3. Rasa Yang Tertinggal

Agnia mendekat ke ranjang tempat Zayn berbaring. Namun saat mulutnya baru setengah terbuka ingin berbicara, seorang dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan itu dan langsung memeriksa keadaan Zayn.

"Bagaimana keadaan putra saya, dok?" tanya Rayyan setelah dokter selesai memeriksa Zayn.

"Kondisinya sudah semakin membaik. Tuan tidak perlu cemas. Daya tahan tubuh putra Anda sangat bagus. Secepatnya putra Anda akan pulih," jelas dokter itu, kemudian pamit untuk memeriksa pasien lain.

Agnia kembali menghampiri Zayn dengan senyuman manis di bibirnya.

"Aku senang sekali, akhirnya kamu sadar kembali," ucap Agnia seraya mengulurkan tangannya hendak memegang tangan Zayn.

"Jangan sentuh aku!" ucap Zayn dengan suara lemah, tapi terdengar dingin saat tangan Agnia hampir menyentuh tangannya. Bahkan wajah Zayn terlihat dingin pada Agnia. Pemuda itu menatap Agnia dengan tatapan tidak suka.

"Nia, Zayn tidak suka di sentuh sembarangan orang," ucap Aurora memberi pengertian pada Agnia.

"Tapi Tante..aku adalah pacarnya. Kami sering bergandengan tangan, bahkan.. berpelukan," ucap Agnia dengan suara pelan di ujung kalimat. Gadis itu tertunduk dengan wajah terlihat sedih.

"Sorry, aku nggak ingat sama kamu. Kamu nggak ada di dalam memori ku," ucap Zayn datar seraya memalingkan wajahnya.

"Tapi..kita.."

"Pergi!" ucap Zayn memotong kata-kata Agnia dengan suara lemah, tapi terdengar berat dan dingin penuh penekanan tanpa menatap Agnia.

"Zayn baru saja sadar, tolong berikan kenyamanan padanya. Jangan merusak suasana hatinya. Dia tidak suka melihat kamu," ucap Rayyan datar, secara tidak langsung mengusir Agnia.

"Saya akan menunggu di luar," sahut Agnia beringsut keluar dari ruangan itu dengan wajah tertunduk sambil menangis. Namun Zayn sama sekali tidak peduli.

Aurora hanya menghela napas panjang melihat Agnia yang keluar dari ruangan itu sambil menangis. Sedangkan Rayyan nampak acuh.

"Ssstt.." desis Zayn seraya memegang kepalanya.

"Kamu kenapa?" tanya Aurora nampak khawatir, demikian pula dengan Rayyan.

"Kepalaku sakit, ma," sahut Zayn masih memegangi kepalanya, "dalam ingatanku, aku melihat bayangan seorang wanita berambut panjang. Dia memanggil ku dengan suara manja. Siapa dia? Aku tidak bisa mengingat wajahnya," batin Zayn, masih memegangi kepalanya.

Melihat Zayn yang kesakitan, Rayyan kembali memanggil dokter. Akhirnya Zayn di bawa ke sebuah ruangan untuk diperiksa lebah lanjut.

Namun saat melewati sebuah ruangan, entah mengapa. Zayn tiba-tiba merasa jantungnya berdegup kencang. Ada perasaan ingin masuk ke ruangan itu. Tapi Zayn pun tidak tahu kenapa.

Saat ini, Rayyan dan Aurora nampak cemas menunggu hasil pemeriksaan. Sedangkan Agnia juga masih menunggu di luar ruangan tempat Zayn diperiksa.

"Bagaimana keadaan putra kami, Dok?" tanya Rayyan begitu dokter selesai memeriksa.

"Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata putra Anda mengalami amnesia retrograde, yaitu istilah amnesia yang biasanya ditunjukkan pada penderita yang mengalami kesulitan untuk memperoleh kembali ingatan atau kejadian dimasa lalu. Hal ini karena Zayn mengalami cedera pada otak dan menjalani operasi di bagian kepala, sehingga mengakibatkan hilangnya sebagian memori ingatan,"

"Amnesia retrograde menunjukkan gejala di mana seseorang kehilangan ingatan yang terbentuk sebelum kejadian yang menyebabkan amnesia. Biasanya, retrograde amnesia akan memengaruhi ingatan masa lalu yang baru dialami, bukan ingatan yang telah ada beberapa tahun lalu,. Amnesia retrograde terkadang bersifat sementara tetapi bisa juga permanen atau progresif,"

"Kesembuhan amnesia retrograde biasanya akan terjadi secara tiba-tiba atau spontan dan tanpa ada unsur paksaan sama sekali. Karena jika dilakukan secara paksa justru mereka tidak bisa mengingat apapun sama sekali. Sehingga akan lebih baik ingatan mereka dikembalikan secara alami dan spontan, namun masih dalam arahan medis," jelas dokter panjang lebar.

