Kumpul Kebo

Malam harinya diluar rumah Dewa tampak ramai. Bahkan orang orang saling berteriak karenanya. Dan beberapa ibu ibu dan bapak bapak seperti sedang ada acara. Dewa yg sedang fokus dengan laporan kafenya tidak tahan dengan keributan tersebut. Dan akhirnya keluar rumahnya.

Sebelum keluar rumah tidak lupa mengambilkan kunci pagar yang baru. Dewa diberi salah satu kunci pagar oleh Alina. Kemudian keluar membuka pintu.

" Nah itu orangnya..!!!."

" Woy keluar kau...!!!"

Beberapa bapak bapak dan ibu ibu menunjuk Dewa yg keluar rumah. Dan akhirnya Dewa pun membuka pagar miliknya.

" Nah ini dia yg kumpul kebo. Mentang mentang ganteng dan cantik kalian seenaknya tinggal disini....!!" kata salah satu warga yg berkepala botak.

" Iya nih, kata pak RT kalian saudara. Tapi di KTP kok beda alamat. Ini nih anak muda jaman sekarang...."

" Udah, sidang saja lalu usir...!!!"

Kata ibu ibu yg tadi sore sempat tongkrong didepan rumah.

" maaf bapak bapak, ibu ibu. Ada apa ini...?" tanya Dewa masih santai.

" Kalian kumpul kebo kan. Segera pergi dari sini. Jangan mengotori kampung sini...."

Teriak ibu ibu lagi.

Dewa yg ditanyai seperti itu pun sempat bingung. Karena ingin membuktikan jika suami istri pun belum ada kejelasan surat suratnya. Kebetulan pak RT dan Pak RW datang tepat waktu.

" Ada apa ini...." Tanya pak RW.

" Ini pak RW , mereka mengaku saudara. Tapi KTP berbeda. Jadi kamu curiga. Mereka anak muda yg sering seperti di TV TV. Serumah tidak ada ikatan. Alias kumpul kebo..." kata ibu ibu lagi.

" Semuanya diam dulu ya. Biar kami pengurus yg menyelesaikan masalah ini. Jika benar seperti yg dituduhkan. Maka kami pengurus yg akan mengusir mereka..." Kata pak RW.

" Anak muda. Bisa bicara sebentar...?" kata pak RW.

" Silahkan pak. Tapi lebih baik didalam saja..." kata Dewa yg tegar dan sabar.

" Baik mari..." kata pak RW.

Kemudian pak RW dan jajaran pengurus pun mengikuti dewa masuk ke dalam rumah. Begitu juga pak RT yg sempat mendapatkan laporan dari Rio.

Dewa pun mempersilahkan duduk para tamunya. Sebagian berdiri di sebelah bangku rumah Dewa.

" Begini anak muda..." kata pak RW.

" Nama saya Dewa pak..." jawab Dewa.

" Nak Dewa,. Nak Dewa disini dengan siapa...?" tanya pak RW.

" Dengan Alina pak. Saudara saya..." jawab Dewa.

Dewa sengaja menutupinya terlebih dahulu.

" Sepupu atau bagaimana....?" tanya pak RW kembali.

" Sepupu. Alina dari Jogja..." Dewa.

" Begini anak muda. Peraturan di kampung ini . Tidak diperbolehkan seorang laki laki dan perempuan tinggal satu atap tanpa ikatan. Walaupun itu saudara sepupu. Tanpa adanya orang tua. Atau kepala rumah tangga..." kata pak RW

" Tapi kami saudara pak. Dan memang orang tua saya sakit keras. Dan orang tua saudara saya di luar negeri..." jawab Dewa.

" Nak Dewa. Alangkah baiknya kalian tinggal terpisah. Karena nantinya akan menimbulkan fitnah. Oleh karena itu, kami pengurus RT dan RW menyarankan seperti itu. Daripada nanti warga berkata yg tidak tidak..." kata pak RW.

" Tapi...." Dewa.

" Usir saja pak RW. Daripada mengotori kampung ini..."

" Benar pak RW usir saja mereka...."

Braakkkk.....

Setumpuk buku dan beberapa amplop di lempar di depan meja pak RW. Semua tersentak kaget. Terlebih seorang gadis yg melempar amplop dan buku buku tersebut.

" Kami sudah menikah. Itu surat suratnya. KK dan KTP kami. Serta surat nikahnya...." kata Alina tampak emosi.

Dewa terkejut. Karena Alina mengakui pernikahannya. Dan sudah mendapatkan surat surat resmi pernikahannya itu.

Pak RW yg kaget pun segera menatap Alina. Kemudian beralih menatap surat surat yg dilempar Alina. Kemudian memeriksanya.

" Benar mereka belum lama menikah. Dan ini semua buktinya...." kata pak RW.

" Sudah , kalian bubar..." lanjut pak RW.

Namun bapak bapak yang ikut kedalam pun belum beranjak keluar. Dan hal itu membuat Alina semakin geram.

" Jika kalian mengganggu kami lagi. Saya tidak segan segan menghancurkan kampung ini...." Kata Alina.

