Chapter 7

Karena Xera tidak ingin berubah menjadi tikus, akhirnya dia hanya menyuruh Syua untuk memantau mereka dan merekam semua yang terjadi didalam menggunakan batu sihir, sangat aneh tapi itu adalah alat yang mereka gunakan untuk merekam.

"Nona, ini adalah emas dari hasil menjual gaun tadi. Dan ini pengeluaran untuk membeli bangunan beserta barang-barang yang diperlukan." Jelas Amy dengan memberikan sebuah kertas pada Xera, Xera mulai melihat dan membacanya.

"Aku mengerti, sisa dari emas nya simpan saja di bank. Jangan menulis atas namaku, tulis saja atas nama Clara." Jelas Xera, dia tidak ingin terlalu menonjol.

"Baik nona." Patuh Amy.

•••

Malam ini, Xera duduk didalam kamarnya dengan tangan yang memakan makanan ringan. Didepannya terlihat sebuah layar transparan yang memperlihatkan dua sosok manusia yang sedang berbincang, hingga akhirnya mereka melanjutkannya ke hal yang lebih intim.

"Amatiran sekali gerakannya, benar benar tidak berpengalaman." Ucap Xera yang meletakkan batu sihir tersebut di laci.

Setelah itu, Xera keluar dari dalam kamarnya dan pergi untuk mencari angin malam. Hingga akhirnya, Xera tak sengaja berpapasan dengan Tansy yang nampak tersenyum lebar.

"Kenapa kau senyum-senyum? kau gila ya?" Heran Xera yang pergi begitu saja, Tansy yang dikatakan gila oleh Xera nampak tersentak.

"Bagaimana menurutmu jika aku yang akan bersama dengan putra mahkota." Tanya Tansy, sangat sombong.

"Tidak masalah, kau akan menjadi selirnya yang kesekian. Ingat status mu, Tansy. Kau hanya anak dari pengawal, jangan bermimpi untuk menjadi putri mahkota." Hardik Xera begitu pedas.

"Kau!!" Geram Tansy, meskipun begitu apa yang dikatakan oleh Xera ada benarnya.

Xera hanya tersenyum sebagai balasan, dia kembali melanjutkan langkahnya dengan sedikit bersenandung kecil. Hingga akhirnya, Xera merasakan sesuatu yang mengikuti dibelakangnya. Dengan cepat, Xera menghindar dan benar saja. Pohon bunga yang ada didepannya hangus begitu saja, Xera menatap Tansy yang nampak menyeringai.

"Maaf, aku tidak sengaja melakukannya." Balas Tansy yang pergi dengan santai, Xera hendak marah tapi dia langsung mengesampingkan perasaan tersebut.

"Jika waktunya tiba, aku akan membakar seluruh bulu yang ada didalam tubuhmu, Tansy." Kesal Xera.

•••

"Nona, anda memiliki elemen yang kuat. Entah kenapa, semua sihir anda tidak keluar. Apakah anda juga sama seperti saya? tapi itu tidak mungkin, kesehatan anda baik-baik saja." Jelas tuan Fidell pada Xera, mereka baru saja latihan untuk mengendalikan sihir.

"Eh benarkah? aku rasa, aku tidak diracuni. Amy bagaimana menurutmu?" Tanya Xera yang penuh keheranan.

"Nona, mungkin ada seseorang yang menyegel kekuatan sihir anda. Dan itu, ibu anda." Jelas Amy, Xera terkejut. Untuk apa ibunya melakukan ini?

"Benar nona, sebaiknya anda bicarakan hal ini dengan keluarga dari pihak ibu anda. Mereka juga bukan orang sembarangan...." Jelas tuan Fidell, Xera mengangguk.

"Baiklah, aku akan berkunjung ke rumah kakek."

Mereka segera bersiap, Xera tidak ingin menunda-nundanya terlalu lama. Tapi, kali ini Xera harus naik kereta kuda, kemampuan Syua tidak bisa dikeluarkan secara terus-menerus, hal itu akan berakibat fatal padanya.

Kediaman kakeknya benar-benar luas, Xera menatap kagum pada prajurit yang langsung sigap menghormatinya, Xera ingat bahwa kakeknya adalah mantan seorang jenderal yang begitu disegani di istana. Benar-benar luar biasa!!

"Kakek!!!" Panggil Xera yang begitu menggelegar, itu sudah biasa Xera lakukan jika dia datang berkunjung.

