10. Rumah sakit

Sebelum benar benar jam pulang kantor hana kembali mengirimi pandu pesan untuk menanyakan apakah arka menginginkan sesuatu untuk dibawakan kerumah sakit tapi balasan pandu mengatakan arka tak menginginkan apapun malah yang pandu katakan kalau ardan jadi ikut ikutan ingin bertemu dengan hana dan sejak siang tadi terus bertanya kapan hana sampai di rumah sakit.

Samar senyum manis hana terbit mengetahui kalau anak anak pandu bisa menerima kehadirannya ditengah mereka. Hana berfikir kalau hubungan cintanya dengan pandu bisa diperjuangkan untuk lebih serius lagi. Bagi hana jarak usianya dengan pandu bukanlah masalah karena selama menjalin kasih dengan pandu, pandu adalah sosok yang baik sekaligus matang tentu jangan tanyakan bagaimana fisik pria itu kalau seandainya orang orang mempermasalahkan kekuatan pandu mengingat usia pandu memang tidaklah muda lagi.

"Senyum terus sih han hari ini?" Tanya salah satu teman divisi hana.

"Hehe, aku lagi seneng mas karena ga harus lembur hari ini."

"Gimana mau lembur kalau dari pagi kamu ngebut ngerjain semua laporannya bahkan makan siang aja disambi kerja."

"Hehe"

"Si hana lagi ada janji tu, kayaknya sama cowok." Ucap teman sebelah meja hana yang sejak pagi memang terlihat begitu kepo pada hana perihal telpon tadi pagi.

"Wah, hana sudah punya gebetan rupanya." Sorak yang lain ikutan heboh.

Hana tak menanggapi ia hanya menggelengkan kepala sambil tangannya sibuk membereskan meja dan isi tasnya karena memang sudah jam pulang kantor.

Karena ingin cepat sampai dan tidak terjebak macet hana memutuskan untuk memesan ojek online saja. Hanya butuh waktu sekitar 45 menit hana sudah sampai di lobi rumah sakit. Tapi sebelum naik kekamar rawat arka hana menuju sebuah toko kue untuk membeli beberapa cake sebagai bawaan karena tidak mungkin hana masuk tanpa membawa buah tangan.

Empat jenis cake hana pilih dan masing masing jenis hana membeli tiga slice karena takut ketiga jagoan pandu berebut nantinya.

"Semoga aja anak anak suka sama cake yang aku pilih. Soalnya aku ga tau mereka sukanya camilan manis yang seperti apa."

Ting

Lift terbuka dan hana belok kearah kanan untuk mencari kamar rawat arka. Saat hana sudah dekat dengan kamar arka ternyata pandu sudah berdiri diluar pintu menunggu dirinya.

"Mas" hana mempercepat langkah kakinya.

Pandu langsung mendekap tubuh mungil hana dan menghirup pucuk kepala hana sambil memejamkan mata. Mendekap hana seperti sekarang ini seolah menambah semangat pandu yang sempat hilang karena panik akan kondisi arka dan ia begadang seorang diri saat menjaga arka disini.

"Mas lepas, malu nanti ada orang." Bisik hana tapi ia juga betah didekap oleh pandu.

"Sebentar lagi, lima menit." Gumam pandu semakin mengeratkan pelukannya.

"Mas, malu."

"Oke oke"

Dengan sangat terpaksa pandu melepaskan hana dan terlihat gurat lelah di wajah pandu.

"Mas ga tidur ya?"

Pandu mengangguk.

"Arka demam dan mengigau panggil kamu terus gimana aku bisa tidur. Ayo masuk, anak anak sudah nungguin dari tadi."

"Mas cuma jaga mereka sendirian."

"Sekarang lagi sendiri. Bibi dan dua pengasuh anak anak baru saja pulang dua jam yang lalu. Sku suruh mereka siapin baju ganti dan keperluan ku dan arka."

Hana mengangguk dan mengikuti langkah kaki pandu untuk masuk kedalam ruangan arka dirawat.

"Kak hana" arga yang lebih dulu sadar akan kedatangan hana.

"Hai" sapa hana dengan senyuman.

Ardan yang memang sudah menunggu sejak siang langsung heboh sampai arka yang baru saja tidur sampai terbangun. Gelak tawa didalam ruangan arka dirawat sangat ramai karena hana begitu asyik mengobrol dengan ketiganya bahkan sampai pandu yang juga ada disana merasa terabaikan.

"Ayo, dimakan lagi cake nya. Enak ga?"

Hana sedang menikmati cake yang dibawanya tadi. Arga dan ardan terlihat begitu menyukai cake itu bahkan keduanya tak malu untuk meminta tambah.

"Arka kurang suka makanan manis ya?" Tanya hana pada arka yang sedang ia suapi cake.

"Suka kak, hanya saja sekarang mulut ku terasa pahit jadi tidak selera."

"Owh, oke ga apa. Kalau cake yang kak hana bawa nanti habis dimakan sama abang dan adek, jangan khawatir setelah kamu sembuh kak hana akan belikan lagi cake nya."

"Sungguh?" Tanya arka dengan mata berbinar.

