19. Pergi Begitu Saja

Meskipun masih syok dengan keadaan dirinya saat ini, namun Zayn menerima panggilan telepon dari Yoga.

"Bos, bos dimana? Semalam bos mengatakan akan tiba di lokasi tepat waktu. Kenapa sampai sekarang belum berada di lokasi? Bos membuatku cemas. Cepat kemari bos, atau klien kita akan kecewa. Tadi aku sudah berbohong kalau bos terjebak macet," cerocos Yoga dari sambungan telepon.

"Aku ke sana sekarang," ucap Zayn langsung mengakhiri panggilan dan bergegas memakai pakaiannya dengan terburu-buru.

Sambil memakai pakaiannya, Zayn mengamati kamar itu. Tidak ada tanda-tanda ada orang lain di kamar itu. Di dalam kamar mandi pun tidak terdengar suara apapun. Zayn tidak mengetahui, kalau ada Keira yang sedang berendam di dalam bathtub.

"Shiitt! Terpaksa aku nggak mandi," gumam Zayn, lalu bergegas keluar dari kamar itu. Setelah semalam bergulat panas di atas ranjang hingga beberapa kali, Zayn tidak sempat membersihkan diri karena harus segera bertemu dengan klien.

Zayn mengendarai mobilnya meninggalkan hotel itu dengan perasaan tak menentu. Terbangun dalam keadaan ranjang tempatnya tidur seperti kapal pecah dan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang membuat pikiran Zayn menjadi kacau.

"Siapa wanita yang aku tiduri semalam? Di memori otakku hanya ada wanita yang bernama Keira itu. Aku merasa melakukannya dengan dia. Tapi aku tidak yakin. Karena aku selalu terbayang-bayang wajahnya semenjak kami bertemu. Di tambah lagi semalam aku setengah mabuk. Aku akan menyelidiki siapa wanita yang aku tiduri itu. Aku harap bukan wanita yang ingin menjebak ataupun memanfaatkan diriku," gumam Zayn dengan pikiran tak menentu.

Sedangkan Keira yang berendam di dalam bathtub akhirnya menyelesaikan mandinya. Walaupun dalam benaknya masih bertanya-tanya, kenapa dirinya bisa terhipnotis oleh Zayn. Kenapa dirinya bisa terlena oleh setiap sentuhan Zayn di tubuhnya. Bahkan tubuh Keira terasa meremang, saat mengingat setiap sentuhan bibir, lidah dan juga jemari tangan Zayn di tubuhnya.

Namun ada lagi tanda tanya besar dalam hatinya, yaitu kenapa dirinya sudah tidak perawan lagi? Hal itu benar-benar tidak bisa Keira ingat.

Keira menatap tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang. Begitu banyak tanda cinta yang ditinggalkan Zayn. Hampir seluruh tubuhnya ada tanda berwarna merah dan juga keunguan. Dari leher, dada, perut, hingga di paha pun ada. Sepertinya Zayn tidak melewatkan tubuhnya satu inci pun.

"Dia membuat tanda sebanyak ini di tubuh ku tanpa aku sadari. Ah iya, apa dia belum bangun? Bagaimana aku bicara dengan dia nanti? Aku malu sekali. Aku seperti wanita murahan yang mudah sekali terhipnotis olehnya dan menikmati sentuhan serta apapun yang dia lakukan di tubuhku," gumam Keira yang rasanya enggan untuk keluar dari kamar mandi.

Walaupun bingung harus bagaimana menghadapi pemuda yang telah meniduri dirinya semalam, tapi mau tak mau Keira harus keluar dari kamar mandi untuk menemui dan bicara dengan Zayn.

Namun Keira terkejut saat keluar dari kamar mandi tidak melihat siapapun di dalam kamar. Hanya ada ranjang bagaikan kapal pecah tempat dirinya dan Zayn melakukan kegiatan panas semalam.