Tangan Alina bersedekah dan matanya menatap satu persatu orang yg ada di dalam rumahnya. Satu persatu warga pun akhirnya keluar dari rumah Dewa. Tinggallah pak RW dan pak RW setempat.

" Maafkan warga neng. Mereka hanya terprovokasi. Entah dari siapa yg memulai..." kata pak RW.

" Kamu tidak masalah sebenarnya pak.Tapi dengan menunjukkan keramaian seperti itu membuat orang berfikir negatif. Dan kami tidak suka seperti itu. Alangkah lebih baik jika ada yg menanyakannya secara langsung. Bukan seperti orang demo minta turunin harga minyak pak..." Kata Alina.

" Mohon maaf ya neng...." kata pak RW.

Alina dan Dewa mengangguk.

" Kamu juga minta maaf pak. Saya hanya mengikuti perkataan orang yg laporan ke pak RT kemarin. Jadi kami tidak tahu jika akan terjadi kejadian seperti ini...." kata Dewa.

" Sama sama mas..." Jawab pak RW dan Pak RT.

Akhirnya Pak RT dan pak RW pun pamit undur diri. Dan menjelaskan ke warga. Dan warga yg masih berkumpul didepan rumah Dewa lama kelamaan membubarkan diri.

Sementara Dewa tersenyum melihat amarah dari Alina. Dia tidak menyangka jika Alina begitu bar bar jika dengan warga yg semena mena seperti tadi.

" Kenapa kemarin di Wonosari tidak seperti itu...." Kata Dewa.

" Ck, tahu sendiri kemarin aku terluka dan pingsan..." jawab Alina.

" Kalau tidak pingsan sudah ku habisi tuh orang orang yg bermulut pedas..." lanjut Alina.

Dewa memahami hal itu. Namun sejatinya Dewa memang tidak tahu maksud tersembunyi dari Alina. Karena selain menerima begitu saja pernikahan waktu itu. Alina juga sudah begitu hafal dengan seluk beluk kampung tersebut. Terbukti ketika di hutan. Ia tahu arah dan tujuan..Namun dewa mengabaikan itu semua. Yang paling penting sekarang sudah tidak perlu ditutup tutupi jika ingin keluar. Walau nyatanya mereka berdua masih sekolah.

" Wa, Jika sekolah nanti sepertinya kita harus menutupi jika kita sekolah. Karena itu akan mengundang perhatian. Terutama dirimu yg menjadi incaran dari musuh musuh orang tuamu..." Kata Alina.

" Sepertinya itu lebih baik. Bagaimana denganmu...?" tanya Dewa.

" Saya juga demikian..." Jawab Alina.

" Lalu kamu dapat darimana surat surat itu...?. Om Awan...?" tanya Dewa.

" Iya..." jawab Alina.

" Ya sudah simpan kembali. Suatu saat kita butuhkan untuk yg lainnya..." kata Dewa.

Alina pun kembali mengambil surat surat yg dilempar tadi. Kemudian menyimpannya kembali.

" Sebaiknya kamu belajar untuk bisa menggertak seperti orang orang tadi. Karena kalau kita terlihat lemah. Maka akan mudah menjadi sasaran orang yg tidak suka dengan kita..." kata Alina yg kemudian melangkah menuju kamar.

" Tidak semua masalah diselesaikan dengan kekerasan Lin. Walaupun gw juga bisa bela diri. Tapi masalah harus bisa diselesaikan dengan kepala dingin..." kata Dewa.

" Terserah...." jawab Alina kemudian membuka pintu dan menutup kembali dengan keras.

Braaakkk....!!!!

Dewa menghela nafas panjangnya. Melihat Alina yg tersulut emosi akibat perlakuan warga di perkampungan tersebut. Dan itu baru disadari oleh dewa. Istri kecilnya masih sangat labil. Dan memang perlu pendamping yg sabar.

Dewa pun akhirnya istirahat. Karena hari mulai malam. Dan esok pagi harus menjalankan usahanya di bengkel dan kafe miliknya.

" Bagaimana caranya om Awan secepat itu mengurus surat surat pernikahan. Bahkan KTP dan KK. tidak habis pikir gw..." kata Dewa dalam hati.

" Dan sepertinya ada yg aneh antara Alina dan om Awan..." kata Dewa. Namun hanya dirinya yg mendengar.

Dewa merebahkan tubuhnya yg mulai lelah. Apalagi hari ini harus menyamar menjadi orang lain. Dan pergerakannya pun harus hati hati.

****

Sementara Alina yg sudah masuk ke kamar pun kembali teringat. Jika pintu depan serta pagar belum di kunci. Alina pun akhirnya keluar.

Dan diluar tampak sudah sepi. Hanya ada beberapa anak muda yg sedang mengobrol jauh dari rumahnya. Dan Alina tak curiga sama sekali. Setelah mengunci pintu pagar serta pintu rumah, Alina kini ikut merebahkan tubuhnya. Karena besok rencananya akan menyelidiki rumah orang tua Dewa.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!