bab 2

Fia diperlakukan tidak baik oleh keluarganya, Kardi supir pribadi Fia pun ikut ikutan memperlakukan Fia dengan tidak baik. Kardi sering mengunakan mobil itu untuk kepentingannya sendiri.

“Pokoknya mama bilang tidak boleh ya tidak boleh, kamu itu bisa tidak sih dengerin omongan mama, kalau mama bilang tida boleh ya tidak boleh Fia. Masih untung loh mama bolehin supir antar kamu ke kampus atau kamu mau naik kendaraan umum ?” ucap Sarah marah. Sarah tidak habis pikir kenapa anak perempuannya itu selalu membantah ucapannya. Dan selalu saja tidak pernah menurut.

“Mama kok ngomongnya ke gitu sih ma.” Ucap Fia sedih.

“Ya kamu sih tidak nurut sama mama.” Ucap Sarah kesal.

“Kamu tu seharusnya tiru tu abang kamu semenjak SMA dia udah punya usaha sendiri jadi punya penghasilan sendiri jadi bebas mau beli apapun dan juga termasuk beli mobil, jadi dia bisa bawa mobil sendiri kemanapun dia mau. Udah deh mama mau istirahat capek ditambah lagi kamu yang minta bawa mobil ke kampus.” Ucap Sarah yang membuat Fia semakin sedih dan sakit hati.

“Ma Fia kan cuma minta izin untuk bawa mobil ma, Mamaaaa”. Sarah meninggalkan Fia di ruang tamu dan mengacuhkan panggilan Fia.

Padahal Fia hanya meminta izin untuk membawa mobil bukan untuk membeli mobil. Entah Fia akan di marahi seperti apa jika Fia meminta mobil.

“Kenapa sih mama selalu saja seperti itu, padahal aku cuma minta izin kepada mama untuk membawa mobil, tapi mama malah membandingkan aku dengan bang Dilon” ucap Fia sedih.

Mamahnya selalu membandingkan Fia dengan abangnya dan juga anak dari teman mamanya. fia tidak pernah Mendapatkan kasih sayang dari mamanya. Mama Fia selalu membandingkan Fia dengan Dilon dan kakak tirinya bahkan tak jarang Fia sering dimarahi oleh mamanya.

Fia sama sekali tidak marah atau pun iri dengan abangnya itu namun jika di bandingkan maka Fia tetap merasa sakit hati.

“Fia kamu kenapa ?” Tanya papanya yang baru pulang dan melihat anaknya memanggil mamanya tetapi tidak diacuhkan oleh Sarah. Terlihat juga anaknya menangis.

“Tadi Fia minta izin ke mama untuk bawa mobil ke kampus tapi tidak dibolehin sama mama, pa”. Jawab Fia apa adanya.

“Emangnya kenapa kamu mau bawa mobil sendiri, memangnya kenapa kalau kamu diantar sama supir saja Fia ?” tanya Toni dengan lembut.

“Ngak apa-apa sih pa, cuman Fia mau kayak teman yang lain bawa mobil sendiri gitu pa, terus pak Kardi pas jemput itu lama banget pa, pas Fia hubungi pak Kardi tidak angkat pa.” Adu Fia kepada papanya.

“Gini saja Fia, kalau kamu di semester ini mendapatkan nilai tinggi papa bakalan kasih kamu mobil dan bawa sendiri, gimana ?” ucap papa Fia.

Sebenarnya Toni sudah membelikan sebuah mobil untuk Fia. Namun papa Fia belum memberinya. Papa Fia tau kalau anaknya itu pintar. Papanya sudah bisa memastikan bahwa anaknya itu akan mendapat nilai tinggi

“Beneran pa ?” mendengar papanya mengatakan hal itu fia menjadi senang dan melupakan kesedihannya.

"Ya beneran fia” ujar papa fia dengan senyum.

“Ok aku janji sama papa, aku akan belajar dengan giat dan dapat nilai bagus” ucap Fia dengan bahagia dan memeluk papanya.

“Oh ya ini untuk kamu, kamu boleh beli apa pun yang kamu mau.” Papanya memberikan kartu Atm untuk Fia sekaligus sandinya.

“Mulai besok dan seterusnya kamu tidak usah lagi minta uang ke mama, cukup gunakan ini saja.” Ucap Toni kepada anaknya itu.

“Ini buat Fia pa ?” Toni hanya menganggukkan kepala, sedangkan Fia, dia sangat senang karena Fia diperbolehkan untuk bawa mobil sendiri ditambah lagi papanya kasih Fia pegang kartu ATM. Jadi Fia tidak perlu lagi minta uang ke mamanya.

setiap Fia minta uang saku ke mamanya, mama Fia sulit sekali kasih uangnya ke Fia. Setiap Fia minta uang pasti mamanya selalu bilang belajar mencari uang sendiri jadi tidak minta terus ke mama dan kata pedas lainnya. Itu yang selalu di diucapkan mamanya saat Fia minta uang. Dan itu yang selau membuat Fia sakit hati dan terkadang hampir menangis karena ucapan mamanya. Walaupun sebenarnya uang untuk Fia itu dari papanya yang sengaja meminta istrinya untuk kasih ke Fia.