"Dia sudah pergi? Pergi begitu saja? Aku bahkan tidak tahu siapa namanya, apalagi alamat rumahnya.. Apa dia sengaja kabur karena nggak mau bertanggung jawab atas perbuatannya? Bertanya pada pihak hotel siapa orang yang memesan kamar ini pun tidak mungkin. Semua orang tahu, hotel memiliki tanggung jawab hukum dan etika untuk melindungi privasi tamunya. Mereka tidak akan memberitahukan nama tamu mereka kepada siapa pun kecuali diwajibkan oleh hukum, seperti sebagai tanggapan terhadap perintah pengadilan atau penyelidikan penegakan hukum. Ini semua salahku. Aku mandi terlalu lama, hingga dia pergi tanpa aku ketahui," gumam Keira terduduk lesu.

Entah bagaimana hasilnya, Keira merasa harus bicara dengan orang yang sudah meniduri dirinya semalam. Walaupun dirinya sudah tidak lagi perawan, sebelum ditiduri Zayn, tapi Keira tetap ingin meminta pertanggung jawaban Zayn.

Keira tersentak dari kegalauan hatinya saat handphonenya berdering. Keira terkejut saat melihat mamanya lah yang sedang menghubungi dirinya.

"Ya,Tuhan..aku lupa, aku telah meninggalkan mama semalaman," gumam Keira, lalu bergegas menerima panggilan dari mamanya.

"Halo, Sayang! Kamu di mana?" tanya Dyah terlihat tidak tenang karena tidak mendapati putrinya saat bangun dari tidur tadi. Mengira Keira ada perlu di luar, tapi sudah satu jam ditunggu, Keira tak kunjung muncul juga. Karena itu Dyah memutuskan menghubungi putrinya untuk memastikan keberadaan dan keadaan putrinya.

"Ah, aku masih di sekitar area hotel, ma. Apa mama menginginkan sesuatu?" tanya. Keira.

"Tolong belikan Mama kartu perdana. Mama ingin mengganti nomor telepon Mama. Oh, ya, Mama sudah memesan sarapan untuk kita, setelah sarapan kita check out. Mama ingin mencari tempat tinggal," sahut Dyah dengan wajah sendu.

"Okey, akan aku belikan," sahut Keira.

Kartu perdana adalah kartu SIM yang baru digunakan pertama kali, jadi masih baru dan belum pernah digunakan sama sekali sebelumnya.

Setelah panggilan di akhiri, Keira pun membelikan kartu perdana untuk Dyah. Sedangkan Dyah yang berada di kamar hotelnya nampak menatap layar handphonenya dengan tatapan sendu.

"Dia benar-benar senang karena akan bercerai dariku. Terbukti dia tidak menghubungi aku sama sekali setelah kejadian semalam. Walaupun handphonenya telah rusak karena aku banting, tapi bukankan dia bisa meminjam handphone pelayan? Pelayanan di rumah tahu nomor telepon ku," gumam Dyah tersenyum masam.

Dyah merasa Bramasta sama sekali tidak menghargai cinta, kasih sayang dan perhatian yang dirinya berikan selama dua puluh sembilan tahun ini. Dyah benar-benar merasa bodoh karena mati-matian mempertahankan orang yang tidak mencintai dirinya. Dua puluh sembilan tahun waktunya terbuang sia-sia. Seharusnya dirinya melepaskan Bramasta saat dirinya tahu hati Bramasta bukan miliknya.

Namun perasaan cinta Dyah pada Bramasta mengalahkan segalanya. Benar bahwa cinta itu buta. Dilansir dari Robbins Research International Inc, 'cinta buta' mengacu pada fenomena di mana seseorang dalam hubungan cinta cenderung mengabaikan kekurangan pasangan mereka, bahkan jika hal itu jelas terlihat bagi orang lain.

Hal ini disebabkan oleh adanya faktor emosional yang mendominasi pada awal hubungan, di mana orang tersebut terpesona oleh perasaan cinta dan keinginan untuk membuat pasangan mereka bahagia.

Mereka cenderung melihat pasangan mereka melalui kacamata yang dipenuhi cinta, yang mengurangi kemampuan mereka untuk melihat kekurangan yang ada. Hal ini disebabkan oleh fokus yang lebih besar pada emosi dan perasaan daripada fokus pada pertimbangan rasional.

