Chapter 19

"Dia tidak bisa berubah lagi ke wujud manusianya?" Gumam Xera, dia terus mundar mandir didepan ranjangnya, Syua dan Amy hanya diam di sofa dan terus memperhatikan nona nya.

"Nona, apa yang anda lakukan?" Heran Syua.

"Itu, bagaimana menurut kalian jika aku....... Menikah?" Tanya Xera pelan, tentu saja hal itu membuat para pelayannya terkejut.

"Nona? apakah Duke memaksa anda untuk menikah?" Kaget Amy.

"Tidak, tidak. Maksudku, jika aku mau menikah." Jelas Xera.

"Apakah dengan kaisar?" Tanya Syua dan Amy secara bersamaan, Xera mengangguk pelan.

"....."

"....."

Mereka berdua hanya diam, keduanya saling pandang dan kembali menatap Xera dalam. Xera menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tahu pasti mereka berdua tidak mungkin menyetujui per....

"BAGUS!!!"

"Kapan anda akan menikah? saya harap itu secepatnya terjadi."

"Saya akan menyuruh nyonya Armelle untuk menyiapkan gaun pengantin yang cantik untuk anda."

"Berapa banyak keluarga yang akan anda undang di pernikahan anda? saya harap, semua bangsawan anda undang agar mereka bisa melihat dengan kepala mereka sendiri bahwa anda menikah dengan yang mulia kaisar!!"

"Benar!! Anda harus memamerkan hubungan anda dengan kaisar! biarkan si ulah Tansy itu melihatnya, aku sangat puas melihat wajahnya yang penuh kekesalan itu hahah!!"

Xera hanya diam melongo, reaksi keduanya tidak pernah dia bayangkan sedikit pun. Mereka terlihat begitu antusias dan semangat, Xera memilih untuk tidur dari pada mendengar mereka terus berceloteh.

•••

"Apa yang kau pikirkan nak?"

"Ahh ayah, itu.... Apakah ayah tidak apa-apa jika aku pergi dari sini?" Tanya Xera pelan, hal itu membuat sendok dan garpu yang dipegang oleh Duke Fedro jatuh.

Duke langsung menatap Xera penuh keheranan, dia segera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Xera secepatnya.

"Apakah ayah ada salah padamu, nak? jika ayah bersalah, tolong maafkan kesalahan ayah. Ayah tidak ingin kau meninggalkan ayah disini, ayah benar-benar tidak sanggup jika kau pergi meninggalkan ayah." Lirih Duke Fedro dengan mata yang memerah menahan tangisnya.

"A-ayah, bukan begitu maksud ku. Itu, ayah.... Bukankah jika aku menikah nanti, aku akan ikut dengan suamiku?" Tanya Xera lembut, ekspresi wajah Duke Fedro yang semula sedih kini berubah menjadi bingung.

"Menikah? Itu memang benar, kau harus ikut dengan suamimu. Tapi, apa kau akan menikah lagi dengan putra mahkota?" Herannya.

"Apa? tentu saja tidak, aku tidak mau bersama dengan laki-laki yang tidak cukup satu wanita! aku ingin laki-laki seperti ayah yang setia pada ibu." Jelas Xera, Duke Fedro terkekeh.

"Baiklah, lalu apa maksudmu? apa kau benar-benar akan menikah? kau memiliki kekasih? ceritakan pada ayah." Antusias Duke Fedro, Xera menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak memiliki kekasih ayah, aku hanya bertanya saja." Elak Xera.

"Benarkah? sayang sekali, ayah pikir kau memiliki kekasih baru. Mendengar Tansy akan menikah dengan putra mahkota, ayah benar-benar marah dan tak senang, seharusnya kau yang menikah lebih dulu. Agar kau bisa memamerkannya pada mereka." Jelas Duke Fedro.

"Ayah...."

"Maaf, ayah terbawa emosi."

Xera mengangguk, dia kembali melanjutkan makannya. Tansy dan putra mahkota akan menikah bulan depan, tentu saja status Tansy hanya sebagai selir, bukan Putri mahkota ataupun selir agung dan selir kehormatan, dia hanya selir dalam selir yang paling rendah.

"Ayah, aku akan pergi keluar untuk bermain. Ayah hati-hati di jalannya." Senyum Xera dengan memeluk Duke Fedro.

"Baiklah, kau juga hati-hati." Senyum Duke Fedro.

"Ayah, bagaimana menurut ayah dengan mall yang ada di kota?" Tanya Xera yang masih memeluk Duke Fedro dari samping.

"Ah toko baju itu ya? Itu sangat luar biasa, pemiliknya pasti orang yang jenius. Bahkan, raja pun membeli semua senjata yang ada disana."

"Ayah benar..."

Setelah berbincang cukup lama dengan Duke Fedro, Xera pun bersiap-siap didalam kamarnya.

Xera segera pergi untuk melihat keadaan kota, tentu saja Xera akan datang sebagai pengunjung di mall nya.

Semua barang-barang yang ada di sana habis dengan cepat, Xera sendiri bingung harus menambah berapa banyak orang lagi untuk dia pekerjakan. Karena stock semakin menipis, mereka juga nampak kelelahan jika terus menerus bekerja.

