AWAL PERNIKAHAN

"Hamil?"

Raya mengangguk. Gadis berseragam putih abu-abu itu menunjukkan bukti berupa test pack bergaris dua tegas itu pada Sam.

"Terus?"

"Ya, kamu harus tanggung jawab! Ini anakmu!"

Sam mendengus.

"Maksudmu menikah?"

Raya menatapnya tak gentar, meski hatinya gemetar.

"Apa lagi?" desis Raya.

"Aku nggak mau menikah," tukas Sam pendek.

Kalimat terburuk itu sudah pernah melintas di pikiran terburuk Raya. Tapi ia tak menyangka mendengarnya langsung membuat hatinya sesakit ini. Sehancur ini.

"Gimana kamu bisa--ini anakmu, Sam! Kamu harus bertanggung jawab!"

Sam menatapnya dingin.

"Kalau cuma nafkah untuk hidup anak itu, akan kuberikan. Tapi kalau kamu menuntut pernikahan, jangan harap!"

Raya terguncang. Tak paham maksud Sam.

"A-apa?"

"Kamu sendiri yang mau kan?" lanjut Sam kejam. "Aku nggak memperkosamu lho. Kamu sangat menikmati semua momen itu. Harusnya kamu sendiri sudah siap menanggung resiko yang terjadi."

Sesaat Raya tak bisa berkata apa-apa.

"Ya... kuakui aku salah. Dosa. Gila," Raya menangis sejadinya. "Tapi saat ini aku mengandung anakmu, Sam. Anak kita. Kamu tega membuangku dan anak kita begitu aja? Bayi ini nggak bersalah!"

"Aku nggak bilang aku mau membuangnya. Kamu lahirkan dan besarkan anak itu. Aku akan menanggung semua biaya hidupnya. Itu bentuk tanggung jawabku," tegas Sam. "Tapi menikah itu hal lain. Aku nggak mau. Kamu jangan melanggar batasan--ini soal prinsip. Jangan ikut campur lebih jauh soal apa yang harus kulakukan dalam hidupku. Kamu sama sekali nggak berhak."

Raya tidak bisa menerimanya.

"Nggak berhak, katamu? Justru kamu yang nggak berhak menghancurkan hidupku dan anak kita seperti ini!" jerit Raya histeris. "Ini bukan cuma soal uang! Kamu pikir anak ini cuma butuh uang dalam hidupnya? Jangan bego! Pokoknya kamu harus menikahiku! Aku nggak mau tahu! Aku nggak akan diam! Lihat aja nanti!"

Setelah itu, segalanya bergulir makin kacau.

Supaya Sam mau menikahi Raya, ia nekat pergi menemui keluarga Sam, yang tentu saja shock saat tahu Raya mengandung janin pewaris mereka. Tapi yang membuat Raya lebih shock, sikap keluarga Sam tak jauh beda dengan Sam.

"Kalau Sam nggak mau menikahimu, kami nggak akan memaksanya. Lagipula, pewaris perusahaan besar seperti Sam nggak boleh menikahi perempuan sembarangan," kata Dayana Ratu Bumi, ibu Sam, pemilik sekaligus CEO Bumi Corporation. Wajahnya mirip Sam, tapi versi lebih cantik. "Sam sudah dijodohkan dengan gadis pilihan keluarga besar Bumi sejak dia lahir, kamu tahu."

Raya seperti disambar petir.

Apa? Apa katanya? Perempuan sembarangan? Aku ibu dari cucunya!

Dan apa-apaan ini... Sam sudah dijodohkan? Kenapa dia nggak bilang? Kenapa dia tetap mau pacaran denganku, bahkan tidur denganku?

Hati Raya menjerit murka. Kesakitan.

"Kamu jangan khawatir, hidup anak itu akan kami tanggung sampai dia dewasa," Dayana bicara dengan dingin dan kejam, persis seperti anaknya. "Tapi jangan menuntut dan mengungkap lebih ya. Kami punya jajaran lawyer terbaik yang bisa berbalik sangat menyusahkan hidupmu kalau kamu berani macam-macam merusak reputasi dan kesuksesan kami. Kamu harusnya bersyukur anak itu bisa tetap hidup dengan layak dan sejahtera."

Tidak! Bukan ini yang kuinginkan!

Raya makin menggila. Nekat. Akhirnya Raya membeberkan aibnya sendiri ke seluruh dunia. Berawal dari postingan di semua akun sosial medianya, awak media mulai memburu dan mewawancarai Raya. Semua senang menyantap gosip kelakuan pewaris Bumi Corporation yang menghamili pacarnya yang sama-sama satu SMA dan enggan menikahinya.

