19. Cinderella (1)

"Tidak perlu khawatir. Selama bersamaku, tidak akan pernah ada upik abu." ~Xavier Forzano.

.

.

.

Xavier turun dari mobilnya saat melihat gadis itu berjalan dari kejauhan, celingukan mencari sesuatu. Dia telah berada tepat di titik temu mereka, dimana mereka berjanji untuk saling berjumpa. Xavier melambaikan tangan sekilas, hingga gadis itu melihatnya dan mempercepat langkahnya. Rambutnya dibiarkan terurai, bergoyang tertiup angin. Sejenak Xavier memperhatikan visual Cassandra. Gadis itu cantik juga. Tentunya jika dia tanpa amarah.

Cassandra berjalan mendekat, malam ini dia mengenakan sebuah dress panjang lengan berwarna gold selutut, dipadu dengan flat shoes bermanik putih. Dia memoles make up tipis pada wajahnya, yang semakin memancarkan kecantikannya.

Cassandra tidak bersuara. Dia berdiri di depan Xavier cuek, memalingkan muka.

"Kau cantik," kata Xavier tidak sadar. Matanya masih lekat menatap gadis di depannya itu.

Cassandra berdecak kesal.

"Jangan mengejekku!" dia gusar.

Xavier tersenyum kecil.

"Ayo!" ajaknya, membuka pintu penumpang untuk Cassandra, yang langsung diikuti oleh gadis itu masuk ke dalam mobil.

Xavier berlari kecil menuju pintu pengemudi, mengingatkan Cassandra untuk memakai sabuk pengamannya dan mobil itu mulai berjalan perlahan.

Hening beberapa saat di antara mereka.

Cassandra sibuk menatap keluar jendela, bergelut dengan fikirannya. Apakah dia akan menyesali ini? Apakah dia akan mempermalukan dirinya nanti di pesta itu? Astaga, dia sama sekali tidak memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi di sana.

Di sisi lain, Xavier terus menyunggingkan senyuman. Dia bukan tipe pria yang dengan mudah jatuh cinta pada wanita sembarangan. Namun gadis yang kini duduk di sebelahnya telah menarik atensinya, menyuruhnya untuk lebih jauh mengenal gadis itu.

"Apakah pestanya itu pesta ulang tahun?" Cassandra tiba-tiba berujar di sela keheningan mereka, terbersit ragu dalam nada suaranya.

Xavier meliriknya sekilas.

"Apa yang kau khawatirkan?"

Cassandra menggigit bibirnya. Dia takut berada di antara orang-orang berkelas, karena dia tidak seperti mereka. Dia takut akan dipermalukan di sana, atau bahkan mempermalukan Xavier yang membawanya kesana.

"Aku ini udik," katanya pelan. Gadis itu menunduk.

"Aku takut tidak bisa berada disana dan membuatmu malu karena membawaku," katanya lagi.

Xavier menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Mereka belum sampai di tujuan. Cassandra menaikkan kepalanya, melihat sekeliling jalan dan menatap Xavier, seolah bertanya apa yang lelaki itu lakukan sekarang.

Xavier menghela napas. Dia memutar badannya, menghadap Cassandra sekarang.

"Tidak perlu khawatir," katanya tegas.

Cassandra masih terdiam.

"Selama bersamaku, kau tidak akan jadi upik abu. Kau cinderella-nya," ujar Xavier lembut, menyunggingkan senyuman di wajah tampannya.

Cassandra terperangah. Dia sadar jantungnya kini berdetak lebih kencang. Sorot mata lelaki itu seakan menembus ke dalam hatinya. Dia tidak mau lelaki itu tahu bahwa dia merasa tiba-tiba gerah di dalam mobil yang dingin itu.

Cassandra berdehem sambil memalingkan wajahnya, tidak lagi mampu menatap lelaki itu. Xavier mulai terkekeh melihat respon yang jelas dari Cassandra.

"Hm.. Baiklah," kata gadis itu cepat. Dia telah kehilangan kata-kata!

