Episode 20

"Felicia, kemarilah." Panggil Diego papa Felicia yang melihat anaknya lewat. Saat ini dia sedang duduk di ruang tengah setelah makan malam tadi dia duduk berdua dengan Charlie.

Sedangkan Felicia yang baru saja selesai membantu ibunya berniat kembali ke atas untuk mengambil handphone dan laptop nya langsung berjalan ke arah papa nya.

"Ada apa, pa?" Tanya Felicia sambil mendudukkan dirinya di samping papa nya karena walaupun terkadang papa nya itu menyeramkan papa nya juga merupakan pria yang sangat menyayangi anak-anaknya. Walaupun terkadang papa mereka menunjukkan nya dengan cara yang keras.

Tapi , Felicia dan Charlie sendiri tahu papa mereka juga merupakan pelindung dan pendukung terkuat mereka. Ada juga saat di mana papa mereka sangat memanjakan mereka di situasi tertentu.

Jadi, bisa dikatakan papa mereka itu orang yang fleksibel. Jika sedang di kondisi serius maka dia akan serius begitupun jika kondisi sebaliknya.

Seperti sekarang ini, Felicia dapat menyadari jika papa nya sedang ingin berbicara serius.

Sampai untuk beberapa saat papanya terlihat diam saja tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

"Apa kamu ingin menerima lamaran dari pria itu?" Tanya Diego kepada putrinya.

Felicia terdiam mendengar itu. Sebenarnya jika atasannya memiliki perasaan yang sama seperti dirinya kemungkinan Felicia akan menjawab pertanyaan itu dengan cepat tanpa jeda dan penuh keyakinan dia akan menerima lamaran itu.

Tapi, jika di situasinya sekarang sebenarnya Felicia terkadang juga tidak yakin sendiri.

Tapi mengingat kontrak yang sudah ditanda tangani itu.

Felicia segera menganggukkan kepalanya yakin, toh jika semua hal tidak berjalan dengan baik dia hanya perlu menunggu tiga tahun berlalu saja walaupun itu cukup lama sekalipun.

"Tapi, walaupun begitu Felicia ingin papa sama mama mengenal dia terlebih dahulu. Jika mama dan papa menolak, tentu saja Feli tidak akan menerimanya juga." Ucap Felicia.

Dia tidak begitu peduli dengan denda yang harus dibayarkannya jika itu terjadi. Karena walaupun denda itu harus membuatnya mengorek saku dan dompet sampai ke dalam-dalamnya sekalipun. Pendapat orang tuanya adalah yang terpenting baginya.

"Baiklah, jika seperti itu papa akan melihat terlebih dahulu pria itu besok." Ucap Diego sambil mengusap rambut putrinya hingga berantakan.

"Ada apa? Kalian membahas masalah serius?" Tanya Ratna setelah datang dari dapur dia mendekati suaminya dan segera duduk di samping suaminya itu.

"Tidak sayang, kami membahas orang yang akan datang besok." Ucap Diego memberitahu.

"Oh."

"Felicia, Apa kamu tidak punya fotonya satupun? Mama mau lihat dong kalau ada." Ucap Ratna.

Mendengar itu, Felicia membuka media sosial atasannya menggunakan handphone kakaknya yang memang terletak di atas meja dan kemudian dia memberikan handphone itu kepada mamanya.

Tentu saja di selingi dengan suara Charlie yang kesal handphone nya di ambil begitu saja dari tempatnya yang tentunya dihiraukan oleh mereka.

Ratna sendiri segara mengambil handphone itu dan melihatnya lalu segera di tunjukkan kepada suaminya.

"Sayang, kamu kenal dia nggak? Kok kelihatannya tidak asing ya?" Tanya Ratna kepada Diego.

Diego yang mendengar itu mengambil handphone yang di sodorkan istrinya.

Setelahnya dia mengangguk.

Melihat itu, Felicia dan mama nya terlihat antusias saat melihat Diego mengangguk.

"Papa benaran kenal dia?" Tanya Felicia.

Diego hanya menganggukkan kepalanya.

"Dia anaknya teman papa, om Alexander itu. Waktu kalian masih kecil kalian sering ketemu teman papa loh, kalian udah lupa?" Ucap Diego santai sambil bertanya.

"Waktu dia remaja dia sangat cengeng dan culun karena papa nya khawatir putranya akan seperti itu terus maka papa nya alias teman papa meminta bantuan papa untuk mengajari anak itu agar menjadi pria yang tangguh dan tidak cengeng lagi." Ucap Diego.

"Dilihat dari fotonya, sepertinya dia sudah banyak berubah ya." Ucap papa Felicia.