Dayana tidak main-main soal ancamannya. Jajaran lawyer terbaik di negeri ini menuntut Raya dengan berbagai pasal yang tak ia ingat apa saja--yang jelas salah satunya adalah pencemaran nama baik.

Raya terancam dipenjara. Tapi gadis itu tak takut. Raya melawan dengan gila. Setiap detil kasusnya, ia beberkan ke media. Setiap kondisi kehamilannya, ia sebarkan ke seluruh dunia.

Orang-orang semakin mengecam Sam dan keluarganya, bahkan perusahaannya. Efeknya dahsyat. Saham Bumi Corporation anjlok. Produk-produknya diboikot warga. Tak ada lagi anggota keluarga Bumi yang berani keluar rumah sembarangan--mereka diteriaki, dihina, bahkan dikeroyok setiap kali berpapasan dengan masyarakat yang mengenali mereka di jalan.

Dayana dan Sam tak punya pilihan. Demi menyelamatkan perusahaan dan keluarga, mereka akhirnya setuju menikahkan Raya dengan Sam, ayah kandung dari anak Raya.

Sesuai rencana Raya.

Yang tak sesuai rencananya adalah, pernikahan itu ternyata menjelma neraka yang setiap detiknya membakar Raya hidup-hidup.

***

Pesta pernikahan itu digelar mewah tapi privat. Hanya keluarga dan kerabat terdekat yang hadir, juga beberapa awak media yang sengaja dipilih Dayana untuk memberitakan acara ini ke seluruh negeri.

"Bagaimana perasaan kalian, setelah akhirnya sah sebagai suami istri?" tanya wartawan sambil menyodorkan ponsel yang sudah diaktifkan fitur perekamnya ke arah Raya dan Sam, yang berdiri di panggung pelaminan berdekor cahaya emas dan bunga-bunga indah.

"Tentu saja bahagia," jawab Sam sambil tersenyum dan memeluk pinggang Raya. "Dia gadis yang kucintai. Aku bahagia akhirnya bisa bersama Raya."

Raya memandang Sam. Mereka sudah berbulan-bulan tak bertemu atau bicara. Ini pertama kalinya mereka bersama setelah enam bulan perang kehendak pecah di antara Raya dan keluarga Sam. Ini kedua kalinya Sam bicara setelah mereka bertemu di depan altar tadi sore. Kalimat pertama Sam, setelah sekian lama mereka tak bertemu, adalah janji sucinya untuk menjadi suami Raya sampai akhir hayat.

Sam bisa bicara tenang dan tersenyum di depan semua orang. Tapi Raya bisa merasakannya. Jiwa Sam dingin. Ciumannya sesudah mengucap janji suci pun hambar. Memang lama, tapi tak ada rasa.

Dan mata Sam tak pernah menatap Raya, kecuali di momen-momen tertentu, seperti saat media mengambil gambar mereka dengan kamera mereka.

Raya bisa merasakannya. Jelas sekali, jawaban Sam di depan media adalah dusta.

"Kalau begitu mencintainya, kenapa sempat menolak menikahinya? Kenapa harus ribut-ribut dulu sampai dibawa ke jalur hukum dan semua orang tahu, baru menikah?" tanya wartawan lain, tak kalah kritis dan cerdas.

Sam menghela napas panjang.

"Ah, itu. Sebenarnya karena keadaannya... rumit. Aku pewaris Bumi Corporation, aku sudah dijodohkan sejak aku lahir."

Wartawan langsung heboh.

"Apa Anda akan mengakuinya? Siapa gadis yang dijodohkan dengan Anda?"

"Ya, katakan pada kami!"

"Kalau sudah dijodohkan, kenapa malah pacaran dengan Raya?"

"Bagaimana nasib perjodohan Anda? Dibatalkan?"

Sam menghela napas panjang lagi. Senyumnya tetap mengembang.

"Soal siapa dia, maaf aku nggak bisa bilang. Yang jelas keluarganya sangat kuat dan kaya. Karena itu, aku nggak bisa segera menikahi Raya setelah dia hamil. Banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dulu... karena perjodohanku nggak sembarangan. Ada kontrak tertulisnya. Aku nggak boleh cerita detailnya, nanti semua anggota keluargaku bisa dipenjara. Intinya, pada akhirnya, kami bisa membatalkan kontrak itu, dan aku bisa menikahi gadis pujaan hatiku."

Sam menarik Raya mendekat. Wajahnya berseri-seri, seperti saat malam pertama itu. Membuat Raya mengerjap dan pipinya bersemu.

