bab 16

Sekarang keluarga Toni sedang makan malam bersama, Fia terlihat cemas dan khawatir, Fia takut di perlakukan tidak baik lagi oleh keluarga mamanya itu. Fia takut nantinya Fia kelepasan dan melawan keluarga mamanya itu.

Fia tidak mau jadi anak durhaka ataupun cucu durhaka, Fia berharap dirinya bisa di anggap cucu dan tidak lagi di perlakukan tidak baik di rumah orang tuanya sendiri.

“Fia gimana dengan kuliah kamu lancar sayang?” tanya Anjani berpura-pura baik kepada Fia.

“Alhamdulillah lancar Oma.” Ucap Fia dengan senyuman.

“Gimana dengan nilai kamu nak, bagus?” tanya Toni kepada putrinya.

Fia pun menyerahkan ponsel yang berisi foto nilainya kepada Toni. Toni yang melihat nilai Fia tersenyum senang.

“Bagus nak, papa senang kamu bisa mendapatkan nilai yang bagus, oh ya Abang kamu Andre mau mengajak kamu jalan-jalan.” Ucap Toni memberitahukan kepada Fia.

“Kapan pa.” Ucap Fia senang.

Fia Memiliki alasan untuk pergi dari rumah.

“Tidak usah lah mas, buang-buang uang saja.” Ucap Sarah tidak setuju.

“Itu urusan Andre dan itu uang Andre, mas Cuma menyampaikan pesan dari Andre saja.” Ucap Toni yang membuat Sarah diam.

Sarah melihat ke arah Fia ingin mengancam agar Fia menolak ajakan Andre itu, namun sayang Fia tidak melihat ke arah Sarah. Lebih tepatnya Fia menghindari bertemu pandang dengan mamanya. Fia yakin mamanya akan mengancam dirinya untuk menolak ajakan Andre.

“Gimana Fia? Kamu mau?” tanya Toni kepada putrinya.

“Iya aku mau pa, Fia sudah lama tidak jalan-jalan.” Ucap Fia senang.

“Ya sudah kamu hubungi Abang kamu, tanya sama Abang kamu itu kapan dia mau ajak kamu jalan-jalan, tadi Abang kamu tidak bilang kapan dia ajak kamu jalan-jalan.” Ucap Toni.

“Oh ya Dilon mana? Kok aku tidak melihat Dilon sedari tadi.” Ucap Lalita mengalihkan pembicaraan, malas mendengarkan Fia yang akan jalan-jalan.

Beda halnya dengan Raisya yang iri karena Fia yang akan pergi jalan-jalan. Padahal dia juga libur kuliah, bahkan omnya tidak menayangkan nilai. Meskipun nilainya tidak sebagus Fia namun nilainya juga tidak memalukan.

Fia dan Raisya hanya berbeda bulan saja, namun Fia yang lebih dulu lahir dari Raisya.

“Dilon pergi liburan bersama teman-temannya.” Ucap Toni.

Sarah sama sekali tidak mengetahui hal ini, Dilon tidak memberitahukan dirinya, kalau saja Dilon memberitahukan dirinya pasti Sarah akan meminta Dilon membawa Raisya untuk ikut jalan-jalan.

“Loh kok Dilon tidak bilang sama mama.” Ucap Sarah.

“Dilon bilang sudah menghubungi mama, tapi mama tidak akan katanya.” Ucap Toni.

Tentu saja semua itu bohong, Toni dan Dilon sudah bekerja sama untuk memergoki perilaku Sarah terhadap Fia, walaupun Toni dan Dilon tidak tega namun ini salah satu cara agar dia bisa secepatnya lepas dari keluarga Sarah dan bisa dengan mudah membawa anaknya bersama dirinya.

“Masa iya sih pa.” Ucap Sarah.

Ya Dilon memang ada menghubungi Sarah, Dilon menghubungi Sarah pada saat Sarah sedang bersama Beni, selingkuhannya itu.

Selain Fia yang melihat mamanya bersama Beni, ternyata anak buah Toni dan Dilon juga mengawasi Sarah dan mendapatkan bukti perselingkuhan Sarah.

Dilon sangat sedih saat papanya mengatakan bahwa papanya akan menguat cerai mamanya namun Dilon juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dilon berharap semua keputusan yang papanya ambil adalah keputusan yang tepat.

