Episode 13

"Kita biarkan Felix yang menyelesaikan masalah selanjutnya. Tadi aku sempat berbicara kepadanya dan dia pun berkata akan mengurus sisa masalah ini nanti termasuk pernikahan yang dia jalani saat ini. Jadi kamu tenang saja. Kita percayakan semua itu kepada Felix." Ucap ayah Felix memberitahu istrinya.

Ibu Felix mengangguk mendengar itu. Mereka berdua tau, putranya dapat menyelesaikan masalah ini sendiri apalagi putranya sendiri yang bilang akan menyelesaikan masalah ini. Jadi, dia memutuskan untuk tidak ikut campur terlalu dalam saja. Lagipula suaminya juga sepertinya ingin putra mereka menyelesaikan masalah ini sendiri.

"Aku senang dia dapat menikah, tapi tidak kusangka calon istrinya malah berubah seperti ini. Membuat ku tidak tahu harus bahagia atau menangis." Ucap ibu Felix.

Di sisi para tamu undangan. Mereka semua bingung saat nama yang disebutkan tadi bukanlah nama yang ada di kartu undangan.

"Apa ada kesalahan saat mencetak namanya ya?" Tanya salah satu tamu undangan yang hadir.

"Mungkin saja, tapi bukannya mereka memeriksanya undangan mereka terlebih dahulu sebelum di bagikan." Ucap yang lainnya tapi itu tidak lama, mereka kembali memfokuskan diri kepada calon pasangan suami istri di depan sana.

Akhirnya acara itupun berjalan dengan lancar setelahnya.

Setelah acara itu selesai para tamu undangan mulai berpulangan.

Hanya tertinggal keluarga Felix, Felicia sendiri dan keluarga Angel yang dari tadi shock karena bukan putri mereka yang naik ke atas altar itu.

"Pak, bu. Apa yang sedang terjadi di sini? Kenapa malah wanita ini yang menikah dengan calon menantu ku?" Tanya ibu Angel marah.

"Sebelum ibu bertanya sambil marah-marah seperti ini lebih baik ibu tanya anak ibu sendiri yang bukannya datang ke acara pernikahannya sendiri malah berselingkuh dengan dalih pekerjaan." Ucap Felix emosi.

"Felix apa yang kamu katakan nak? Angel itu cinta banget sama kamu, mana mungkin dia berselingkuh di belakang kamu nak." Ucapan ayah Angel membuat Felix dan keluarganya muak.

Setelah itu, Felix segera mengirim video dan foto yang diambil dan dikirim oleh adik sepupunya tadi kepada ayah Angel.

"Ini tidak mungkin. Ini pasti hanya rekayasa semata untuk memfitnah putriku." Ucap ibu Angel.

"Benar, ini tidak mungkin dilakukan oleh putri kami Felix. Kamu tahu sendiri Angel itu seperti apa kan." Ucap ayahnya Angel mencoba meyakinkan Felix.

"Saya memang tahu Angel ketika bersama saya seperti apa, tapi saya tidak tahu bagaimana Angel ketika tidak bersama saya. Ditambah foto-foto dan video-video itu diambil langsung oleh adik sepupuku yang sudah ku kenal sejak kecil. Saya rasa adik sepupu saya jauh lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan perempuan itu." Ucap Felix lalu dia berjalan berniat meninggalkan mereka.

Felicia sendiri memilih diam, dia akan menunggu Felix menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu.

Dia tidak ingin terlalu ikut campur, karena itu bukanlah urusannya. Dan lagi menurutnya pernikahan ini hanya untuk membantu keluarga atasannya agar terhindar dari rasa malu dan akan segera diakhiri juga dalam waktu dekat karena memang seharusnya seperti itu.

"Nak Felix, lalu bagaimana dengan Angel jika kamu seperti ini?" Tanya ibu Angel yang mencoba mengejar Felix dia bertanya dengan nada sedih yang dibuat-buatnya.

"Bukankah itu pertanyaan yang seharusnya ditanyakan putra saya kepada kalian?" Ucap ibu Felix dengan marah.

"Tapi, kenapa sekarang anda bertanya seakan-akan putri anda adalah korban di sini?!" Amarah ibu Felix kembali keluar.

Keluarga Angel terdiam mendengar itu. Tidak berani menjawab.