Xavier semakin tertawa. Dia jelas menangkap rona merah pada pipi gadis itu yang tak dapat disembunyikannya. Xavier sudah pro untuk urusan begini. Lambat laun pasti dia akan membuat Cassandra meleleh. Semua gadis sama saja. Dia kembali menginjak gas, melajukan lagi mobilnya membelah jalanan, membiarkan Cassandra menikmati gemuruh di dadanya.

Kau akan memohon padaku, Cassandra.

***

Mereka sampai di lokasi pesta itu tak lama kemudian. Itu bukan pesta ulang tahun, namun pesta pertunangan dari seorang kerabat Xavier. Cassandra masih berdiri tepat di samping mobil Xavier, menunggu pria itu keluar. Dia akan mengikuti saja kemana Xavier pergi. Hanya itu yang akan dia lakukan, kan? Dia tidak perlu melakukan apapun.

"Ayo," Xavier mengulurkan tangan. Cassandra terlihat enggan pada awalnya, namun dia tahu itu bagian dari sandiwara ini.

Dia melingkarkan tangannya di lengan Xavier, menarik napas panjang sebelum melangkah masuk ke dalam gedung megah itu.

Xavier menyapa beberapa tamu undangan lainnya. Cassandra menyadari begitu banyak pasang mata yang memperhatikan dirinya dan Xavier di sana, terutama tatapan tajam dari gadis-gadis yang mungkin menaruh hati pada Xavier.

Cassandra merasa sungguh minder. Ini pertama kalinya dia datang ke pesta semegah ini, apalagi menjadi pendamping Xavier si lelaki tampan dan kaya. Tiba-tiba terlintas di fikirannya, dari begitu banyak wanita cantik di sana, kenapa Xavier malah mengajaknya yang tidak ada apa-apanya ini? Dia tidak mampu menebak bagaimana jalan fikiran lelaki itu.

Xavier menyadari Cassandra yang sedari tadi terdiam. Namun dia cukup baik dalam membawa diri dan mampu bereaksi setenang mungkin, meskipun begitu banyak orang yang mereka sapa hingga kini.

Dia melirik Cassandra di sampingnya. Gadis itu mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Xavier.

"Kau baik-baik saja?" bisiknya mendekat, mengucapkan kalimatnya tepat di telinga Cassandra. Alunan musik yang terdengar di ruangan itu mengharuskan mereka untuk berbicara lebih dekat agar bisa terdengar satu sama lain.

"Iya, tenanglah," jawab gadis itu pelan, berusaha mengatur nada suaranya agar tidak terdengar canggung. Dia bergidik sesaat ketika merasakan hembusan napas Xavier tepat di telinganya.

"Ingat, kau adalah cinderella-nya," Xavier menepuk punggung tangan Cassandra, berusaha memberikan kekuatan agar gadis itu tetap bertahan.

Cassandra melirik pada pria itu sekilas, menatap rahangnya yang kokoh. Xavier mengajak Cassandra menuju meja prasmanan untuk mengambil beberapa makanan, ketika sebuah suara memanggil nama Cassandra dengan jelas.

Gadis itu berbalik, tidak menyangka dia akan bertemu seseorang yang mengenalnya di sana. Senyumnya merekah begitu melihat seorang pria berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Kaisar?!" serunya tertahan.

Xavier ikut membalikkan badannya, menatap tajam pada pria itu, tanpa sadar mengepalkan tangan di sisi tubuhnya.

Kaisar berdiri di sana, mengenakan tuxedo hitam dan menatap lurus pada Cassandra, dengan senyum merekah di bibir tipisnya.

.

.

.