"Kenapa aku memilih bersama Raya meski sudah dijodohkan? Yaa hari gini siapa juga yang mau dijodohin kan? Mantan jodohku itu juga nggak secantik Raya. Aku lebih kenal Raya. Yaa wajar dong aku maunya sama Raya, daripada cewek itu. Akhirnya perjodohan dibatalkan, dan aku bisa bersama Raya. Ini semua berkat Raya juga yang gigih mem-blow-up kasus ini ke dunia, sehingga pihak sana nggak tahan dan bersedia mencabut kontraknya.

"Terima kasih ya, Sayangku. Kamu penyelamatku."

Sam mendekatkan wajahnya dan mencium Raya. Jantung Raya berpacu, kepalanya berputar. Apa semua yang dikatakan Sam benar?

Sungguhkah Sam mencintai Raya? Lebih memilih bersama Raya? Berterima kasih Raya sempat mengacak-acak hidupnya seperti itu?

Saat Raya memejamkan mata dan hendak balas melumat bibir suaminya, Sam sudah menarik diri. Senyumnya masih terkembang, tapi tatapannya berkilat dingin.

Seketika hati Raya bagai terpilin. Sakit.

Sam bohong. Dia tidak lagi mencintaiku. Dia tidak menginginkanku. Dia tetap memegang teguh prinsipnya untuk tidak menikah, batin Raya merana.

Malam itu, kehancuran Raya dimulai.

Menjelang pesta berakhir, Sam mengajak Raya undur diri. Tanpa kata, Sam menggandeng tangan istrinya itu menuju lantai dua dan memasuki kamarnya.

Kamar tempat mereka bercinta untuk pertama kalinya. Raya tak pernah bisa melupakannya. Ia mengakui, itu momen paling indah dan menakjubkan dalam hidupnya.

Mengingat itu, membuat Raya menginginkan Sam kembali.

Tapi begitu memasuki kamar ini, Sam melepas tangan Raya dan langsung duduk di sofa dekat jendela. Ada botol dan gelas anggur di meja bundar kecil di sebelah sofa. Sam menuang segelas anggur dan menyesapnya, lalu mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, sibuk menekan sesuatu.

Ia sama sekali tak menghiraukan Raya.

Raya sengaja menanggalkan semua lapis gaun dan pakaian dalamnya. Ia sengaja berdiri tanpa busana di depan Sam yang duduk di sofa berlengan dekat jendela sambil minum anggur. Tapi Sam tidak melirik Raya sama sekali. Ia sibuk dengan anggur dan ponselnya, menggulir-gulir layar, entah membaca atau menyaksikan apa.

Raya mendekat, sejenak mengintip keluar jendela. Tamu-tamu yang berpesta di aula bawah dan halaman berbunga mulai meninggalkan mansion. Raya melirik Sam, yang ternyata juga sedang mengamati situasi di bawah melalui rekaman CCTV yang tersambung ke ponselnya. Raya menahan napas dan mengulurkan tangan, mencoba menyentuh suaminya.

Sam menampik tangan Raya. Akhirnya ia mendongak.

Tatapan matanya dingin dan penuh kebencian.

"Jangan lancang!" bentaknya pelan. "Sudah kubilang aku nggak mau menikah. Tapi kamu terus memaksa. Bahkan mengacaukan perusahaan dan keluargaku seperti itu. Apa kamu pikir aku masih sudi menyentuhmu setelah semua kejadian buruk itu? Melihatmu saja rasanya aku mau muntah."

Raya terkesiap. Rasanya seperti ada pisau menusuk tepat di tengah dadanya.

Sakit sekali.

"Kamu mau pernikahan kan? Selamat. Kamu sudah mendapatkannya. Tapi kamu nggak akan mendapatkan apapun dariku. Aku nggak sudi menjalani hidup bersamamu. Sampai kapanpun."

Napas Raya sesak. Air matanya luruh. Sam bangkit dan berjalan menuju pintu.

"Kamu mau ke mana?" tanya Raya dengan suara bergetar.

Sam terdiam sejenak. Ia seperti menimbang sesuatu. Kemudian ia memutar tubuhnya dan menatap lurus wajah Raya, seringainya terkembang, matanya berkilat-kilat.

"Pulang."

Raya mengerjap bingung.

"Iya aku mau pulang, ke tempat orang yang kucintai sekarang," Sam tampak berseri-seri, namun sorot pandangnya keji. "Mansion ini boleh buatmu. Tapi aku nggak akan kembali ke sini. Aku akan pulang ke pelukan Renatta. Di mana pun Rena berada, di situlah rumahku. Dia jodohku yang sebenarnya, kamu tahu."