"Amnesia yang di alami Zayn memengaruhi ingatan masa lalu yang baru dialami, bukan ingatan yang telah ada beberapa tahun lalu. Maksud dokter, apakah Zayn akan melupakan kejadian beberapa tahun sebelum kecelakaan?" tanya Rayyan memastikan dirinya tidak salah memahami penjelasan dokter tadi.

"Benar. Menurut pemeriksaan kami tadi, putra Anda tidak dapat mengingat kejadian yang dialaminya tiga tahun terakhir ini," jelas dokter.

"Zayn baru saja lulus SMA. Itu berarti, Zayn tidak mengingat masa-masa SMA -nya?" tanya Aurora.

"Benar. Menurut pemeriksaan tadi, putra Anda hanya mengingat kejadian dari masa kecil hingga masa SMP," sahut dokter membenarkan.

*

Setelah selesai diperiksa, akhirnya Zayn kembali ke kamar rawatnya. Agnia tetap saja mengekor di belakang mereka, meskipun tidak di anggap sama sekali oleh Zayn.

"Pa, berhenti dulu," pinta Zayn tiba-tiba saat mereka hampir melewati sebuah ruangan.

"Ada apa?" tanya Rayyan yang mendorong kursi roda Zayn, karena Zayn masih terlalu lemah untuk berjalan.

"Aku..aku ingin melihat orang yang ada di ruangan ini," ucap Zayn membuat Rayyan, Aurora dan Agnia saling menatap.

"Kenapa kamu ingin melihat orang yang ada di dalam sana? Apa kamu mengenalnya?" tanya Aurora.

"Maaf, pasien di dalam belum bisa di kunjungi," ucap seorang perawat yang kebetulan baru keluar dari ruangan itu dan mendengar percakapan Zayn dan Rayyan.

"Kamu dengar, 'kan, Zayn? Pasien di dalam sana belum bisa dikunjungi," ujar Rayyan, kemudian kembali mendorong kursi roda Zayn.

Zayn menatap ruangan itu dengan perasaan tidak menentu. Bahkan jantungnya kembali berdegup kencang. Entah mengapa Zayn ingin sekali masuk ke dalam ruangan itu.

Ruangan yang di dalamnya ada seorang wanita berambut panjang dengan selang infus di tangannya, ventilator dan beberapa alat medis lainnya menempel di tubuhnya. Wajah wanita itu di bebat dengan perban, hingga wajahnya tidak terlihat. Matanya nampak terpejam rapat.

Ventilator adalah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan pasien yang tidak dapat bernapas sendiri.

"Pa, rumah sakit ini, bukan rumah sakit Tante Fina?" tanya Zayn setelah kembali berbaring di ruangan rawatnya.

"Bukan. Kita di kota lain," jawab Rayyan.

"Aku kecelakaan di kota lain? Sedang apa aku di kota ini, pa?" tanya Zayn lagi.

"Kita datang kemari dalam perjalanan bisnis," dusta Rayyan.

Sedangkan Agnia nampak mengernyitkan keningnya mendengar Rayyan yang tidak jujur mengatakan, bawah Zayn sebenarnya sekolah di kota ini.

Ya, setelah mendengar penjelasan dari dokter, akhirnya Rayyan dan Aurora sepakat untuk menyembunyikan bahwa Zayn pernah sekolah di kota ini. Hal itu mereka lakukan karena mengingat perkataan Buntala yang secara tidak langsung mengatakan, bahwa Zayn memiliki kenangan yang menyakitkan di kota ini.

Selama Zayn dirawat, Agnia tetap setia menunggu Zayn. Namun Zayn nampak mengacuhkan Agnia. Bahkan bersikap dingin pada Agnia. Meski demikian, Agnia tetap menunggu Zayn.

Setelah beberapa hari di rawat, akhirnya Zayn diperbolehkan pulang. Agnia juga ikut pulang bersama Zayn dan orang tua Zayn. Bahkan saat di pesawat, Agnia duduk di samping Zayn. Namun Zayn tetap mengacuhkan Agnia, seolah mengganggap Agnia tidak pernah ada

Zayn menatap ke arah jendela pesawat yang menampilkan pemandangan awan. Tatapan pemuda itu menerawang jauh.

