Chapter 10

Semua orang menyambut kedatangan yang mulia kaisar, Zippora Leoparth Horowitz. Mereka sangat antusias untuk menyambut kedatangannya, semua orang menundukkan kepalanya saat melihat kaisar turun dari kereta kudanya.

"Salam yang mulia kaisar, semoga anda hidup bahagia selamanya." Kompak mereka semua.

"Terimakasih." Mereka langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar suara wanita, mereka pikir itu suara kaisar Zero yang berubah menjadi lembut. Namun nyatanya salah, mereka terkejut melihat sosok wanita yang keluar dari dalam kereta kuda yang sama dengan sang kaisar.

Wanita itu nampak cantik dengan gaun merahnya yang seksi, kaki jenjangnya begitu menggoda. Terlebih, mantel hitam milik kaisar ada padanya.

"Eh kenapa?" Heran Xera yang melihat semua orang diam dengan menatapnya, Xera menatap kearah kaisar Zero yang hanya diam dan pergi begitu saja. Mereka sontak menyusulnya masuk kedalam, namun mereka langsung menatap Xera dengan tatapan yang bermacam-macam.

"Nak, apa yang kau lakukan? bagaimana bisa kau datang bersama yang mulia kaisar?" Kaget Duke Fedro.

"Ayah, aku akan menceritakannya nanti, untuk sekarang aku ingin membatalkan rencana pernikahan ini dulu. Ayah tahu? pihak kerajaan sudah mengajukan pernikahan aku dan putra mahkota pada kaisar, aku tidak mau ayah." Rengek Xera.

"Ayah juga baru mengetahuinya tadi, Xera. Sungguh..." Balas Duke yang menenangkan Xera.

"Tidak apa-apa, aku akan membatalkan pernikahan ini." Angguk Xera dengan yakin, mereka masuk kedalam aula dan duduk di kursinya masing-masing.

Xera saling bertatapan dengan putra mahkota yang tengah menatapnya dengan tatapan yang penuh pemujaan, hal itu membuat Tansy merasa kesal padanya. Namun, Xera hanya acuh tak acuh. Dia merasa nyaman dengan aroma dari mantel milik kaisar, rasanya harum dan menenangkan.

"Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada yang mulia kaisar karena sudah menyempatkan dirinya untuk datang ke acara ulang tahun saya sekaligus pengajuan pernikahan kami." Jelas putra mahkota Sejza.

"Ya." Balas kaisar Zero dengan santai.

"Xera, kemarilah." Panggil putra mahkota dengan mengulurkan tangannya pada Xera, hal itu membuat Xera menaikkan sebelah alisnya dan segera berjalan menuju aula.

Langkah kakinya yang anggun dan suara hentakan high heels nya membuat penampilan Xera semakin menjadi pusat perhatian, bahkan putra mahkota pun begitu mengagumi kecantikannya yang nampak berbeda.

"Kita akan menikah, yang mulia kaisar sudah menentukan tanggal pernikahan kita. Apa kau senang?" Tanya putra mahkota yang tersenyum lebar pada Xera.

"Tidak, saya tidak senang sama sekali. Anda tidak pantas menjadi pasangan saya, putra mahkota. Anda sangat menjijikkan, saya jijik dengan anda." Jelas Xera, sorot matanya sangat datar dan dia terlihat yakin dengan ucapannya itu.

"Apa? Xera jangan macam-macam!!" Marah putra mahkota, Xera terkekeh. Dia berdiri didepan putra mahkota dan menyeringai.

"Kenapa? apa kau malu?" Tanya Xera.

"Nona Xera!" Panggil sang raja dengan tegas, Xera tersenyum pada raja yang terlihat tak senang dengan tindakan Xera.

"Yang mulia, saya berkata ya sejujurnya. Anda tanyakan saja pada putra anda, apa yang sudah dia lakukan selama ini. Jika dia tidak jujur, saya akan membeberkannya didepan semua orang." Jelas Xera dengan santai.

"Apa maksudmu?" Heran putra mahkota.

Xera hanya tersenyum sebagai balasan, Xera memilih untuk kembali duduk di tempatnya namun tangannya justru dicekal oleh putra mahkota, dengan cepat Xera menghajarnya hingga putra mahkota terbanting dilantai.

"Ukhukkkk....." Putra mahkota terbatuk-batuk kesakitan.

"Lancang!! Kau sudah mencoba mencelakai anggota kerajaan!!" Marah sang raja.

"Yang mulia, anda adalah pemimpin di negeri ini. Anda pasti melihat siapa yang sudah bertindak lebih dulu, apakah anda akan menutup mata hanya karena dia seorang putra mahkota? jika begitu, saya juga seorang putri bagi ayah saya. Mohon bijak dalam bertindak..." Tunduk Xera yang pergi ketempat duduknya, keadaan diruangan menjadi hening. Mereka semua tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Xera, bukankah Xera sangat tergila-gila pada putra mahkota? tapi kenapa....

