18. Dijemput

Keesokan harinya sepulang hana dari kantor adnan benar benar datang dan menunggu hana didepan kostnya. Bagaimana adnan tau tempat tinggal hana? Itu karena saat sampai di terminal adnan sempat menelpon dan meminta hana memberitahukan alamat tempat tinggalnya.

"Ayo masuk mas." Ajak hana pada sang kakak.

Saat sampai di depan kost hana, anak anak kost lain yang sempat bertemu dengan adnan langsung yakin kalau adnan memang kakak kandung hana karena wajah mereka benar benar mirip dan adnan pun memang mengenalkan dirinya sebagai kakak kandung hana.

Adnan duduk ditepi ranjang hana yang biasanya menjadi tempat hana dan pandu memadu kasih tapi tentu saja adnan tak tau akan hal itu walaupun buktinya sekarang hana sudah berbadan dua.

"Pacar mu." Hanya kalimat itu yang adnan ucapkan tapi hana langsung mengerti arah pembicaraan sang kakak.

Lama tak bertemu tapi sekalinya bertemu malah hana membuat masalah seperti sekarang ini membuat hana semakin kikuk dan merasa malu sendiri.

"Han"

"Mas pandu baik, kami pacaran sudah mau tiga tahun. Dia duda anak tiga, duda cerai hidup istrinya kabur sama selingkuhannya. Dan saat saat kami yakin mau serius malah ibunya ga suka aku mas, aku di dihina dan dituduh matre."

Hana kembali menangis karena baru dengan adnan saja hana berbagi luka hatinya tentu selain dengan pandu memang baru adnan saja yang tau.

"Terus?"

"Aku mau ikut mas saja, aku takut kalau aku masih disini dan ibunya mas pandu tau aku hamil anak mas pandu ....."

"Hmm, ya sudah ikut mas ke surabaya. Bawa barang mu yang perlu perlu saja. Nanti kita pikirkan bagaimana bagaimananya kali sudah sampai di surabaya."

Ha a hanya bisa mengangguk dengan gerakan pelan ia menurunkan koper dari atas lemari dan mulai memasukkan barang barang miliknya.

"Kita berangkat kapan mas?"

"Nanti tengah malam saja. Naik kereta mau kan?"

Lagi hana hanya bisa mengangguk. Air matanya tak henti menetes, sakit karena harus pergi membawa janin dan cintanya namun tanpa pandu. Hana ingin rasanya mati saja tapi ia tak akan mungkin tega membunuh janin buahnya cintanya bersama pandu.

Nyatanya keesokan harinya mereka baru berangkat ke surabaya dengan menggunakan rentalan mobil karena tiket kereta kosong.

Diperjalanan adnan berusaha mengorek sedikit i formasi mengenai kekasih hana yang adnan ketahui bernama pandu.

"Han, ceritakan sama mas tentang pacarmu. Secara garis besarnya saja."

"Dia bos ditempat ku bekerja mas."

Adnan sempat terkejut namun hanya diam.

"Pemilik perusahaan tempat ku bekerja, seperti yang ku bilang kemarin. Dia duda dan kami pacaran sudah lama, sekarang dia sedang ada urusan pekerjaan diluar negeri."

Adnan mengangguk dan masih tetap diam. Hana yang melihat kakaknya diam kembali melanjutkan perkataannya.

"Pokoknya garis besarnya seperti yang kemarin aku bilang ditelpon. Aku akan pertahanin apa yang aku bawa mas, maaf kalau keputusan ku ini pasti bikin mas kecewa sama aku bahkan harus ikut menanggung malu."

Gelengan kepala adnan dan wajahnya yang terlihat serius menegaskan kalau kakaknya ini tidak marah sama sekali.

"Mas akan temani kamu han, mas ga akan biarin kamu berjuang sendiri. Kamu itu satu satunya saudara yang mas punya, di dunia ini sekarang kita hanya berdua jadi kalau mas sampai marah ke kamu bagaimana kamu menjalani semuanya sendirian."

"Ga, mas ga setega itu. Mas ga akan biarin itu terjadi, kita lewati semuanya sama sama ya."

Tak pernah rutin bertukar kabar atau bahkan bertemu tapi sekalinya mereka bertemu hana membawa luka dan adnan sebagai kakak dengan sangat lapang dada merangkul hana walaupun hana sudah melakukan kesalahan cukup fatal.

Lalu hening sampai di surabaya, hana menghabiskan waktu diperjalanan dengan memejamkan mata tapi tidak benar benar tertidur karena hana sedang memikirkan pandu yang sedang berada ditempat nan jauh disana. Hana pergi tanpa pamit bahkan membawa bagian dari pandu yang secara sengaja pandu buat ada. Saat mereka memadu kasih setelah pertemuan hana dan maya ibu pandu dan pandu dengan sadar dan sengaja menanamkan benihnya di rahim hana dengan tujuan agar mereka dipermudah untuk bersatu walau pandu pun sadar apa yang dilakukannya salah.

"Mas, maaf aku menyerah tapi aku tidak menyerah untuk tetap mencintaimu dan aku janji akan menjaga bayi kita dengan sebaik mungkin."

...****************...

