bab 17

Selain membicarakan soal Fia mengetahui atau tidak hubungan dengan Beni, Sarah berencana akan mengancam Fia agar besok di tidak pergi liburan bersama Andre.

Sarah mengetuk pintu kamar anaknya sedangkan Fia di dalam kamar langsung membuka pintu kamarnya dan ternyata mamanya yang mengetuk pintu.

Fia merasakan firasat yang tidak bagus, Fia yakin Sarah akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap dirinya. Semenjak Sarah berubah Fia selalu saja berpikiran negatif tentang mamanya itu.

“Fia, mama mau menanyakan sesuatu sama kamu.” Ucap Sarah.

“Mau tanya apa ma?” tanya Fia terhadap mamanya.

Sarah langsung menanyakan apakah Fia ada di restoran yang Sarah sebutkan alamatnya itu.

Fia yang mendengar itu tidak langsung menjawab, Fia bingung apakah dia harus jujur atau tidak.

“Aku tidak ada di restoran itu ma.” Ucap Fia kepada mamanya.

Terpaksa Fia berbohong kepada mamanya.

“maafin Fia ma, Fia terpaksa bohong.” Ucap Fia dalam hati.

“Beneran kamu tidak bohong?” ucap Sarah penuh selidik.

Fia kembali menyakinkan mamanya bahwa dia tidak ada di sana.

Sarah yang merasa bahwa anaknya itu tidak berbohong, akhirnya percaya dengan jawaban anaknya itu. Setelah merasa yakin Sarah melanjutkan pembicaraannya soal Fia tidak boleh pergi liburan bersama Andre.

“Fia kamu tidak boleh pergi liburan besok.” Ucap Sarah mengancam Fia.

“Kenapa tidak boleh ma?” tanya Fia kepada mamanya.

“Mama bilang tidak boleh ya tidak boleh.” Ucap Sarah membentak anaknya.

“Kalau sampai kamu pergi juga liburan besok, mama akan hukum kamu.” Ancam Sarah kepada anaknya.

Setelah mengancam anaknya Sarah langsung pergi dari kamar Fia.

Fia yang melihat kepergian mamanya hanya diam saja, bagi Fia percuma dia memohon agar di izinkan untuk pergi karena pada ujungnya Sarah tetap tidak akan mengizinkan dirinya pergi.

Setelah menutup dan mengunci pintu kamar, Fia duduk terdiam memikirkan cara untuk memberitahukan abangnya bahwa dia tidak bisa pergi liburan besok. Selain memikirkan cara untuk memberitahukan abangnya, Fia juga memikirkan cara untuk memberitahukan teman-temannya.

“Ya Allah aku harus gimana? Apa aku ikuti perintah mama atau tidak ya? Kalau aku ikuti perintah mama, gimana caranya aku memberitahukan bang Andre dan teman ku.” Ucap Fia berpikir. Fia bingung mana yang harus Fia pilih.

Berbeda dengan Fia, Sarah terlihat lega setelah mendengar jawaban dari anaknya itu, Sarah tidak menaruh curiga sama sekali bahwa anaknya sudah mengetahui perselingkuhannya.

“Gimana mbak?” tanya Lalita setelah Sarah masuk ke dalam kamar.

Sarah memberitahukan bahwa semuanya aman, Fia tidak ada di sana, jadi rahasianya aman.

“Mbak juga sudah mengancam Fia agar tidak pergi liburan besok.” Ucap Sarah santai.

“Bagus Tante, kalau aku tidak pergi liburan maka Fia juga tidak boleh pergi liburan.” Ucap Raisya senang.

“Ya sudah lebih baik kalian istirahat.” Ucap Sarah kepada anggota keluarganya.

Mereka semua menurut dan Sarah beserta anaknya Atika pergi dari kamar itu. Sarah mengajak anaknya untuk ikut dengan.

“Loh, mbak mau bawa ke mana Atika?” tanya Lalita.

Di dalam kamar itu di huni oleh empat orang dan tentunya semuanya itu telah di persiapkan. Ada dua ranjang di dalam kamar itu.

“Ya mbak mau menghabiskan waktu bersama anak mbak lah, memangnya tidak boleh?” tanya Sarah.

“Ya boleh sih mbak, ya tapi besok saja, ini sudah malam loh.” Ucap Lalita.

“Aku juga belum mengantuk, lagi pula aku sudah lama tidak ketemu mama.” Ucap Atika.

Tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka, Sarah dan Atika pun keluar dari kamar menuju gazebo samping rumah. Sarah mengobrol dengan anaknya, melepas rindu terhadap putri sulungnya. Sarah juga memberikan kalung emas yang indah untuk anaknya.

Atika senang mendapatkan hadiah kalung dari mamanya, Atika memeluk mamanya dan mengucapkan terima kasih.

Cukup lama mereka berbincang sampai akhirnya kantuk pun datang dan mereka pergi ke kamar masing-masing.

. . .

“Fia kamu masak makan siang untuk kita.” Perintah Sarah kepada anaknya.

Fia akhirnya memutuskan untuk mengikuti perintah Sarah untuk tidak pergi liburan. Fia sudah memberitahukan Andre bahwa dia tidak jadi liburan.

