Episode 10

Sore nya, Felicia pergi ke ruangan HRD untuk menyerahkan surat resignnya.

Para HRD yang ada di ruangan itu, yang mendengar Felicia ingin resign membuat mereka terkejut, bagaimana tidak Felicia itu bisa dibilang anak emasnya Felix selama ini.

"Kenapa tiba-tiba bu Felicia putusin buat resign sih? Sayang loh bu." Ucap ketua HRD itu.

"Saya mau fokus ke usaha yang saya jalankan sendiri, pak." Ucap Felicia.

Jujur saja mereka semua tidak menyangka ternyata sekretaris atasannya ini juga menjalankan bisnis sendiri.

"Usaha apa, bu?" Tanya salah satu HRD yang ada di situ penasaran.

"Butik sama rental, pak." Ucap Felicia.

"Wah, udah lama bangunnya ya bu?" Tanyanya sekali lagi.

Felicia menggeleng.

"Baru jalan 2 tahun, pak." Ucap Felicia memberitahu.

"Oh, begitu. Lain kali saya coba ke butik ibu ya." Ucapnya yang diangguki oleh yang lainnya yang berniat melakukan itu juga.

"Tentu boleh." Ucap Felicia sambil tersenyum.

"Ngomong-ngomong, pak Felix sudah tahu ibu memutuskan resign?" Tanya ketua HRD.

Felicia diam mendengar itu, yang membuat orang-orang yang ada di ruangan itu tahu jika Felicia belum memberitahu atasan mereka perihal masalah ini.

"Belym dikasih tahu itu tidak apa-apa, bu. Tapi ingat tetap beritahu pak Felix dulu ya nanti karena pak Felix itu sayang banget sama bu Felicia. Bisa marah pak Felix jika ibu keluar tanpa memberitahu beliau. Ibu tahu sendiri kan, jika pak Felix marah itu sangat seram karena semua orang bisa terlihat salah dimata beliau." Ucap ketua HRD itu sambil bergidik merinding membuat Felicia dan karyawan bagian HRD tertawa, walaupun mereka tau itu adalah kenyataannya.

Tapi, jika dibicarakan seperti ini malah terasa lucu bagi mereka.

"Oh, iya. Kalau ibu mau resign, ibu tau kan? kita harus cari orang yang bisa gantiin ibu untuk mengurus ini dan itu." Ucap ketua HRD yang diangguki Felicia menandakan dirinya tau tentang itu.

"Kalau begitu saya keluar terlebih dahulu." Ucap Felicia yang diangguki mereka. Felicia pun langsung pergi meninggalkan mereka.

"Sayang banget ya kalau bu Felicia keluar. Padahal bu Felicia orangnya cekatan sekali." Ucapannya itu berhasil membuatnya menjadi penarik perhatian dalam sekejap.

 Mereka semua lalu mengangguk. Mungkin bagi beberapa orang jika ada satu anak emas atasan mereka, mereka akan membencinya karena iri. Tapi kebanyakan dari karyawan justru menyukai Felicia karena dia adalah anak yang mudah diajari dan mudah memahami sesuatu. Jadi, banyak karyawan senior yang menyukainya dari dulu. Dan sekarang dia menjadi pengajar yang baik untuk para karyawan baru. Dan sekarang dirinya mengajarkan karyawan yang tidak paham dengan pelan dan lembut sampai mereka paham dengan pekerjaan mereka.

Jadi, banyak sekali yang menyukainya. Jika ada yang iri pada Felicia pun mungkin kebanyakan dari para karyawan baru yang memasuki perusahaan bersamaan dengan dirinya masuk juga pada saat itu, itupun mungkin juga sudah tidak lagi

Jadi, intinya tidak banyak yang membencinya.

Di sisi Felicia, dia sedang bingung memikirkan bagaimana cara memberitahu atasannya tentang dirinya yang ingin berhenti. Dirinya tanpa diberitahu pun sebenarnya tahu jika Felix agak tidak adil kepada karyawan lain jika di bandingkan dengan Felicia.

 Saat ini Felicia uring-uringan sendiri memikirkan itu. Tapi, akhirnya dirinya meyakinkan dirinya untuk memberitahu atasannya besok saat atasannya masuk bekerja kembali.

Dan dirinya sekarang mulai membereskan barang-barang di mejanya karena pekerjaannya sudah selesai semua. Felicia tinggal menunggu waktu pulang.

