bab 10

Pagi ini Sarah dan Toni sudah ada di meja makan duluan, biasanya Fia yang selalu pertama ada di meja makan, menunggu anggota keluarga yang lainnya turun ke bawah untuk makan bersama.

Toni tidak membahas kejadian yang terjadi kepada anaknya, Toni berpura-pura seolah dirinya tidak mengetahui apapun. Sarah juga sudah mengancam anaknya agar tidak memberitahukan apapun kepada papanya.

“Mas, Dilon tidak pulang ya tadi malam ?” tanya Sarah kepada Toni.

“Kayaknya tidak ma soalnya tidak ada mobil Dilon di garasi.” jawab Toni dengan memasukkan sarapannya ke mulut.

“Pagi ma pa.” sapa Fia ketika sudah sampai di meja makan.

Fia terlihat baik-baik saja seakan-akan tidak terjadi apapun terhadap dirinya.

“Pagi Fia.” jawab Toni sedangkan mamanya diam tidak menjawab.

“Fia kakak kamu tidak pulang ya tadi malam ?” tanya Sarah sambil memakan sarapannya.

“Tidak ma, kata bang Dilon mau tinggal dirumahnya” jawab Fia dan langsung menyendokkan nasi goreng ke piringnya.

Fia langsung memakan makanannya karena orang tuanya sudah mulai makan duluan, setelah selesai makan Fia langsung pamit untuk pergi kuliah.

“Oh ya pa hari ini keluarga ku mau kesini dan sepertinya akan menginap disini.” ucap Sarah.

Toni hanya mengangguk sebagai jawaban. Toni menjadi khawatir dengan anaknya. Takut Fia diperlakukan dengan tidak baik.

Pasti mereka akan membuat anaknya menderita lagi, Toni akan memikirkan cara agar anaknya tidak menginap di sini.

“Ma pa Fia berangkat dulu ya, assalamualaikum.” Ucap Fia berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Fia sama sekali tidak antusias atas kedatangan keluarga mamanya itu. sepertinya Fia akan melewati hari yang akan membuat dia menjadi lelah.

“Iya Fia, waalaikumsalam” jawab Toni, dan lagi-lagi Sarah tidak menjawab ucapan anaknya.

Setelah selesai makan, Fia langsung pamit ke kampus karena malas mendengar omelan mamanya. Setiap pagi pasti Fia akan diomelin oleh mamanya.

Fia ada janji dengan temannya di dekat kampus, bukannya Fia ingin berbohong namun jika Fia bilang ingin pergi bersama teman-temannya pasti Sarah akan melarang dirinya pergi.

Fia sudah mulai libur dan hari ini Fia bersama temannya akan mendiskusikan soal liburan mereka dan teman Fia akan membantu Fia untuk memberitahukan Toni bahwa mereka akan pergi liburan.

. . .

“Lo lagi apa ?” tanya Dafi yang melihat Dilon sedang sibuk dengan ipadnya.

“Ini gue lagi lihat file dari restoran gue.” jawab Dilon yang masih fokus melihat ipadnya.

“Lo tu ya dimana-dimana kita kumpul, lo masih sempat-sempatnya buat urusin tu bisnis lo.” ujar dafi yang melihat temannya itu masih fokus pada ipadnya.

“Ya haruslah Daf, lagian yang lain pada belum datang juga, dari pada bosan nunggu enak gue cek ni file.” jawab Dilon tanpa melihat lawan bicaranya

“Oh ya Lon, gimana kalau kita ganti jaket ” ajak Dafi kepada Dilon. Jaket untuk Genk mereka selalu berganti jika mereka sudah bosan.

Dilon adalah ketua Genk taiger. Anggota Genk taiger terdiri dari lima anggota inti.

Dafi Derenra adalah salah satu anggota inti Genk taiger, Dafi memiliki basic bela diri yang bagus, cool dan dingin. Kedua orang tua Dafi sudah berpisah. Dafi memilih untuk tinggal bersama mamanya. Mama Dafi bernama Riri. Pemilik butik dimana Fia yang sekarang menjadi disainernya.

Sandi Mandala juga merupakan anggota inti Genk taiger. Sandi tinggal bersama adiknya, orang tua sandi sudah tiada. Awalnya mereka tinggal bersama omnya namun Sandi dan adiknya di perlakukan tidak baik oleh tantenya, akhirnya Sandi memutuskan untuk mengajak adiknya untuk tinggal berdua saja.