Papa Fia memang perhatian dengan fia, dari segi materi tetapi Fia tidak pernah mendapatkan kasih sayang papanya. semenjak papanya naik jabatan, papanya sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga dia tidak sempat memperhatikan anaknya. Papa Fia hanya memberikan uang saja kepada Fia untuk memenuhi kebutuhannya. Karena menurutnya dengan memberikan materi itu sudah cukup menurut papanya, padahal Fia juga membutuhkan kasih sayang dari papanya.

Sebenarnya papa Fia sudah mengetahui kalau mamanya tidak kasih seluruh uang belanja untuk Fia. Mamanya hanya kasih setengahnya saja. Selebihnya untuk dirinya sendiri. Itulah sebabnya papanya memberikan ATM kepada Fia. Selain alasan itu papanya malu karena gaya anaknya di kampus sangat tidak bagus. Bahkan ada yang mengatakan kalau gaya anaknya itu kampungan. Tapi papanya juga taHu kalau semua ini karena mamanya hanya sedikit memberikan uang kepada Fia.

Sebenarnya secara diam-diam Toni memberikan uang kepada dilon dan juga Fia untuk ditabung. Setiap Toni mendapatkan bonus maka Toni secara diam-diam akan memberikan uang bonus untuk kepada ketiga anaknya yaitu, Andre, Fia dan juga Dilon.

Toni takut suatu saat nanti jika dia tiada, istrinya tidak memberikan hak anaknya. Toni sangat yakin Sarah pasti akan memberikan semuanya untuk anak dari suami pertamanya. toni sangat yakin sarah tidak akan bisa adil terhadap anaknya.

“Iya beneran sayang.” jawab papa Fia.

“Makasih pa.” ucap Fia senang.

“Ya sudah papa ke kamar dulu” ucap papa Fia.

“Iya pa.” jawab Fia.

Fia terlihat senang, karena papanya peduli dengannya. Fia memilih untuk pergi ke kamarnya.

Semenjak fia tidak diperhatikan oleh orang tuanya. Fia mulai mencari kesibukkan sendiri. Fia sangat mahir dalam mendesain baju dan Fia sudah banyak mendesain gambar-gambar baju yang sangat bagus. Fia berencana akan menawarkan desainnya itu di beberapa butik. Fia berharap ada yang mau membeli desainnya itu.

“Mulai hari ini aku akan menawarkan desain aku ke beberapa butik semoga saja ada yang mau beli desain ini” batin Fia penuh harap.

Fia sudah banyak mengecat akun pemilik-pemilik butik supaya desainnya bisa dibeli oleh pemilik butik itu. ada yang tidak menggubris Fia ada juga yang memarahi Fia, mereka bilang Fia menghina butik mereka. Pemilik butik itu merasa bahwa Fia menghinanya menganggap bahwa butiknya tidak ada desainernya.

Fia mencari informasi tentang pemilik butik, itulah sebabnya Fia bisa tahu nama akun itu walaupun hanya bermodalkan coba-coba saja mengikuti nama-nama dari pemilik butik itu. Fia mengetahui pemilik butik itu pada saat Fia berkunjung ke berbagai butik dan mengobrol dengan karyawan butik dari situlah Fia mengetahui nama-nama dari pemilik butik itu.

Tentu saja Fia kesana dengan membeli baju walau bagaimana pun Fia itu anak orang kaya, sebenarnya Fia juga sering membeli baju tapi selalu saja di ambil oleh kakak tiri dan sepupunya. Itu lah yang menyebabkan pakaian yang dikenakan Fia itu biasa saja bahkan terkesan kampungan, tapi ya mau bagaimana lagi, pakaian yang di beli Fia selalu di ambil oleh sepupu dan saudari perempuannya itu.

Terpopuler

Comments

➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐

➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°RÓYALS༻࿐

kayak nya lebih bgus jdi orng byasa dah,nggk akan ada yg liat dia anak orng kaya🤔

2024-04-24

0

Vesya

Vesya

Pengen gue tabok tuh mamax, segitu ke anakx sendiri😤

2024-04-23

0

𒈒⃟ʟʙᴄͽ֟֯͜᷍ꮴɞȯⲅⲛ∊ᴏ🔰π¹¹™

𒈒⃟ʟʙᴄͽ֟֯͜᷍ꮴɞȯⲅⲛ∊ᴏ🔰π¹¹™

aku like ya

2024-03-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!