bab 12

Flashback masa lalu Sarah

Sarah sebenarnya sudah menikah dengan raka dan memiliki seorang anak perempuan yang bernama Atika Risa, Sarah sangat bahagia akan kehadiran Atika buah hatinya dengan Raka suami yang sangat di cintainya.

Setelah Sarah dan ibunya pergi keluar untuk membeli kebutuhan Atika, mereka pergi ke restoran untuk makan disana karena lelah dan juga lapar. Mereka bukan hanya membeli kebutuhan Atika tapi juga belanja. Atika saat itu baru saja berumur satu tahun.

Di saat mereka di restoran Sarah dan ibunya tidak sengaja mendengar Raka bicara dengan temannya kalau usahanya mengalami kebangkrutan. Sarah sangat terkejut mendengar hal itu. Sedangkan ibunya sama terkejutnya dengan Sarah dan Anjani juga sangat marah dan menghampiri suami Sarah.

Bu Anjani mama Sarah langsung menyuruh suami Sarah pulang. Sesampainya dirumah Ibu Anjani langsung marah-marah dengan Raka sedangkan saudara Sarah sudah berkumpul diruangan keluarga karena mendengar mama Sarah memarahi Raka.

“Raka kamu tu benar-benar bikin malu tahu tidak!!" ucap Anjani dengan sangat marah.

“Anjani ada apa? kamu memarahi menantu kita?" tanya Ridwan disaat Anjani memarahi Raka sedangkan Sarah tidak bisa berkata apa-apa karena masih syok mendengar perbincangan Raka dengan temannya tadi.

“Ini lo mas menantu kita bikin malu aja !” ucap Anjani menggebu.

“Bikin malu seperti apa buk ?” tanya suaminya penasaran.

“Dia sudah bangkrut terus cerita lagi sama temannya, kan bikin malu pa!” ucap Anjani dengan amarah yang memuncak karena malu.

“Benar kamu bangkrut Raka ?” tanya Ridwan kepada Raka dengan wajah datar, dan bersikap biasa saja. Ridwan tidak kaget sama sekali akan informasi yang diberikan oleh Anjani bahkan Saudara sarah saja kaget mendengarnya, tapi kenapa papanya tidak. Sarah merasa ada yang aneh tapi Sarah tidak mau memikirkan itu dulu.

“I, iya pa." jawab Raka dengan ekspresi takut.

“Kenapa kamu bisa sampai bangkrut Raka ?” tanya ridwan kepada Raka.

“Aku ditipu pa.” jawab Raka yang tidak berani melihat mertuanya itu.

“Kenapa kamu bisa sampai kena tipu Raka ?” tanya Ridwan kepada Raka, raut wajah Ridwan juga berubah menjadi marah.

“Jadi aku.....” raka menceritakan semuanya ke semuanya mengenai dia yang ditipu oleh temannya.

“Sekarang ini gimana kamu mau membiayai istri sama anak kamu pakai apa Raka?" tanya Anjani yang masih terlihat marah terhadap Raka.

“Aku akan berusaha cari pekerjaan ma.” jawab Raka dengan wajah sendunya.

“Pekerjaan apa ?, kamu pikir cari pekerjaan mudah Raka.” cecar Anjani.

sungguh Sarah tidak tega melihat Raka yang dimarahi oleh mama dan papa apalagi di hadapan saudaranya.

“Iya ma aku tahu susah tapi aku akan berusaha ma.” jawab Raka dengan penuh keyakinan.

“Ya sudah lah terserah kamu saja tapi ingat kamu harus bisa kasih yang terbaik buat anak dan cucu saya, awas saja kalau sampai kamu bikin hidup anak dan cucu saya menderita.” ancam Anjani kepada Raka.

“Iya ma.” jawab Raka lirih dengan raut wajah sedih.

Sarah sangat kasihan sekali dengan Raka. Sarah berencana mau meminjam uang ke papa untuk Raka buka usaha, jadi Raka tidak perlu mencari kerja.

Setelah memarahi Raka mama dan papa Sarah masuk ke dalam kamar. Sarah menyusul kedua orang tuanya ke kamar. Sarah ingin meminjam uang papanya untuk modal Raka membuka usaha baru. Sarah tahu papanya mempunyai simpanan. Ya walaupun simpanan uang itu untuk biaya adiknya kuliah, tapi Sarah yakin suaminya itu bisa mengembalikan uang itu dengan cepat.

