Chapter 13

Untuk saat ini, Xera hanya ingin fokus pada bisnisnya sendiri yang akan dia besarkan namanya. Meskipun dia tidak menunjukkan jati dirinya yang asli, tapi Xera puas melihat toko bajunya yang populer dan terus menjadi incaran para bangsawan.

"Nona, orang-orang yang anda inginkan sudah tiba." Jelas Amy dengan menundukkan kepalanya pada Xera, saat ini Xera berada diruang pribadinya yang ada di toko bajunya.

"Selamat siang nona." Sapa mereka dengan menundukkan kepalanya pada Xera.

"Ya, duduklah." Senyum Xera yang mempersilahkan mereka untuk duduk disana.

"Terimakasih nona."

Xera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati meja kerjanya, setelah itu Xera kembali dengan kertas-kertas yang ada ditangannya. Xera meletakkan kertas itu dihadapan mereka.

"Kalian sudah datang kemari itu berarti kalian sudah setuju untuk menjadi pekerja ku, tandatangani kontrak ini." Jelas Xera santai.

"Baik nona."

Mereka segera menandatangani surat kontrak tersebut tanpa ragu, bahkan Xera juga melihat Philips yang hadir diantara mereka semua, Xera sangat puas dengan itu.

"Sudah nona."

"Ya, untuk kalian yang pandai membuat makanan segera ikuti Amy, dia akan menjelaskan semuanya. Lalu untuk pembuatan make up beserta barang kecantikan lainnya segera ikut dengan Syua, lalu untuk pembuatan senjata kalian duduk saja di tempat." Jelas Xera.

"Baik nona."

Mereka segera pergi untuk mengikuti Syua dan Amy, kini hanya ada beberapa orang yang Xera yakini sebagai ahli dalam membuat alat elektronik.

"Silahkan baca dan teliti buku ini, mana yang bisa kalian sanggupi untuk kalian buat." Ucap Xera.

"Baik nona."

Mereka segera membaca buku tersebut, mereka terkejut karena foto dari buku beserta penjelasannya sangat lengkap dan jelas, mereka terkejut karena barang tersebut sangat aneh namun luar biasa karena membuatnya pun tidak lah mudah, mereka saling pandang dan menatap Xera secara kompak.

Hanya satu yang ada dalam benak mereka, dari mana Xera mendapatkan ide untuk membuat senjata hebat seperti ini?

Mereka ingin sekali bertanya, akan tetapi dalam surat perjanjian tadi mereka dilarang bertanya lebih jauh dan mengenai identitas Xera, mereka akan merahasiakannya sampai mereka mati. Kecuali jika Xera sendiri yang mengungkapkan nya.

"Nona, saya bisa membuat ini." Ucap seorang laki-laki yang menunjukkan sebuah granat.

"Bagus, aku akan menyerahkan hal ini padamu. Aku percayakan sepenuhnya..." Senyum Xera.

"Terimakasih nona." Senangnya dengan menundukkan kepalanya, dia benar-benar bahagia karena Xera memuji dan juga percaya sepenuhnya.

"Itu, nona. Saya juga akan mencoba membuat ini, tapi saya tidak berjanji akan membuatnya seperti yang digambar." Jujur salah seorang dengan takut takut.

"Tidak apa-apa, kau buat saja secara perlahan-lahan. Jika masih belum yakin, pelajari saja perlahan-lahan." Senyum Xera yang terlihat tidak masalah.

"T-terimakasih nona." Senangnya.

"Sama-sama, lalu bagaimana dengan mu? Philips...." Tanya Xera.

"Saya rasa, saya bisa membuat beberapa benda seperti ini." Tegasnya yang begitu yakin, Xera tersenyum puas.

"Kalau begitu, kalian mulai lah dari sekarang. Ada ruangan khusus untuk kalian, aku akan memberikan waktu pada kalian selama 3 bulan." Jelas Xera, mereka segera mendongakkan kepalanya menatap Xera.

Selama itu?

"Tidak perlu nona, kami akan segera membuatnya dengan waktu yang lebih singkat." Kompak mereka, mereka tidak ingin membuat Xera menunggu lama.

"Jangan terlalu dipaksa, perlahan-lahan saja agar hasilnya bisa maksimal." Jelas Xera.

"Eh baik nona."

Setelah berdiskusi dengan mereka, Xera bergegas keluar dari ruangannya menuju sebuah ruangan yang dimana isinya ada bahan bahan dari pakaian dan juga kulit untuk membuat tas dan sepatu.

