Chapter 9

"Nona, anda sungguh akan memakai gaun ini? meskipun gaun ini sangat cantik dan cocok untuk anda, tapi ini sedikit tidak sopan bila di pakai saat acara besar seperti ini." Khawatir Syua.

Xera terkekeh, itu memang benar karena Xera sekarang sedang memakai long dress yang begitu terbuka, ahh meskipun panjang sampai menjuntai dibawah, tapi bagian samping nya nampak terbuka sehingga memperlihatkan kaki jenjangnya sampai paha.

Warna long dress itu sangat cocok untuk Xera, merah gelap. Bagian pundaknya terbuka, sehingga memperlihatkan dada Xera yang menjulang dengan seksi, rambut panjangnya yang berwarna hitam di sanggul oleh Amy, ada sedikit hiasan di kepalanya. Tak lupa, Xera juga memakai perhiasan yang nampak elegan namun mencolok jika di pakai oleh nya.

Selain itu, high heels berwarna hitam yang tinggi semakin menambah kecantikan dan keseksian Xera. Xera juga memegang tas berwarna silver, persis seperti wanita modern.

Make up Xera juga nampak simpel namun sangat cocok, terlebih ada ukiran tato dilehernya sehingga menambah kecantikannya.

"Tidak apa-apa, bukankah beberapa bangsawan juga sering memakai pakaian seksi dan terbuka?" Balas Xera dengan santai, Xera sering melihatnya karena itu memang sudah terbiasa, hanya saja gaun yang Xera pakai nampak mewah.

"Baiklah nona." Pasrah mereka, Xera memakai mantel berwarna putih untuk menutupi tubuhnya. Para pelayan yang melihat penampilan Xera langsung tercengang, mereka terhipnotis oleh kecantikannya.

Amy dan Syua nampak senang memamerkan Xera, biasanya mereka akan takut pada Xera tapi sekarang mereka terus menerus meminta pada Xera untuk dijadikan sebagai pelayan pribadinya.

Setelah Xera pikir pikir lagi, dia dan putra mahkota belum berbicara sampai sekarang, bukannya Xera ingin tapi Xera muak jika melihat wajahnya yang nampak berwibawa tapi memiliki sikap yang menjijikkan.

Sesampainya diperjalanan, kereta kuda yang Xera duduki nampak berhenti. Nampaknya ada masalah, ahh kejadiannya sama seperti yang dibuku. Xera akan datang terlambat dan langsung mendapatkan cemoohan dari mereka yang hadir disana, penampilan Xera akan berubah jelek karena adanya bandit yang datang.

"Nona, roda kereta kudanya hancur." Ucap sang kusir dengan takut, takut Xera menghukumnya seperti yang sudah-sudah.

"Tidak apa-apa, perbaiki lah pelan-pelan. Aku akan turun..." Xera segera keluar dari dalam kereta kudanya, hingga akhirnya Xera melihat kereta kuda yang lewat. Kereta kudanya sangat mewah dan besar, Xera benar-benar kagum melihat kemewahan kuda tersebut.

"Serahkan harta benda kalian atau nona cantik ini akan kami bunuh!!"

Datang para bandit yang langsung menyeret Xera, tubuh Xera tersentak marah karena aroma bau dari tubuh laki-laki gendut dibelakangnya.

"Bau sekali, apa kau tidak pernah mandi?" Tanya Xera yang langsung bebas dari cengkeraman laki-laki itu.

"Kau!!" Marahnya dengan ekspresi wajah yang malu.

"Amy, bakar dan buang mantel ini, aku ingin muntah jika mencium aromanya...." Xera melemparkan mantelnya dan segera mengeluarkan belati dalam tasnya, Xera tersenyum menatap mereka.

"Aku ingin menjadikan kalian kelinci percobaan ku, terimakasih karena sudah datang dengan senang hati." Senang Xera yang mulai menyerang mereka dengan membabi buta, penampilan Xera yang cantik dan anggun nampak menarik perhatian orang-orang yang datang dengan kereta mewah itu.

Gerakan Xera sangat lincah, meskipun Xera memakai high heels tapi hal itu tidak membuat pergerakannya terganggu. Xera benar-benar sangat lincah dan mudah melumpuhkan musuh.

"Siapa dia?" Tanya seseorang yang keluar dari dalam kereta kuda, dia memakai pakaian berwarna hitam. Rambutnya yang berwarna putih keperakan membuatnya nampak tampan dan menawan, dia benar-benar tampan! sungguh.

