Episode 11

Keesokan harinya, Felicia bekerja seperti biasa begitu pun Felix yang sudah mengurus hal-hal yang membuatnya harus turun tangan sendiri.

Hari ini, Felicia memutuskan akan memberitahu atasannya dia akan resign dari pagi Felicia menunggu saat yang tepat.

Dan tiba saatnya jam makan siang. Kebetulan sekali atasannya mengajaknya, Felicia memutuskan untuk memberitahu atasannya saat makan siang jika tidak ada halangan nanti.

"Pak, saya mau bilang sesuatu." Ucap Felicia setelah mereka selesai makan dan membicarakan masalah pekerjaan tadi.

Felix yang mendengar itu alisnya sedikit naik sebelah.

"Apa?" Tanya Felix karena tiba-tiba sekretarisnya terlihat serius seperti ini.

Perasaannya jadi tidak enak.

Felicia terlihat diam sejenak, sebelum suaranya kembali terdengar.

"Saya mau bilang, sebenarnya saya akan resign segera." Ucap Felicia akhirnya.

"Loh? Kenapa tiba-tiba sekali? Ada yang membuat mu tidak senang di perusahaan? Atau karena gaji mu belum naik?" Tanya Felix.

"Tidak pak, bukan karena itu." Ucap Felicia.

"Lalu apa? Apa pekerjaanmu terlalu berat akhir-akhir ini?" Tanya Felix.

"Tidak pak, saya memutuskan untuk resign karena ingin fokus pada usaha yang sudah saya bangun." Ucap Felicia.

Felix terdiam mendengar itu, dulu dirinya pernah mendengar tentang Felicia yang membangun butik. Tapi, karena Felicia tidak pernah bilang atau sekedar membicarakan masalah itu secara langsung kepadanya. Dia pikir yang dimaksud kolega nya bukan sekretarisnya dan salah orang saja.

Ternyata memang yang dimaksud mereka adalah sekretarisnya sendiri.

"Apa bisa kamu pertimbangkan sekali lagi? Jika ada yang tidak kamu suka kita bisa membuat kontrak baru untuk menyesuaikannya menjadi yang kamu inginkan." Ucap Felix.

"Tidak perlu, pak. Bapak tenang saja, saya juga tidak akan langsung keluar begitu saja. Saya akan menunggu posisinya sudah ada yang siap mengisi dan akan saya ajarkan semua yang diperlukan. Jadi, bapak tenang saja." Ucap Felicia.

"Kamu tahu bukan, yang saya suka sama kamu karena kamu melakukan tugas yang diberikan dengan cekatan dan teliti. Tidak mudah menemukan yang seperti kamu Felicia." Ucap Felix.

"Pasti ada yang lebih baik daripada saya, pak. Saya yakin, kita dapat menemukan sekretaris baru yang sesuai dengan yang bapak inginkan. Lagipula, awalnya saya juga sama seperti yang lain pak. Saya menjadi lebih baik karena pernah mengalami pengalaman buruk dalam bidang ini dan ingin memperbaikinya." Ucap Felicia. Dia jujur, awal dirinya bekerja dia juga sama seperti yang lainnya. Melakukan kesalahan dalam hal kecil dan mendapat kemarahan membuatnya bertekad tidak ceroboh lagi dan inilah hasilnya.

"Aku tahu ada banyak yang bagus, tapi tidak akan semudah itu untuk menemukannya Felicia. Jika semudah itu, aku tidak mungkin sering mengganti sekretaris ku dulu." Ucap Felix.

Felicia terdiam sebentar mendengar itu.

"Kita coba cari dulu ya, pak. Seperti yang saya bilang tadi, saya akan menunggu sampai mendapat sekretaris baru dan akan mengajarinya dengan baik." Ucap Felicia masih tidak mau menyerah.

Felix akhirnya diam, membiarkan masalah ini terlebih dahulu untuk saat ini.

"Baiklah. Tapi selama tidak ada yang sesuai menurutku, kamu jangan coba-coba untuk keluar dari perusahaan terlebih dahulu." Ucap Felix.

Felicia mengangguk tanpa sadar wajah Felix yang terlihat aneh itu.