"Nyonya Armelle." Panggil Xera pada wanita yang sedang menjahit sebuah kain panjang.

"Ya nona. Apakah ada yang anda butuhkan?" Tanya Xera.

"Ya, bisakah anda membuat beberapa gaun yang sama namun kualitasnya tidak sebagus ini? maksud saya, kain yang dibuatnya tidak terbuat dari sutera. Aku akan menjual beberapa gaun yang indah untuk para rakyat biasa agar mereka bisa memiliki gaun dari hasil buatan anda namun dengan harga terjangkau." Jelas Xera.

"Saya mengerti nona, saya juga sudah memikirkan hal ini sejak lama tapi saya takut anda menolak nya." Ucap nyonya Armelle.

"Tidak mungkin, kalau begitu aku menyerahkan urusan ini padamu. Lalu, aku tunggu kabar baiknya."

"Baik nona."

Xera tidak semena-mena menyerahkan tugas itu pada Armelle, Xera sengaja menyerahkan urusan tentang butiknya pada Armelle, terlebih Armelle juga memiliki banyak sekali karyawan yang semuanya sudah di setujui oleh Xera.

Xera hanya tinggal menunggu hasil dan keuntungan nya saja, dia benar-benar puas melihat hasil kinerja mereka.

•••

"Ahh lelahnya....." Xera merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan penuh kelelahan, dia melihat sekeliling kamarnya yang kosong. Xera terkekeh penuh kemalangan.

"Aku miskin sekarang...." Gumam Xera, dia berjalan menuju pintu jendela, Xera menghela nafas berat sebelum akhirnya dia keluar dari ruangannya.

"Xera! putriku, apa yang terjadi padamu nak?"

Tubuh Xera hampir terjatuh karena terkejut, dia merasakan Duke Fedro yang mendorongnya masuk dan memeriksa seluruh tubuhnya.

"Ayah aku baik-baik saja." Balas Xera yang mencoba keluar dari pelukan Duke Fedro.

"Apanya yang tidak apa-apa!! para pelayan bilang kau terlibat hutang sehingga menjual semua harta dan juga apa ini? kenapa ruangan mu menjadi seperti ini? berapa banyak hutang yang kau miliki? ayah akan membayarnya sekarang, tunggu sebentar...." Duke Fedro segera pergi dari sana, Xera hendak mencegahnya namun semuanya percuma saja karena Xera sendiri pun tidak mungkin menjelaskan mengenai bisnisnya sekarang.

Xera tidak akan bercerita sebelum bisnis nya sukses.

Akhirnya, Xera hanya bisa pasrah dan memilih untuk duduk di lesehan di dalam kamarnya karena sofa nya sudah dia jual.

Duke Fedro datang dengan membawa sebuah peti, begitu pun dengan para pelayannya yang datang dengan tangan yang membawa peti dan tumpukan uang beserta gulungan lukisan.

"Putriku, ini semua apakah cukup? sebagian harta ayah masih ada di bank, ayah akan mengambilnya jika ini masih kurang, dan lihatlah.... Jual gulungan lukisan ini dengan harga yang mahal karena ini hadiah dari kerajaan, lalu perhiasan ini juga bukan sembarang perhiasan, ini ayah dapatkan dari kakek dan nenekmu secara turun temurun. Ah ini juga, ada beberapa harta benda lainnya di gudang, kau bisa menjualnya nak." Jelas Duke Fedro yang menunjukkan semua hartanya, mata Xera melotot sempurna.

Ternyata, ayahnya memang sekaya itu. Sungguh?

"Terimakasih ayah, ini sudah lebih dari cukup. Maaf merepotkan mu...." Senyum Xera yang nampak semangat, anggap saja saat ini dia sedang meminjam uang ayah nya, karena dia memang benar-benar butuh uang yang banyak sekarang.

"Tidak apa-apa, semua harta ayah memang untuk mu. Belilah sofa baru dan barang-barang lainnya, belanja lah sepuas mu. Ayah tidak akan marah..." Senyum Duke Fedro penuh ketulusan.

"Baik ayah, aku tidak akan sungkan." Angguk Xera.

Dia tidak peduli dengan rumor yang beredar mengenai dirinya yang memiliki banyak hutang, biarkan saja apa kata mereka, Xera hanya fokus pada bisnisnya sekarang. Sungguh hanya itu yang dia pikirkan....

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Ceritain flashback kisah cinta duke Fedro sm Rossalie dong thor. Abisan duke sgitu cintanya sampe2 mau mengakui Xera sbg anak kandung, bahkan ga menikah lg setelah lama menduda

2024-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!