Hingga waktu pulang tiba, Felicia segera bangun dari duduknya dan segera pulang.

Tidak butuh waktu lama untuk Felicia sampai di lantai pertama, dia segera mencari mobilnya sampai akhirnya ketemu juga.

Dirinya memutuskan untuk mampir membeli beberapa keperluan yang dia butuhkan yang kebetulan sudah kosong dari tempatnya di rumah. Dan juga Felicia menyempatkan diri membeli bahan masakan yang dia butuhkan.

Setelah selesai Felicia segera pulang sambil membawa belanjaannya yang lumayan banyak saat ini yang bahkan membuatnya cukup kesulitan.

Setelah sampai ke apartment Felicia segera masuk. Dari arah dapur dirinya mendengar suara kelintang-kelintung barang jatuh. Felicia segera pergi ke dapur unruk melihat siapa yang ada di dapur unitnya apartmentnya saat ini.

Setelah sampai di dapur dapat dilihatnya barang-barang yang berjatuhan dan seseorang yang sedang membereskan itu.

"Mama?" Panggil Felicia lalu segera pergi ke arah ibunya. Dia segera membereskan barang yang berjatuhan di lantai setelah selesai dirinya kembali mendekati ibunya.

"Mama kapan datang ke sini? Kok nggak bilang ke Felicia dulu?" Tanya Felicia lembut membuat mamanya tersenyum.

"Mama rindu berat nih, jadi langsung ke sini tanpa bilang ke kamu dulu." Ucap mama Felicia.

Felicia tersenyum dan memeluk mamanya

"Felicia juga rindu sama mama." Ucap Felicia.

"Kalau rindu yang pulang dong." Ucap seseorang dari arah belakang Felicia.

"Kakak, kakak kan tahu jadwal pulang Felicia itu bulan depan." Ucap Felicia sambil memeluk kakak laki-lakinya itu walaupun mereka sering terlibat percek-cok kan tidak jelas. Felicia itu tetap sering bermanja-manja ria ke kakaknya.

"Oh, emang iya? Aku tidak ingat." Ucap Xander dengan suara yang dibuat-buat. Sambil membalas pelukan Felicia dengan erat.

Felicia yang mendengar jawaban tidak jelas yang dibuat-buat seperti itu kesal sendiri jadinya padahal yang paling tahu kapan dia akan pulang adalah kakak laki-lakinya, karena kakaknya ini yang selalu menanyakan kapan dirinya pulang beralasan orang tua mereka merindukan Felicia.

Sedangkan, mama mereka yang melihat mereka hanya menggeleng putra sulungnya itu padahal jelas-jelas sangat merindukan adiknya tapi selalu banyak alasan dan gengsi-an sekali.

"Kamu habis belanja mingguan ya, sayang?" Tanya mama mereka sambil melihat belanjaan Felicia yang tergeletak begitu saja.

"Iya, ma. Soalnya stok menipis." Ucap Felicia memberitahu.

Mamanya mengangguk, sebenarnya tadinya dia berniat mengecek persediaan makanan Felicia dan mengajak anaknya untuk menemaninya belanja. Ternyata anak perempuannya sudah berbelanja dulu sebelum pulang.

"Heh? Kok pelukannya lama amat, Felicia kamu mandi dulu sana." Suruh mama nya yang langsung di angguki Felicia. Dia segera ke kamarnya dan mulai membersihkan tubuhnya.

Setelahnya dia memilih baju tidur bermotif beruang dari dalam lemarinya untuk dirinya gunakan.

Setelah itu, Felicia segera keluar menuju dapur yabg sudah tercium wangi masakan mama nya yang berhasil membuat perutnya berbunyi itu.

"Mama." Panggil Felicia.

"Ada apa?" Tanya mama nya sambil menoleh ke arah Felicia.

"Mama sama kakak datang berdua aja?" Tanya Felicia sambil duduk di dekat situ.

"Papa katanya nanti baru menyusul ke sini." Ucap mama Felicia yang sudah tau anaknya berniat menanyakan papa nya.

Felicia yang mendengar itu hanya ber oh ria. Dia sangat menantikan masakan yang mama nya buat selesai. Dirinya sudah cukup lama tidak memakan masakan mama nya jadi dia sangat merindukan itu sekarang.

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Disya♡💕

Disya♡💕

wah mau nikahan nih si Felicia kan Thor🤭keknya si Felix punya misi sama mama dan kakak nya si Felicia😁

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!