"Kenapa aku merasa enggan meninggalkan kota itu? Aku merasa aku sangat familiar dengan kota itu. Aku merasa ada sesuatu yang sangat penting bagiku di kota itu yang tertinggal. Tapi apa?" gumam Zayn dalam hati.

Zayn sama sekali tidak mengerti, mengapa dirinya merasa sangat sedih meninggalkan kota itu. Zayn merasa ada yang tertinggal di kota itu yang membuat ada rongga kosong di dalam hatinya. Seolah nyawa, hati dan jiwanya saat ini tinggal separuh dan separuhnya lagi tertinggal di kota itu.

Orang tuanya dan Agnia mengatakan bahwa dirinya datang ke kota itu karena perjalanan bisnis dan ingin berlibur dengan Agnia. Namun entah mengapa, Zayn tidak mempercayainya.

*

Sementara itu, di rumah sakit tempat Zayn dirawat sebelumnya, seorang wanita paruh baya nampak duduk menunggu dengan wajah yang terlihat was-was

Tak lama kemudian, seorang dokter keluar dari sebuah ruangan.

"Bagaimana keadaan putri saya, Dok?" tanya wanita paruh baya itu nampak tidak sabar.

"Menurut pemeriksaan, putri anda mengalami amnesia, atau hilang ingatan. Putri anda tidak bisa mengingat apapun, termasuk tentang informasi identitasnya sendiri," jelas dokter.

"Amnesia? I..ini permanen atau sementara, Dok?" tanya wanita paruh baya itu dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan.

"Melihat putri Anda yang sempat koma beberapa hari dan cedera di kepalanya cukup parah, kemungkinan putri Anda akan mengalami amnesia permanen," jelas dokter.

"Benarkah? Bagus sekali," ucap wanita paruh baya itu terlihat lega dan senang.

"Kenapa Anda malah terlihat bahagia setelah mengetahui putri Anda mengalami amnesia?" tanya dokter itu merasa heran.

...🌟...

...Ada yang kosong dalam jiwaku, ada yang hilang dari hati ku, ada yang kurang dari napas ku, yaitu kamu....

...Walau memori tentangmu tak ada lagi di ingatan ku, namun hatiku tetap merasakan kehadiranmu....

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Endang Supriati

Endang Supriati

adehh..nanti si agni ngaku hamil, entah anak siapa!! terus konglomererat percaya aja begitu. penulis blom pernah berteman dgn para pengusaha atau konglomerat. susah masuk komunitas mereka klu tdk segolongan.apalagi ngakua ,pacar kekasih,istri hamillll.
tdk sembarangan dah..di cek dulu,cari tahu siapa calon mantunya!!

2024-04-23

1

sum mia

sum mia

beneran kan.... tuh cewek yang koma Khaira.... makanya Zayn merasa ingin masuk dan melihatnya , otaknya mungkin gak bisa mengingat nya tapi hatinya hanya tertuju pada Khaira . dan kasihan sama pak Buntala dan bu Nawang, anak mereka cuman satu ya khaira tapi sudah dinyatakan meninggal . padahal sebenarnya masih hidup . semoga wanita paruh baya itu orang baik dan nantinya tidaklah memanfaatkan dan menyakiti Khaira .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2024-04-01

