang pernikahan Zayn dan Khaira. Karena Zayn dan Khaira belum mengganti status di KTP mereka. Padahal jika di cek melalui nomor NIK KTP Zayn, mereka akan tahu kalau Zayn sudah menikah. Namun hal itu benar-benar tidak terpikirkan oleh Andi. Tidak ada kecurigaan sama sekali, bahwa Zayn dan Khaira sudah menikah. Hal itu karena usia mereka yang masih muda dan belum memenuhi syarat untuk menikah. Apalagi mereka masih sekolah. Dan Zayn tidak mungkin menikah tanpa memberitahu keluarganya. Hingga Andi dan Rayyan sama sekali tidak berpikir sampai ke arah sana.
Belum lagi, yang tahu tentang pernikahan Zayn dan Khaira hanya mertua Zayn, sahabat mertua Zayn, Conte dan istrinya, serta teman-teman dekat Zayn. Bahkan warga desa tempat Khaira tinggal pun tidak ada yang tahu, kalau Zayn dan Khaira sudah menikah.
"Sedalam apa anak itu mencintai gadis itu? Hingga sudah amnesia sekalipun masih tetap merasakan kehilangannya," ujar Rayyan menghela napas panjang.
"Melihat keadaan Zayn saat ini, sepertinya Zayn mencintai gadis itu sangat dalam. By the way, kenapa Tuan membiarkan Zayn menikah dengan perempuan ular itu? Kalau Tuan mau, kita bisa dengan mudah menyingkirkan dia. Ancamannya tidak akan berarti apapun bagi keluarga Tuan," ujar Andi yang sebenarnya memang tidak setuju Zayn menikah dengan Agnia.
"Itu keputusan Zayn. Terlihat jelas jika Zayn sangat tidak menyukai perempuan ular itu. Tapi Zayn tetap menikahinya. Sepertinya Zayn sengaja menikahinya hanya untuk mempermainkan perempuan itu saja. Walaupun aku cukup respect sama perempuan itu, karena selama Zayn kuliah di luar negeri, perempuan itu tidak menjalin hubungan dengan pria manapun dan tetap menunggu Zayn. Tapi tetap saja aku tidak menyukai dia,"
"Selama satu tahun menikah, mereka seperti orang asing. Jangankan menyentuh perempuan itu, tidur pun mereka di kamar yang berbeda. Bahkan Zayn tidak pernah bermalam di kamar perempuan itu, apalagi mengizinkan perempuan itu masuk ke dalam kamarnya. Benar-benar pernikahan di atas kertas. Entah sampai kapan Zayn akan seperti ini," ujar Rayyan menghela napas yang terasa berat.
"Kita hanya bisa berharap, secepatnya Zayn bisa menemukan gadis yang bisa membuatnya jatuh cinta dan mengisi kekosongan di hatinya," sahut Andi penuh harap.
*
Saat Zayn pulang ke rumah, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Lampu utama rumah sudah dimatikan, hanya lampu dinding yang cahayanya temaram yang menyala.
"Zayn, kamu baru pulang?" tanya Agnia yang tiba-tiba muncul di dekat anak tangga yang menuju lantai dua, tempat kamar Zayn berada.
Zayn sempat terkejut dengan kehadiran Agnia, namun pemuda itu sama sekali tidak menghentikan langkah kakinya, bahkan tidak menatap Agnia sama sekali.
"Zayn, sampai kapan kamu akan memperlakukan aku seperti ini? Aku ini istri kamu Zayn. Kamu pulang malam dan berangkat pagi tanpa peduli padaku. Kita adalah pasangan suami-isteri, tapi tidak pernah berkomunikasi. Bahkan kamu tidak mau tidur satu kamar dengan ku. Aku ingin meminta hak ku sebagai seorang istri," ucap Agnia seraya mengikuti Zayn yang melangkah cepat menaiki tangga.
Zayn tetap diam tanpa mengatakan apapun, seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Agnia. Hingga Agnia nekat menghadang Zayn dengan cara berdiri merentangkan kedua tangannya di depan pintu kamar Zayn.
"Minggir!" ucap Zayn dengan suara, wajah dan tatapan dingin pada Agnia.
"Aku ingin meminta hak ku sebagai seorang istri. Aku minta nafkah batin yang tidak pernah kamu berikan padaku selama kita menikah," ucap Agnia menatap Zayn lekat.
"Nafkah batin?" tanya Zayn tersenyum sinis, "sejak awal aku sudah mengatakan padamu, aku tidak pernah mencintai mu dan jangan pernah berharap aku akan mencintaimu. Aku juga sudah mengatakan padamu, bahwa kamu hanya istri di atas kertas ku. Jadi, jangan pernah mengharapkan apapun dariku selain uang sepuluh juta yang aku transfer padamu setiap bulan. Ingat! Kamu sudah menandatangani surat perjanjian sebelum kita menikah. Jangan pernah berharap kamu bisa menjadi istri ku seutuhnya," ucap Zayn dengan ekspresi, suara dan juga tatapan dingin pada Agnia.
"Zayn, kamu harus ingat, aku adalah orang yang telah menyelamatkan nyawa kamu," ucap Agnia mengungkit masa lalu.
