SAMUDERA DEWA

Di bawah lampu sorot seputih cahaya bulan itu, sesosok laki-laki tegap duduk di atas kursi bundar tinggi. Rambut hitam lebatnya berkilau. Wajahnya yang tertutup topeng berukir warna emas memancarkan aura misterius. Namun suara merdunya yang mengudara, denting gitarnya yang fasih, membuat siapa saja terpukau dan terasa menghangatkan hati.

Bahkan jatuh cinta.

Raya pun merasakannya. Getaran lama yang seakan terlupakan, kembali terbit di dadanya.

"Cintalah yang membuat diri betah

Untuk sesekali bertahan

Karena sajak pun sanggup

Merangkum duka gelisah kehidupan

Baiknya mengenal suara-suara sendiri

Dalam mengarungi suara-suara di luar sana

Sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi

Membawa langkah ke mana saja

Karena kesetiaanlah

Maka jinak mata dan hati mengembara

Dalam kamar berkisah

Taruhan jerih

Membawa arti kehadirannya

Membukakan diri, bergumul dan menyeri

Hari-hari tergesa berlalu

Meniup deras usia

Mengitari jarak dalam gempuran waktu

Takkan jemu-jemu nafas bergelut di sini

Dengan sunyi dan rindu menyanyi..."

Melodia. Sajak mahakarya penyair berdarah ningrat asal Sumba, bergelar Presiden Malioboro, bernama Umbu Landu Paranggi.

Sajak yang menjadi favorit Raya, dan banyak pencinta lainnya, terutama sejak lelaki itu menyanyikannya dengan sangat indah ke seluruh negeri.

Sam. Panggilan karib Samudera Dewa. Penyanyi indie yang sering menyanyikan sajak-sajak penyair ternama, dan meng-cover beberapa lagu terkenal dengan permainan gitarnya yang sangat apik, yang semuanya diunggah di kanal youtube pribadinya: "Samsara." Ia sering manggung dari kafe ke kafe, panggung ke panggung, dan akhir-akhir ini semakin populer karena berduet dengan Emma Heesters, penyanyi jelita asal Belanda, melalui lagu "My Love."

Walau mengenakan topeng, semua pasti tahu lelaki itu Samudera Dewa. Suara selembut beludru yang tak kesulitan mencapai nada-nada tinggi dengan sempurna. Kepiawaiannya memainkan gitar. Tubuh kekar berbalut kaus tanpa lengan dan celana jeans dengan robekan di bagian lutut, banyak tindikan di telinga, dan tato bulan dan sulur mawar di lengan kanannya yang berotot. Itu semua ciri khas Sam.

Air mata Raya hampir menetes lagi.

***

"Lo dengerin ini deh!"

Riris, si gadis paling eksentrik di SMA Bintang Bumi yang kali ini berulah dengan sengaja mengecat rambutnya putih total dan ke sekolah mengenakan kemben bukannya seragam, menyodorkan airpods kepada Raya.

"Apaan?"

Raya sedang membantu mengerjakan hukuman Riris dengan merapikan gudang sekolah secara diam-diam karena iming-iming dibelikan novel terbaru Dan Brown yang baru rilis berjudul "Origin," mengerutkan alis sambil menahan bersin akibat debu yang menumpuk di antara piala-piala lama yang sedang dibersihkannya.

"Pake dulu!" desak Riris.

Raya memasang airpods itu di telinganya. Ia terkejut saat mendengar bait tak asing dilantunkan suara laki-laki yang sangat lembut dan merdu.

"Cintalah yang membuat diri betah..."

"Suka kan lo?" Riris terkekeh saat melihat reaksi Raya.

"Ini kan Melodia, sajaknya Umbu... siapa yang nyanyi ini Ris?" tanya Raya takjub.

"Calon pacar gue tuh," sahut Riris senang. "Sam."

Raya mengerjap.

"Sambara Bumi? Beneran dia yang nyanyi ini?"

"Bukan! Yee kenapa mikirnya ke playboy cap simpanse itu sih? Emang dia doang yang namanya Sam di bumi?" Riris melotot. "Samudera Dewa. Sam. Penyanyi indie favorit gue nih!"

"Ooh."

"Oh doang? Masa oh doang?"

"Lah terus? Aah, gitu?"

"Lo tuh ya!" Riris mencubit gemas lengan Raya, membuatnya memekik kesakitan.

"Heh! Ngapain kamu di sini?!" Pak Anwar, guru olahraga sekaligus Wakil Kepala Sekolah yang kebetulan lewat dan mendengar keributan dalam gudang, menengok masuk dan memelototi Raya.

