bab 11

“Tante sepertinya aku harus pergi.” ucap Fia setelah mereka selesai berbincang dan perkenalan kepada karyawannya yang lain.

Fia mengetahui bahwa Dafi adalah teman abangnya. Fia mengetahuinya saat Fia melihat foto Dafi bersama mamanya itu yang ada di ruangan tante Riri.

Fia menanyakan siapa yang bersama Riri itu. Riri pun memberitahukan siapa laki-laki itu.

Riri pun memberitahukan bahwa dirinya sangat mengetahui tentang Fia dan keluarga. Setelah mendengar itu semuanya Fia meminta kepada Riri untuk tidak memberitahukan siapapun bahwa dia adalah seorang disainer dari butik Riri.

“Iya Fia, kamu hati-hati ya.” ucap tante Riri.

Fia kesana di antar oleh Dita namun Dita tidak mengetahui bahwa Fia adalah disainer dari butik itu, Dita kira Fia hanya ingin membeli pakaian saja disana.

“assalamualikum.” ucap Fia menyalami tante Rini.

“waalaikumsalam.” jawab tante Rini dengan senyuman.

Tidak lama Dafi dan kawan-kawannya datang, Dilon sempat melihat mobil yang dinaiki adiknya itu.

“Fia.” ucap dilon dalam hati.

““Assalamualikum ma, tante.” ucap mereka kompak mengucapkan salam.

“Waalaikumsalam.” ucap tante Rini yang belum masuk butik setelah mengantarkan Fia kedepan.

“Fia kesini tante?” tanya Dilon.

“Oh i, iya.” jawab tante Rini gugup.

Tidak tau mengapa Dilon sangat yakin bahwa pendesain baju itu adalah adiknya, soalnya Dilon pernah beberapa kali melihat adiknya mendisain baju. Apalagi melihat tante Rini yang gugup, kalau pelangan tidak mungkin tante Rini akan mengantarkan sampai depan butik.

Meskipun Dilon jarang pulang kerumah orang tuanya, tapi Dilon sangat memperhatikan adiknya dan sangat sayang sekali dengan adiknya. Baginya adiknya adalah satu-satunya keluarganya saat ini apalagi semenjak Dilon tahu kalau mama itu punya pasangan lain. Dilon sudah tidak peduli lagi dengan kedua orang tuanya karena Dilon sudah kecewa dengan orang tuanya itu. Walaupun papanya tidak selingkuh seperti mamanya, tapi Dilon tidak suka saat papanya memarahi adiknya.

Sebenarnya Dilon pulang kerumah orang taunya itu hanya demi adiknya saja. Dan sekarang Dilon berencana untuk membawa adiknya ke rumahnya untuk tinggal bersamanya. karena Dilon sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan mamanya kepada adiknya. Dan ucapan pedas papanya kepada adiknya.

Mamanya selalu saja marah kepada adiknya dan adiknya selalu saja mengalami tekanan dari mamanya. Dilon juga tahu kalau mamanya itu kasih uang belanja untuk adiknya itu sedikit dan sisanya mamanya berikan kepada anak pertamanya. Padahal papanya kasih uang belanja untuk Fia itu banyak sekali.

Toni juga tahu kalau Sarah mempunyai selingkuhan, Toni berencana akan menceraikan Sarah dan membawa anaknya bersama dia. Secara tidak langsung Toni dan Sarah memiliki keinginan yang sama yaitu sama-sama ingin pisah, tapi mereka belum mengutarakan itu satu sama lain. Karena Sarah dan Toni memiliki sebuah rencana masing-masing.

“Oh ya Dilon, baju adik kamu ketinggalan, tadi tante keluar untuk panggil fia tapi Fianya sudah keburu jauh.” Ucap Rini agar Dilon tidak curiga.

“Oh Fia belanja di sini tadi ma?” tanya Dafi.

“Iya, oh ya kalian ada apa ke sini?” tanya Rini mengalihkan pembicaraan.

Sekarang mereka sudah ada di dalam butik. Ruangan khusus untuk orang yang memesan pakaian di sana.

Dafi memberitahukan bahwa mereka suka dengan desain itu dan mereka ingin membuat jaket di sana. Dafi juga mengatakan jumlah jaket yang mau mereka bikin.

Rini tidak mempermasalahkan anaknya itu bergabung dengan Genk, selama anaknya itu tidak ada masalah dan Rini yakin mereka membentuk Genk bukan untuk membuat onar, terbukti selama ini mereka tidak ada masalah sama sekali.