Saat seseorang mencintai dengan tulus, pikirannya terfokus pada bagaimana membuat pasangannya bahagia, terinspirasi, dan semua yang diinginkannya terpenuhi.

Mereka merasa terdorong untuk menjelajahi dan mengetahui segala hal tentang pasangan mereka, tanpa memikirkan seberapa banyak yang mereka berikan atau apakah pasangan mereka cocok dengan gambaran ideal dalam pikiran mereka.

Namun, tahap ini tidak bertahan selamanya. Ada saatnya ketika kita mulai melihat kekurangan dan perbedaan, dan saat itulah cinta tidak lagi buta.

Ketika logika mulai mengambil alih, Anda mulai menyadari sifat-sifat yang sebelumnya Anda abaikan di awal hubungan. Dan itulah yang dirasakan Dyah saat ini. Mata hati Dyah mulai terbuka dan menyadari bahwa cinta yang bertepuk sebelah tangan tidak akan membuahkan kebahagiaan.

Kendati logika memang penting, namun terkadang bisa berdampak buruk terutama dalam hubungan. Ini seperti seseorang yang terlalu banyak memikirkan hal-hal, daripada benar-benar mencintai pasangannya dengan sepenuh hati. Intinya,, kita boleh mencintai, tapi jangan sampai kehilangan logika.

Tak lama kemudian, Keira pun sudah kembali ke kamar hotel mamanya. Dyah nampak senang melihat kedatangan putrinya itu.

"Rencananya mama akan mencari tempat tinggal yang seperti apa?" tanya Keira setelah mereka sarapan bersama.

"Sebuah rumah yang sederhana saja. Kamu mau, 'kan, tinggal bersama mama? Nggak apa-apa, 'kan tinggal di rumah yang sederhana?" tanya Dyah ragu, takut Keira tidak mau tinggal bersama dirinya.

"Aku akan tinggal di manapun mama tinggal. Tapi jangan terlalu jauh dari tempat kerjaku, ya, ma!" pinta Keira.

"Iya, mama akan mencari tempat yang dekat dengan tempat kerja kamu. Mama ingin membuka usaha. Mama akan membuka restoran untuk menghidupi kita berdua," sahut Dyah setelah memikirkan masa depan mereka mengingat dirinya akan segera bercerai dengan Bramasta.

"Terserah mama saja. Aku mendukung mama, apapun keputusan mama," sahut Keira tersenyum lembut.

Di sisi lain, seorang pria paruh baya nampak terbaring di salah satu ranjang rumah sakit. Pria yang semalam mengalami kecelakaan.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Bunda windi❤ 💚

Bunda windi❤ 💚

mungkin pak bramasta itu yang kecelakaan dia mau mencari bu Dyah

2024-04-20

3

Hany

Hany

Bramasta
wow.. ternyata dia kecelakaan

2024-04-18

3

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

satu kata buat bram. mampoossss....