"Melihat dari lambang kereta kudanya, nampaknya dia putri dari kediaman Duke Fedro." Jelas pengawalnya.

"......"

Xera selesai menghajar para bandit itu dengan tangan Kosong nya, ah maksudnya hanya dengan belati. Xera tersenyum puas karena kemampuannya semakin meningkat, dia butuh lawan yang tidak takut terluka. Jika dia berlatih dengan Amy ataupun Syua, Xera tidak mau melakukannya karena takut membuat mereka terluka.

Mata Xera bertatapan dengan laki-laki berambut putih keperakan.

"Waw!" Kagum Xera, dia tidak bisa berpaling dari wajahnya yang tampan.

"Nona, perhatikan sikap anda. Dia yang mulia kaisar...." Bisik Amy yang langsung menundukkan tubuhnya, ah maksud nya bersujud di tanah.

"Ehh." Heran Xera karena para pelayannya semua langsung bersujud saat laki-laki yang disebut kaisar itu menghampiri mereka.

Xera diam saat laki-laki tampan didepannya menatap dirinya dan penampilannya juga, Xera merasa malu di tatap seperti itu.

"Jaga mata anda yang mulia, anda benar-benar tidak sopan." Celetuk Xera yang menutupi tubuhnya.

"Lancang!!" Marah para pengawal, namun sang kaisar langsung mengangkat tangannya agar mereka diam.

Kaisar kembali masuk kedalam kereta kudanya, Xera hendak menghentikannya karena ingin ikut. Tapi melihat ekspresi wajahnya yang tidak bersahabat, membuat Xera gugup.

"Yang mulia, apa saya boleh ikut?" Pinta Xera penuh harap.

Namun, ucapan Xera nampak diabaikan oleh laki-laki tersebut. Xera menggigit bibir bawahnya dengan cemas, dia pasti akan terlambat sekarang. Tidak masalah, dia akan menggunakan portal saja nanti.

"Nona, yang mulia menyuruh Anda untuk segera masuk." Ucap pelayan dengan ekspresi tak senang, hal itu membuat Xera berbinar senang.

Dengan cepat, Xera bergegas masuk kedalam kereta kudanya untuk mengambil tas dan juga memakai parfum, parfum yang dia buat sendiri. Setelah itu, Xera mulai naik keatas kereta kuda milik kaisar, sangat besar, luas dan mewah bahkan cukup untuk 10 orang disana.

"Terimakasih ya mulia." Senyum Xera dengan penuh ketulusan.

"Hm." Balasnya dengan berdehem.

Dalam catatan buku, Xera hanya mengetahui segelintir cerita tentang kaisar muda yang sudah menaklukkan banyak negara. Namun, kondisinya makin lama makin memburuk karena racun yang ada dalam dirinya, Xera melihat kaisar didepannya memang baik-baik saja, tapi Xera yakin jika laki-laki itu sedang menahan rasa sakitnya.

"Yang mulia, minumlah teh safron setiap bangun tidur dan hendak tidur, kurangi minum kopi atau kegiatan yang berada ditempat dingin. Kondisi anda semakin buruk jika terus melakukan hal itu...." Jelas Xera, namun hal itu justru membuat sang kaisar langsung menatapnya penuh amarah.

"Apa maksudmu?"

"Ahh itu, bukankah anda sedang sakit?" Tanya Xera hati-hati, dia mengatakan itu karena ingin berterimakasih padanya.

"Jangan ikut campur masalahku nona, sebaiknya anda fokus pada hubungan pernikahan anda." Jelasnya.

"Eh pernikahan? siapa yang mau menikah?" Heran Xera, kaisar melemparkan sebuah gulungan kertas padanya, itu adalah pengajuan pernikahan putra mahkota dan dirinya.

Xera melototkan matanya, dia benar-benar tidak tahu mengenai ini. Kenapa plot cerita nya berbeda? apakah putra mahkota sengaja? atau ada hal lain yang dirinya tidak ketahui? tapi ayahnya juga tidak mengatakan apapun tentang pernikahan ini.

"Yang mulia, apakah saya boleh membatalkan pernikahan ini? saya tidak ingin sungguh...." Cemas Xera, dia benar-benar enggan bertemu dengan putra mahkota.

"Kau harus menghadapinya, bukankah kau yang menginginkan pernikahan ini?" Heran kaisar, dia sangat tahu bahwa Xera tergila-gila pada putra mahkota.

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!