Dilon juga tidak mau lagi adiknya itu di siksa ataupun di sakiti oleh keluarga mamanya.

“Apa jangan-jangan saat aku bersama mas Beni tadi, waktu bersama mas Beni ponsel aku bunyi.” Ucap Sarah ketika teringat pada saat dirinya bersama Beni ponselnya berbunyi.

Sarah mengecek ponselnya dan ternyata benar, Dilon tadi menghubungi dirinya. Sarah tidak lagi membahas Dilon. Mereka sekarang makan tanpa ada lagi perbincangan.

Setelah makan Fia pergi ke kamar, Toni ke ruangan kerjanya sedangkan keluarga Sarah termasuk Sarah berkumpul di kamar Anjani.

Fia di dalam kamarnya menghubungi Andre dan menanyakan kebenaran dari apa yang di sampaikan oleh papanya.

Setelah menelpon abangnya itu Fia segera menghubungi temannya untuk liburan. Fia memberitahukan abangnya itu bahwa dia akan mengajak sahabat pergi liburan bersama.

Andre memberitahukan Fia bahwa dia tidak bisa ikut karena ada urusan penting yang tidak bisa dia tinggalkan tapi Andre menyuruh adiknya itu liburan bersama temannya saja soal biaya itu urusan Andre.

Fia Setuju dan Fia mengajak teman-teman jalan-jalan besok. Semua teman Fia mau dan mereka akan bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama besok.

Berbeda dengan Fia yang saat ini sedang berbahagia karena akan liburan besok, Raisya merengek kepada tantenya untuk liburan.

“Tante aku mau juga liburan seperti Fia Tante.” Ucap Raisya manja kepada tantenya itu.

“Kamu mau liburan kemana memangnya?” tanya Atika.

Sarah yang ingin menjawab tidak jadi karena anaknya yang dulu menjawab.

Raisya yang mendapatkan pertanyaan seperti itu senang bukan main dan menyebabkan tempat yang ingin dia kunjungi.

Atika hanya mengangguk dan “Kamu minta sendiri biayanya ke mama kamu, bukan ke mama aku.” Ucap Atika yang membuat Raisya memanyunkan bibirnya kesal.

“Mana ada tante uang, kamu kan tahu sendiri, tante ini single parents.” Ucap Lalita.

“Kamu kan tahu sendiri tante hidup bersama Oma dan kebutuhan tante dan Raisya oma yang tanggung.” Ucap Lalita.

Semenjak Lalita bercerai semua kebutuhan dirinya dan anaknya semua di tanggung oleh Anjani.

Usaha laundry milik Anjani pun dikelola oleh Lalita.

“Sarah kamu bilang lah sama suami kamu untuk ajak kita liburan.” Ucap Anjani kepada anaknya.

“Nanti akan aku bicarakan, sekarang aku harus menemui Fia.” Ucap Sarah.

“Untuk apa kamu menemui Fia?” tanya Anjani.

“Mungkin ini waktu yang tepat untuk aku memberitahukan hubungan aku dengan mas Beni.” Ucap Sarah dalam hati.

Sarah pun langsung memberitahukan semuanya tentang dirinya yang memiliki hubungan dengan Beni. Mereka yang mendengar pengakuan Sarah pun kaget.

Sarah menjelaskan kepada dirinya berselingkuh dan ingin bersama Beni. Sarah pun menanyakan persetujuan anaknya tentang dirinya yang akan cerai dari Toni dan menikah dengan Beni.

Sarah memberitahukan kepada anaknya bahwa dia akan mempertemukan Atika dengan Beni.

“Setelah aku bertemu dengan orang itu baru aku kasih tahu jawabannya.” Jawab Atika.

“Tapi menurut Om Toni itu orangnya baik dan aku harap mama pikirkan lagi keputusan mama ini.” Ucap Atika.

Sepertinya Atika kurang setuju mamanya menikah dengan Beni. Atika memang jarang tinggal bersama keluarga Toni itu, tapi Atika tahu pasti Toni itu orang yang baik.

“Terus kenapa mbak mau menemui Fia?” tanya Lalita.

“Tadi mbak lihat ada teman Fia takutnya teman Fia memberitahukan kepada Fia dan mbak merasa Fia juga ada di sana ya walaupun mbak tidak melihat Fia tadi di sana.” Ucap Sarah.

Setelah mengatakan itu Sarah keluar kamar dan menuju ke kamar Fia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!