36

Ddek Aish

Ddek Aish

apa identitasnya yg ninggal di ganti sama khaira

2024-04-25

3

lihat semua
Episodes
1 1. Lebih Baik Lupa
2 2. Berkunjung
3 3. Rasa Yang Tertinggal
4 4. Tanggung Jawab
5 5. Luka Karena Cinta
6 6. Tak Sesuai Ekspektasi
7 7. CEO Baru
8 8. Nembak
9 9. Asisten
10 10. Rahasia
11 11. Saran
12 12. Chemistry
13 13. Jatuh Cinta?
14 14. Menempel
15 15. Terhipnotis
16 16. Batas
17 17. Fatamorgana
18 18. Seperti Mimpi
19 19. Pergi Begitu Saja
20 20. Sakit
21 21. Tak Punya Privasi
22 22. Galau
23 23. Tantangan
24 24. Berbohong
25 25. Tertekan
26 26. Gosip
27 27. Pingsan
28 28. Bersedia
29 29. Berdebat
30 30. Tidak Berdaya
31 31. Merasa Bersalah
32 32. Secepatnya
33 33. Tersindir
34 34. Terkejut
35 35. Restu
36 36. Dejavu
37 37. Terasa Sakit
38 38. Curiga
39 39. Nafkah
40 40. Mencari
41 41. Kebersamaan
42 42. Jurus
43 43. Marah
44 44. Salah Menilai
45 45. Keras Kepala
46 46. Yang Kedua
47 47. Terbuai
48 48. Masih Ragu
49 49. Hanya Kamu
50 50. Istimewa
51 51. Tidak Terima
52 52. Menghilangkan Stres
53 53. Tidak Seharusnya
54 54. Berbeda
55 55. Ingin Tahu
56 56. Jauh Lebih
57 57. Tanda-tanda
58 58. Keira Mencari Zayn
59 59. Memperkenalkan
60 60. Mirip
61 61. Posesif
62 62. Bertemu Lagi
63 63. Pelukan Rindu
64 64. Bercerita
65 65. Merendahkan
66 66. Hubungan
67 67. Iri dan Menyesal
68 68. Memilih Jujur
69 69. Bukan Aku, Tapi Dia
70 70. Menyadari
71 71. Bisa Diandalkan
72 72. Menata Hati
73 73. Aku Adalah Aku
74 74. Apakah Benar Cinta?
75 75. Belum Kawin
76 76. Perkelahian
77 77. Angkuh
78 78. Badass
79 79. Mengajari
80 80. Ketahuan
81 81. Baru Tahu
82 82. Tidak Percaya
83 83. Misteri
84 84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85 85. Memprediksi
86 86. Penuh Harap
87 87. Mengaku Bersalah
88 88. Sama Seperti Dulu
89 89. Memberi Pelajaran
90 90. Memohon
91 91. Rasa Syukur
92 92. Woro-woro
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Lebih Baik Lupa
2
2. Berkunjung
3
3. Rasa Yang Tertinggal
4
4. Tanggung Jawab
5
5. Luka Karena Cinta
6
6. Tak Sesuai Ekspektasi
7
7. CEO Baru
8
8. Nembak
9
9. Asisten
10
10. Rahasia
11
11. Saran
12
12. Chemistry
13
13. Jatuh Cinta?
14
14. Menempel
15
15. Terhipnotis
16
16. Batas
17
17. Fatamorgana
18
18. Seperti Mimpi
19
19. Pergi Begitu Saja
20
20. Sakit
21
21. Tak Punya Privasi
22
22. Galau
23
23. Tantangan
24
24. Berbohong
25
25. Tertekan
26
26. Gosip
27
27. Pingsan
28
28. Bersedia
29
29. Berdebat
30
30. Tidak Berdaya
31
31. Merasa Bersalah
32
32. Secepatnya
33
33. Tersindir
34
34. Terkejut
35
35. Restu
36
36. Dejavu
37
37. Terasa Sakit
38
38. Curiga
39
39. Nafkah
40
40. Mencari
41
41. Kebersamaan
42
42. Jurus
43
43. Marah
44
44. Salah Menilai
45
45. Keras Kepala
46
46. Yang Kedua
47
47. Terbuai
48
48. Masih Ragu
49
49. Hanya Kamu
50
50. Istimewa
51
51. Tidak Terima
52
52. Menghilangkan Stres
53
53. Tidak Seharusnya
54
54. Berbeda
55
55. Ingin Tahu
56
56. Jauh Lebih
57
57. Tanda-tanda
58
58. Keira Mencari Zayn
59
59. Memperkenalkan
60
60. Mirip
61
61. Posesif
62
62. Bertemu Lagi
63
63. Pelukan Rindu
64
64. Bercerita
65
65. Merendahkan
66
66. Hubungan
67
67. Iri dan Menyesal
68
68. Memilih Jujur
69
69. Bukan Aku, Tapi Dia
70
70. Menyadari
71
71. Bisa Diandalkan
72
72. Menata Hati
73
73. Aku Adalah Aku
74
74. Apakah Benar Cinta?
75
75. Belum Kawin
76
76. Perkelahian
77
77. Angkuh
78
78. Badass
79
79. Mengajari
80
80. Ketahuan
81
81. Baru Tahu
82
82. Tidak Percaya
83
83. Misteri
84
84. Tidak Sesuai Ekspektasi
85
85. Memprediksi
86
86. Penuh Harap
87
87. Mengaku Bersalah
88
88. Sama Seperti Dulu
89
89. Memberi Pelajaran
90
90. Memohon
91
91. Rasa Syukur
92
92. Woro-woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!