"Nona, mengenai persenjataan. Saya akan menghentikan sementara jadwal penjualannya, kami akan fokus pada pesanan yang mulia kaisar." Jelas Philips, meskipun usianya baru menginjak 16 tahun tapi dia menjadi pemimpin dalam pembuatan senjata, tidak ada yang berani mengusiknya karena Philips mendapatkan perhatian lebih dari Xera.

"Baik, lakukan apapun yang kalian sanggupi saja. Jika lelah, jangan lupa untuk istirahat." Senyum Xera.

"Baik nona." Angguk Philips yang terlihat senang dan semangat, Xera masih sama seperti dulu, menghargai dan menghormatinya.

Siang ini Xera sibuk berjalan-jalan di pabrik pembuatan senjata, semuanya masih manual namun mereka sangat ahli dan telaten, sebagian dari mereka juga mengerjakannya dengan sihir, hal itu dilakukan agar cepat mudah selesai dan melihat pun tidak terlalu lelah.

"Nona....!!!"

Xera melihat Amy dan Syua yang datang dengan terburu-buru, wajah mereka terlihat pucat pasi.

"Ada apa? apa yang terjadi pada kalian?" Heran Xera, dia memberikan minum pada keduanya.

"Nona, sebaiknya anda segera ke istana. Tuan Duke, dia terluka." Jelas Syua.

"Apa?!!!" Kaget Xera, tanpa menunggu apapun lagi Xera langsung membuat portal disana, ini pertama kalinya Xera memperlihatkan sihirnya pada bawahannya yang lain selain Amy dan Syua.

Xera berada diruangan yang luas, itu adalah lorong di kekaisaran, Xera mencari keberadaan ayahnya. Terdengar suara riuh diruang rapat, tanpa ba-bi-bu Xera langsung masuk kedalam.

"Ayah?" Kaget Xera, dia segera menghampiri Duke Fedro yang terbaring diatas lantai dengan tubuh yang pucat dan bibir yang menghitam.

"Xera, putriku....." Lirih Duke Fedro yang memegang pipi Xera.

"Ayah, apa yang terjadi? ayah bertahan lah...." Xera mengusap matanya yang berair, dia segera mengeluarkan sihir cahaya nya namun sihir itu tidak mempan pada ayahnya, Xera terus melakukannya secara berulang-ulang.

"Xera, hentikan nak. Jangan menyakiti dirimu sendiri...." Lirih Duke, dia tersenyum pada Xera.

"Ayah...." Lirih Xera yang memegang tangan ayahnya yang bergetar.

"Ayah sangat menyayangi mu nak, masuklah keruangan ayah dan buka pintu yang ada di bawah ranjang ayah." Bisik Duke Fedro pada Xera.

Xera mengangguk, dia memegang erat tangan Duke Fedro.

"Ayah benar-benar bangga padamu, ayah bangga padamu.... ayah bangga padamu...." Lirihnya, Xera berteriak histeris. Dia seperti orang yang kerasukan, terus berteriak memanggil nama ayahnya.

"Tidak!! ayah!!!!" Tangis Xera dengan begitu menyayat hati.

"SIAPA YANG MELAKUKAN INI PADA AYAHKU!!" Marah Xera dengan menatap mereka semua, sorot matanya yang berwarna merah semakin menggelap.

Aura disana terasa sangat dingin dan menyeramkan, tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya sedikit pun.

"Xera!!"

Tubuh Xera dipeluk oleh jenderal Hector, dia yang tak lain adalah kakeknya sendiri. Hector menatap mereka semua penuh amarah, terlebih saat melihat kondisi cucunya yang seperti ini.

"Aku tanya baik-baik, siapa pelaku ini semua!!!" Datar Xera, dia mendekati sang raja yang sejak tadi hanya diam.

"Apa kau pelakunya?" Tanya Xera datar.

"Lancang!" Para kesatria langsung melindungi sang raja, Xera tertawa terbahak-bahak. Dia menatap mereka satu persatu lalu menunjuk wajah mereka yang ada disana.

"Aku tidak akan memaafkan kejadian ini, mulai saat ini, detik ini, aku Xaviera Samborada Fedro mengutuk kalian agar hidup kalian tidak bahagia sampai generasi ke tujuh!!" Marah Xera, langit yang semula cerah kini berubah gelap yang disertai bunyi petir yang terus menggelegar dilangit.

Wajah mereka pucat pasi, sumpah Xera didengar oleh dewa.

"Ampun.... a-ampuni kami dewa...." Takut mereka yang terus berdoa agar kilatan petir di langit dihentikan, Petir terus menyambar dengan sosok Xera yang berjalan disamping kakeknya yang sedang menggendong tubuh menantunya.

Setiap langkah kaki Xera, ada air mata yang menetes membasahi lantai. Dan itu akan berubah menjadi genangan darah, dikemudian hari.

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Othor tega bener, ko Duke mati. Pdhl blm menjadi wali nikah & blm menimang cucu

2024-05-11

0

Dede Mila

Dede Mila

laaah kok bisa bapak nya mati ...

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!