Akhirnya mereka menyelesaikan topik itu dan tidak membahasnya sama sekali setelah itu.

Felicia sejak saat itu bolak balik HRD untuk bertanya tentang mengapa masih belum ada seorang pun yang mendaftar untuk posisinya saat ini.

Satu minggu lamanya, Felicia tidak mendapatkan apa yang dia mau walaupun dirinya sudah bolak-balik tanpa hasil.

Dan tinggal 3 hari lagi menuju hari pernikahan Felix dan tunangannya. Padahal Felicia berpikir dirinya akan keluar dari perusahaan sebelum hari-h pernikahan atasannya.

Tapi sepertinya itupun tidak bisa dia lakukan sekarang.

Di sisi Felix, dia sedang uring-uringan dirinya belum menemukan cara agar sekretaris pribadinya membatalkan niat resign nya. Sekarang masalah baru muncul lagi, Angel tunangannya itu justru tidak bisa di hubungi sama sekali. Dia bahkan sampai menyuruh adik sepupunya yang sedang berkuliah di Paris untuk mencari informasi tunangannya itu.

Sampai tiga hari kemudian, Felix yang dari tadi sudah di suruh memakai tuxedo yang di buat khusus itu.

Sedang mencoba menghubungi tunangan dan adik sepupunya itu yang kebetulan tidak bisa pulang karena tidak mendapatkan cuti panjang karena dia yang memang sedang di saat-saat sibuknya saat ini.

Dan ternyata adik sepupunya belum mendapatkan informasi apapun juga sampai saat-saat acara akan dimulai barulah Felix mendapat kiriman foto dan video yang berisi tunangannya dengan seorang pria sedang berciuman di depan hotel.

Felix tahu hotel itu, itu adalah salah satu hotel terkenal di Paris.

Di video itu bahkan terlihat tubuh mereka saling meraba satu sama lainnya membuat emosi Felix langsung memuncak pada saat itu juga.

"Sayang sebentar lagi kamu sudah harus keluar." Ucap ibu Felix.

"Ma." Panggil Felix dengan suara serak.

Membuat mama nya segera menatap dirinya.

"Ada apa?" Tanyanya bingung, entah kenapa firasatnya tiba-tiba tidak enak saat ini.

"Angel."

"Angel selingkuh di Paris." Lirih Felix

Mendengar itu ibu Felix terkejut bukan main, bagaimana bisa gadis yang terlihat baik itu tega menyelingkuhi anaknya yang selama ini selalu memperlakukan dirinya bagaikan ratu.

Melihat mama nya yang hampir terjatuh, Felix segera menahan tubuh mama nya.

Dia bingung saat ini dan dirinya tidak tahu haru berbuat apa. Jadi, dia menghubungi papa nya.

Dan meminta papa nya datang ke ruangan tempat dia dan mama nya saat ini berada.

Tidak butuh waktu lama untuk papa nya sampai ke ruangan ini.

"Ada apa? Apa yang terjadi ke mama mu?" Tanya papa Felix saat dia melihat istrinya yang terlihat hampir pingsan di pelukan putra nya.

"Pa, sepertinya pernikahan ini harus di hentikan." Ucap Felix.

"Apa maksud kamu?!" Tanya papa Felix dengan nada marah karena mendengar ucapan Felix

"Angel, Angel selingkuh dari aku pa." Ucap Felix tidak seperti biasanya dia tidak menggunakan bahasa formalnya kepada papa nya kali ini.

Felix dapat melihat papa nya yang terdiam.

"Pernikahan ini tidak bisa dibatalkan lagi kamu tau bukan, banyak rekan bisnis dari keluarga kita yang datang. Ini bukan hanya masalah kita yang malu, tetap bisnis yang kita jalankan selama ini akan terkena imbas juga. Kamu tau itu bukan?" Tanya papa nya. Felix terdiam mendengar itu. Dirinya pun tau.

Tapi bagaimana cara melanjutkan pernikahan ini jika calon istrinya saja sedang bersenang-senang dengan pria lain padahal selama ini Felix tidak pernah sekalipun berniat merusaknya. Tapi dia malah merusak dirinya sendiri.

Saat sedang memikirkan itu, tiba-tiba pintu ruangan itu di ketuk dari luar.

~Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!