Sebelum benar benar jam pulang kantor hana kembali mengirimi pandu pesan untuk menanyakan apakah arka menginginkan sesuatu untuk dibawakan kerumah sakit tapi balasan pandu mengatakan arka tak menginginkan apapun malah yang pandu katakan kalau ardan jadi ikut ikutan ingin bertemu dengan hana dan sejak siang tadi terus bertanya kapan hana sampai di rumah sakit.
Samar senyum manis hana terbit mengetahui kalau anak anak pandu bisa menerima kehadirannya ditengah mereka. Hana berfikir kalau hubungan cintanya dengan pandu bisa diperjuangkan untuk lebih serius lagi. Bagi hana jarak usianya dengan pandu bukanlah masalah karena selama menjalin kasih dengan pandu, pandu adalah sosok yang baik sekaligus matang tentu jangan tanyakan bagaimana fisik pria itu kalau seandainya orang orang mempermasalahkan kekuatan pandu mengingat usia pandu memang tidaklah muda lagi.
"Senyum terus sih han hari ini?" Tanya salah satu teman divisi hana.
"Hehe, aku lagi seneng mas karena ga harus lembur hari ini."
"Gimana mau lembur kalau dari pagi kamu ngebut ngerjain semua laporannya bahkan makan siang aja disambi kerja."
"Hehe"
"Si hana lagi ada janji tu, kayaknya sama cowok." Ucap teman sebelah meja hana yang sejak pagi memang terlihat begitu kepo pada hana perihal telpon tadi pagi.
"Wah, hana sudah punya gebetan rupanya." Sorak yang lain ikutan heboh.
Hana tak menanggapi ia hanya menggelengkan kepala sambil tangannya sibuk membereskan meja dan isi tasnya karena memang sudah jam pulang kantor.
Karena ingin cepat sampai dan tidak terjebak macet hana memutuskan untuk memesan ojek online saja. Hanya butuh waktu sekitar 45 menit hana sudah sampai di lobi rumah sakit. Tapi sebelum naik kekamar rawat arka hana menuju sebuah toko kue untuk membeli beberapa cake sebagai bawaan karena tidak mungkin hana masuk tanpa membawa buah tangan.
Empat jenis cake hana pilih dan masing masing jenis hana membeli tiga slice karena takut ketiga jagoan pandu berebut nantinya.
"Semoga aja anak anak suka sama cake yang aku pilih. Soalnya aku ga tau mereka sukanya camilan manis yang seperti apa."
Ting
Lift terbuka dan hana belok kearah kanan untuk mencari kamar rawat arka. Saat hana sudah dekat dengan kamar arka ternyata pandu sudah berdiri diluar pintu menunggu dirinya.
"Mas" hana mempercepat langkah kakinya.
Pandu langsung mendekap tubuh mungil hana dan menghirup pucuk kepala hana sambil memejamkan mata. Mendekap hana seperti sekarang ini seolah menambah semangat pandu yang sempat hilang karena panik akan kondisi arka dan ia begadang seorang diri saat menjaga arka disini.
"Mas lepas, malu nanti ada orang." Bisik hana tapi ia juga betah didekap oleh pandu.
"Sebentar lagi, lima menit." Gumam pandu semakin mengeratkan pelukannya.
"Mas, malu."
"Oke oke"
Dengan sangat terpaksa pandu melepaskan hana dan terlihat gurat lelah di wajah pandu.
"Mas ga tidur ya?"
Pandu mengangguk.
"Arka demam dan mengigau panggil kamu terus gimana aku bisa tidur. Ayo masuk, anak anak sudah nungguin dari tadi."
"Mas cuma jaga mereka sendirian."
"Sekarang lagi sendiri. Bibi dan dua pengasuh anak anak baru saja pulang dua jam yang lalu. Sku suruh mereka siapin baju ganti dan keperluan ku dan arka."
Hana mengangguk dan mengikuti langkah kaki pandu untuk masuk kedalam ruangan arka dirawat.
"Kak hana" arga yang lebih dulu sadar akan kedatangan hana.
"Hai" sapa hana dengan senyuman.
Ardan yang memang sudah menunggu sejak siang langsung heboh sampai arka yang baru saja tidur sampai terbangun. Gelak tawa didalam ruangan arka dirawat sangat ramai karena hana begitu asyik mengobrol dengan ketiganya bahkan sampai pandu yang juga ada disana merasa terabaikan.
"Ayo, dimakan lagi cake nya. Enak ga?"
Hana sedang menikmati cake yang dibawanya tadi. Arga dan ardan terlihat begitu menyukai cake itu bahkan keduanya tak malu untuk meminta tambah.
"Arka kurang suka makanan manis ya?" Tanya hana pada arka yang sedang ia suapi cake.
"Suka kak, hanya saja sekarang mulut ku terasa pahit jadi tidak selera."
"Owh, oke ga apa. Kalau cake yang kak hana bawa nanti habis dimakan sama abang dan adek, jangan khawatir setelah kamu sembuh kak hana akan belikan lagi cake nya."
"Sungguh?" Tanya arka dengan mata berbinar.
Anak anak pandu ini memang sedikit haus perhatian dari sosok ibu, jadi saat hana hadir dengan ketulusannya tentu saja baik pandu akan merasa nyaman tak terkecuali ketiga putranya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Anonymous
Perbedaan usia bukan masalah. Yg penting anak bisa dekat
2025-04-15
0