🌾Bersambung🌾

~Yuk dukung dgn like, vote dan komen ya readers.. selamat membaca 🙏

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

aku suka klo xavier cemburu klo kaisar jg suka dgn casssndra ,krn aku gk suka niat xavier dkat dgn cassandra cuma utk d manfaati utk mencari tau keberadaan gracia

2021-11-25

0

Mimi Jamileh

Mimi Jamileh

semoga xavier kena batunya

2021-09-18

0

liesae

liesae

aku agak kesel ya sama xavier yg deketim cassandra ternyata ada motif lain.dn sepertinya si kaisarpun satu misi sn xavier.. mungkin yg tulus mlh si arjuna... awas ntar ya klo xavier bucin... kebakaran jenggot pasti

2021-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Prolog
2 02. Kembali
3 03. Arjuna Radeya
4 04. Kesepakatan
5 05. Ponsel
6 06. Pencuri
7 07. Keluarga
8 08. Xavier Forzano
9 09. Menarik
10 10. Kaisar Lefano (1)
11 11. Kaisar Lefano (2)
12 12. Luka Xavier
13 13. Jadi Milikku
14 14. Move On
15 15. Milikmu
16 16. Surat
17 17. Kencan (1)
18 18. Kencan (2)
19 19. Cinderella (1)
20 20. Cinderella (2)
21 21. Black Knight (1)
22 22. Black Knight (2)
23 23. Beautiful in White
24 24. Gang
25 25. Ayah
26 26. Flashback
27 27. Berbagi
28 28. Cenayang
29 29. Gitar
30 30. Kue Bolu
31 31. Pekerjaan Ayah
32 32. Kairo
33 33. C-Kingdom
34 34. Kacang
35 35. Renovasi
36 36. Berlibur (1)
37 37. Berlibur (2)
38 38. Menyukaiku
39 39. Menyelamatkanmu
40 40. Gemuruh
41 41. Masa Lalu
42 42. Matahari
43 43. Untukmu
44 44. Rahasia Opa (1)
45 45. Rahasia Opa (2)
46 46. Mencari Angin
47 47. Kejujuran
48 48. Pertemuan Kedua
49 49. Berdebar
50 50. Kenyataan
51 51. Hari yang Kelam
52 52. Hatiku
53 53. Petinggi The Reds
54 54. Menjauh
55 55. Keberadaan Gracia
56 56. Menerimamu
57 57. Tentang Kita
58 58. Di Bawah Sinar Bulan
59 59. Rahasia Xavier
60 60. Lelaki yang Sama
61 61. Di Ujung Tanduk
62 62. Foto Cassandra
63 63. Saling Melukai
64 64. Bertahan
65 65. Menyadari
66 66. Menjadi Satu (1)
67 67. Menjadi Satu (2)
68 68. Menjagamu
69 69. Membaik
70 70. Menemanimu
71 71. Hadiah Opa
72 72. Pengakuan Kaisar
73 73. Di Dalam Mobil
74 74. Hati Alesha
75 75. Tulisan
76 76. Pilihan Kaisar
77 77. Permintaan Arjuna
78 78. Dan Ternyata Cinta
79 79. Xavier Land
80 80. Kedatangan
81 81. Sikap
82 82. Kemarahan
83 83. Bertemu
84 84. Menatap Matamu
85 85. Rahasia Cassandra
86 86. Gracia Sebenarnya
87 87. Meminta
88 88. Memelukmu (1)
89 89. Memelukmu (2)
90 90. Pilihanku
91 91. Naluri
92 92. Memilih Warna
93 93. Bukan Selamat Tinggal
94 94. Hanya Sampai Jumpa
95 95. Akankah Pergi
96 96. Meminta Izin
97 97. Menjadi Lelaki (1)
98 98. Menjadi Lelaki (2)
99 99. Mengatakan Apa
100 100. Hampir Saja
101 101. Terbangun
102 102. Mana Bisa Aku
103 103. Menyayangi Mereka
104 104. Waktu yang Hilang
105 105. Yang Terlupakan
106 106. Janji Kita
107 107. Apa Ini
108 108. Melakukan 'itu'
109 109. Melakukan 'itu' (Beneran)
110 110. Memandang
111 111. Sebelum Ada Jarak
112 112. Yang Kau Tidak Bisa
113 113. Rencana Xavier
114 114. Berangkat
115 115. Bertemu Kembali
116 116. Pulang
117 117. Berada di Sana