Randi Mahardika, tinggal bersama adiknya, orang kepercayaan Dilon, ahli IT. Orang tua Randi sudah tiada semenjak Randi SMP. Randi dan adiknya di usir oleh tante dan harta yang di miliki Randi di ambil oleh tantenya. Hanya tabungan orang tuanya yang tersisa yang tidak di ketahui oleh tantenya itu. Sebelum bertemu Dilon itulah yang Randi andalkan untuk kehidupan dirinya dan juga adiknya.

Rion Pratama, anak tunggal dari pengusaha kaya, mamanya merupakan pemilik perusahaan yang bisa di bilang perusahaan itu sangat maju, semenjak papa Rion meninggal, mamanya lah yang mengurus perusahaan itu.

“Boleh juga, lagi pula kita sudah lama tidak ganti model jaket kita.” jawab Dilon tanpa berpaling melihat lawan bicaranya.

“Nyokap gue punya pendisain baru kita bisa minta pendesain itu untuk mendesain model jaket kita.” Dafi memberitahukan bahwa ada pendisain baru di butik mamanya itu, tidak lama setelah mereka membahas desain baju itu, teman-teman Dilon yang lainnya datang.

“Lagi pada bicarain apaan sih gais.” tanya sandi yang ikut nimbrung dengan kedua temannya itu sedangkan yang lainnya memilih duduk di tempatnya masing-masing.

“Kita lagi bahas untuk ganti jaket.” ujar Dafi memberitahukan temannya itu.

“Kenapa ganti jaket ?” tanya Sandi yang binggung akan kedua temannya itu yang tiba-tiba ingin menganti jaket clubnya itu.

“Ya untuk baju club kita lah, emangnya mau buat apa lagi coba,” Ucap Dafi.

“Kenapa tiba-tiba mau ganti jaket? Jaket inginkan baru juga kita ganti" tanya Sandi sambil menunjukkan baju jaket yang dia kenakan.

“Ganti gaya yang baru lah, masa itu-itu aja.” ujar Dafi yang tidak mau kalah dengan Sandi.

Dafi memberitahukan bahwa ada pendisain baru di butik mamanya, disana mereka bisa bilang model seperti apa yang mereka mau.

“Ya sudah lo bilang saja sama nyokap lo?” ucap Doni yang sedari tadi hanya diam mendengarkan kedua temannya itu bicara.

“Benar juga lo Don.” ucap Dafi dan langsung menghubungi mamanya

“Iya iyalah Doni gitu loh” ujar Doni menyombongkan dirinya.

“Sombong banget loh, baru beri usul begitu saja bangga." ucap Sandi.

Dafi langsung memberitahukan mamanya itu, Dafi juga memberikan arahan atau bayangan dari lukisan baju yang mereka mau untungnya mama Dafi sedang bersama Fia, Fia langsung mengambar sesuai dengan arahan dari Dafi. Setelah itu mama Dafi langsung kirim gambar yang sudah Fia desain kepada Dafi.

Pada saat Fia ingin menemui temannya, Riri menelpon Fia, ada yang ingin Riri bicarakan kepada Fia perihal desain baju.

“Gais nyokap gue udah kirim ni gambar.” Dafi memberitahukan kepada temannya gambar desain baju dan mereka semua melihat gambar desain baju itu.

“bagus banget disainnya, siapa disainer nyokap lo yang sekarang ?” tanya Sandi yang penasaran dengan desainer baru mama Dafi.

Teman Dafi memang mengetahui bahwa butik mamanya itu sudah tidak ada desainer lagi.

Dafi memberitahukan bahwa dia tidak tahu siapa disainer baru amamnya itu, yang Dafi tahu dari mamanya bahwa dia masih kuliah.

Riri tidak akan memberitahukan siapa disainernya itu, Riri tidak mau Fia terkena masalah dan kehilangan disainernya. Riri yakin Toni tidak akan mengizinkan anaknya itu bekerja. Riri sangat tahu bahwa Fia satu-satunya putri Toni yang sangat dijaga oleh kedua abangnya itu. Begitu juga Toni.

Riri juga mengetahui bahwa Sarah tidak peduli dan sayang kepada Fia, tentu saja Riri mengetahui semua itu dari Dafi putranya.

“Gue jadi penasaran sama desainer nyokap lo.” ucap Doni.

“Gimana kalau kita ke butik nyokap lo saja, sekalian kenalan sama desainer baru nyokap lo.” ucap Sandi.

“Ya elah lo, bilang saja lo mau kenalan dan dekati tu cewek.” ucap Dafi.

Mereka setuju dan Mereka semua menuju ke butik mama Dafi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!