"Jika aku bisa, aku akan mengeluarkan semua darahmu yang mengalir di tubuh ku ini tanpa tersisa. Minggir!" ucap Zayn menatap tajam pada Agnia.
"Aku mau tidur satu kamar sama kamu," ucap Agnia tetap menghalangi pintu.
"Kembali ke kamar kamu!" ucap Zayn dengan suara yang semakin dingin.
"Tidak!" Agnia tetap keras kepala.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Zayn langsung membalikkan tubuhnya dan melangkah menuruni anak tangga. Sungguh, Zayn benar-benar muak saat melihat Agnia.
"Zayn! Kamu mau kemana?" tanya Agnia menyusul Zayn yang berjalan cepat menuruni anak tangga.
Namun Zayn tidak menjawab sama sekali, tidak menoleh, apalagi berhenti melangkahkan kakinya.
"Auwhh!" Aduh, sakit sekali. Zayn, kakiku sepertinya terkilir. Tolong aku Zayn. Zayn!" teriak Agnia yang pura-pura jatuh di tangga dan kesakitan.
Tapi jangankan menghampiri dan menolong Agnia, Zayn malah terus melangkah menuruni anak tangga tanpa menoleh sedikitpun pada Agnia. Bahkan wajah pemuda itu terlihat semakin dingin saja. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu mobil yang di tutup dengan keras, lalu terdengar suara mobil yang meninggalkan pekarangan rumah itu.
"Arghh! Sial! Sial! Sial!" pekik Agnia merasa sangat kesal, "sudah satu tahun aku menikah dengan dia, jangankan tidur dengan dia, bahkan menyentuhnya saja tidak bisa. Semua usaha yang aku lakukan untuk mendekati dia tidak pernah berhasil. Dia seperti membangun tembok tinggi di antara kami. Tembok kokoh dan tinggi yang mungkin tidak bisa aku lewati," gerutu Agnia merasa sangat kesal.
Selama satu tahun menikah, belum pernah sekalipun Agnia tidur satu kamar dengan Zayn. Sejak malam pertama, mereka tidur terpisah. Zayn tidur di kamarnya di lantai dua, sedangkan Agnia tidur di kamar tamu yang ada di lantai satu. Zayn selalu pulang larut malam dan jarang makan malam bersama keluarganya. Agnia hanya bisa melihat Zayn pagi hari saja. Jika ingin bertemu Zayn malam hari, maka harus menunggu Zayn pulang larut malam seperti ini.
Meski mereka telah menikah, usaha Agnia mendekati Zayn tetap saja tidak ada hasil. Zayn mengusir Agnia saat Agnia ingin menemuinya di kantor. Bahkan Zayn memberitahu security agar jangan pernah mengizinkan Agnia masuk.
Bukan hanya itu saja, saat menikah, Zayn hanya mengundang rekan bisnisnya dan kerabatnya saja. Zayn juga tidak mengizinkan Agnia mengundang banyak orang, terkecuali kerabat dekat Agnia saja. Soal foto, jangankan foto prewedding, bahkan foto saat pernikahan pun tidak ada. Zayn menghapus semua foto pernikahan yang di ambil Agnia dan keluarga Agnia. Agnia sama sekali tidak bisa memamerkan pernikahannya dengan. Zayn. Bahkan saat resepsi pernikahan pun Zayn tidak mau di sentuh Agnia.
Lalu, apakah Agnia bahagia dengan pernikahan semacam ini? Pernikahan yang tidak sesuai ekspektasi. Bahkan hanya pernikahan siri, alias menikah secara agama tanpa di daftarkan di catatan sipil.
Agnia berekspektasi, setelah mereka menikah maka dirinya akan bisa menggoda Zayn untuk menyentuh dirinya. Maka perlahan-lahan Zayn akan mencintai dirinya. Namun hingga satu tahun usia pernikahan mereka, semua ekspektasi Agnia tidak pernah terealisasi.
...🌟...
...Pilihan yang tepat tidak akan mendatangkan penyesalan. Sedangkan reality hanya meninggalkan banyak imajinasi....
...Ekspektasi tak sesuai dengan reality? Introspeksi lah diri, jangan cuma nyalahin keadaan dan Tuhan....
...Kecewa dan sakit hati adalah dua hal yang akan terjadi, saat ekspektasi tidak menjadi reality....
...Terkadang reality tak semanis ekspektasi, namun rasa syukur mampu menjadikan reality semanis ekspektasi....
...Kebanyakan manusia lebih menyukai keindahan fatamorgana ketimbang menghadapi realita....
...Jangan terlalu membumbungkan ekspektasi, karena reality tak selalu seindah imajinasi....
...Jangan kecewa, jika reality tak seindah ekspektasi, karena ini nyata, bukan mimpi....
...Jangan heran jika harapan tak seindah kenyataan. Karena ini dunia nyata, bukan dunia khayalan....
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
KOHAPU
lanjut
2024-04-25
2
Anita Jenius
lanjut baca di sini
2024-04-16
2
Cicih Sophiana
kak Nana di mana tuh si Agnia kenal dgn Zayn... kok sampe ngotot begitu klo dia pacar Zayn
2024-04-10
2