Keira tersenyum samar mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Arsen. Sungguh pemuda itu tidak berpikir panjang untuk menembak dirinya. Keira kemudian menghela napas panjang dan mulai berbicara.
"Menyatakan cinta? Saya pernah membaca tulisan Indra O'hara. Dia menulis, jika si cewek belum begitu mengenal dekat si cowok, dan sekonyong konyong si cowok bicara seperti Anda tadi, maka secara psikologi hal itu mengejutkan si cewek, dalam hal ini cewek itu adalah saya. Efek kejut itulah yang membuat si cewek merasa seperti ditembak (karena datangnya sekonyong-konyong), dan efek kejut ini yang sering membuat si cewek malah ambil jarak. Dan saya setuju dengan pendapat Indra O'hara ini,"
"Dia juga mengatakan, menurut common knowledge-nya dari kebanyakan kita, nembak bisa diartikan menyatakan cinta. Tapi sesungguhnya tidak. Hal itu bukan pernyataan cinta. Itu hanya penyampaian yang eksplisit 'apa yang kamu inginkan' dari si cewek. Lebih seperti menuntut jawaban yang 'positif', makanya disebut 'menembak', karena lebih mirip pada pernyataan 'bagaimana jawabmu ?'. Pernyataan cinta bukan seperti itu. Pernyataan cinta dimanifestasikan dalam aksi yang nyata, bukan dalam kata "permintaan jadi pacar" atau "jadi valentine-kamu?"
"Aksi yang nyata berupa; perhatian yang natural; pertolongan kala diperlukan; bantuan tanpa pamrih; mendengarkan tanpa menghakimi; memaafkan tanpa syarat; menangis saat dia menangis dan tertawa saat dia tertawa (rasa sepenanggungan); tidak penuh curiga dan sudzon; tidak membohongi; tidak cemburuan; tidak membandingkan dan tidak meng,-eksklusifkan diri; tidak pernah menuntut; dan yang tidak kalah penting, konsisten dan tahan menderita. Begitulah pernyataan cinta. Maka si cewek akan paham, jauh sebelum Anda menyebutkan kata "cinta". Ini adalah tulisan Indra O'hara yang pernah saya baca. Dan saya sangat setuju dengan pendapatnya," ujar Keira panjang lebar dengan pembawaan yang begitu tenang dan lembut.
Common knowledge : pengetahuan umum.
Eksplisit menggambarkan sesuatu yang diungkapkan secara langsung tanpa ada yang tersirat, pasti, sangat jelas artinya, sehingga tidak diperlukan kesimpulan dan tidak ada ruang untuk kesulitan dalam pemahaman.
Manifestasi adalah meyakini dan berusaha mewujudkan keinginan kita menjadi nyata.
"Amazing. Saya tidak pernah bertemu dengan wanita seperti kamu. Kamu begitu tenang dan bisa berpikir dengan jernih saat saya tembak. Bahkan bisa mengungkapkan pemikiran orang lain yang pernah kamu baca. Saya semakin tertarik sama kamu," ucap Arsen menatap Keira penuh kekaguman.
"Bukannya saya sombong, tapi ini sudah sering terjadi pada saya, jadi saya sudah terlalu terbiasa dengan hal semacam ini. Jadi, saya tidak lagi mengalami syok karena tiba-tiba di tembak cowok," sahut Keira dengan pembawaan lembut dan tenangnya.
"Saya semakin tertarik sama kamu. Lalu, apa kamu mau menjalin hubungan dengan saya? Jika kamu mau, kamu tidak perlu lagi bekerja. Saya akan memberikan semua yang kamu butuhkan tanpa terkecuali," ucap Arsen terlihat bersungguh-sungguh.
"Maaf, tapi saya sudah memiliki orang yang saya cintai," tolak Keira sopan.
"Oh, begitukah? Kalau boleh tahu, siapa orang yang beruntung itu?" tanya Arsen sedikit kecewa.
"Maaf, ini menyangkut privasi saya. Tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Jadi, saya tidak ingin menjawabnya," ucap Keira yang tidak ingin membahas lebih lanjut tentang hal ini.
"Baru pacaran, bukan? Kalau begitu, saya masih memiliki kesempatan. Jangankan cuma pacaran, yang sudah menikah pun bisa cerai bukan?" tanya Arsen yang nampak bersikeras untuk menjalin hubungan dengan Keira.
"Anda adalah pria terhormat dan berkelas. Anda tidak pantas menjadi pebinor dalam hubungan orang lain," sahut Keira membuat Arsen tersenyum hambar.
*
Sepanjang perjalanan menuju kantor, Zayn merasa tidak tenang. Bayangan wajah wanita yang bernama Keira itu seolah memenuhi pikirannya.
"Apa yang terjadi padaku? Kenapa sekarang bayangan gadis berambut panjang itu hilang dan berganti dengan bayangan wajah wanita bernama Keira itu? Aku sudah tidak waras," gumam Zayn menghela napas berulang kali.
Zayn masuk ke gedung tempatnya bekerja dengan perasaan tak menentu. Pemuda itu masuk ke dalam lift lalu bersandar di dinding lift. Memejamkan matanya seraya memijit pelipisnya sendiri. Setelah keluar dari lift, Zayn bergegas menuju ruangannya.