"Nona Xera! meskipun kau bertengkar dengan putra mahkota tapi dekrit pernikahan mu dengannya sudah disetujui oleh kaisar!" Tegas raja.

"Benarkah?" Tanya Xera pada kaisar dan kaisar hanya mengangguk.

"Tidak bisa di ubah?" Tanya Xera lagi, kaisar diam.

"Kau mau melihat kekasihmu dinikahi oleh laki-laki gila seperti nya? kau lapang dada sekali ternyata..." Pekik Xera dengan suara yang lantang, mata kaisar langsung melotot dengan apa yang Xera katakan.

Kekasih apa? kapan?

Tidak hanya kaisar, tapi semua orang yang hadir disana pun terkejut dengan apa yang Xera katakan.

"Apa maksudmu, Xera? siapa yang kekasihmu?" Tanya putra mahkota dengan ekspresi wajah yang penuh amarah.

"Entahlah." Balas Xera dengan santai, namun dia menunjukkan mantel yang dia pakai dan itu menjelaskan semuanya.

"Kau berani berselingkuh dariku? kau menyebut ku laki-laki menjijikkan tapi kau sendiri jauh lebih menjijikkan!" Marah putra mahkota, hal itu membuat Xera terkekeh.

"Setidaknya aku tidak buta, aku berselingkuh dengan laki-laki yang jauh lebih baik darimu dalam segala hal. Tapi kau? kenapa selera mu semakin rendah? kau justru meniduri anak dari pengawal rendahan, ahh pelayan yang menumpang dikediaman ku juga." Senyum Xera, lagi dan lagi keadaan disana semakin heboh.

"Apa maksudmu, Xera? siapa yang kau sebut pelayan hah? aku adalah bibi mu!!!" Marah Melinda yang sangat malu karena disebut pelayan oleh Xera.

"Bibi? aku hanya memiliki satu bibi, itupun dari pihak ayah. Ibuku tidak pernah memiliki saudara seperti mu, bukankah begitu kakek?" Tanya Xera pada jenderal besar yang sedang duduk dengan ekspresi menyeramkan nya.

"Tentu saja, cucuku juga cuma ada satu." Angguk nya.

"Sudah dengar kan? jadi, berhenti mengakui bahwa kau berasal dari keluarga ku. Kau itu hanya pelayan yang bersikap seperti nyonya di rumah!" Kesal Xera, dia puas melihat ekspresi malu anak dan ibu dari mereka berdua, benar-benar puas.

"Tuan Duke, ucapan putri anda benar-benar menyakiti hati kami." Tunduk Melinda pada Duke Fedro.

"Bukankah sudah aku katakan sejak awal, bersikaplah selayaknya pelayan. Kenapa kalian selalu mencari masalah dengan Xera?" Heran Duke Fedro tak kalah pedasnya, Xera terkekeh geli melihatnya. Kenapa lagi mereka harus mengadu pada ayahnya, bukankah sudah jelas bahwa ayahnya sangat bucin padanya.

"Jadi, langsung ke intinya saja. Pernikahan ini tidak akan pernah ada, jika pihak kerajaan tidak setuju, anda bisa membicarakan hal ini pada ayah dan kakak saya." Senyum Xera pada raja dan ratu yang nampak tak bisa berkata apa-apa.

kekuatan militer dari kerajaan di pegang oleh jenderal Hector, meskipun dia sudah pensiun akan tetapi banyak anggota militer yang masih memihak dan menghormatinya.

Jadi, jika kaisar menentang pernikahan itu dan memaksa untuk terus dilanjutkan, maka kakeknya tidak akan segan mengibarkan bendera perang untuk mereka.

"Xera, kau meninggalkan ku hanya karena laki-laki lain?" Marah putra mahkota yang tidak terima jika dirinya dipermalukan seperti ini.

"Laki-laki lain? ah maksud mu yang mulia kaisar? bagaimana menurutmu? apa ada wanita yang tidak tertarik padanya? lihatlah baik-baik wajahnya, bukankah dia sangat tampan? jika di bandingkan dengan mu, kau tidak ada apa-apa nya yang ampun. Kenapa dulu aku sampai tergila-gila pada wajah dan penampilan buruk seperti ini? untungnya saja sekarang aku sudah sadar." Lega Xera, ucapannya yang amat menyakitkan membuat putra mahkota merasa semakin malu.

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Sumpah keren bgt critanya ini

2024-05-11

0

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘🤣🤣🤣

2024-05-16

0

Lina Sofi

Lina Sofi

pedes bgt good

2024-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!