"Xera cucuku sayang? oh sayangku, kenapa kau tidak mengabari nenek jika ingin datang kemari? dimana ayahmu? apa kau datang sendiri nak?" Terlihat seorang wanita tua yang masih terlihat segar, dia langsung memeluk Xera dan menciumi wajahnya seperti biasa. Xera hanya bisa pasrah...

"Aku datang bersama dua pelayan ku, nek. Ayah sibuk di istana, mungkin untuk mempersiapkan pesta ulang tahun putra mahkota." Jelas Xera yang dibawa duduk diruang tamu.

"Ah ya, kakek mu juga akan ikut hadir disana nanti. Apa kau sudah punya gaun baru? bagaimana jika nenek yang membuatnya?" Pintanya penuh harap.

"Tidak usah nek, aku sudah membuatnya. Bukankah nenek juga harus mempersiapkan diri? nenek akan ikut hadir untuk menemani kakek kan?" Senyum Xera.

"Itu benar, hah sayang sekali kami harus berangkat terpisah. Kakek mu benar-benar sibuk!" Kesalnya, Xera terkekeh dan dia melihat seorang laki-laki paruh baya datang, tubuhnya tinggi dan wajahnya begitu sangar dan mengerikan.

"Cucuku sayang? akhirnya kau menemui laki-laki tua ini." Manjanya pada Xera, Xera yang sudah terbiasa karena melihat bayangan bayangan tentang Xera yang asli hanya bisa tersenyum dan menikmati kasih sayang dari mereka.

"Kakek, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Ini semua mengenai sihir ku yang di segel, apa kakek tahu mengenai ini?" Tanya Xera serius.

"Nenek akan membuat cemilan untuk kalian, bicaralah di taman." Ucap sang nenek dan pergi begitu saja.

Xera mengikuti langkah kakeknya yang membawa Xera ke taman, itu adalah taman yang mereka berikan pada Xera dulu.

"Itu memang benar, sihir mu sudah disegel oleh Rosallie." Angguk kakek Hector.

Rosallie merupakan nama ibu kandung Xera, ada apa sebenarnya ini?

"Tapi kenapa kek?" Heran Xera, dia benar-benar penasaran dengan alasan ibunya yang melakukan ini semua.

"Itu, sebenarnya...... "

"Xera, ibumu memang putri kandung kita. Tapi kau bukan keturunan seperti kami maupun ayah mu, Duke Fedro. Kau terlahir istimewa karena mengandung darah dari dewa suci, dia ayah kandung mu yang asli." Jelas nenek Priya, dia duduk disamping Xera dan mengelus rambutnya.

"Tunggu dulu, maksud nenek aku bukan anak kandung ayah?" Kaget Xera, kenapa dalam buku yang dia baca tidak ada cerita tentang hal ini.

"Benar, Xera. Ibumu menikah dengan Fedro setelah mengandung mu, tapi Duke Fedro tidak mempermasalahkan hal itu karena dia sangat mencintai Rosallie. Meskipun Rosallie tidak mencintainya, tapi Rosallie selalu memperlakukannya dengan baik." Jelas Hector.

"Astaga...." Xera benar-benar shock depan kenyataan ini.

"Saat kau lahir, kau sudah memiliki sihir cahaya. Kau tahu bukan arti dari sihir tersebut? Rosallie takut jika kau diincar oleh banyak orang, karena itulah dia menyegel semua sihir mu."

"Aku mengerti kek, lalu bagaimana caranya agar aku bisa membuka segel ini? aku ingin berlatih kek." Jujur Xera.

Hector menatap istrinya yang mengangguk, sang kakek bangun dari duduknya dan pergi begitu saja. Setelah beberapa saat, muncul kembali dengan sebuah botol kecil yang nampak aneh.

"Ini adalah ramuan untuk membuka segel mu, mungkin saat kau meminumnya nanti, kau akan merasakan sakit yang begitu menyakitkan." Jelas Hector.

"Aku mengerti kek." Xera menatap botol kaca ditangannya, dengan cepat Xera meminumnya. Terasa hangat saat mengalir di tenggorokan nya, namun tiba-tiba rasa hangat itu berubah menjadi panas yang membara. Bagian dalam tubuhnya terasa terbakar dan mendidih, keringat mulai membasahi wajah Xera.

"Siapkan kamar untuk Xera!!" Teriak Hector dengan begitu lantang.

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Oalah, ternyata Xera bukan anak kandung duke Fedro. Salut sm Duke, cintanya tulus sampe mau nerima wanita yg lg hamil sbg istrinya, bahkan menyayangi anaknya selayak anak kandungnya sendiri

2024-05-11

2

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-05-16

0

Ayu Dani

Ayu Dani

ayo jadilah kuat

2024-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!