Sedangkan di sisi Felicia dan Charlie, setelah mendengar itu mereka berdua merinding seketika.

Mereka yakin cara yang papa mereka gunakan untuk mengajari seseorang agar menjadi lebih tangguh itu tidak jauh dari latihan-latihan kejam papa mereka yang pernah mereka alami juga. Bahkan sampai sekarang sekalipun.

Karena papa nya memang orang yang keras, jadi mereka membuat kesimpulan seperti itu.

"Tidak papa sangka dia sudah sebesar ini." Ucap Diego.

"Papa jadi tidak sabar untuk bertemu dengannya besok." Ucap Diego sambil tersenyum yang mana itu terlihat menyeramkan bagi Felicia. Charlie sendiri juga tidak sabar melihat pria yang sudah mencuri hati adiknya ini. Karena selama ini, adik perempuannya itu sering sekali bercerita kepada dirinya. Dirinya juga jadi ikut penasaran apa yang akan papanya lakukan besok.

Ya, walaupun dirinya terlihat menyedihkan di depan papa nya. Charlie tetap merupakan anak dari abdi negara yang mendapat banyak latihan di tambah hukuman yang biasa dia dapatkan dari papa nya yang membuatnya mendapatkan banyak latihan yang membuat lelah tubuh itu.

"Kalian berdua ini, jangan tersenyum seperti itu lagi." Ucap mama Felicia sambil meraup wajah putranya yang sedang tersenyum aneh itu.

Sedangkan Diego terlihat tidak terlalu memperhatikan mereka lagi. Dia masih fokus kepada foto di handphone tersebut.

Setelah selesai, dia kembali menyimpan handphone itu di atas meja yang terletak lumayan dekat dengannya.

"Sudah, sudah. Sekarang kembali ke kamar masing-masing dan segera beristirahatlah karena besok kita akan sibuk." Ucap Diego sambil berjalan sambil menarik istrinya untuk pergi ke kamar mereka.

"Dek." Panggil Charlie saat Felicia sudah berniat naik ke lantai dua di mana kamarnya terletak.

"Ada apa, kak? Tumben manggilnya begitu?" Tanya Felicia.

Charlie menggelengkan kepalanya lalu berkata

"Jika nanti kamu benaran nikah sama atasan kamu itu, jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan harus segera kasih tahu kakak ya. Kakak akan melindungi kamu." Ucap Charlie.

Mendengar itu, Felicia menganggukkan kepalanya paham.

"Kakak sweet banget." Ucap Felicia sambil berjalan ke arah Charlie berada lalu dipeluknya dengan erat.

Charlie hanya mengusap pelan kepala Felicia dengan lembut.

"Tapi, tentunya sebelum hal-hal seperti itu terjadi. Kakak akan memberikannya peringatan yang akan selalu diingatnya." Ucap Charlie kembali menampilkan senyum mengerikan yang hanya bisa dilihat Felicia seorang.

"Baiklah. Sekarang segera ke kamar kamu. Ini sudan malam." Ucap Charlie sambil berjalan ke atas terlebih dahulu.

Felicia yang di tinggal kan pun tidak hanya berdiam diri di situ. Dia segera berjalan menuju kamarnya dan segera menyusul kakaknya yang sudah terlalu itu.

Tidak butuh waktu lama untuk dirinya sampai ke kamarnya walaupun tadi dia tidak dapat mengejar kakak nya karena kakak nya yang langsung berlari saat sadar dirinya mengejar dari belakang.

Sesampainya dia di kamar. Felicia menghela nafas nya lelah karena tadi habis berlarian di tangga untuk mengejar kakak nya itu.

"Capek banget." Lirih Felicia sambil mengambil air untuk dirinya minum karena dia memang sudah kehausan itu.

Setelah itu, Felicia bergerak untuk mengambil handphonenya. Dapat dilihatnya banyak sekali pesan masuk. Emailnya pun tidak kalah banyak juga jika dibandingkan dengan pesan di media sosialnya itu.

Melihat dirinya mendapat telepon dari atasannya membuat dirinya segera menghubungi atasannya kembali karena khawatir memiliki pekerjaan mendadak atau ada hal penting mengenai pekerjaan. Jadi Felicia segera menghubungi atasannya lagi kembali.

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Ke Azhea

Ke Azhea

zzzzzzzzz

2024-04-28

1

FUZEIN

FUZEIN

Thorrr.....masih berlanjut tidak ni cerita...semangat ya.....harus semangat....usaha tangga kejayaa....jangan buat peminatmu rasa stressss...gara2 cerita tergantung sepi....ditinggal lergibtrngah sayang2nya....update ya

2024-04-03

1

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2024-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!