2024-05-03

2

lihat semua
Episodes
1 1. Lebih Baik Lupa
2 2. Berkunjung
3 3. Rasa Yang Tertinggal
4 4. Tanggung Jawab
5 5. Luka Karena Cinta
6 6. Tak Sesuai Ekspektasi
7 7. CEO Baru
8 8. Nembak
9 9. Asisten
10 10. Rahasia
11 11. Saran
12 12. Chemistry
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Menempel
15 15. Terhipnotis
16 16. Batas
17 17. Fatamorgana
18 18. Seperti Mimpi
19 19. Pergi Begitu Saja
20 20. Sakit
21 21. Tak Punya Privasi
22 22. Galau
23 23. Tantangan
24 24. Berbohong
25 25. Tertekan
26 26. Gosip
27 27. Pingsan
28 28. Bersedia
29 29. Berdebat
30 30. Tidak Berdaya
31 31. Merasa Bersalah
32 32. Secepatnya
33 33. Tersindir
34 34. Terkejut
35 35. Restu
36 36. Dejavu
37 37. Terasa Sakit
38 38. Curiga
39 39. Nafkah
40 40. Mencari
41 41. Kebersamaan
42 42. Jurus
43 43. Marah
44 44. Salah Menilai
45 45. Keras Kepala
46 46. Yang Kedua
47 47. Terbuai
48 48. Masih Ragu
49 49. Hanya Kamu
50 50. Istimewa
51 51. Tidak Terima
52 52. Menghilangkan Stres
53 53. Tidak Seharusnya
54 54. Berbeda
55 55. Ingin Tahu
56 56. Jauh Lebih
57 57. Tanda-tanda
58 58. Keira Mencari Zayn
59 59. Memperkenalkan
60 60. Mirip
61 61. Posesif
62 62. Bertemu Lagi
63 63. Pelukan Rindu
64 64. Bercerita
65 65. Merendahkan
66 66. Hubungan
67 67. Iri dan Menyesal
68 68. Memilih Jujur
69 69. Bukan Aku, Tapi Dia
70 70. Menyadari
71 71. Bisa Diandalkan
72 72. Menata Hati
73 73. Aku Adalah Aku
74 74. Apakah Benar Cinta?
75 75. Belum Kawin
76 76. Perkelahian
77 77. Angkuh
78 78. Badass
79 79. Mengajari
80 80. Ketahuan
81 81. Baru Tahu
82 82. Tidak Percaya
83 83. Misteri
84 84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85 85. Memprediksi
86 86. Penuh Harap
87 87. Mengaku Bersalah
88 88. Sama Seperti Dulu
89 89. Memberi Pelajaran
90 90. Memohon
91 91. Rasa Syukur
92 92. Woro-woro
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Lebih Baik Lupa
2
2. Berkunjung
3
3. Rasa Yang Tertinggal
4
4. Tanggung Jawab
5
5. Luka Karena Cinta
6
6. Tak Sesuai Ekspektasi
7
7. CEO Baru
8
8. Nembak
9
9. Asisten
10
10. Rahasia
11
11. Saran
12
12. Chemistry
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Menempel
15
15. Terhipnotis
16
16. Batas
17
17. Fatamorgana
18
18. Seperti Mimpi
19
19. Pergi Begitu Saja
20
20. Sakit
21
21. Tak Punya Privasi
22
22. Galau
23
23. Tantangan
24
24. Berbohong
25
25. Tertekan
26
26. Gosip
27
27. Pingsan
28
28. Bersedia
29
29. Berdebat
30
30. Tidak Berdaya
31
31. Merasa Bersalah
32
32. Secepatnya
33
33. Tersindir
34
34. Terkejut
35
35. Restu
36
36. Dejavu
37
37. Terasa Sakit
38
38. Curiga
39
39. Nafkah
40
40. Mencari
41
41. Kebersamaan
42
42. Jurus
43
43. Marah
44
44. Salah Menilai
45
45. Keras Kepala
46
46. Yang Kedua
47
47. Terbuai
48
48. Masih Ragu
49
49. Hanya Kamu
50
50. Istimewa
51
51. Tidak Terima
52
52. Menghilangkan Stres
53
53. Tidak Seharusnya
54
54. Berbeda
55
55. Ingin Tahu
56
56. Jauh Lebih
57
57. Tanda-tanda
58
58. Keira Mencari Zayn
59
59. Memperkenalkan
60
60. Mirip
61
61. Posesif
62
62. Bertemu Lagi
63
63. Pelukan Rindu
64
64. Bercerita
65
65. Merendahkan
66
66. Hubungan
67
67. Iri dan Menyesal
68
68. Memilih Jujur
69
69. Bukan Aku, Tapi Dia
70
70. Menyadari
71
71. Bisa Diandalkan
72
72. Menata Hati
73
73. Aku Adalah Aku
74
74. Apakah Benar Cinta?
75
75. Belum Kawin
76
76. Perkelahian
77
77. Angkuh
78
78. Badass
79
79. Mengajari
80
80. Ketahuan
81
81. Baru Tahu
82
82. Tidak Percaya
83
83. Misteri
84
84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85
85. Memprediksi
86
86. Penuh Harap
87
87. Mengaku Bersalah
88
88. Sama Seperti Dulu
89
89. Memberi Pelajaran
90
90. Memohon
91
91. Rasa Syukur
92
92. Woro-woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!