Episodes
1 1. Beda usia
2 2. Lanjut
3 3. Dimarah
4 4. Hukuman
5 5. Semakin yakin
6 6. Berkirim pesan
7 7. Arga dan ayah
8 8. Arka, kak hana
9 9. Takut keceplosan
10 10. Rumah sakit
11 11. Piknik
12 12. Ketakutan pandu
13 13. Janji pandu
14 14. Tidak setuju
15 15. Pelukan hangat
16 16. Harus bagaimana?
17 17. Tiba tiba berkabar
18 18. Dijemput
19 19. Kehilangan
20 20. Surabaya 1
21 21. Surabaya2
22 22. Surabaya3
23 23. Surabaya4
24 24. Arsy Ananda
25 25. Tak ada balasan
26 26. Iseng berbuah manis
27 27. Pandu
28 28. Hasna pengasuh untuk arsy
29 29. Sepertinya lanjut
30 30. Curi pandang
31 31. Mall pertama kali (Arsy)
32 32. Ngambeknya arsy
33 33. Digunjing lagi
34 34. Tuduhan tak berdasar
35 35. Jalan jalan pagi
36 36. Merayu pacar orang
37 37. Sakitnya arsy
38 38. Suasana diruang rawat inap arsy
39 39. Canggung
40 40. Siapa?
41 41. Harus bagaimana?
42 42. Meledak
43 43. Ajakan menikah
44 44. Ragu? Hana dilema
45 45. Cinta ga sih!
46 46. Pandu merajuk
47 47. Marahnya hana
48 48. Pandu terpancing
49 49. Pasutri
50 50. Bu ratna dalang fitnahnya
51 51. Me time yang gagal
52 52. Bundanya arga
53 53. Tidak semua .....
54 54. Hana dan amarahnya
55 55. Keputusan yang pandu ambil
56 56. Pembuktian
57 57. Terulang lagi
58 58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59 59. Badai di minggu pagi yang cerah
60 60. Pertemuan
61 61. Bab 61
62 62. Memilih pulang
63 63. Ingin memisahkan mereka
64 64. Anabela datang pandu melunak?
65 65. Telpon tengah malam
66 66. Tambah satu malam lagi
67 67. Pulang besok
68 68. Rayuan dini hari
69 69. Mau jadi istri kedua
70 70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71 71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72 72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73 73. Harus menginap dulu
74 74. Bocah 11 tahun
75 75. Masih cinta kan sama aku?
76 76. Obrolan dua pria beda generasi
77 77. Tanda tanda kehidupan baru
78 78. Tante mau apa?
79 79. Tujuh puluh sembilan
80 80. Delapan puluh
81 81. Delapan puluh satu
82 82. Delapan puluh dua
83 83. Delapan puluh tiga
84 84. Delapan puluh empat
85 85. Delapan puluh lima
86 86. Delapan puluh enam
87 87. Delapan puluh tujuh
88 88. Delapan puluh delapan
89 Mohon Maaf
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Beda usia
2
2. Lanjut
3
3. Dimarah
4
4. Hukuman
5
5. Semakin yakin
6
6. Berkirim pesan
7
7. Arga dan ayah
8
8. Arka, kak hana
9
9. Takut keceplosan
10
10. Rumah sakit
11
11. Piknik
12
12. Ketakutan pandu
13
13. Janji pandu
14
14. Tidak setuju
15
15. Pelukan hangat
16
16. Harus bagaimana?
17
17. Tiba tiba berkabar
18
18. Dijemput
19
19. Kehilangan
20
20. Surabaya 1
21
21. Surabaya2
22
22. Surabaya3
23
23. Surabaya4
24
24. Arsy Ananda
25
25. Tak ada balasan
26
26. Iseng berbuah manis
27
27. Pandu
28
28. Hasna pengasuh untuk arsy
29
29. Sepertinya lanjut
30
30. Curi pandang
31
31. Mall pertama kali (Arsy)
32
32. Ngambeknya arsy
33
33. Digunjing lagi
34
34. Tuduhan tak berdasar
35
35. Jalan jalan pagi
36
36. Merayu pacar orang
37
37. Sakitnya arsy
38
38. Suasana diruang rawat inap arsy
39
39. Canggung
40
40. Siapa?
41
41. Harus bagaimana?
42
42. Meledak
43
43. Ajakan menikah
44
44. Ragu? Hana dilema
45
45. Cinta ga sih!
46
46. Pandu merajuk
47
47. Marahnya hana
48
48. Pandu terpancing
49
49. Pasutri
50
50. Bu ratna dalang fitnahnya
51
51. Me time yang gagal
52
52. Bundanya arga
53
53. Tidak semua .....
54
54. Hana dan amarahnya
55
55. Keputusan yang pandu ambil
56
56. Pembuktian
57
57. Terulang lagi
58
58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59
59. Badai di minggu pagi yang cerah
60
60. Pertemuan
61
61. Bab 61
62
62. Memilih pulang
63
63. Ingin memisahkan mereka
64
64. Anabela datang pandu melunak?
65
65. Telpon tengah malam
66
66. Tambah satu malam lagi
67
67. Pulang besok
68
68. Rayuan dini hari
69
69. Mau jadi istri kedua
70
70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71
71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72
72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73
73. Harus menginap dulu
74
74. Bocah 11 tahun
75
75. Masih cinta kan sama aku?
76
76. Obrolan dua pria beda generasi
77
77. Tanda tanda kehidupan baru
78
78. Tante mau apa?
79
79. Tujuh puluh sembilan
80
80. Delapan puluh
81
81. Delapan puluh satu
82
82. Delapan puluh dua
83
83. Delapan puluh tiga
84
84. Delapan puluh empat
85
85. Delapan puluh lima
86
86. Delapan puluh enam
87
87. Delapan puluh tujuh
88
88. Delapan puluh delapan
89
Mohon Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!