118 118. Bersiap (1)
119 119. Bersiap (2)
120 120. Bersiap (3)
121 121. Jarak
122 122. Romansa Roman
123 123. Mengikuti Jejak
124 124. Keputusan
125 125. Menuju Kau
126 126. Musim Semi
127 127. Bunga Azalea
128 128. Epilog
129 129. Hello, Readers!
130 130. Extra Part - RA's (1)
131 131. Extra Part - RA's (2)
132 132. Extra Part - Menginap
133 133. Extra Part - Matahari Naik
134 134. Extra Part - Sang Kapten
135 135. Extra Part - The Sun
136 136. Extra Part - Bye Bye Karet
137 137. The Last Extra Part
138 138. Really Good Bye
139 Road to Session Two
140 Session 2 – Chapter 1
141 Session 2 - Chapter 2
142 Session 2 - Chapter 3
143 Session 2 - Chapter 4
144 Session 2 - Chapter 5
145 Session 2 - Chapter 6
146 Session 2 - Chapter 7
147 Session 2 - Chapter 8
148 Session 2 - Chapter 9
149 Session 2 - Chapter 10
150 Session 2 - Chapter 11
151 Session 2 - Chapter 12
152 Session 2 - Chapter 13
153 Session 2 - Chapter 14
154 Session 2 - Chapter 15
155 Session 2 - Chapter 16
156 Session 2 - Chapter 17
157 Session 2 - Chapter 18
158 Session 2 - Chapter 19
159 Session 2 - Chapter 20
160 Session 2 - Chapter 21
161 Random Thing from Author
162 Session 2 - Chapter 22
163 Session 2 - Chapter 23
164 Session 2 - Chapter 24
165 Session 2 - Chapter 25
166 Session 2 - Chapter 26
167 Session 2 - Chapter 27
168 Session 2 - Chapter 28
169 Session 2 - Chapter 29
170 Session 2 - Chapter 30
171 Session 2 - Chapter 31
172 Session 2 - Chapter 32
173 Session 2 - Chapter 33
174 Session 2 - Chapter 34
175 Session 2 - Chapter 35
176 Session 2 - Chapter 36
177 Session 2 - Chapter 37
178 Session 2 - Chapter 38
179 INTERMESSO
180 Session 2 - Chapter 39
181 GALLERY ROMAN
182 Session 2 - Chapter 40
183 Session 2 - Chapter 41
184 Session 2 - Chapter 42
185 Session 2 - Chapter 43
186 Session 2 - Chapter 44
187 Session 2 - Chapter 45
188 Session 2 - Chapter 46
189 Session 2 - Chapter 47
190 Session 2 - Chapter 48
191 Session 2 - Chapter 49
192 Session 2 - Chapter 50
193 Session 2 - Chapter 51
194 Session 2 - Chapter 52
195 Session 2 - Chapter 53
196 Session 2 - Chapter 54
197 Session 2 - Chapter 55
198 Session 2 - Chapter 56
199 Session 2 - Chapter 57
200 Session 2 - Chapter 58
201 Session 2 - Chapter 59
202 Session 2 - Chapter 60
203 Session 2 - Chapter 61
204 Session 2 - Chapter 62
205 Session 2 - Chapter 63
206 Session 2 - Chapter 64
207 Session 2 - Before Epilog
208 Session 2 - Before Epilog (Cleosar)
209 Session 2 - Before Epilog (Cassvier)
210 Session 2 - Epilog (Romansha)
211 See You in Another Way
212 Haiii, Sales Writer Datang Ahaha
213 Bonus Chapter - Romansha on the Sea
214 Bonus Chapter - Kau Hanya Milikku
215 Bonus Chapter - Kembalinya CassVier
216 Bonus Chapter - PX
217 [KARYAKU LAINNYA]
218 Romansha Menuju Season 3
219 S3C1 - Panggilan Malam Hari
220 S3C2 - Luka yang Tak Kunjung Sembuh
221 S3C3 - Kehilangan Itu Masih Membekas
222 S3C4 - Sinarmu yang Meredup
223 CUAP-CUAP AUTHOR GADUNGAN
224 S3C5 - Kita Tak Lagi Sama
225 S3C6 - Kau yang Kala Itu Kupilih
226 S3C7 - Romansa yang Berapi-api
Episodes

Updated 226 Episodes

1
01. Prolog
2
02. Kembali
3
03. Arjuna Radeya
4
04. Kesepakatan
5
05. Ponsel
6
06. Pencuri
7
07. Keluarga
8
08. Xavier Forzano
9
09. Menarik
10
10. Kaisar Lefano (1)
11
11. Kaisar Lefano (2)
12
12. Luka Xavier
13
13. Jadi Milikku
14
14. Move On
15
15. Milikmu
16
16. Surat
17
17. Kencan (1)
18
18. Kencan (2)
19
19. Cinderella (1)
20
20. Cinderella (2)
21
21. Black Knight (1)
22
22. Black Knight (2)
23
23. Beautiful in White
24
24. Gang
25
25. Ayah
26
26. Flashback
27
27. Berbagi
28
28. Cenayang
29
29. Gitar
30
30. Kue Bolu
31
31. Pekerjaan Ayah
32
32. Kairo
33
33. C-Kingdom
34
34. Kacang
35
35. Renovasi
36
36. Berlibur (1)
37
37. Berlibur (2)
38
38. Menyukaiku
39
39. Menyelamatkanmu
40
40. Gemuruh
41
41. Masa Lalu
42
42. Matahari
43
43. Untukmu
44
44. Rahasia Opa (1)
45
45. Rahasia Opa (2)
46
46. Mencari Angin
47
47. Kejujuran
48
48. Pertemuan Kedua
49
49. Berdebar
50
50. Kenyataan
51
51. Hari yang Kelam
52
52. Hatiku
53
53. Petinggi The Reds
54
54. Menjauh
55
55. Keberadaan Gracia
56
56. Menerimamu
57
57. Tentang Kita
58
58. Di Bawah Sinar Bulan
59
59. Rahasia Xavier
60
60. Lelaki yang Sama
61
61. Di Ujung Tanduk
62
62. Foto Cassandra
63
63. Saling Melukai
64
64. Bertahan
65
65. Menyadari
66
66. Menjadi Satu (1)
67
67. Menjadi Satu (2)
68
68. Menjagamu
69
69. Membaik
70
70. Menemanimu
71
71. Hadiah Opa
72
72. Pengakuan Kaisar
73
73. Di Dalam Mobil
74
74. Hati Alesha
75
75. Tulisan
76
76. Pilihan Kaisar
77
77. Permintaan Arjuna
78
78. Dan Ternyata Cinta
79
79. Xavier Land
80
80. Kedatangan
81
81. Sikap
82
82. Kemarahan
83
83. Bertemu
84
84. Menatap Matamu
85
85. Rahasia Cassandra
86
86. Gracia Sebenarnya
87
87. Meminta
88
88. Memelukmu (1)
89
89. Memelukmu (2)
90
90. Pilihanku
91
91. Naluri
92
92. Memilih Warna
93
93. Bukan Selamat Tinggal
94
94. Hanya Sampai Jumpa
95
95. Akankah Pergi
96
96. Meminta Izin
97
97. Menjadi Lelaki (1)
98
98. Menjadi Lelaki (2)
99
99. Mengatakan Apa
100
100. Hampir Saja
101
101. Terbangun
102
102. Mana Bisa Aku
103
103. Menyayangi Mereka
104
104. Waktu yang Hilang
105
105. Yang Terlupakan
106
106. Janji Kita
107
107. Apa Ini
108
108. Melakukan 'itu'
109
109. Melakukan 'itu' (Beneran)
110
110. Memandang
111
111. Sebelum Ada Jarak
112
112. Yang Kau Tidak Bisa
113
113. Rencana Xavier
114
114. Berangkat
115
115. Bertemu Kembali
116
116. Pulang
117
117. Berada di Sana
118
118. Bersiap (1)
119
119. Bersiap (2)
120
120. Bersiap (3)
121
121. Jarak
122
122. Romansa Roman
123
123. Mengikuti Jejak
124
124. Keputusan
125
125. Menuju Kau
126
126. Musim Semi
127
127. Bunga Azalea
128
128. Epilog
129
129. Hello, Readers!
130
130. Extra Part - RA's (1)
131
131. Extra Part - RA's (2)
132
132. Extra Part - Menginap
133