Raya bagai tersambar petir. Saking terguncangnya, ia terhuyung hingga membentur jendela.

"Rena sudah menungguku. Aku nggak sabar menemuinya. Dia pandai sekali memuaskanku, kamu tahu," Sam sengaja menepuk area vital di tubuh bawahnya, seringainya kejam dan gila. "Si kecil ini sudah kangen Rena. Aku harus pergi sekarang."

Sesaat sebelum pergi, Sam sempat menoleh dan melambai, "Sekali lagi, selamat atas pernikahanmu ya!"

Lalu ia tertawa dan menghilang.

Raya beringsut pelan ke atas ranjang. Menyelimuti diri sendiri. Tangisnya pecah. Dadanya nyeri tak tertahankan.

Saat air matanya habis, Raya hanya bisa berbaring hampa.

Raya sudah berjuang mati-matian selama enam bulan terakhir. Mengobral harga dirinya. Membiarkan kenyataan terpahitnya dilahap habis masyarakat seperti bangkai yang ditandas hyena-hyena buas. Mengguncang pondasi korporasi kuat yang juga menghancurkan hidup banyak orang yang bernaung di dalamnya. Semua jalan terburuk rela Raya tempuh asal Sam bersedia menikahinya.

Asal bayinya bisa memiliki ayah sah.

Namun, kini Raya malah menuai panen terburuk dari benih-benih busuk yang sudah dia tebar sendiri.

Raya dinikahi, tapi kemudian dicampakkan. Raya diberi istana dengan kenangan indah--namun rasanya kini seperti tempat pembuangan limbah. Raya baru saja diperlakukan seperti sampah. Ditolak. Disumpah untuk tidak diberikan hak apapun sebagai istri.

Malam pertama pernikahannya, Raya ditinggalkan sendirian begitu saja. Begitu pula malam-malam selanjutnya.

Raya menangis lagi.

Apa yang harus kulakukan? 

***

Terpopuler

Comments

Esther Lestari

Esther Lestari

baru nemu cerita ini. dari komen2 nya sepertinya seru & tertarik utk membaca nya.

2024-06-18

2

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Hhmmm kasian

2024-06-17

1

Sri Utami

Sri Utami

nemu judulnya jd penasaran..baca2 komennya jg bikin penasaran🤭
mulai baca dong trnyata baguuusss 🥰

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 AYAH RONA
2 AWAL PERNIKAHAN
3 RONA DAN HARAPAN
4 AKHIR PERNIKAHAN
5 REUNI DI KEDAI KOPI
6 KOPI WAYANG
7 DOKTER SIENNA
8 CINTALAH YANG MEMBUAT DIRI BETAH
9 SAMUDERA DEWA
10 PENYELAMAT HIDUP
11 KENANGAN MANTAN
12 AKHIR SEBUAH JANJI
13 CALON AYAH
14 ALAM SEMESTA
15 PERJANJIAN BARU
16 WORKSHOP KOPI
17 PENCARIAN
18 AGEN RAHASIA
19 HILANG
20 MIMPI BURUK
21 CODE BLUE
22 KENANGAN CINTA
23 KENANGAN LUKA
24 DI BAWAH HUJAN
25 KESEMPATAN KEDUA
26 NAIK RANJANG
27 JODOH
28 ABSURD
29 TAK TERDUGA
30 DEMI RONA
31 PERTEMUAN KEMBALI
32 KEINGINAN SAMBARA
33 HADIAH TERINDAH
34 PULANG
35 ANITA JENKINS
36 PENGKHIANAT
37 CERITA CINTA
38 KEKACAUAN SEBELUM PESTA
39 KEJUTAN
40 REALITA
41 LAMARAN
42 PENYERANGAN
43 PELARIAN
44 MARKAS RAHASIA GARUDA
45 KELUARGA GARUDA
46 MASA LALU SAMUDERA: ISI HATI
47 MASA LALU SAMUDERA: AKSI BERANI
48 MASA LALU SAMUDERA: MENANG DAN HILANG
49 MASA LALU SAMUDERA: JEBAKAN
50 MASA LALU SAMUDERA: TRAGEDI
51 MASA LALU SAMUDERA: KEMBALI
52 RUMAH
53 BULAN DI ATAS LAUTAN
54 SITUASI TERBURUK
55 TIGA PUTRI ALHAMBRA
56 RUJUK
57 JANJI DUA SEJOLI
58 RAYUAN SAMBARA
59 GAGAK HITAM: ALAM SEMESTA
60 KRITIS
61 MASA LALU SAMBARA: SANG PEWARIS
62 MASA LALU SAMBARA: SANG PENDOSA
63 MASA LALU SAMBARA: SANG PENCINTA
64 MASA LALU SAMBARA: BENIH HARAPAN
65 MASA LALU SAMBARA: SKENARIO DRAMA
66 MASA LALU SAMBARA: BENIH RAHASIA ALVARO
67 MASA LALU SAMBARA: MALAM PANJANG
68 MASA LALU SAMBARA: RENCANA BESAR
69 KEKUATAN DUA HATI
70 RAHASIA ALHAMBRA
71 ARUS DERAS
72 MISI TERAKHIR
73 PENGORBANAN
74 KETURUNAN GONZALES
75 PERANG DI ALHAMBRA
76 EVAKUASI
77 KEKALAHAN
78 TAK PERNAH PERGI
79 JANJI SANG PENCINTA
80 KATA-KATA CINTA
81 MASA KINI
82 WASIAT
83 IBU EMPAT ANAK
84 KEJUTAN MENYENANGKAN
85 JANJI SUCI
86 CERITA BONUS
87 Ungkapan Hati Penulis
Episodes