Anak anak pandu ini memang sedikit haus perhatian dari sosok ibu, jadi saat hana hadir dengan ketulusannya tentu saja baik pandu akan merasa nyaman tak terkecuali ketiga putranya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Perbedaan usia bukan masalah. Yg penting anak bisa dekat

2025-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Beda usia
2 2. Lanjut
3 3. Dimarah
4 4. Hukuman
5 5. Semakin yakin
6 6. Berkirim pesan
7 7. Arga dan ayah
8 8. Arka, kak hana
9 9. Takut keceplosan
10 10. Rumah sakit
11 11. Piknik
12 12. Ketakutan pandu
13 13. Janji pandu
14 14. Tidak setuju
15 15. Pelukan hangat
16 16. Harus bagaimana?
17 17. Tiba tiba berkabar
18 18. Dijemput
19 19. Kehilangan
20 20. Surabaya 1
21 21. Surabaya2
22 22. Surabaya3
23 23. Surabaya4
24 24. Arsy Ananda
25 25. Tak ada balasan
26 26. Iseng berbuah manis
27 27. Pandu
28 28. Hasna pengasuh untuk arsy
29 29. Sepertinya lanjut
30 30. Curi pandang
31 31. Mall pertama kali (Arsy)
32 32. Ngambeknya arsy
33 33. Digunjing lagi
34 34. Tuduhan tak berdasar
35 35. Jalan jalan pagi
36 36. Merayu pacar orang
37 37. Sakitnya arsy
38 38. Suasana diruang rawat inap arsy
39 39. Canggung
40 40. Siapa?
41 41. Harus bagaimana?
42 42. Meledak
43 43. Ajakan menikah
44 44. Ragu? Hana dilema
45 45. Cinta ga sih!
46 46. Pandu merajuk
47 47. Marahnya hana
48 48. Pandu terpancing
49 49. Pasutri
50 50. Bu ratna dalang fitnahnya
51 51. Me time yang gagal
52 52. Bundanya arga
53 53. Tidak semua .....
54 54. Hana dan amarahnya
55 55. Keputusan yang pandu ambil
56 56. Pembuktian
57 57. Terulang lagi
58 58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59 59. Badai di minggu pagi yang cerah
60 60. Pertemuan
61 61. Bab 61
62 62. Memilih pulang
63 63. Ingin memisahkan mereka
64 64. Anabela datang pandu melunak?
65 65. Telpon tengah malam
66 66. Tambah satu malam lagi
67 67. Pulang besok
68 68. Rayuan dini hari
69 69. Mau jadi istri kedua
70 70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71 71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72 72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73 73. Harus menginap dulu
74 74. Bocah 11 tahun
75 75. Masih cinta kan sama aku?
76 76. Obrolan dua pria beda generasi
77 77. Tanda tanda kehidupan baru
78 78. Tante mau apa?
79 79. Tujuh puluh sembilan
80 80. Delapan puluh
81 81. Delapan puluh satu
82 82. Delapan puluh dua
83 83. Delapan puluh tiga
84 84. Delapan puluh empat
85 85. Delapan puluh lima
86 86. Delapan puluh enam
87 87. Delapan puluh tujuh
88 88. Delapan puluh delapan
89 Mohon Maaf
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Beda usia
2
2. Lanjut
3
3. Dimarah
4
4. Hukuman
5
5. Semakin yakin
6
6. Berkirim pesan
7
7. Arga dan ayah
8
8. Arka, kak hana
9
9. Takut keceplosan
10
10. Rumah sakit
11
11. Piknik
12
12. Ketakutan pandu
13
13. Janji pandu
14
14. Tidak setuju
15
15. Pelukan hangat
16
16. Harus bagaimana?
17
17. Tiba tiba berkabar
18
18. Dijemput
19
19. Kehilangan
20
20. Surabaya 1
21
21. Surabaya2
22
22. Surabaya3
23
23. Surabaya4
24
24. Arsy Ananda
25
25. Tak ada balasan
26
26. Iseng berbuah manis
27
27. Pandu
28
28. Hasna pengasuh untuk arsy
29
29. Sepertinya lanjut
30
30. Curi pandang
31
31. Mall pertama kali (Arsy)
32
32. Ngambeknya arsy
33
33. Digunjing lagi
34
34. Tuduhan tak berdasar
35
35. Jalan jalan pagi
36
36. Merayu pacar orang
37
37. Sakitnya arsy
38
38. Suasana diruang rawat inap arsy
39
39. Canggung
40
40. Siapa?
41
41. Harus bagaimana?
42
42. Meledak
43
43. Ajakan menikah
44
44. Ragu? Hana dilema
45
45. Cinta ga sih!
46
46. Pandu merajuk
47
47. Marahnya hana
48
48. Pandu terpancing
49
49. Pasutri
50
50. Bu ratna dalang fitnahnya
51
51. Me time yang gagal
52
52. Bundanya arga
53
53. Tidak semua .....
54
54. Hana dan amarahnya
55
55. Keputusan yang pandu ambil
56
56. Pembuktian
57
57. Terulang lagi
58
58. Jurus jitu pandu membuat hana ......
59
59. Badai di minggu pagi yang cerah
60
60. Pertemuan
61
61. Bab 61
62
62. Memilih pulang
63
63. Ingin memisahkan mereka
64
64. Anabela datang pandu melunak?
65
65. Telpon tengah malam
66
66. Tambah satu malam lagi
67
67. Pulang besok
68
68. Rayuan dini hari
69
69. Mau jadi istri kedua
70
70. CEMBURU (bikin hana jadi gila)
71
71. Bu ratna dan anabela membuat ulah
72
72. Kegelisahan yang baru pertama dialami
73
73. Harus menginap dulu
74
74. Bocah 11 tahun
75
75. Masih cinta kan sama aku?
76
76. Obrolan dua pria beda generasi
77
77. Tanda tanda kehidupan baru
78
78. Tante mau apa?
79
79. Tujuh puluh sembilan
80
80. Delapan puluh
81
81. Delapan puluh satu
82
82. Delapan puluh dua
83
83. Delapan puluh tiga
84
84. Delapan puluh empat
85
85. Delapan puluh lima
86
86. Delapan puluh enam
87
87. Delapan puluh tujuh
88
88. Delapan puluh delapan
89
Mohon Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!