Andre pun menanyakan kenapa adiknya tiba-tiba tidak jadi liburan. Awalnya Fia tidak memberitahukan alasan yang sebenernya, namun setelah di desak oleh abangnya itu akhirnya Fia jujur kepada abangnya itu.

Andre berusaha membujuk adiknya untuk tetap pergi liburan, Andre tahu pasti jika Fia ada di rumah maka Fia akan di perlakukan tidak baik oleh keluarga Sarah itu.

Fia tetap pada pendiriannya, Fia tidak akan pergi liburan dan tetap ada di rumah, Andre Hany bisa menghembuskan nafas kasar, adiknya itu sangat keras kepala. Andre menurut dan tidak lagi memaksa adiknya itu.

Andre berencana akan mengawasi adiknya dari jauh, salah satu pekerja di rumah itu adalah suruhan Andre, jadi pembantu itu bisa melaporkan apa saja yang terjadi terhadap adiknya itu.

Andre juga akan berada di dekat rumah itu agar dia bisa membantu adiknya jika adiknya berada dalam masalah.

“Tapi ma, kan ada bibi.” Ucap Fia yang menolak.

Tadi pagi setelah Toni berangkat kerja mereka menyuruh Fia membersihkan kamar Sarah dan kamar yang di tempati oleh keluarga Sarah itu.

Fia di kerjain oleh Raisya, ada saja tingkahnya yang membuat Fia tidak selesai-selesai membersihkan dua kamar itu. Alhasil Fia di marahi oleh Sarah karena belum juga menyelesaikan pekerjaannya.

Di rumah Toni itu ada dua pembantu, satu tukang kebun dan satu satpam.

“Kamu itu yah pemalas banget, di suruh masak saja tidak mau.” Ucap Oma Anjani.

“Sudah sana masak.” Ucap Sarah dan memukul anaknya mengunakan kemoceng.

“Sakit ma.” Ucap Fia meringis kesakitan karena dipukul oleh mamanya mengunakan kemoceng.

“Makanya jadi anak itu nurut apa kata orang tua, bukannya malah membantah.” Ucap Lalita.

“Tapi aku capek tante, dari tadi aku belum istirahat.” Jawab Fia.

Padahal Fia tidak ada istirahat, ada saja yang di suruh oleh keluarga itu terhadap Fia. Pembantu di rumah itu ingin membantu namun di larang oleh Sarah. Mereka yang takut akan ancaman Sarah memilih untuk tidak membantu Fia.

“Capek-capek, udah sana masak.” Ucap Sarah mendorong anaknya yang membuat Fia terjatuh.

“Ma kenapa sih mama memperlakukan aku seperti ini?, kenapa mama tidak pernah sayang sama aku? Kenapa ma?” tanya Fia setelah berdiri

Fia sudah lelah dengan sikap mamanya yang semakin hari, semakin membuat dirinya menderita. Fia tidak ingin melawan ataupun menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya tapi kesabaran Fia sudah habis menghadapi keluarga mamanya dan mamanya sendiri yang selalu membuat dirinya menderita.

“Kamu ingin tahu alasannya Fia? Apa kamu sanggup mendengarnya?” tanya Sarah kepada anaknya itu.

Fia mengangguk mantap, apapun yang keluar dari mulut mamanya itu, Fia siap mendengarkan.

Sarah mulai memberitahukan kepada Fia perihal dirinya yang memperlakukan Fia dengan tidak baik, Sarah mengatakan kepada anaknya bahwa dia membenci Fia dan Dilon tapi Sarah tidak menunjukkan rasa bencinya kepada Dilon karena Dilon bisa menghasilkan uang sedangkan Fia tidak bisa.

Sarah juga memberitahukan Fia bahwa dirinya tidak pernah menganggap Fia dan Dilon itu anaknya, Sarah mengatakan bahwa Fia dan Dilon hanyalah orang asing yang hidup bersama di rumah ini.

Sarah juga mengatakan jika dia bisa memilih, Sarah tidak mau melahirkan Fia dan Dilon, Sarah memberitahukan anaknya, bahwa Fia dan Dilon adalah pembawa sial dalam hidupnya.

Fia yang mendengar itu berusaha sekuat mungkin menahan tangisannya. Fia benar-benar tidak menyangka mamanya akan berucap seperti itu. Sekarang Fia tahu alasan kenapa Sarah sangat membenci dirinya.

Fia cukup puas mendengar alasan mamanya itu, sekarang Fia mantap akan keluar dari rumah itu dan tinggal bersama kakek dan abangnya Andre.

“Kamu sudah dengar kan, jawaban mama kamu, sekarang kamu pergi ke dapur dan masak untuk kita.” Ucap Lalita.

Lalita melakukan hal yang sama seperti Sarah mendorong Fia agar pergi dari sana. Kali ini Fia tidak terjatuh karena bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Tanpa berucap apapun Fia pergi dari sana menuju dapur, Fia akan memasak untuk mereka untuk yang terakhir kalinya karena setelah ini dia akan pergi dari rumah itu.

Terpopuler

Comments

Kristina tina

Kristina tina

keluar aja fia dari rumah rasa neraka itu.

2024-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!