Rumah Dan Motor

Pagi harinya Alina sudah disibukkan kegiatan di dapur. Tadi malam sudah memeriksa beberapa bahan untuk dimasak pagi ini.Dewa sendiri baru selesai sholat subuh. Kemudian dewa pun ke dapur untuk membantu. Namun alih alih membantu Alina. justru dewa malah mengganggu kegiatan Alina.

" Sana, ke depan saja. Nyapu halaman..." kata Alina.

" Eh, mana ada halaman. Ini kan rumah komplek di kota...." jawab Dewa.

Alina menyadari, jika depan rumahnya tidak ada halaman luas seperti di rumah eyang putri.

" Eh iya lupa....hehe..." jawab Alina.

" Ya tapi jangan disini. Ganggu aja...." kata Alina.

Akhirnya Dewa duduk dekat meja makan. Dan disana sudah disediakan teh hangat oleh Alina.

" Lin,hari ini aku mau ke bengkel. Mau ikut tidak...?" tanya Dewa.

Alina tampak berfikir, karena tidak ada niat keluar rumah. Namun ia teringat jika dirinya punya saudara di kota ini. Yang tak lain adalah adik dari ibunya. Yaitu Om Hendra Singoatmo. Memang Om Hendra tidak pernah datang ke tempat eyang putri. Sebab, dulu pernah di rumorkan meninggal dunia. Oleh sebab itu dirinya merubah nama menjadi Bagus Sujatmiko.

" Ngga kayaknya. Tapi entar kalau aku keluar Alin kasih tahu...." jawab Alina.

" Hati hati. Bukankah kamu baru datang kesini...?, takut ya nyasar..." kata Dewa meledek.

Alina memicingkan matanya.

" Kecil...." jawab Alina sambil menjentikkan jarinya. Kemudian meneruskan memasak.

" Kamu yg hati hati. Musuh musuhmu masih banyak yg berkeliaran. Dan mereka belum tahu jika dirimu masih hidup ...." kata Alina.

" Cie cie... khawatir ya...?" kata Dewa.

" Dikasih tahu kok malah begitu..." jawab Alina.

" Iya sayangkuh..." Dewa berlalu.

Alina gemas dibuatnya. Hingga matanya menatap tajam ke arah dewa yg kabur untuk mandi.

" Ke tempat om Bagus, kayaknya ok juga. Lama tidak ketemu dengannya.." monolognya dalam hati.

" Ah tapi , anaknya rese . Lebih baik cari yg lain di kota ini. Siapa tahu dapat petunjuk tentang Om Angkasa..." batin Alina.

Ia masih melanjutkan acara masaknya yg sebentar lagi selesai. Kemudian Alina pun menyediakan di meja makan. Setelah benar benar selesai, Alina ke depan rumah untuk mengecek kondisi sekitar.

Di depan rumah masih kosong, belum ad tanaman sama sekali. Sehingga Alina berniat menghiasinya dengan taman. Di lihatnya pagar rumah belum begitu rapi. Alina berniat memperbaikinya. Sesaat ia ingat jika dirinya masih punya tabungan serta uang yg mengalir setiap bulan di rekeningnya.

Alina mengecek keuangan di rekeningnya melalui ponsel. Dan beruntung saja tabungannya lebih dari cukup untuk perbaikan pagar dan menghiasi taman depan rumah.

Tak lama kemudian Dewa sudah selesai mandi. Dan berniat mau berangkat ke bengkel tempat Rio berada.

" Sarapan dulu...." kata Alina.

" Suapin..."

" Manja..." jawab Alina.

Akhirnya keduanya pun masuk. Alina mengambilkan piring serta nasi. Tak lupa mengambilkan sayur serta lauknya. Dewa menerima dan mengucapkan terima kasih.

Setelah selesai dewa berniat berangkat ke bengkel. Alina menyalami dewa selayaknya suami istri. Dewa terharu dengan perlakuan Alina. Dalam pikirnya, Alina sudah menerima pernikahan ini. Dewa pergi menggunakan ojek online yg dipesannya. Beruntung bengkel tempat Rio tidak terlalu jauh. Dan ini sangat berlawanan arah dengan kontrakan dewa dahulu.

Setelah kepergian Dewa Alina pun membereskan meja makan. Tak lupa ia pun segera mandi dan bersiap siap. Rencana kali ini Alina akan keluar terlebih dahulu untuk menghafal wilayah tempatnya berada.

Tempatnya saat ini adalah sebuah komplek padat penduduk. Dan banyak diantaranya yg sibuk dengan bekerja. Hari ini masih masa libur anak anak sekolah. Pasca kenaikan kelas. Sehingga tidak dilihat kesibukan anak anak sekolah. Hanya satu dua yg mungkin akan mendaftarkan sekolah lanjutan. Baik SD SMP maupun sekolah lanjutan tingkat atas.

Alina mengunci pagar rumahnya. Sesekali menyapa tetangga barunya. Karena memang baru kali ini ia bertatap muka.

" Jika seperti ini. Sebaiknya nanti pakai pakaian dobel. Agar tidak terlihat jika kami anak sekolah..." batin Alina.

Alina berjalan sekitar 15 menit menuju jalan raya. jalan yg tampak begitu ramai. Suara deru mobil pun bersahutan sahutan. Tidak seperti di rumah eyang putrinya.

Sesaat Alina terdiam

Karena ia juga bingung mau kemana. Jalanan di Jakarta ini beda dengan yg dikenalnya dahulu. Apalagi dahulu dirinya masih kecil. Dan belum tahu menahu tentang angkutan perkotaan.

" Sepertinya harus beli motor nih. Jadi kalau kemana mana nyantai. Ngga bingung seperti ini..." kata Alina bicara pada dirinya sendiri.

" Ah, beli ajalah. Daripada pusing..." kata Alina.

Alina melihat ada dealer motor second. Alina menuju kesana. Berjalan menyusuri jalan raya yg sudah mulai ramai.

Alina masuk ke dealer motor tersebut.

" Cari motor kal...?, mau yg seperti apa...?" salah satu sales penjaga menyapa dan menanyakan kemauan Alina.

" Yang meong ini berapa bang...?" tanya Alina.

Ia mengincar motor matic warna hitam.

" 9,5 juta mbak..., mbak mau yg itu...?" kata sales laki laki itu.

" Boleh dicoba dulu, nyalain..." kata Alina.

" boleh.., bentar ambil kuncinya saya..." kata sales.

Tak lama kemudian , sales datang dan membawa kunci motor meong untuk di coba.

Brrrrr...

Suara motor masih halus. Dan Alina suka.

" boleh kurang...?" tanya Alina.

" harga pas mbak. Dan pajak juga masih hidup dan panjang..." kata sales.

" Kalau boleh kurang saya bayar cash..." kata Alina.

" 9 ¼.mbak. Boleh..." jawab sales.

" 9 juta tau tidak sama sekali..." kata Alina yg berniat untuk pergi dari dealer tersebut.

" ya udah boleh boleh. Bayar cash atau gesek...?" tanya sales.

" Gesek saja..." jawab Alina.

Tak lama kemudian transaksi pun terjadi. Dan benar saja akhirnya Alina bisa membawa kendaraan itu keluar dari dealer. Beruntung dapat bonus helm. Sehingga Alina tidak perlu repot repot mencari helm untuk dirinya.

Alina melajukan kendaraannya perlahan. Ia jadi teringat. Jika pagar dirumahnya rusak. Dan perlu di perbaiki. Maka dari itu ia pun mencari tukang las yg dekat dengan rumahnya.

Alina mendapatkan tukang las tersebut. Dan kemudian mengecek pagar di rumah Alina. Selain itu ia juga mencari tukang taman untuk di rumahnya. Agar taman di rumahnya terisi tanaman bunga maupun yg lainnya.

" Lho mbaknya yg tinggal disini...." tanya tukang taman dan menanam bunga.

" iya bang. Kenapa...?" tanya Alina.

" Di beli berapa...?, bukannya kemarin rencananya di jual. Dan sudah terjual..." kata tukang taman.

" setahu saya sih saya ngontrak. Tapi ga tahu kalau ternyata saudara saya yg beli..." jawab Alina memberikan alasan.

" oh..."

Dan selesai memperbaiki pagar serta tamannya. Alina pun bergegas mandi dan menyiapkan makan malam untuk dirinya serta dewa. Tak Lupa ia juga telah memberikan upah kepada tukang pagar serta tukang taman. Sore harinya pekerjaan rumah telah selesai.

Alina keluar rumah untuk menyiram taman bunga yg baru miliknya. Di luar pagar tampak beberapa tetangganya menyapa Alina. Dan Alina pun memperkenalkan diri jika dirinya tinggal di rumah ini bersama saudaranya.

Melihat Alina yg cantik, beberapa anak muda sering mondar mandir di depan rumahnya. Serta mencuri pandang terhadap Alina. Hingga Dewa kembali dari bengkel, pemuda pemuda itu pun membubarkan diri. dan kini gantian emak emak yg jadi bergosip ria di depan rumah Alina. Terutama karena melihat wajah Dewa yg tampan mirip artis Korea.

" Itu motor siapa Lin...?" tanya Dewa yg melihat motor meong warna hitam.

" Punyaku lah..." jawab Alina masih memegang selang untuk menyiram tanaman barunya.

" Lha itu motor siapa...?" tanya Alina Balik.

Karena dewa kembali membawa motor pulang dari bengkel.

" Punyaku yg di bengkel..." jawab Dewa.

" Dan rumah ini kamu beli ya....?" tanya Alina.

" Iya...sengaja untuk kita..." jawab Dewa.

" Oh..."

" Emang ada duit...?" tanya Alina kembali.

" Ya cukup sih. Kalau rumah kecil seperti ini..." jawab Dewa.

" Ya udah, Sono mandi terus makan. Sudah Alin siapin di meja makan..." kata Alina.

" Ok..."

" pantes saja tukang bunga bilang sudah dibeli...." monolog Alina.

Dan ia pun masih meneruskan menyiram tanaman miliknya.tak lupa memberikan pupuk yg diberikan oleh tukang bunga.

Alina menyadari jika sejak tadi menjadi perhatian ibu ibu di luar pagar rumahnya. Sehingga Alina segera menyelesaikan tugasnya. Kemudian masuk ke dalam rumah.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!