Satu per satu orang yang ada di dalam ruangan itu pun memperkenalkan diri mereka masing-masing beserta jabatan mereka di hotel itu. Tidak terkecuali Keira yang tentu saja selalu.menjadi pusat perhatian mata semua pria, termasuk CEO baru mereka.
Setelah semua orang memperkenalkan diri, Arsen pun meminta laporan dari seluruh divisi secara lisan.
Setelah meeting selesai, semua orang pun meninggalkan ruangan itu. Hanya general manager, CEO dan sekretaris CEO yang masih berada di ruangan itu.
"Sudah berapa lama wanita yang bernama Keira itu bekerja di sini?" tanya Arsen pada general manager.
"Sudah tiga tahun Tuan," sahut general manager sopan.
Sedangkan wanita yang bersama Arsen yang merupakan sekretaris Arsen nampak tidak suka saat mendengar Arsen menanyakan tentang Keira. Bahkan sejak masuk ke dalam ruangan itu, sang sekretaris bisa melihat, Arsen yang mencuri pandang pada Keira.
"Apa dia masih singel?" tanya Arsen to the point, membuat Nina sang sekretaris semakin tidak suka.
"Masih, Tuan," sahut sang general manager yang berusia paruh baya itu.
Arsen tersenyum penuh arti mendengar jawaban dari sang general manager.
*
Arsen dan Nina masih di ruangan Arsen bergelut dengan berkas-berkas yang menumpuk di meja mereka. Arsen melirik jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit.
"Nina, panggil staf yang bernama Keira itu ke ruanganku, setelah itu, kamu bisa langsung istirahat dan kembali lagi kemari setelah jam istirahat," ucap Arsen membuat Nina terlihat tidak senang.
"Baik, Tuan," sahut Nina menampilkan senyuman manis yang dipaksakan, kemudian langsung membereskan mejanya. Walaupun merasa tidak senang, Nina tetap harus mengikuti perintah atasannya.
Nina melangkah keluar dari ruangan Arsen dengan perasaan kesal. Wanita itu tidak langsung mencari Keira, tapi ke pantry.
"Tuan Arsen paling tidak suka menunggu. Aku baru akan memanggil perempuan itu lima belas menit lagi. Biar Tuan Arsen merasa kesal padanya karena harus menunggu lama," gumam Nina seraya minum di pantry sambil membuka akun media sosialnya. Senyuman licik tersungging di bibirnya.
Saat waktu menunjukkan pukul dua belas siang, Nina baru keluar dari pantry dan menghampiri Keira.
"Hei, kamu! Kamu di panggil Tuan Arsen," ucap Nina terlihat angkuh, bahkan enggan memanggil nama Keira.
"Saya?" tanya Keira memastikan bahwa yang di ajak bicara adalah dirinya.
"Memangnya kamu nggak lihat apa, kalau aku bicara sama kamu?" ketus Nina meninggalkan tempat itu begitu saja.
Keira hanya menghela napas panjang, lalu melangkah pergi ke ruangan Arsen. Sedangkan karyawan lain mulai berbisik-bisik.
"Angkuh sekali perempuan itu,"
"Mentang-mentang sekretaris CEO,"
"Muka juga nggak jauh beda sama kita-kita,"
"Sepertinya dia nggak suka sama Keira,"
"Aku lihat dia sangat tidak suka saat Tuan Arsen menatap Keira,"
"Oh, cemburu, toh, ceritanya?"
"Aku rasa Tuan Arsen suka sama Keira, deh!"
"Semua pria matanya jelalatan kalau lihat Keira,"
"Sebenarnya Keira itu beneran ada yang di sukai apa nggak, sih?"
"Jangan nanya sama aku yang sudah jelas nggak tahu jawabannya. Tanya langsung sama orangnya, sekalian minta buktinya,"
Itulah bisik-bisik para rekan Keira. Walaupun Keira tidak pernah meladeni para pria yang mendekati dirinya, tapi tetap saja rekan-rekan wanitanya merasa cemburu.
Keira melangkah menuju ruangan Arsen dengan tidak bersemangat. Keira bukan tidak tahu Arsen menatap dirinya dengan tatapan penuh kekaguman. Dan sekarang pemuda itu memanggil dirinya ke ruangannya.
"Aku malas meladeni para pria yang mendekati aku," gumam Keira yang lagi-lagi hanya bisa menghela napas berkali-kali.
Keira masuk ke dalam ruangan Arsen setelah mengetuk pintu dan si empunya ruangan mengizinkan masuk.
"Tuan memanggil saya?" tanya Keira sopan.
"Oh, akhirnya kau datang juga. Saya sudah lama menunggu kamu. Ikut saya!" titah Arsen bangkit dari duduknya, lalu keluar dari ruangan itu.
Keira mengekor di belakang Arsen dengan tanda tanya di hatinya.
"Perasaan jalanku nggak lambat-lambat amat, tapi kenapa dia mengatakan sudah lama menunggu aku?" gumam Keira lirih.
Ferry yang tanpa sengaja melihat Keira berjalan mengekor mengikuti Arsen pun menghela napas panjang.