"Zayn!" panggil Andi yang menghampiri Zayn.
"Ada apa Om?" tanya Zayn.
"Kata papa kamu, semalam kamu tidak pulang. Kamu juga tidak ada di kantor. Kamu dari mana?" tanya Andi dengan setumpuk berkas di tangannya.
"Aku menginap di hotel, Om," sahut Zayn jujur seraya melanjutkan langkah kakinya menuju ruangannya diiringi Andi di sampingnya.
"Apa karena perempuan ular itu?" tanya Andi menghela napas panjang.
"Sudahlah, Om. Aku malas membahas soal dia. Aku ingin minta tolong sama Om untuk mencari asisten buat aku," ucap Zayn mengalihkan pembicaraan, karena malas membahas soal Agnia.
"Kenapa tiba-tiba kamu meminta bantuan Om?" tanya Andi mengernyitkan keningnya.
"Orang-orang yang direkrut bagian HRD memang cerdas dan kompeten, tapi tidak ada yang bisa memahami aku. Seperti Om yang memahami papa, walaupun papa tidak mengatakan apa keinginannya, tapi Om selalu tahu apa keinginan papa. Jadi, aku percaya Om pasti bisa mencarikan asisten merangkap sekretaris yang tepat sesuai keinginan ku. Apalagi Om sudah mengenal aku dari kecil. Om sangat tahu bagaimana aku dan karakter ku," sahut Zayn seraya membuka pintu ruangannya.
"Saya merasa sangat tersanjung dengan pujian Tuan muda. Karena Tuan muda begitu percaya pada saya, maka saya akan melakukan yang terbaik untuk Tuan muda," ucap Andi berbahasa formal dan sopan.
"CK, ayolah, Om! Jangan bercanda! Om tahu, aku paling tidak suka, jika Om bersikap formal seperti ini," decak Zayn terlihat malas.
Zayn memang tidak suka di panggil Andi dengan sebutan "Tuan muda". Zayn juga tidak suka jika Andi berbicara dengan bahasa formal padanya seperti pada ayahnya. Karena itulah, Andi tidak memanggil Zayn dengan panggilan "Tuan muda" dan tidak bicara menggunakan bahasa formal dengan Zayn.
"Okey.. okey.. Om serius," sahut Andi tersenyum tipis, "Om akan mencarikan asisten sekaligus sekretaris pribadi buat kamu. Orang yang bisa mengerti kamu tanpa kamu mengatakan apapun. Semoga saja ada orang yang seperti itu, hingga sekretaris kamu nanti tidak mengundurkan diri seperti sekretaris kamu yang sebelum-sebelumnya," sahut Andi masih dengan senyuman tipis di bibirnya.
Pria paruh baya itu menggeleng pelan mengingat dalam satu tahun sudah ada empat orang yang mengundurkan diri dari posisi sekretaris Zayn, karena tidak tahan dengan sikap Zayn yang terlalu dingin dan datar. Dan sulit memahami keinginan Zayn yang tidak banyak bicara itu.
*
Satu minggu kemudian..
"Zayn! Om sudah mendapatkan asisten buat kamu," ucap Andi yang tiba-tiba sudah berada di depan lift saat Zayn hendak keluar dari lift.
"Om memang selalu bergerak cepat. Tidak mengecewakan," sahut Zayn.
"Semoga saja sesuai request kamu," sahut Andi dengan seulas senyum di bibirnya.
"Mana orangnya Om?"
"Sudah ada di ruangan kamu bersama papa kamu," sahut Andi berjalan beriringan dengan Zayn menuju ruangan Zayn.
"Aku sangat berharap, orang yang Om rekomendasikan itu sesuai dengan keinginan ku. Entah mengapa aku percaya, Om pasti bisa mencari orang yang aku inginkan," ucap Zayn terlihat antusias.
"Om harap, Om tidak mengecewakan kamu. Om sudah menggemblengnya selama beberapa hari ini. Walaupun dia bukan orang yang sangat cerdas, tapi dia bisa dibilang termasuk cerdas. Dan yang membuat Om tertarik padanya adalah, karena dia sangat rajin, ulet dan telaten. Orang cerdas pun bisa kalah, jika melawan orang yang rajin, ulet dan telaten," jelas Andi.
"Ulet? Ulet dalam artian apa, nih?" tanya Zayn mengernyitkan keningnya.
"Tentu saja ulet dalam artian tegas, gigih dan tidak mudah melepaskan atau menyerah," sahut Andi.
"Oh, aku takut mendengar kata ulet. Menurut aku, kata itu identik dengan perempuan. Ulet bulu yang artinya perempuan gatal," celetuk Zayn.
Kamu sendiri memelihara ulet bulu di rumahmu. Kenapa tidak kanu buang saja?" tanya Andi, yang dimaksud adalah Agnia.
"Aku terus mengawasinya. Tunggu dia membuat kesalahan, maka aku akan segera melempar dia keluar dari rumah," sahut Zayn tersenyum dingin.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
KOHAPU
besok lanjut... menunggu asisten 😴
2024-04-25
2
Anik Trisubekti
Siapa ya 🤔
2024-05-21
1
yesi yuniar
andi memang selalu bisa diandalkan 😁
2024-04-14
2