Episode 9

Akhirnya mereka sampai ke lokasi peninjauan agak telat disebabkan adanya macet yang terjadi karena kecelakaan kecil tadi.

"Maaf kami terlambat pak." Ucap Felicia kepada beberapa orang yang sudah kumpul bersama di situ.

Begitupun dengan Felix yang meminta maaf atas keterlambatannya.

"Tidak masalah, ayo kita mulai peninjauan kali ini." Ucap kolega bisnis Felix dari perusahaan sahabat.

Mereka mengangguk lalu selama melakukan peninjauan mereka juga dijelaskan banyak hal dan diberitahu informasi-informasi apa saja yang sudah dibangun.

Setelah 2 jam lebih nyaris 3 jam mereka meninjau proyek yang sedang dikerjakan itu. Mereka memutuskan untuk makan siang bersama.

Setelah selesai makan barulah mereka berpisah.

Felix memutuskan langsung pergi untuk fitting pakaian terlebih dahulu. Felicia sendiri hanya mengikuti saja.

Tidak Felicia sangka butuh waktu lumayan lama untuk sampai ke bridal saloon yang dipilih atasannya dan calon pengantinnya itu saking jauhnya dia merasa mabuk perjalanan sekarang.

Felix sendiri diam saja dari tadi karena mengira Felicia sedang tidur karena Felicia yang sedang menutup matanya sejak tadi.

Sampai akhirnya mereka sampai juga pada tempat tujuannya barulah Felix mencoba membangunkan Felicia.

"Felicia, bangun. Kita sudah sampai." Ucap Felix.

Felicia yang memang tidak tidur langsung membuka matanya dan segera turun.

Dia harus segera masuk ke bridal salon itu untuk meminjam toilet karena dia ingin muntah.

Felix yang baru sadar pun bertanya.

"Ada apa? Kamu sakit?" Tanya Felix khawatir sambil menyusul Felicia.

"Mabuk pak." Ucap Felicia yang suaranya sudah berubah itu. Dia segera memasuki toilet itu dan muntah. Felix hanya diam saja dia tidak mungkin masuk ke dalam toilet khusus wanita itu apalagi tadi ada beberapa orang yang masuk ke dalam dia melihatnya dari jauh tadi.

Beberapa menit kemudian Felicia keluar dari ruangan itu.

"Muntah?" Tanya Felix yang diangguki Felicia.

Felicia sendiri sedang merogoh isi tas miliknya.

"Kamu lagi cari apa? Biar ku cari." Ucap Felix merebut tas milik Felicia

"Fresh care tolong." Ucap Felicia memberitahu apa yang dia cari.

Mendengar itu, Felix segera mencari beberapa saat.

"Ini." Ucap Felix sambil memberikannya kepada Felicia.

Felicia segera mengoleskannya ke kepala dan tengkuknya. Untung dia selalu membawa ini, rasanya dia kembali hidup walaupun masih terasa tidak nyaman.

"Kamu yakin tidak apa-apa? Apa kita ke rumah sakit saja? Atau kamu ingin pulang?" Tanya Felix beruntun.

Felicia menggeleng.

"Tidak perlu, pak." Ucap Felicia. Sebenarnya dia hanya sayang tenaganya sudah terkuras dan jika dia pulang sekarang rasanya jadi sia-sia saja.

Akhirnya Felicia tetap mencoba gaun pengantin milik calon istri atasannya dan ternyata pas. Begitupun milik Felix.

Setelah itu, mereka kembali pergi ke toko perhiasan untuk mengambil cincin pesanan Felix dan calon istrinya yang kebetulan berada di bangunan yang sama.

Setelah itu, Felix berencana untuk kembali ke perusahaan sedangkan Felicia.

"Pak. Saya langsung pulang aja ya, pak." Ucap Felicia.

Mendengar itu Felix menoleh ke belakang menatap wajah Felicia yang masih agak pucat itu. Lalu dirinya mengangguk.

"Iya, ayo saya antar." Ucap Felix yang langsung mendapat gelengan kepala.

"Saya pesan ojek aja, pak. Saya rasa kalau naik mobil lagi saya tidak sanggup, pak." Ucap Felicia.