"M-maaf, Pak!" Raya ketakutan dan mengambil jurus kaki seribu meninggalkan Riris yang membeku.

Brukk!!

"Aduuh!"

Raya terjatuh keras di lantai setelah tanpa sengaja menabrak seseorang di tikungan.

"Hei... kamu nggak apa-apa?"

Sambara Bumi berdiri di depannya. Tegap dan tampan. Mengenakan pakaian olahraga yang kuyup oleh keringat, membuat dadanya yang bidang dan perutnya yang berotot tampak jelas di balik kain putih tipis itu.

Sesaat Raya tak bisa berkata-kata. Jantungnya berdetak kencang.

Wajah sangat tampan Sambara Bumi mengunci tatapannya.

Suara sangat merdu Samudera Dewa mengalun di airpods Riris yang masih menempel di telinganya.

"Kenangkanlah gumam pertama

Pertemuan tak terduga..."

Perpaduan dua keindahan itu sangat menggetarkan hati Raya.

Sambara Bumi mengulurkan tangan untuk membantu Raya berdiri.

Sentuhannya sehangat matahari.

Sunyi.

Raya masih tak sanggup bicara. Detak jatung dan napasnya melayang ke langit lapisan entah ke berapa.

Sambara Bumi menatapnya lekat dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Lututmu luka, tuh..."

Raya bahkan hampir tak merasakan perih lecet di lututnya.

"Oh..."

Sam tersenyum.

"Izinkan aku mengobati lukamu."

Raya mengerjap.

"Ayo..."

Tanpa ragu, Sam menggandeng tangan Raya dan membawanya ke ruang OSIS yang sepi.

Sam mendudukkan Raya dengan lembut di salah satu sofa. Ia kemudian membuka kotak P3K yang menempel di salah satu sisi dinding, mengeluarkan kapas, cairan antiseptik, obat tetes luka, dan plester.

Dengan tenang, Sam berlutut di depan Raya. Tangannya dengan cekatan membersihkan dan mengobati luka di lutut Raya.

Sentuhan jemari Sam yang sehalus sutera sempat membelai sedikit paha Raya saat bangkit untuk mengembalikan perlengkapan yang diambilnya ke kotak P3K.

"Sudah," kata Sam sambil tersenyum. "Apa masih terasa sakit?"

Raya menelan ludah dengan susah payah.

"Eh..."

Sam tertawa.

"Apa kamu cuma bisa bilang 'oh' dan 'eh'?"

Nyanyian Samudera masih membahana.

"Kenangkanlah percakapan pertama

Gugusan waktu, napas dan peristiwa..."

"Terima kasih," ucap Raya terbata, berusaha keras memberanikan diri bicara.

"Kembali kasih," balas Sam lembut.

"Namaku Raya. Raya Purnama."

Sam tersenyum menawan.

"Aku Sam. Sambara Bumi."

***

Sorakan riuh memenuhi seisi kafe setelah Samudera Dewa menyelesaikan lagu pertamanya.

"Terima kasih," Samudera mengangguk. "Lagu berikutnya, salah satu cover favorit yang banyak disukai di kanal youtube saya: Samsara. Jangan lupa susbscribe, like, dan comment ya..."

Seisi kafe tertawa. Jelas mereka semua sudah melakukan itu sejak lama tanpa perlu diminta. Kanal youtube Samsara memiliki subscribers terbanyak di negeri ini.

Samudera mendentingkan gitarnya lagi. Melodi yang sangat karib. Para penonton mendesah, "Oooh!"

Raya meneteskan air mata kali ini. Itu lagu favoritnya, yang sering didengarnya untuk membunuh sepi dan sedih saat sendiri di mansion Sambara Bumi.

"Please, don't see

Just a girl caught up in dreams and fantasies

Please, see me

Reaching out for someone I can't see

Take my hand

Let's see where we wake up tomorrow

Best laid plans

Sometimes are just a one night stand

I'll be damned

Cupid's demanding back his arrow

So let's get drunk on our tears

And, God, tell us the reason

Youth is wasted on the young

It's hunting season and the lambs are on the run

Searching for meaning

But are we all lost stars

Trying to light up the dark?"

Lost Stars. Adam Levine. Dan Sam menyanyikan lirik versi Keira Knightley di film Begin Again.

"I thought I saw you out there crying

I thought I heard you call my name

I thought I heard you out there crying

We're just the same"

Samudera menoleh sejenak, seakan menatap Raya yang banjir air mata di balik konter bar.

"And God

Tell us the reason youth is wasted on the young

It's hunting season and this lamb is on the run

We're searching for meaning

But are we all lost stars

Trying to light up the dark?