"Karena kalian ingin bertingkah sebagai korban di sini, baiklah. Saya akan menghancurkan kalian sampai anda benar-benar menjadi korban sebenarnya dari kemarahan saya Tunggu saja masa itu." Ucap ibu Felix lalu segera pergi dari sana.

Ayah Felix yang melihat istrinya pergi dengan penuh amarah menatap keluarga Angel dengan nyalang.

Dia akan memberi pelajaran kepada mereka yang sudah membuat istri nya marah.

Apalagi jika sampai istrinya marah sampai membuat dirinya harus berpuasa.

Setelah menatap mereka dengan nyalang, ayah Felix pergi menyusul istrinya meninggalkan mereka semua.

Felix sendiri pun berniat membalas semua ini.

Walaupun dirinya mencintai Angel, tapi pengkhianatan adalah hal yang tidak bisa dia maafkan dalam hal apapun. Dan, Angel sangat mengetahui itu. Jadi, dia sendiri yang memilih jalan menuju neraka nya sendiri.

Felix pun segera berjalan untuk pergi dari sana, tapi baru beberapa langkah dirinya kembali menoleh ke belakang di mana Felicia berdiri diam memandang dirinya lalu keluarga mantan calon istrinya.

"Felicia, cepat ke sini." Titahnya.

Setelah itu, dapat dirinya lihat Felicia yang berjalan ke arah nya dengan mengangkat gaun yang terlihat lumayan berat. Dan berjalan dengan agak kesulitan karena high heels nya.

Felix yang melihat itu berjalan ke arah Felicia dan mengangkat tubuhnya yang menyebabkan pekikan kaget Felicia terdengar.

"Pak, turunkan saya. Saya bisa berjalan sendiri." Ucap Felicia.

"Diam. Atau kamu mau saya lempar?" Tanya Felix.

Felicia terdiam langsung, kalau di keadaan biasa mungkin dirinya akan tetap menjawab. Tapi, saat ini pria yang masih menjabat sebagai atasannya itu tidak berada dalam kondisi yang cocok untuk dirinya membalas ucapannya.

Felix segera berjalan meninggalkan orang tua Angel yang masih berada di sana.

Felicia sendiri agak menggerakkan kepalanya untuk melihat ke belakang. Dan itu, agak membuatnya menyesal sedikit karena dapat dilihatnya orang yang masih tinggal di sana menatap dirinya penuh dendam.

'Hey! Aku itu hanya korban di sini, kenapa mereka malah terlihat dendam padaku.' Pikir Felicia sambil bergidik membuat Felix melihat ke arahnya yang masih melihat ke belakang.

"Ada apa?" Tanya Felix merasa aneh.

Felicia langsung melihat ke arahnya lalu berkata,

"Pak, sepertinya bapak baru saja menciptakan musuh untuk saya." Ucap Felicia.

"Maksud kamu apa?" Tanya Felix sambil memasukkan Felicia ke dalam mobil.

"Itu loh, orang tuanya calon istri bapak ngelihatin saya seperti saya yang buat salah saja. Padahalkan korban sebenarnya adalah saya. Saya kan tidak tahu apapun." Ucap Felicia.

"Benarkah? Kapan kamu lihat mereka memandangmu dengan penuh dendam?" Tanya Felix karena dirinya tidak melihat mereka memandang Felicia seperti itu tadi.

"Pas saya melihat ke belakang pas di gendong bapak tadi." Ucap Felicia sambil bergerak melepas high heels yang masih menempel dikakinya.

Saat sedang melepaskan high heels itu dirinya teringat.

"Pak, pakaian, sepatu dan tas saya masih di dalam pak." Ucap Felicia.

"Mau di ambil?" Tanya Felix.

"Iyalah, pak." Ucap Felicia.

Felix terdiam sebentar.

"Nanti biar saya suruh orang buat ambil." Ucap Felix akhirnya.

Felicia yang mendengar itu mengernyit.

"Kenapa tidak sekarang saja, bapak yang ambilin. Lagian sekalian aja daripada suruh orang buat ambil malah ribet." Ucap Felicia.

"Saya malas masuk ke dalam." Ucap Felix.

Felicia melotot mendengar Felix yang berkata seperti itu.

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Ke Azhea

Ke Azhea

/Silent//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-04-28

1

FUZEIN

FUZEIN

Astaga...tapiiiii...kan ni pun bulan puasa 🫣🫣🫣

2024-04-03

0

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

sekretaris merintah boss 😁

2024-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!