"Ya sudah, kamu pesan ojek online nya sekarang saya tungguin." Ucap Felix.

Dia tidak mungkin meninggalkan Felicia begitu saja di tempat ini karena lokasinya yang sangat jauh apalagi mengingat kondisi Felicia yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Felicia sendiri mau menolak sebenarnya tapi dirinya pun tahu atasannya itu tidak mungkin mendengarkan penolakannya.

Akhirnya, dia segera memesan ojek online.

Untungnya tempatnya saat ini dan letak lokasi ojek itu lumayan dekat jika dilihat dari maps nya.

Tidak menunggu lama sampai drivernya sudah sampai di tempat Felicia.

Felicia pamit terlebuh dahulu kepada Felix yang terlihat sekali masih mengkhawatirkan dirinya.

Tapi, mau bagaimana lagi dia yakin jika naik mobil sekali lagi kondisinya akan memburuk.

Tanpa Felicia sadari Felix mengikuti dari belakang.

Di perjalanan Felicia merasa enakan setelah terkena angin sepoi-sepoi.

Kurang lebih 2 jam Felicia sudah sampai di depan apartment nya baru Felicia menyadari mobil Felix yang terletak lumayan jauh.

Felicia segera membayarnya driver ojek itu.

Lalu dirinya segera masuk ke dalam. Karena dia tahu atasannya hanya ingin memastikan dirinya sampai dengan aman saja. Ditambah dia sudah ingin menggunakan waktu ini untuk istirahat saja karena perjalanan hari ini terasa sangat melelahkan untuknya.

Setelah masuk ke unitnya Felicia segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karena keringat dingin tadi.

Setelah itu dirinya memutuskan untuk tidur saja, dia berniat mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah dan lemas karena muntah tadi.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Felicia tertidur.

Keesokan harinya pun Felicia memutuskan untuk mengambil cuti, dia masih ingin beristirahat lebih lama walaupun dirinya sebenarnya sudah sembuh.

Sementara itu, Felix juga tidak masuk kerja karena mengurus pernikahannya. Dia sedikit tida enak kepada Felicia tapi dirinya hanya bisa menambahkan bonus untuk Felicia saja nantinya.

Padahal di saat seperti ini dia sangat membutuhkan tunangannya untuk membantu mengurus banyak hal tapi ponsel tunangannya bahkan sangat sulit untuk dihubungi saat ini.

Jadi, akhirnya dia hanya mengurus semua hal sendiri saat ini.

Keesokan harinya kemudian, Felicia sudah masuk seperti biasa sedangkan Felix masih sibuk mempersiapkan pernikahannya sendiri.

"Wow, tidak masuk sehari saja pekerjaan ku sudah menumpuk." Ucap Felicia setelah dirinya datang tidak lama kemudian karyawan lain berdatangan ke ruangan nya sambil membawa dokumen dan laporan. Itu berhasil membuat mejanya penuh dan membuat menyesal mengambil cuti. Dirinya tidak menyangka pekerjaannya hari ini akan sebanyak ini, jika saja dia tau dia tidak akan bermalas-malasan di rumah sambil memanjakan diri kemarin. Dirinya benar-benar menyesal tapi tidak bisa melakukan apapun lagi.

Akhirnya dia mulai membaca laporan yang menurutnya masih harus di perbaiki Felicia sisihkan. Yang sudah benar dan dokumen penting dia letakkan di sisi lain dari laporan yang masih perlu di rapikan itu.

Terus seperti itu, tapi dia malah merasa pekerjaannya terasa tidak ada habisnya karena dokumen yang terus berdatangan setelahnya.

Pekerjaannya yang menumpuk membuat keputusannya untuk resign semakin beralasan saja sekarang.

Walaupun gajinya bisa dibilang sangat besar dan keuntungannya sebagai seorang sekretaris sangat banyak mulai dari bonus dan sering ikut atasannya keluar kota bahkan luar negeri membuatnya mendapat banyak ilmu baru dan kesempatan jalan-jalan disela kesibukan. Tapi dia rasa sudah cukup sampai di sini saja dia bekerja. Dia memutuskan untuk menyerahkan surat resignnya kepada HRD terlebih dahulu baru dia memberitahu atasan langsungnya nanti.

~Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!