Are we all lost stars

Trying to light up the dark?"

Penonton kembali bersorak saat lagu berakhir.

"My Love! My Love!" teriak beberapa orang.

"Aduh... sulit tuh," Samudera mengerutkan alis. "Itu lagu duet, kawan-kawan. Saya nggak bisa menyanyikannya sendirian..."

"Nggak mau tahu! Pokoknya nyanyi!" teriak seorang gadis di pojok, membuat seisi kafe tertawa.

"My Love! My Love! My Love!"

"Hahaha, oke. Chill, buddies!" tawa Samudera. "Hmm... kalau gitu, saya boleh minta perempuan cantik di sana untuk duet sama saya?"

Samudera terang-terangan menunjuk Raya.

Seisi kafe menoleh, membeku.

Raya juga terpaku.

"Heh! Lo diminta maju tuh!" Riris seperti satu-satunya makhluk berkesadaran penuh di kafe itu, entah muncul dari mana dan menyeret Raya ke panggung.

Raya tersentak. "T-tapi..."

Riris sudah mendorongnya ke atas panggung.

"Halo."

Samudera membuka topengnya dan menyapa ramah.

Ia tampak jauh lebih tampan dari yang tampak di youtube atau cover albumnya. Wajah dengan garis rahang kuat. Hidung sangat mancung. Mata indah yang memiliki kantung itu menjadi daya tarik tersendiri. Senyum lebarnya memamerkan gigi kelinci yang manis.

Kulitnya pucat, serasi dengan kulit Raya.

Raya tak bisa berkata-kata.

"Duduk sini, Raya."

Samudera meletakkan gitarnya sejenak dan menarik satu kursi tinggi lagi di sebelah kursinya.

Raya duduk dengan kaku dan pucat. Seisi kafe menatapnya tajam dan lekat.

"Ya, kita tahu siapa dia. Raya Purnama," kata Samudera tenang. "Kalian mungkin mengenalnya lewat skandal yang heboh beberapa tahun lalu. Tapi saya kenal Raya jauh sebelum itu."

Semua orang membelalak. Termasuk Raya.

Apa katanya? batin Raya kaget.

Samudera tersenyum lebar. Sangat tampan.

"Saya cerita sedikit ya..."

...***...

Samudera Dewa

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Waduh

2024-06-18

1

Sri Utami

Sri Utami

addduuuh itu bocilku jd samudraaaa😂😂👏👏

2024-06-17

2

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

🌹 untuk author

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 AYAH RONA
2 AWAL PERNIKAHAN
3 RONA DAN HARAPAN
4 AKHIR PERNIKAHAN
5 REUNI DI KEDAI KOPI
6 KOPI WAYANG
7 DOKTER SIENNA
8 CINTALAH YANG MEMBUAT DIRI BETAH
9 SAMUDERA DEWA
10 PENYELAMAT HIDUP
11 KENANGAN MANTAN
12 AKHIR SEBUAH JANJI
13 CALON AYAH
14 ALAM SEMESTA
15 PERJANJIAN BARU
16 WORKSHOP KOPI
17 PENCARIAN
18 AGEN RAHASIA
19 HILANG
20 MIMPI BURUK
21 CODE BLUE
22 KENANGAN CINTA
23 KENANGAN LUKA
24 DI BAWAH HUJAN
25 KESEMPATAN KEDUA
26 NAIK RANJANG
27 JODOH
28 ABSURD
29 TAK TERDUGA
30 DEMI RONA
31 PERTEMUAN KEMBALI
32 KEINGINAN SAMBARA
33 HADIAH TERINDAH
34 PULANG
35 ANITA JENKINS
36 PENGKHIANAT
37 CERITA CINTA
38 KEKACAUAN SEBELUM PESTA
39 KEJUTAN
40 REALITA
41 LAMARAN
42 PENYERANGAN
43 PELARIAN
44 MARKAS RAHASIA GARUDA
45 KELUARGA GARUDA
46 MASA LALU SAMUDERA: ISI HATI
47 MASA LALU SAMUDERA: AKSI BERANI
48 MASA LALU SAMUDERA: MENANG DAN HILANG
49 MASA LALU SAMUDERA: JEBAKAN
50 MASA LALU SAMUDERA: TRAGEDI
51 MASA LALU SAMUDERA: KEMBALI
52 RUMAH
53 BULAN DI ATAS LAUTAN
54 SITUASI TERBURUK
55 TIGA PUTRI ALHAMBRA
56 RUJUK
57 JANJI DUA SEJOLI
58 RAYUAN SAMBARA
59 GAGAK HITAM: ALAM SEMESTA
60 KRITIS
61 MASA LALU SAMBARA: SANG PEWARIS
62 MASA LALU SAMBARA: SANG PENDOSA
63 MASA LALU SAMBARA: SANG PENCINTA
64 MASA LALU SAMBARA: BENIH HARAPAN
65 MASA LALU SAMBARA: SKENARIO DRAMA
66 MASA LALU SAMBARA: BENIH RAHASIA ALVARO
67 MASA LALU SAMBARA: MALAM PANJANG
68 MASA LALU SAMBARA: RENCANA BESAR
69 KEKUATAN DUA HATI
70 RAHASIA ALHAMBRA
71 ARUS DERAS
72 MISI TERAKHIR
73 PENGORBANAN
74 KETURUNAN GONZALES
75 PERANG DI ALHAMBRA
76 EVAKUASI
77 KEKALAHAN
78 TAK PERNAH PERGI
79 JANJI SANG PENCINTA
80 KATA-KATA CINTA
81 MASA KINI
82 WASIAT
83 IBU EMPAT ANAK
84 KEJUTAN MENYENANGKAN
85 JANJI SUCI
86 CERITA BONUS
87 Ungkapan Hati Penulis
Episodes