“Tapi kalau sebanyak itu membutuhkan waktu yang lama.” Ucap Rini.

“Tidak masalah tante, kita percayakan ini sama tante.” Ucap Randi.

“Oh ya Tante, Dafi bilang tante punya disainer baru ya.” Ucap Rion.

“Iya.” Jawab Rini singkat.

“Mana orangnya ma?” Tanya Dafi.

“Dia kan kuliah, dia akan ke sini kalau mama minta dan kalau ada waktu luang ya baru dia akan ke sini.” Ucap Rini.

“Siapa namanya Tante?” tanya Dilon.

“Sari.” Jawab Rini.

Ya Rini sengaja menyebut nama Sari. Lagi pula nama Fia ada juga Sarinya. Dengan begitu Dilon tidak akan curiga kalau Fia itu adalah disainer butiknya itu.

Tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka, setelah membicarakan jumlah baju dan menayangkan siapa disainer butik Rini mereka berpamitan untuk pergi ke basecamp mereka kembali.

. . .

Fia sudah sampai di Caffe tempat mereka janjian.

“Maaf ya aku telat.” Ucap Fia kepada sahabatnya itu.

“Tidak apa-apa, santai saja, lagian Lo kan sekarang kan kerja.” Ucap Erna.

“Ya udah sekarang kita menentukan dimana saja tempat yang akan kita kunjungi untuk liburan.” Ucap Maya.

Mereka mulai menentukan tempat yang akan mereka kunjungi, setelah membahas tempat yang akan mereka kunjungi mereka mengobrol santai sebelum mereka pulang.

Di saat mereka sedang asyik bercanda dan mengobrol, Fia tidak sengaja melihat mamanya yang terlihat mesra dengan seorang laki-laki.

Fia yang penasaran mencoba untuk mencari tahu, bukan hanya Fia yang melihat Sarah dengan seorang laki-laki namu teman Fia juga melihatnya.

“Biar gue aja yang cari tahu, Lo tetap di sini.” Ucap Yuna.

“Lo yang sabar ya.” Ucap Tami yang paham akan perasaan Fia saat ini.

“Lo harus kuat, gue yakin Lo bisa hadapi ini.” Ucap Lita.

Sahabat Fia bisa merasakan apa yang Fia rasakan saat ini. Mereka memeluk Fia, menguatkan Fia dan memberikan semangat untuk Fia.

Maya dan Yuna mulai mendekati Sarah yang saat ini bersama seorang laki-laki, kamera ponsel mereka juga sudah siap memvideokan semua yang di lakukan oleh Sarah dan laki-laki itu.

Cukup lama mereka menyaksikan apa yang dilakukan Sarah dan laki-laki itu. Setelah melihat Sarah pergi bersama laki-laki itu, Yuna dan Maya menghampiri kawan-kawannya.

Yuna awalnya ragu untuk memberikan video itu kepada Fia namun Maya memberikan isyarat seakan mengatakan bahwa Fia berhak mengetahuinya.

Yuna memberikan ponselnya dan Fia langsung menerima ponsel itu, dan melihat video yang Yuna dan Maya dapatkan tadi.

Fia yang melihat dan mendengar semuanya terlihat sedih. Dari video itu Fia mengetahui bahwa mamanya itu selingkuh.

Teman-teman Fia kembali menguatkan Fia. Fia sama sekali tidak menyangka bahwa mamanya selingkuh.

Berbeda dengan Fia yang sedih saat ini Sarah juga khawatir karena sekilas dia melihat di restoran itu ada anaknya namun setelah memastikan Fia tidak ada, Sarah langsung masuk ke dalam mobil.

Saat Sarah mencari keberadaan Fia. Fia segera bersembunyi, itulah sebabnya Sarah tidak melihat keberadaan Fia di restoran itu.

“Aku harus memastikan Fia tidak ada di cafe itu, mas Toni tidak boleh tahu kalau aku selingkuh, aku memang mau bercerai dengan mas Toni tapi setelah rencana aku berhasil.” Ucap Sarah dalam hati.

Sarah sudah mencari Fia di kamarnya namun tidak ada, Sarah menanyakan keberadaan Fia kepada pembantu yang ada di rumah itu dan mengatakan bahwa Fia belum pulang.

Sarah sedang duduk di kursi yang ada di kamarnya melamun dan terbayang kembali tentang masa lalunya tentang dirinya yang bersama mantan suaminya, menikah dengan Toni dan bertemu dengan selingkuhannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!