Chapter 14

"Yang mulia, anda serius akan diam saja? kekasih anda sedang kekurangan uang, beritanya menyebar sangat cepat. Dia memiliki banyak hutang dimana-mana."

"......"

"Yang mulia...."

"Ethel, apa kau bisa diam? sejak tadi kau terus mengatakan bahwa dia kekasihku. Sekali lagi kau membicarakan hal ini, aku tidak akan segan-segan memotong lidahmu." Marah kaisar.

"Yang mulia, anda sungguh kejam dan tidak berperasaan. Bagaimana bisa anda membiarkan wanita cantik seperti nya kesusahan...." Lirih Ethel, dia pergi begitu saja. Sesampainya didepan pintu besar, dia mengintip sang kaisar yang nampak memikirkan sesuatu.

"Aku tahu anda menyukainya yang mulia, cih pandai sekali jual mahal." Gumam Ethel yang pergi begitu saja.

•••

"Apa lagi ini?" Mata Xera hampir semuanya, bagaimana tidak? pagi hari dia sudah di kejutkan dengan banyaknya peti yang berisi emas dan perhiasan mahal, itu semua dari kakek dan neneknya.

Itu memang bukan hal yang aneh karena mereka kakek dan neneknya yang begitu menyayangi nya, tapi ada beberapa peti lain yang terlihat mewah dan lumayan banyak, itu yang membuat Xera shock setengah mati.

"Ini semua dari yang mulia kaisar?" Tanya Xera pada Amy dan Syua.

"Benar nona, saat anda masih tidur ada kereta kuda yang berasal dari istana. Mereka membawa dekrit dari kaisar untuk memberikan semua ini pada anda, sepertinya beliau mendengar rumor tentang anda yang memiliki banyak hutang." Jelas Syua.

Xera memijat pelipisnya yang terasa pusing, dia memang kekurangan uang tapi sekarang dia benar-benar memiliki harta yang sangat banyak.

"Aku tidak bisa mengembalikan ini, kalau begitu aku akan mengolah nya menjadi bisnis." Ucap Xera yang memakai jubah tidurnya, Xera berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan.

Xera melihat sosok Tansy dan Melinda yang duduk diruang makan bersama ayahnya, dia sudah lama tidak melihat mereka berdua, dan kondisi Tansy pun terlihat sedikit pucat.

"Ayah." Sapa Xera yang langsung duduk di kursinya.

"Bagaimana dengan hadiah dari kaisar?" Tanya Duke Fedro penasaran.

"Ah itu, dia memberikan banyak sekali emas dan perhiasan. Bahkan ada beberapa pakaian dan juga mantel, aku tidak bisa menyebutkan semuanya. Ayah lihat saja ke kamarku." Balas Xera dengan santai.

"Baiklah."

"Bagaimana bisa kau memiliki banyak hutang? sebenarnya apa yang kau lakukan dengan hutang hutang itu?" Heran Melinda, Xera menatapnya dengan santai.

"Aku kalah bermain judi." Balas Xera santai, Duke Fedro terkejut begitu pun dengan Melinda dan Tansy.

"Berapa banyak hutang yang kau miliki sampai sampai kaisar pun memberikan mu begitu banyak emas." Heran Melinda, dia benar-benar iri karena Xera bisa mendapatkan banyak emas dengan mudah.

"Sangat banyak! bahkan bisa membeli sebuah istana, ck! jangan mengatakan tentang hutang, aku. muak sekali mendengarnya." Kesal Xera yang bangun dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.

"Xera, aku akan menikah dengan putra mahkota." Ucap Tansy, langkah kaki Xera langsung terhenti.

"Oh selamat, itu pasti karena kau mengandung." Senyum Xera yang pergi begitu saja, Tansy mengepalkan tangannya. Dia pikir Xera akan marah atau iri padanya, tapi Xera justru terlihat santai dan bahkan tidak peduli sama sekali.

•••

"Siapkan pakaian untuk acara teh di kediaman nona Tacita, pastikan pakaiannya berwarna hitam." Jelas Xera.

"Baik nona."

Xera menatap dirinya yang baru selesai mandi, dia terlihat cantik dan seksi.

"Amy, nona Tacita ini bukannya teman Tansy ya?" Tanya Xera memastikan, takutnya apa yang dia ingat didalam buku tidak sesuai dan akurat karena ceritanya sedikit melenceng.

