Seumur umur, pandu memang belum pernah mengajak anak anaknya pergi piknik. Jadi setelah arka sehat dari demamnya tempo hari, hana merencanakan piknik keluarga dan ditanggapi antusias oleh arga arka dan bahkan ardan.
"Mau piknik kemana yah?" Arka membuka suara saat mereka semua sudah duduk didalam mobil dan kali ini ketiganya kompak duduk di kursi belakang dan mengosongkan kursi samping pandu karena arga bilang nanti kak hana yang akan duduk didepan bersama ayah.
"Kak hana bilang mau ke kebun binatang." Pandu melirik kaca spion dan melihat raut bahagia dari ketiga anaknya.
"Kalian senang?"
Ketiganya kompak menganggukkan kepala dan hal itu benar benar membuat perasaan pandu diselimuti kebahagiaan. Kehadiran hana sebenarnya sudah lama mengisi hatinya namun keputusannya untuk mengenalkan anak anaknya juga hana baru terjadi beberapa bulan terakhir dan beruntungnya baik arga arka dan ardan sangat menyambut baik hal itu.
"Biasanya orang piknik bawa makanan dan minuman yah." Kali ini arga yang membuka suara. Mereka pergi hanya membawa badan saja tanpa yang arga sebut barusan.
"Sudah kak hana yang siapkan, semalam kak hana bilang ayah hanya perlu menyiapkan baju ganti kalian saja karena setelah dari kebun binatang kita bisa saja ke water boom atau ke pantai."
Makin makin bahagianya anak anak pandu pagi itu. Hana seolah menjadi sumber bahagia baru bagi mereka karena hana selalu saja bisa membuat ketiganya girang bukan main.
Agenda pertama adalah ke kebun binatang, disana anak anak bahkan hana terlihat sangat antusias dengan semua jenis binatang yang mereka temui. Lagi lagi pandu seolah sedang momong empat anak sekaligus. Penampilan pandu yang hari ini jauh lebih santai tak membuat orang orang menilai kalau pandu sedang momong empat anak karena pandu terlihat begitu tampan dan jauh lebih muda dari usia sebenarnya.
"Makan siang yuk, buka bekal yang sudah kak hana masak." Ajak hana pada keempatnya.
"Masak apa memangnya?" Tanya pandu sambil mendekat kearah hana yang sebenarnya sejak pagi pandu sudah ingin sekali memeluk dara mudanya ini.
"Ih, mas geseran." Bisik hana karena sekarang anak anak sedang berjalan didepan mereka.
"Masak apa?" Tanya pandu lagi tapi kali ini dengan bisikan dan hembusan napas naka didekat telinga hana.
"Mas"
"Apa hmm"
"Geser sedikit, geli."
"Hahahaha" tawa pandu pecah karena hana yang berjalan disebelahnya terlihat gelisah.
Tawa pandu yang lumayan kencang membuat ketiga anaknya berhenti dan menoleh kebelakang. Pandu yang merupakan sosok pendiam tiba tiba bisa tertawa lepas saat bersama dengan hana walau anak anaknya tak tau apa yang membuat ayah mereka bisa tertawa seperti sekarang ini.
"Mas" sentak hana untuk memperingatkan pandu kalau sekarang dirinya sedang diperhatikan oleh arga dan arka khususnya karena si bungsu ardan malah ikut menyunggingkan senyumnya.
.
.
.
Anak anak makan dengan lahap dengan semua masakan yang hana bawa. Bahkan ardan yang biasanya sangat sulit makan jadi nambah. Pandu menyaksikan bagaimana interaksi anak anaknya dengan hana jadi merasakan perasaan hangat didalam hatinya. Merasa pilihannya untuk bersama hana bukanlah kesalahan. Anak anak nyaman bahkan sekarang mereka seringkali menanyakan kapan akan bertema dengan hana lagi, kak hana bagaimana kabarnya hari ini. Pertanyaan pertanyaan sederhana yang sekarang kerap pandu dengar silih berganti dari arga arka bahkan si bungsu ardan.
"Ayo, makam yang banyak."
"Kak hana, ayamnya enak." Arga yang sejak tadi sibuk dengan makanan di piringnya langsung membuat hana tersenyum mendengar pujian yang baru saja arga lontarkan.
"Kalai abang suka nanti kak hana buatkan lagi. Maaf ya ayam gorengnya kak hana tadi buat sedikit."
"Ga masalah, aku sudah dapat dua potong kok."
Sejak semalam hana sudah menyiapkan bahan masakan untuk mereka piknik hari ini. Sepulang dari bekerja hana mampir ke swalayan dan membeli bahan masakan untuk capcay dan ayam goreng lengkuas tidak lupa hana juga membuat sambal serta kerupuk. Nyatanya anak anak pandu sangat menikmati apa yang hana masak dan hal itu membuat hana senang sekali.
"Mau makan puding sekarang atau nanti saja saat di mobil?" Tanya hana saat tangannya sedang sibuk merapihkan alat makan yang baru saja mereka pakai.
Pandu sempat terkejut saat hana menyebutkan puding, karena memasakan makan siang mereka ini saja sudah pasti sangat membuat pagi hana sibuk tapi kekasihnya itu masih sempat membuat puding untuk pencuci mulut.
"Masih buat puding?" Tanya pandu.
"Iya, soalnya aku pikir anak anak pasti akan cari camilan habis makan." Jawab hana dengan senyum manisnya.
"Boleh aku minta satu." Arka terdengar tertarik dengan apa yang hana tawarkan.
"Tentu. Kak hana bawa banyak pudingnya."
Hana membuat sebuah kotak pendingin berukuran sedang dan didalamnya ada sekitar 12 box kecil berisikan puding susu stroberi mangga alpukat dan yang lainnya. Arga arka ardan dan pandu langsung berbinar karena pasti puding itu akan sangat nikmat dinikmati saat cuaca yang sekarang sudah mulai terik.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments