"Kurasa ini bukan cinta. Hanya sebuah rasa ketertarikan yang mendalam." ~Cassandra Aglenia.
.
.
.
Cassandra memasukkan buku ke dalam tasnya. Baru saja buku terakhir masuk, seseorang sudah berdiri tepat di samping kursinya. Dia menghela napas. Lelaki ini lagi, fikirnya. Dia tidak menoleh dan tidak memberikan reaksi apapun.
"Cass, please dong jangan hindarin gue gini," rengek lelaki itu. Cassandra memalingkan wajah menatapnya, matanya tajam.
"Duh, lo itu bisa gak sih gak usah gitu ke gue," sungutnya.
"Manja amat!" lanjutnya lagi. Lelaki itu terkekeh.
"Oke. Gue janji enggak lupa buat tugas lagi, oke?"
Cassandra bangkit dan menepuk bahu lelaki itu. Dia tersenyum licik.
"Oke. Ayo ke kantin. Lo traktir gue makan!" todongnya sambil menyeret sang lelaki pergi keluar kelas.
Yoyo mengikuti langkah Cassandra dengan cepat. Lelaki itu bernama lengkap Yovie Anuarman, namun lebih senang jika dipanggil Yoyo, biar agak centil gitu katanya.
Dia adalah teman dekat Cassandra di kampus, yang juga bekerja di cabang kafe yang sama dengan kafe dimana Cassandra bekerja paruh waktu.
Yoyo memiliki tubuh yang sedikit gempal, tentunya dengan gaya bicara manja khas kewanitaan. Cassandra menyayangi Yoyo, karena mereka sudah lama bersahabat dan Yoyo juga loyal kepada Cassandra.
"Cass, ada Mas Juna!" bisik Yoyo pada Cassandra yang sedang sibuk menyantap nasi gorengnya.
Cassandra tersentak sekejap.
"Mana?!" tanyanya cepat, mencari-cari keberadaan Arjuna di sekitar mereka. Tetapi niihil, tak tampak Arjuna di sekeliling.
Cassandra masih celingukan.
"Nyari siapa? Nyari aku ya?" Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan Cassandra. Arjuna telah berdiri tepat di belakangnya, disambut dengan senyuman Yoyo yang melebar.
"Eh, ada Mas Juna," sambut Cassandra salah tingkah. Dia hanya mesem-mesem.
Arjuna mengambil posisi duduk di depan Cassandra, menatap gadis itu dengan piringnya yang masih berisi setengah porsi nasi goreng.
"Kamu kerja hari ini, Cass?" tanya Arjuna lagi. Membuat Cassandra menjadi semakin salah tingkah.
Yoyo menyenggol Cassandra yang masih terdiam.
"Eh, iya Mas. Hari ini kerja sore," jawabnya cepat.
Arjuna tersenyum.
"Ya sudah. Kapan kamu libur nanti temenin Mas ke toko buku yang kamu bilang dulu itu, ya," ujar lelaki yang bernama Arjuna itu sembari merekahkan senyuman tampannya.
"Oke Mas, siap!" jawab Cassandra cepat, masih terbata.
Arjuna kembali tersenyum dan pamit meninggalkan Cassandra dan Yoyo yang masih duduk di kantin, melanjutkan makan mereka yang belum selesai.
Cassandra tertegun melihat kepergian Arjuna, berusaha menetralkan kembali detak jantungnya yang berpacu cepat pada getaran normal. Rasanya dia mau terbang saja.
"Jangan terlalu ketauan banget lo nge-fans kenapa sih Cass!" komentar Yoyo sambil menyeruput es tehnya.
"Ha? Terlalu terlihat, ya?" tanya Cassandra malu.
"Iya, muka lo memerah setiap ada Mas Juna. Awas lo nanti sakit hati kalo berharap lebih," lanjut Yoyo. Cassandra terdiam, merengut.
"Elo itu dukung gue kek kenapa sih!" sungutnya. Yoyo menjauhkan gelasnya, lalu menggeleng pelan.
"No. Ini memang kenyataan. Seantero kampus udah denger kalo Mas Juna punya hubungan khusus sama Vercia. Elo jangan berharap banyak," jelas Yoyo mengingatkan.
Dia tahu Arjuna memang punya banyak pesona. Sekaligus dia juga tahu temannya ini juga tersihir atas pesona Arjuna. Yoyo hanya tidak ingin Cassandra terluka. Gadis itu masih murni, masih polos.
Cassandra hanya bungkam. Dia juga sudah mendengar soal itu. Namun pesona Arjuna Radeya sangat sulit untuk ditepisnya.
Berawal dari pertemuannya dengan Arjuna di kafe tempatnya bekerja paruh waktu, Cassandra sudah tertarik pada senyum pria itu. Terkesan maskulin, dan dewasa di satu sisi. Percakapan pertama mereka di meja kasir tempo lalu, meninggalkan kesan mendalam untuk Cassandra. Ditambah lagi beberapa hari kemudian Cassandra melihat sosok Arjuna di kampusnya dan tidak sengaja berpapasan dengan lelaki itu. Yang membuatnya lebih senang lagi, ternyata Arjuna mengingatnya. Cassandra masih ingat jelas bagaimana Arjuna tersenyum lebar saat tahu bahwa mereka berada di bawah almamater yang sama.
Arjuna sedang mengenyam pendidikan pasca sarjana di kampus ini, dimana Cassandra juga sedang berjuang untuk gelar sarjananya. Dia dan Cassandra hanya terpaut beberapa tahun, dan Cassandra merasa Arjuna tampak sangat berwibawa, sangat cocok untuk dijadikan kepala keluarga.
Cassandra meraih botol yang berisi air mineralnya, berfikir sejenak tentang kata-kata Yoyo baru saja. Sahabatnya itu benar. Dia tahu Arjuna tidak memiliki sikap atau perilaku khusus padanya, apalagi lelaki itu sedang dekat dengan teman seangkatannya, Vercia, yang terkenal dengan kecantikan dan kepintarannya.
Cassandra berdehem pelan, menatap pada Yoyo yang masih mengunyah kue bawang.
"Ini mungkin bukan cinta, Yo. Cuma ketertarikan sementara," katanya pelan.
.
.
.
🌾Bersambung🌾
~Terimakasih sudah mampir diceritaku, ya Kak.. Support Like, Vote dan Komennya ya, salam kenal :) ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Aris Susanti
Semangat Cassandra
2021-11-27
1
Anonymous
msih nyimak
2021-11-25
0
D'ՇɧeeՐՏ🍻
Semoga belum terlambat🤣
2021-10-18
0