"Benar nona, beliau adalah sahabat dekatnya. Nona diharapkan hati-hati karena nona Tacita ini sangat licik dan pandai memanipulasi lawannya." Jelas Amy dengan mengeringkan rambut Xera menggunakan sihirnya.

"Ah begitu, kau tenang saja." Balas Xera dengan santai, selama ini dia tidak pernah menunjukkan sihirnya pada orang-orang, dia membiarkan orang-orang menyebutnya sebagai sampah yang tidak memiliki sihir dalam tubuhnya.

Xera tidak membutuhkan validasi dari mereka, toh itu semua tidak ada untungnya sama sekali.

Saat ini Xera memakai gaun berwarna hitam yang panjang dan tipis sehingga sangat transparan untuk kulitnya yang putih, di bagian pakaian tipisnya terdapat celana pendek berwarna hitam sepaha, begitu pun di bagian dadanya yang terlihat seperti kemben.

Sangat mencolok tapi itu gaun yang begitu cantik dan halus, Amy dan Syua pun begitu menyukai semua desain yang Xera pakai dan itu tidak dijual untuk umum.

"Nona, saya akan membiarkan rambut anda tergerai." Ucap Syua.

"Terserah padamu, semua yang kau lakukan pasti hasilnya sangat memuaskan." Senyum Xera.

"Anda bisa saja nona." Malu Syua.

Amy yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya saja, dia memakainya perhiasan untuk Xera, itu semua perhiasan pemberian dari kaisar karena terlihat seperti berlian asli yang terlihat simpel namun mewah dan elegan.

"Anda sangat cantik, nona." Senang Amy dan Syua yang puas dengan hasil mereka berdua.

"Terimakasih, ini semua berkat kalian berdua. Kalian juga bersiaplah...." Ucap Xera yang berjalan mendekati lemari pakaiannya dan memberikan mereka pakaian yang di bungkus oleh kotak hitam.

"Apa ini nona?" Heran mereka dengan membuka kotak tersebut, mata mereka membulat saat melihat dua gaun berwarna hijau muda dan biru, itu warna kesukaan mereka dan sesuai dengan bola matanya juga.

"Nona ini...."

"Pakailah, aku akan menunggu kalian di luar. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan ayah..." Senyum Xera yang pergi begitu saja dengan membawa tasnya.

Bunyi hentakan high heels yang di pakainya terdengar menggema di lorong kediamannya, para pelayan yang melihat sosoknya langsung menunduk hormat, mereka terpukau dengan kecantikannya yang begitu memancar.

"Paman, apa ayah sudah pulang?" Tanya Xera pada asisten Duke Fedro.

"Nona, tuan Duke ada urusan di istana." Balasnya dengan menunduk.

"Ah begitu, jika ayah sudah datang tolong katakan pada ayah bahwa aku mencarinya." Senyum Xera dan kembali pergi.

Xera berpapasan dengan Tansy yang memakai long dress berwarna putih yang memperlihatkan pahanya dan juga belahan dadanya yang besar, Xera menaikkan sebelah alisnya.

Itu adalah gaun dari butiknya, tapi kenapa belahannya begitu besar? Xera yakin, itu sengaja dilakukan oleh Tansy.

"Yang mulia putra mahkota lah yang memberikan gaun ini untukku." Jelas Tansy penuh kesombongan dan dirinya begitu bangga saat memamerkan nama putra mahkota.

"Oh benarkah? selamat kalau begitu.'m" Angguk Xera yang berjalan pergi.

"Nona." Panggil Syua dan Amy dengan pakaian indahnya, modelnya hampir sama seperti Tansy hanya saja ini lebih tertutup.

"Cantik sekali." Puji Xera dengan jujur.

"Terimakasih banyak nona." Malu Amy dan Syua.

"Kalian, bagaimana bisa kalian mendapatkannya?" Kaget Tansy, dia sendiri pun tidak bisa memiliki nya jika bukan putra mahkota yang memesan nya secara khusus, terlalu banyak orang yang menginginkan gaun dari butik terkenal ini.

Tapi, kenapa kedua pelayan Xera bisa memakainya dengan mudah? Tansy terlihat penasaran sekaligus shock juga, pakaian nya setara dengan pelayan? apa-apaan itu!!

Xera sendiri hanya terkekeh, dia masuk kedalam kereta kuda dengan Amy dan Syua yang ikut masuk kedalam.

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!