Updated 87 Episodes

1
AYAH RONA
2
AWAL PERNIKAHAN
3
RONA DAN HARAPAN
4
AKHIR PERNIKAHAN
5
REUNI DI KEDAI KOPI
6
KOPI WAYANG
7
DOKTER SIENNA
8
CINTALAH YANG MEMBUAT DIRI BETAH
9
SAMUDERA DEWA
10
PENYELAMAT HIDUP
11
KENANGAN MANTAN
12
AKHIR SEBUAH JANJI
13
CALON AYAH
14
ALAM SEMESTA
15
PERJANJIAN BARU
16
WORKSHOP KOPI
17
PENCARIAN
18
AGEN RAHASIA
19
HILANG
20
MIMPI BURUK
21
CODE BLUE
22
KENANGAN CINTA
23
KENANGAN LUKA
24
DI BAWAH HUJAN
25
KESEMPATAN KEDUA
26
NAIK RANJANG
27
JODOH
28
ABSURD
29
TAK TERDUGA
30
DEMI RONA
31
PERTEMUAN KEMBALI
32
KEINGINAN SAMBARA
33
HADIAH TERINDAH
34
PULANG
35
ANITA JENKINS
36
PENGKHIANAT
37
CERITA CINTA
38
KEKACAUAN SEBELUM PESTA
39
KEJUTAN
40
REALITA
41
LAMARAN
42
PENYERANGAN
43
PELARIAN
44
MARKAS RAHASIA GARUDA
45
KELUARGA GARUDA
46
MASA LALU SAMUDERA: ISI HATI
47
MASA LALU SAMUDERA: AKSI BERANI
48
MASA LALU SAMUDERA: MENANG DAN HILANG
49
MASA LALU SAMUDERA: JEBAKAN
50
MASA LALU SAMUDERA: TRAGEDI
51
MASA LALU SAMUDERA: KEMBALI
52
RUMAH
53
BULAN DI ATAS LAUTAN
54
SITUASI TERBURUK
55
TIGA PUTRI ALHAMBRA
56
RUJUK
57
JANJI DUA SEJOLI
58
RAYUAN SAMBARA
59
GAGAK HITAM: ALAM SEMESTA
60
KRITIS
61
MASA LALU SAMBARA: SANG PEWARIS
62
MASA LALU SAMBARA: SANG PENDOSA
63
MASA LALU SAMBARA: SANG PENCINTA
64
MASA LALU SAMBARA: BENIH HARAPAN
65
MASA LALU SAMBARA: SKENARIO DRAMA
66
MASA LALU SAMBARA: BENIH RAHASIA ALVARO
67
MASA LALU SAMBARA: MALAM PANJANG
68
MASA LALU SAMBARA: RENCANA BESAR
69
KEKUATAN DUA HATI
70
RAHASIA ALHAMBRA
71
ARUS DERAS
72
MISI TERAKHIR
73
PENGORBANAN
74
KETURUNAN GONZALES
75
PERANG DI ALHAMBRA
76
EVAKUASI
77
KEKALAHAN
78
TAK PERNAH PERGI
79
JANJI SANG PENCINTA
80
KATA-KATA CINTA
81
MASA KINI
82
WASIAT
83
IBU EMPAT ANAK
84
KEJUTAN MENYENANGKAN
85
JANJI SUCI
86
CERITA BONUS
87
Ungkapan Hati Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!