"Huff . sekarang sepertinya CEO pun berusaha mendekati Keira. Aku bisa di tendang dari tempat ini, jika berani bersaing dengan orang itu. Nasib jadi orang berkantong tipis. Jangankan memperjuangkan hidup, memperjuangkan cinta pun sulit. Ternyata cinta itu pengorbanan dan penderitaan yang belum tentu bisa mendapatkan kebahagiaan. Dengan kata lain, cinta adalah penderitaan dan penderitaan adalah cinta," gumam seorang pria yang telah merasa kalah sebelum berperang.
Tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka berdua, karena Keira mengekor di belakang Arsen, hingga Arsen berjalan menuju parkiran khusus untuk CEO.
"Kenapa ke parkiran? Jangan-jangan dia mau mengajak aku pergi? Huff..malas sekali," gumam Keira lirih.
Dan benar saja, Arsen membuka pintu mobil bagian penumpang di samping kemudi, lalu menatap Keira.
"Masuklah!" pinta Arsen.
"Kita mau kemana, Tuan?" tanya Keira yang masih enggan untuk masuk ke dalam mobil.
"Temani saya makan siang. Ayo, masuk!" pinta Arsen sekali lagi.
Sebenarnya Arsen agak kesal karena menunggu Keira selama hampir empat puluh lima menit. Karena itu, sepanjang perjalanan dari ruangannya, hingga ke parkiran ini, Arsen tidak bicara apapun pada Keira.
Mau tak mau, akhirnya Keira pun masuk ke dalam mobil, walaupun sebenarnya Keira sangat enggan. Keira tidak bisa menolak lagi. Seandainya dari awal Arsen mengatakan akan mengajaknya makan siang, pasti Keira akan menolaknya dengan halus. Tapi sekarang semua itu sudah terlambat.
"Di hotel juga ada restoran, kenapa harus makan di luar? Ini pasti modus buat mendekati aku," gerutu Keira dalam hati.
"Kamu tinggal di mana?" tanya Arsen saat mulai melajukan mobilnya.
"Tidak terlalu jauh dari sini," sahut Keira enggan mengatakan alamat rumahnya.
"Spesifiknya di daerah mana?" tanya Arsen.
"Nggak jauh dari sini," sahut Keira tetap pada jawaban semula.
Arsen tersenyum masam mendengar jawaban Keira yang jelas-jelas tidak ingin memberitahukan alamat rumahnya.
"Apa makanan kesukaan kamu?"
"Saya suka semua," sahut Keira lagi-lagi tidak ingin mengatakan banyak hal tentang dirinya.
Selama dalam perjalanan, Arsen terus mengajak Keira mengobrol. Namun Keira hanya menjawab seadanya dan seperlunya, hingga membuat Arsen harus memutar otak untuk mencari topik pembicaraan.
Arsen mengajak Keira ke sebuah restoran elit dan memesan ruangan VIP. Sejak pertama melihat Keira, Arsen langsung menyukai Keira, karena itu Arsen tidak buang-buang waktu dan langsung mendekati Keira.
"Kamu pesan saja apa yang kamu suka," ucap Arsen tersenyum manis pada Keira.
"Terima kasih. Tapi seharusnya Tuan tidak perlu mengajak saya ke sini. Saya takut karyawan yang lain menggosipkan kita yang tidak-tidak," ucap Keira sopan dan lembut, tapi ada ketegasan dalam setiap kata-katanya.
"Kamu begitu takut digosipkan mereka? Gosip apa yang kira-kira akan mereka buat? Tentang saya dan kamu menjalin hubungan? Kalau itu yang digosipkan mereka, saya tidak apa-apa. Kita bisa menjadikan gosip itu kenyataan. Bagaimana? Kamu mau menjalin hubungan dengan saya?" tanya Arsen penuh senyuman menatap Keira yang selalu terlihat tenang itu.
Arsen begitu to the point tanpa basa basi. Baru dua kali bertatap muka dan belum sehari mengenal Keira, tapi pemuda itu langsung berani mengajak Keira menjalin hubungan.
Keira tersenyum samar mendengar pernyataan Arsen. Tidak menyangka akan di tembak Arsen seperti ini. Bukan ditembak dengan senjata api yang bisa bikin mati, tapi di tembak dalam artian menyatakan cinta. Sedangkan mereka belum satu hari kenal. Hal ini benar-benar amazing bagi Keira.
"Anda sedang nembak saya?" tanya Keira terdengar tenang.
"Ya," jawab Arsen tanpa keraguan.
"Kita baru kenal beberapa jam, belum satu hari. Tapi Anda nembak saya? Apa alasannya? Karena melihat fisik saya?" tanya Keira tersenyum hambar.
"Kenapa kalau kita baru mengenal? Saya suka sama kamu sejak melihat kamu. Bukankah normal, jika saya menyukai wanita cantik? Apa salah jika saya menyatakan cinta sama kamu?" tanya Arsen tersenyum tipis.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Anik Trisubekti
ciri ciri biaya darat nih Arsen 😄
2024-05-21
0
KOHAPU
second male lead?
2024-04-25
2
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat
2024-04-16
2