Updated 87 Episodes

1
AYAH RONA
2
AWAL PERNIKAHAN
3
RONA DAN HARAPAN
4
AKHIR PERNIKAHAN
5
REUNI DI KEDAI KOPI
6
KOPI WAYANG
7
DOKTER SIENNA
8
CINTALAH YANG MEMBUAT DIRI BETAH
9
SAMUDERA DEWA
10
PENYELAMAT HIDUP
11
KENANGAN MANTAN
12
AKHIR SEBUAH JANJI
13
CALON AYAH
14
ALAM SEMESTA
15
PERJANJIAN BARU
16
WORKSHOP KOPI
17
PENCARIAN
18
AGEN RAHASIA
19
HILANG
20
MIMPI BURUK
21
CODE BLUE
22
KENANGAN CINTA
23
KENANGAN LUKA
24
DI BAWAH HUJAN
25
KESEMPATAN KEDUA
26
NAIK RANJANG
27
JODOH
28
ABSURD
29
TAK TERDUGA
30
DEMI RONA
31
PERTEMUAN KEMBALI
32
KEINGINAN SAMBARA
33
HADIAH TERINDAH
34
PULANG
35
ANITA JENKINS
36
PENGKHIANAT
37
CERITA CINTA
38
KEKACAUAN SEBELUM PESTA
39
KEJUTAN
40
REALITA
41
LAMARAN
42
PENYERANGAN
43
PELARIAN
44
MARKAS RAHASIA GARUDA
45
KELUARGA GARUDA
46
MASA LALU SAMUDERA: ISI HATI
47
MASA LALU SAMUDERA: AKSI BERANI
48
MASA LALU SAMUDERA: MENANG DAN HILANG
49
MASA LALU SAMUDERA: JEBAKAN
50
MASA LALU SAMUDERA: TRAGEDI
51
MASA LALU SAMUDERA: KEMBALI
52
RUMAH
53
BULAN DI ATAS LAUTAN
54
SITUASI TERBURUK
55
TIGA PUTRI ALHAMBRA
56
RUJUK
57
JANJI DUA SEJOLI
58
RAYUAN SAMBARA
59
GAGAK HITAM: ALAM SEMESTA
60
KRITIS
61
MASA LALU SAMBARA: SANG PEWARIS
62
MASA LALU SAMBARA: SANG PENDOSA
63
MASA LALU SAMBARA: SANG PENCINTA
64
MASA LALU SAMBARA: BENIH HARAPAN
65
MASA LALU SAMBARA: SKENARIO DRAMA
66
MASA LALU SAMBARA: BENIH RAHASIA ALVARO
67
MASA LALU SAMBARA: MALAM PANJANG
68
MASA LALU SAMBARA: RENCANA BESAR
69
KEKUATAN DUA HATI
70
RAHASIA ALHAMBRA
71
ARUS DERAS
72
MISI TERAKHIR
73
PENGORBANAN
74
KETURUNAN GONZALES
75
PERANG DI ALHAMBRA
76
EVAKUASI
77
KEKALAHAN
78
TAK PERNAH PERGI
79
JANJI SANG PENCINTA
80
KATA-KATA CINTA
81
MASA KINI
82
WASIAT
83
IBU EMPAT ANAK
84
KEJUTAN MENYENANGKAN
85
JANJI SUCI
86
CERITA BONUS
87
Ungkapan Hati Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!