133. Extra Part - Matahari Naik
134
134. Extra Part - Sang Kapten
135
135. Extra Part - The Sun
136
136. Extra Part - Bye Bye Karet
137
137. The Last Extra Part
138
138. Really Good Bye
139
Road to Session Two
140
Session 2 – Chapter 1
141
Session 2 - Chapter 2
142
Session 2 - Chapter 3
143
Session 2 - Chapter 4
144
Session 2 - Chapter 5
145
Session 2 - Chapter 6
146
Session 2 - Chapter 7
147
Session 2 - Chapter 8
148
Session 2 - Chapter 9
149
Session 2 - Chapter 10
150
Session 2 - Chapter 11
151
Session 2 - Chapter 12
152
Session 2 - Chapter 13
153
Session 2 - Chapter 14
154
Session 2 - Chapter 15
155
Session 2 - Chapter 16
156
Session 2 - Chapter 17
157
Session 2 - Chapter 18
158
Session 2 - Chapter 19
159
Session 2 - Chapter 20
160
Session 2 - Chapter 21
161
Random Thing from Author
162
Session 2 - Chapter 22
163
Session 2 - Chapter 23
164
Session 2 - Chapter 24
165
Session 2 - Chapter 25
166
Session 2 - Chapter 26
167
Session 2 - Chapter 27
168
Session 2 - Chapter 28
169
Session 2 - Chapter 29
170
Session 2 - Chapter 30
171
Session 2 - Chapter 31
172
Session 2 - Chapter 32
173
Session 2 - Chapter 33
174
Session 2 - Chapter 34
175
Session 2 - Chapter 35
176
Session 2 - Chapter 36
177
Session 2 - Chapter 37
178
Session 2 - Chapter 38
179
INTERMESSO
180
Session 2 - Chapter 39
181
GALLERY ROMAN
182
Session 2 - Chapter 40
183
Session 2 - Chapter 41
184
Session 2 - Chapter 42
185
Session 2 - Chapter 43
186
Session 2 - Chapter 44
187
Session 2 - Chapter 45
188
Session 2 - Chapter 46
189
Session 2 - Chapter 47
190
Session 2 - Chapter 48
191
Session 2 - Chapter 49
192
Session 2 - Chapter 50
193
Session 2 - Chapter 51
194
Session 2 - Chapter 52
195
Session 2 - Chapter 53
196
Session 2 - Chapter 54
197
Session 2 - Chapter 55
198
Session 2 - Chapter 56
199
Session 2 - Chapter 57
200
Session 2 - Chapter 58
201
Session 2 - Chapter 59
202
Session 2 - Chapter 60
203
Session 2 - Chapter 61
204
Session 2 - Chapter 62
205
Session 2 - Chapter 63
206
Session 2 - Chapter 64
207
Session 2 - Before Epilog
208
Session 2 - Before Epilog (Cleosar)
209
Session 2 - Before Epilog (Cassvier)
210
Session 2 - Epilog (Romansha)
211
See You in Another Way
212
Haiii, Sales Writer Datang Ahaha
213
Bonus Chapter - Romansha on the Sea
214
Bonus Chapter - Kau Hanya Milikku
215
Bonus Chapter - Kembalinya CassVier
216
Bonus Chapter - PX
217
[KARYAKU LAINNYA]
218
Romansha Menuju Season 3
219
S3C1 - Panggilan Malam Hari
220
S3C2 - Luka yang Tak Kunjung Sembuh
221
S3C3 - Kehilangan Itu Masih Membekas
222
S3C4 - Sinarmu yang Meredup
223
CUAP-CUAP AUTHOR GADUNGAN
224
S3C5 - Kita Tak Lagi Sama
225
S3C6 - Kau yang Kala Itu Kupilih
226
S3C7 - Romansa yang Berapi-api

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!