Karena Sarah yakin suaminya itu bisa mengelola usahanya dengan baik dan bisa mengembalikan uang itu.

Disaat Sarah sampai di depan pintu, Sarah tidak sengaja mendengar perbincangan kedua orang tuanya. Anjani dan Ridwan sedang berbincang dan merencanakan sesuatu. Sarah menguping pembicaraan mama dan papanya. Bukan maksud Sarah ingin menguping perbincangan mereka tapi tidak tahu mengapa Sarah sangat penasaran akan apa yang papanys bahas bersama mamanya dikamar.

“Ma gimana kalau kita menikahkan Sarah dengan Roni anak teman papa.” Ucap Ridwan menanyakan pendapat istrinya itu.

“Soni anak dari ibu Starla sama pak Samuel itu pa ?” tanya Anjani

“Iya ma, dia itu kan kan kaya, papa yakin ma Sarah bisa hidup mewah dan hidup enak kalau menikah dengan Toni ma.” Ucap Ridwan kepada istrinya.

“Tapi pa, apa Sarah mau? Mereka saling mencintai pa dan apa Raka mau menceraikan Sarah pa?” tanya Anjani yang ragu dengan suaminya itu.

“Ya kita paksa mereka ma. Kita kasih waktu untuk Raka cari pekerjaan. Kita kasih waktu 2 minggu kalau tidak bisa maka Raka mau tidak mau harus menceraikan Sarah.” Ucap Ridwan tetap dengan keputusannya.

“Apa itu tidak keterlaluan pa? kasihan Sarah pa, sarah itukan cinta banget sama Raka pa. Pasti Sarah tidak mau.” Ucap Anjani yang masih ingin rumah tangga anaknya itu di pertahankan.

“Ya kita paksa Sarah untuk mau bercerai dengan Raka. Papa tidak mau menanggung malu karna memiliki menantu miskin. Lagi pula Raka itu licik dan jahat ma, Sarah tidak akan bahagia hidup bersama Raka ma!!” ucap Ridwan yang masih tidak berubah pikiran.

“Kenapa papa bicara seperti itu papa, papa lihat sendirikan Raka itu baik sopan dan penurut lagi, terus dari segi mananya Raka itu licik dan jahat pa? mama tidak percaya kalau Raka itu licik dan jahat.” Ucap Anjani.

Anjani memang marah kepada Raka namun Anjani juga tidak mau anaknya itu bercerai. Anjani tahu betul mereka itu saling mencintai.

“Pa, apa papa tidak bisa kasih modal untuk Raka bikin usaha pa ?, Sarah dan Raka tidak perlu bercerai pa!! ya walaupun tadi mama kesal dan marah sama Raka tapi mama tidak mau Sarah sama Raka itu bercerai, apa kata teman mama nanti kalau sampai teman mama tahu kalau Sarah itu bercerai. Mama malu pa sama teman-teman mama.” Ucap Anjani beralasan.

“Papa tidak akan mau kasih modal untuk Raka bikin usaha. ma, papa kan sudah bilang Raka itu licik dan jahat, nanti papa akan kasih tahu mama nanti.” Ucap Ridwan yang membuat Anjani penasaran.

“Kenapa tidak sekarang saja pa, mama kan penasaran pa.” Ucap Anjani kepada suaminya itu.

“Nanti saja, disaat yang tepat papa akan kasih tahu alasannya ke mama dan ke semua anggota keluarga.” Ucap Ridwan yang belum mau kasih tahu apa yang telah dia ketahui kepada istrinya.

“Mmmm, ya baiklah pa, mama sepertinya tahu alasan papa menikahkan Sarah dengan Toni. Dari dulu papakan itukan sangat berharap sekali untuk menikahi Sarah sama soni ya kan pa.” Tebak istrinya.

“Iya mama benar, papa ingin sekali Sarah dan Toni itu menikah, jadi bisa menyatukan keluarga kita sama keluarganya Samuel ma.” Ucap Ridwan.

“Ya, mama juga setuju sama papa. Lebih baik Sarah sama Toni saja. Mama setuju sama papa.” Ucap Anjani yang mudah sekali berubah pikiran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!